NovelToon NovelToon
Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Asila Angelica, merutuki kebodohannya setelah berurusan dengan pemuda asing yang ditemuinya malam itu. Siapa sangka, niatnya ingin menolong malah membuatnya terjebak dalam cinta satu malam hingga membuatnya mengandung bayi kembar.

Akankah Asila mencari pemuda itu dan meminta pertanggungjawabannya? Atau sebaliknya, dia putuskan untuk merawat bayinya secara diam-diam tanpa status?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk, simak kisahnya hanya tersedia di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Balas Budi

Ruang IGD terbuka, seorang suster keluar dan berdiri di depan pintu. "Dengan keluarga pasien anak nanda Sheila?"

"Iya, saya orang tuanya sus! Bagaimana dengan anak saya sus? Apa dia baik-baik saja?"

Asila langsung bergegas mendekat pada suster. Ia ingin memastikan kalau anaknya dalam kondisi baik-baik saja.

"Nyonya, ada hal penting yang ingin saya sampaikan. Pasien kini mengalami pendarahan akibat benturan yang cukup keras, beliau membutuhkan pendonor dengan segera."

"Apa? Pendarahan? Ya Tuhan... Apa yang terjadi pada putriku hingga membuatnya mengalami pendarahan. Dia masih kecil, kenapa semua ini bisa terjadi? Seharusnya aku saja yang mengalaminya! Kenapa harus dia!"

Asila syok mendengar kabar buruk mengenai putrinya. Seketika tubuhnya lemas tak bertenaga. Teddy langsung membantunya dan memapahnya menuju tempat duduk. Dia meminta Asila untuk tetap tenang menghadapi situasi yang rumit ini.

"Dek, kamu yang tenang ya? Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penyembuhan terhadap Sheila. Tunggu sebentar, aku mau bicara sama suster."

Teddy kembali menemui suster yang kini mengobrol dengan guru si kembar.

"Suster, kalau memang Sheila kekurangan darah, mohon segera dibantu! Berapapun biayanya akan kami penuhi, yang paling penting tolong selamatkan anak kami!"

"Apakah anda ayah kandungnya?" tanya Suster.

Teddy menggeleng. "Bukan, saya omnya."

"Apakah anda memiliki golongan darah yang sama dengan pasien? Pasien memiliki golongan darah AB, dan hanya bisa mendapatkan pendonor dari orang yang memiliki kesamaan. Apakah anda juga memiliki kesamaan dengan pasien?" tanya Suster.

Teddy menggeleng. Sangat disayangkan, ternyata golongan darahnya tak memiliki kesamaan dengan keponakannya, padahal ia sangat berharap bisa memberinya bantuan.

"Golongan darah saya O sus," jawab Teddy.

"Berarti anda tidak bisa mendonorkan kepada pasien pak!"

"Bukannya di rumah sakit selalu menyediakan pasokan dari pendonor sus?"

"Maaf Pak, kami telah kehabisan pasokan darah yang memiliki kesamaan dengan pasien. Di mohon kerjasamanya pak, untuk penyelamatan pasien pihak keluarga harus menyiapkan pendonor, kalau bisa ayah kandungnya."

Teddy meraup wajahnya kasar. Bagaimana ia bisa meminta bantuan pada ayah kandung si kembar? Bahkan wajahnya saja ia tak pernah mengetahuinya.

"Tapi sus, saya..."

"Ada apa ini Ted?" Tiba-tiba saja Edgar dan Dirga datang dan mengejutkannya.

"Edgar! Keponakanku masuk rumah sakit, dia habis jatuh di sekolah dan sekarang mengalami pendarahan. Aku bingung Gar! Di mana aku bisa cari pendonor darah yang sama, sedangkan kami nggak memiliki golongan darah yang sama."

"Biar Aku yang akan mendonor."

"Apa kau bilang? Memangnya kau memiliki golongan darah yang sama dengan mereka?"

Ya," jawab Edgar yakin. "Mereka memiliki golongan darah AB kan? Sama seperti aku!"

Teddy tercengang. "Hah! Darimana kau tahu kalau si kembar memiliki golongan darah AB?"

"Nanti akan kukasih tahu, sekarang yang lebih penting nyawa si kembar! Aku harus segera menolongnya!"

Tak ingin berbasa-basi yang hanya akan membuang buang waktu, Edgar pun meminta suster untuk memeriksa sekaligus mengambil darahnya.

Di situ Teddy masih bertanya-tanya, darimana Edgar tahu kalau golongan darah si kembar memiliki kesamaan dengannya, sedangkan ia yang tinggal satu atap saja baru tahu kalau golongan darah si kembar berbeda dengan keluarganya.

"Asila! Kamu tidak sedang menyembunyikan sesuatu dari kami kan?"

"Maksud Abang apa? Memangnya apa yang disembunyikan darimu?"

Asila bingung, dia tak tahu percakapan antara kakak lelakinya dengan Edgar karena posisinya cukup berjauhan.

"Kamu tadi lihat Edgar kan?"

"Iya, aku melihatnya, tapi itu nggak penting! Yang lebih penting gimana aku bisa mencari pendonor buat putriku!"

"Nggak penting gimana! Justru Edgar lah yang mendonor untuk membantu Sheila. Dia bilang golongan darahnya sama seperti si kembar."

"Apa? Dia bilang kalau golongan darahnya sama seperti so kembar?"

Asila terkejut bukan main. Darimana Edgar mengetahuinya? Mungkinkah pria itu tahu bahwa si kembar anak kandungnya?

"Iya, dia bilang gitu. Menurutmu ini aneh nggak? Dia bahkan tahu golongan darah si kembar tanpa aku harus memberitahunya."

'gawat! Ini benar-benar gawat! Kalau sampai tahu mereka anak kandungnya, dia bisa mengambilnya dariku. Tidak! Aku tidak akan merelakannya! Aku yakin berjuang melahirkan dan membesarkan mereka. Enak aja dia tiba-tiba mengakui sebagai anaknya.

"Asila! Kok aku ngerasa ada yang aneh ya? Atau jangan-jangan ~~

"Asila! Teddy! Bagaimana keadaan Sheila? Apa dia baik-baik saja? Di mana mereka sekarang?"

Wijaya datang bersama Aruna dengan berjalan tergesa-gesa. Wajahnya nampak begitu gelisah. Teddy langsung mengabari orang tuanya ketika keponakannya dinyatakan kritis dan butuh pendonor. Ia juga tak ingin disalahkan karena sudah mengabaikan orang tuanya. Sebenarnya Asila melarangnya untuk menghubungi orang tuanya karena dia berpikir orang tuanya bakalan panik dan kepikiran terus.

"Mama ..., Papa ..., kalian tahu darimana kalau Sheila dirawat di sini? Apa Abang yang kasih tahu?"

"Iya, abangmu lah yang kasih tahu! Bagaimana kondisi Sheila sekarang? Apa dia baik-baik saja?"

"Sheila butuh pendonor Ma, Pa, dia mengalami pendarahan, aku sendiri juga tidak tahu bagaimana kronologinya, tapi dokter bilang anakku membutuhkan pendonor karena mengalami pendarahan di kepalanya. Mungkin dia terbentur cukup keras dan kehilangan banyak darah."

Aruna maupun Wijaya seketika lemas tak berdaya. Mereka membayangkan, bagaimana saat kejadian itu, mungkin Sheila langsung menangis histeris tanpa adanya orang tua yang mendampingi.

"Cucuku, kenapa bisa begitu sih nak? Memangnya apa yang sudah kamu lakukan selama di sekolah? Kenapa kamu bisa terjatuh? Kamu jatuh sendiri apa ada orang yang sengaja mendorongmu?"

Aruna tak kuasa menahan kesedihannya, dia pun menangis. Ia takut Sheila tak bisa diselamatkan, mengingat lukanya cukup parah.

"Ma, tolong jangan buat Asila bertambah sedih. Dengan Mama menangis Asila juga bertambah sedih. Doakan saja Sheila segera pulih."

"Apakah dia sudah mendapatkan pendonor? Atau mungkin sudah ada disediakan oleh pihak rumah sakit?" tanya Wijaya.

"Itulah yang ingin ku jelaskan pada kalian. Tadi dokter bilang bahwa di rumah sakit kehabisan stok darah, bahkan tidak ada pendonor yang memiliki kesamaan dengan Sheila. Suster meminta kami untuk mencari pendonor dari luar. Di saat kami panik, tiba-tiba saja Edgar datang bersama asistennya, dia menawarkan diri untuk mendonorkan darahnya buat Sheila karena dia memiliki kesamaan dengan Sheila. Di sini yang aku herankan, kenapa Edgar tahu kalau golongan darah Sheila memiliki kesamaan dengannya? Padahal kami tidak ada niatan untuk memberitahunya."

"Jadi Edgar yang sudah membantu Sheila? Kenapa bisa kebetulan seperti ini? Padahal kan dia jelas-jelas bukan ayah kandungnya si kembar."

Di situ Dirga mendengarkan ocehan ayah dan anak yang melibatkan atasannya, tapi di situ ia tak memiliki hak untuk memberikan penjelasan pada mereka.

"Asila! Kamu harus berterimakasih pada Edgar karena sudah membantu anakmu! Kalau Edgar tidak datang tepat waktu, entah apa jadinya. Bahkan ayah kandungnya saja kau tak mengetahuinya! Untung Edgar masih memiliki kepedulian terhadapmu! Apapun alasannya Kau harus berbalas budi padanya!"

1
tia
jangan mobil mobilan ,,,mobilx sungguhan langsung di belikan 😄
4U2C
𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗶𝗮𝗱𝗮 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗽𝘂𝗻 𝗯𝗲𝘁𝘂𝗹,,𝗶𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗱𝗲𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮..🤣
Ika Dw
oke... dilanjut besok ya kak😁
tia
lanjut thor
tia
belom update thor
Ika Dw
enggak kak, santai aja😁
tia
jangan bilang tamat thor
tia
kenapa gak tes dna
Ika Dw
bobok dulu kak🤣, halunya disambung nanti 😁
tia
jangan digantung thor gk bisa tidur siang
Ika Dw
oke oke, ngetik dulu kak😭
tia
semangat thor,, lanjut bab ny 🤭
tia
lanjut thor 💪
Ika Dw: siap😍
total 1 replies
tia
tambah lag up thor 🤣🤣
Ika Dw: tangannya masih linu kakak😭
total 1 replies
tia
lanjut thor
tia
cerita bagus dn menarik
tia
dobel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!