NovelToon NovelToon
Panduan Tokoh Numpang Lewat

Panduan Tokoh Numpang Lewat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Sistem / Menjadi NPC / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Aaliyah Thoati

Su Runa hanya ingin hidup tenang, bekerja santai, dan rebahan damai di apartemen kecilnya. Tapi siapa sangka, setelah satu malam penuh deadline dan mie instan, hidupnya malah “di-upload” ke dunia kolosal sebagai… tokoh numpang lewat?!

Kini dengan nama Yun Ruona, ia mendapati dirinya bukan putri bangsawan, bukan tokoh utama, bahkan bukan penjahat kelas kakap—melainkan karakter sampingan yang kalau muncul, biasanya cuma jadi latar pemandangan.

Awalnya, hidupnya berjalan damai. Sistem hanya memberi satu misi: “Bertahan Hidup.” Tidak ada skenario aneh, tidak ada takdir tragis, tidak ada paksaan ikut alur novel. Ia tumbuh sebagai gadis biasa, menjalani kehidupan versinya sendiri—bebas dan santai.

…sampai takdir iseng mempertemukannya dengan seorang pria misterius. Sejak saat itu, hidup Yun Ruona yang tenang berubah jadi drama tak terduga, penuh salah paham kocak dan situasi yang bikin geleng-geleng kepala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Aaliyah Thoati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Pesan yang Tak Akan Hilang

Yun Ruona memandang ke luar lagi. Hujan mulai menipis, tapi bau tanah basah terasa kuat. Ia menunduk, mengambil gunting kecil dan benang biru muda dari keranjang kecilnya.

>【Analisis kegiatan: pembuatan objek baru.】

>【Tujuan emosional: kasih, perlindungan.】

>【Sinkronisasi meningkat 41%.】

“Xiao Ming,” bisiknya, “kalau aku jahit benda ini dengan cinta, apa itu bisa benar-benar melindungi Kakak?”

>【Kemungkinan: 82%.】

>【Energi emosional pembuat menentukan kekuatan resonansi.】

“Kalau begitu ... bantu aku, ya?”

>【Perintah diterima. Mode pendamping aktif.】

Suara sistem lenyap, tapi batu kalung itu berpendar lembut, seperti ikut menyulam bersama tuannya.

Yun Ruona mengambil selembar kain berwarna putih gading — sisa dari beberapa baju yang dibuat oleh Su Yulan. Ia menjahitnya perlahan, membentuk kantung kecil dengan pola sederhana.

Setiap tusukan jarum ia isi dengan niat, bukan sekadar benang. Ia menambahkan sedikit potongan pita biru muda, sisa dari beberapa boneka yang dijual di luar kediaman, lalu menutupnya rapat.

Selesai. Kecil, tapi terasa hidup di telapak tangannya.

“Sekarang tinggal pesannya,” gumamnya. Ia mengambil selembar kertas kecil, menulis dengan tulisan mungil yang belum terlalu rapi:

> Untuk Satu-satunya Gege Nana di dunia ini,

Kalau langit di Akademi terasa terlalu luas dan dingin, ingat, di rumah ada aku yang berdoa agar Kakak selalu pulang dalam senyum.

Dari: Nana.

Ia melipat kertas itu dengan hati-hati dan memasukkannya ke dalam jimat kain.

Lalu ia menutupnya dengan satu jahitan terakhir — benangnya berkilau samar sesaat sebelum meredup.

Satu jahitan ini bukan untuk menutup rapat pesan di dalam jimat. Justru satu jahitan ini membantu menjaga agar surat di dalamnya tidak jatuh dan hilang tanpa sengaja.

Entah Yun Zhen akan sadar atau tidak dengan keberadaan surat itu, yang jelas Yun Ruona sudah melakukan tugasnya dengan baik.

Tahun ini adalah ulang tahun Yun Zhen yang ke-12 — tahun ketiga ia menempuh pendidikan di Akademi Tianwen cabang Yunshan.

Dan bagi Yun Ruona, ini adalah pertama kalinya ia membuat hadiah sepenuh hati, bukan hanya dengan tangan kecilnya, tapi juga dengan perasaannya yang matang.

Ia menatap hasil jahitannya lama, lalu tersenyum.

Hadiah-hadiah untuk kakaknya dulu terasa begitu jauh, tapi setiap kenangan masih melekat seperti benang yang belum putus.

Ia masih ingat, saat ulang tahun Yun Zhen yang ke-9, sebelum sang kakak berangkat ke akademi, ia sendiri masih bayi yang belum genap setahun. Tapi dengan tawa polos dan tangan mungil, ia memberi kakaknya selembar kertas penuh coretan dan cetakan telapak tangannya — sambil memanggil, “Gege~” yang masih belum jelas.

Yun Zhen menerimanya dengan senyum hangat dan menyimpannya seperti harta karun kecil yang tak ternilai.

Setahun kemudian, pada ulang tahun yang ke-10, Yun Zhen belum bisa pulang. Namun, keluarga Yun tidak kehilangan akal. Mereka mengirim hadiah ke akademi untuk menggantikan kehadiran orang di perayaan ulang tahunnya. Salah satu hadiah itu datang dari Yun Ruona yang saat itu baru berusia satu tahun lebih.

Bukan boneka, bukan gambar, bukan alat tulis ataupun lukisan — tapi seekor jangkrik yang ditaruh di dalam wadah kecil dengan secarik kertas bertuliskan satu kata:

> "Hiburan."

Yun Zhen hanya bisa terdiam waktu itu, setengah bingung, setengah geli.

Namun surat dari ibunya yang menyertai hadiah itu menjelaskan,

> “Nana sudah bisa berjalan ke mana-mana. Jangkrik yang kamu terima itu adalah jangkrik pertama yang berhasil ia tangkap setelah beberapa kali percobaan ...”

Akhirnya, Yun Zhen menerima hadiah itu dengan lapang dada dan merawat jangkrik kecil itu dengan penuh kasih — hingga hewan kecil itu mati seminggu sebelum kepulangan pertamanya ke rumah.

Dan pada ulang tahun yang ke-11, Yun Ruona yang kala itu berumur dua tahun lebih mengirimkan sesuatu yang lebih sederhana: anyaman belalang dari daun hijau, disertai secarik surat kecil yang sulit dibaca.

> “Kali ini tidak perlu diberi makan.”

Butuh waktu lama bagi Yun Zhen untuk bisa menebak isi kalimat itu, kalimat yang ditulis sendiri oleh adiknya, tapi saat berhasil membacanya, ia tertawa pelan.

Hadiah itu ia simpan di dalam kotak kayu kecil di sisi tempat tidurnya — bukan karena nilainya, tapi karena di balik bentuk sederhana itu tersimpan perhatian tulus seorang adik.

Dan kini, setahun telah berlalu. Seharusnya Ulang tahun ini bisa dirayakan di rumah, namun karena panggilan akademi, lagi-lagi ia rayakan di akademi.

Hari ini, di usianya yang ke-12, Yun Zhen akan menerima hadiah paling istimewa — bukan lagi dari tangan anak kecil, tapi dari jiwa yang sedang belajar memahami makna “memberi”.

“Bagaimana menurutmu tentang kado ini, Xiao Ming, Ling’er Jiejie?” tanya Yun Ruona setelah jimat yang ia buat selesai.

>【Catatan baru: kasih bersyarat. Bentuk perlindungan terarah.】

>【Sinkronisasi meningkat menjadi 45%.】

Pelayan yang sedari tadi memperhatikan dari samping terdiam, matanya melembut.

“Bagus sekali, Nona ... Tuan Muda pasti merasa beruntung sekali mendapatkan hadiah jimat dari nona.”

Yun Ruona hanya tersenyum kecil.

“Bukan Zhen Gege saja. Aku juga beruntung. Karena masih bisa bilang ‘terima kasih’ sebelum langit menulis ulang takdir kami.”

Pelayan itu tak mengerti sepenuhnya maksud kalimat itu, tapi tak berani bertanya.

Ia hanya berjongkok, memegangi payung bambu kecil.

“Kalau begitu, Nona, biar nanti saya yang menyerahkan pada Tuan Yun Haoran untuk dikirim, ya?”

“Terima kasih, Jie-jie.”

Ia memeluk boneka Xiao Ming dan menatap jimat kecil di tangannya.

“Pergilah bersama hujan, supaya langit tahu pesanku.”

>【Data disimpan: tindakan kasih pertama.】

>【Catatan tambahan: makna hidup berkembang melalui memberi.】

Di luar, hujan perlahan berhenti.

Tetes terakhir jatuh di tanah seperti tanda tangan langit yang baru saja menutup sebuah doa.

Dan di dalam jimat kecil di tangan Yun Ruona, ada getaran lembut — seolah langit menjawab, “Doamu sudah sampai.”

“Lihat, Xiao Ming,” katanya pelan, “hujan juga hidup. Ia jatuh, menyentuh tanah, lalu menghilang ... tapi nanti kembali lagi sebagai awan.”

>【Analisis metafora: kehidupan bersiklus.】

Yun Ruona terkekeh kecil. “Kau bisa menganalisis, tapi bisakah kau mengerti?”

>【Masih mempelajari konsep ‘mengerti’.】

“Kalau begitu, aku akan ajari,” ujarnya, dengan mata yang berkilau seperti bintang di bawah cahaya hujan. “Hidup bukan cuma tentang bertahan. Hidup adalah ... merasa.”

>【Catatan diperbarui: definisi baru terdeteksi.】

>【Sumber: Yun Ruona.】

Hujan semakin deras, tapi Yun Ruona tidak bergerak. Ia terus menatap ke langit, membiarkan tetesan air mengenai tangannya.

Batu di dada boneka itu berpendar lembut lagi — kali ini warnanya bukan hanya putih, tapi sedikit kebiruan, seolah menyalin warna langit yang ia cintai.

“Kalau hidup adalah misi,” katanya dengan nada lirih tapi tegas, “maka aku akan menjalaninya... dengan caraku sendiri.”

Dan di balik suara hujan, sistem mencatat satu baris data baru —

>【Tujuan individu: terbentuk.】

>【Emosi dominan: ketenangan.】

>【Sinkronisasi: 100%.】

Namun tak ada yang tahu bahwa malam itu, cahaya samar di boneka itu menembus jendela, lalu lenyap ke langit Yunshan — meninggalkan kilau tipis yang hanya bisa dilihat oleh bintang.

✨ Bersambung ✨

1
Fitri R
semangat upnya thor
Fitri R
semangat thor upnya
Fitri R
lanjut
Fitri R
semangat thor upnya...
Ravenel Whitly
Ceritanya seru, menarik.

Tentang reinkarnasi jadi bayi, trus tetiba ada sistem. Tapi sistemnya bukan membantu si FL punya kehidupan lebih baik. Lebih ke sistem yang menghubungkan perasaan atau ikatan hubungan gitu. Ini sistem yang baru sih.

Dari judulnya Panduan Tokoh Numpang Lewat. sempet di sebutkan bentar di bab 1 & 4 tentang novel dan ingatan FL. Tapi masih belum di temukan. Ini sangat pas, berarti tokoh numpang lewat itu beneran lewat aja di buku tanpa ada yang kenal dan sadar akan keberadaannya.

Sepertinya dari 24 bab ini masih pembuka cerita. belum masuk ke intinya. Mungkin semakin ke tengah, akan semakin terbuka alur-alur tersembunyi lainnya.

Good job Author. Aku suka gaya pikirmu. Lanjutkan! aku dukung .... /Joyful//Determined//Applaud//Rose//Heart//Good/
Aisyah Suyuti
menarik
Fitri R
lanjut upnya thor...semangat
Fitri R
lanjut upnya thor....semangat
Fitri R
lanjut
DJSH _ Tutul
Ceritanya seru, gak bosen, ringan, tapi misterius.

bikin nagih deh. ditunggu bab berikutnya, ya!

/Good/
Kinara Wening
Sebagai penulis novel ini, cukup menguras otak. kadang sampai begadang buat mikir outline dan istilah lainnya. padahal belum nulis satu bab pun. perjuangan awal nulis cerita ini gak mudah. aku ingin cerita ini tidak hanya menghibur, tapi membekas dihati kalian.

dengan berkat dukungan dan cinta kalian, aku bisa tetap ada di sini dan tetap melanjutkan kisah ini, meski gak mudah.

makasih semuanya! love U All ....
/Rose//Heart//Pray/
Yourali
Karya yang bagus. ada lucunya, ada seriusnya, ada tema keluarganya, ada sistemnya. Belum tahu gimana romansa cerita ini karena masih kecil FL-nya.

Kutunggu dewasamu, Nana!

alurnya mulus bgt. gak kerasa kepaksa alurnya, kayak lagi naik rollercoaster!

pokok sukak bgt!!!!
semangat mamathor!
/Drool//Angry//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!