NovelToon NovelToon
THE CHEF STORY

THE CHEF STORY

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Cintamanis / Konflik etika / Fantasi Wanita / Transmigrasi / Orang Disabilitas
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Bagaimana jika jiwa seorang Chef dari dunia moderen abad 25 yang cantik, kaya-raya, berstatus lajang, serta menguasai banyak tehnik beladiri, terbangun ditubuh seorang gadis diera dinasti kuno 3000 tahu lalu.

Liu Liyan, gadis cantik yang amat dimanja oleh ayah & kedua kakak lelakinya. Kadang suka berbuat sesuka hati, keras kepala & juga urakan.

Tapi setelah menikah, ia harus menjani hidup miskin bersama suaminya yang tampan tapi cacat.

Belum lagi ia harus dihadapkan dengan banyaknya konflik keluarga dari pihak suaminya.

Beruntung ibu mertua & adik ipar amat baik serta begitu menyayanginya, mendukung juga mempercayai.

Apakah ia bisa menggunakan keterampilannya didunia modern, untuk membantu keluarga suami juga keluarga kandungnya sendiri..?

Bagaimana lika-liku kehidupannya didunia yang serba kuno tanpa internet & listrik..?

Mari ikuti kisah Chef Claudia diera dinasti Song & menjadi Liu Liyan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kontrak Kerjasama Baru

Tiga hari berlalu, akhirnya semua pesanan paviliun Jiao Tong rampung juga.

Semua tebu dan buah bet putih sudah diubah menjadi gula.

Kini Yong dan keempat orang lainnya kembali berkelana mencari tebu dan buah bet putih.

Jiang Yulin mengirimkan 5 gerobak untuk mengangkut semua pesanannya.

Liu Liyan dan Xiao Yue datang dengan membawa sample saus, kerupuk baik mentah dan matang.

"Apa kau membawa barang bagus lagi..?" tanya Jiang Yulin begitu Liu Liyan dan Xiao Yue memasuki ruang kerjanya.

"Ck, setidaknya biarkan kamu duduk dulu tuan muda." Liu Liyan memutar bola matanya.

Jiang Yulin terbahak, menutup mulutnya dengan kipas lipat yang selalu ia bawa kemana-mana.

Begitu duduk, Liu Liyan langsung mengeluarkan produk baru yang mau ditawarkan.

"Saus dauban, saus panggangan, krupuk ikan dan udang." jelas Liu Liyan.

"Kalau ini gula rendah lemak, sangat cocok untuk orang -orang yang menghindari mengkonsumsi gula.

"Wow, kau ini keren sekali nyonya...!" puji takjub Jiang Yulin.

"Ada berapa banyak gula rendah lemak ini..?"

"250 jin, harganya sama saja."

"Kalau kedua saus ini apa fungsinya..?"

"Saus dauban untuk masakan berkuah atau tumisan. Saus panggangan jelas untuk olesan semua jenis makanan yang dibakar atau dipanggang."

"Ini kenapa keras..?" tanya Jiang Yulin memencet krupuk mentah yang dibungkus kertas minyak.

"Itu masih mentah, ini yang sudah matang."

Jiang Yulin mengambil 1 lembar kerupuk udang.

Kriuk

Suara nyaring memecah keheningan ruangan bernuasa maskulin dengan aroma cendana yang lembut menenangkan.

Jiang Yulin manggut-manggut puas "gurih, renyah dan rasanya juga unik." kata Yulin berbinar.

Tuan Lu ikut mencicipi dan memberi komentar serupa.

"Kerupuk ini akan lebih bagus dipasarkan dalam kondisi mentah, karena itu bisa awet sampai 5 tahun asal disimpan ditempat yang kering."

"Harganya..?"

"5 wen per jin."

Liu Liyan juga menjelaskan, jika dijual dalam keadaan matang akan cepat melempem.

Harus ada tempat khusus yang kedap udara jika ingin menyimpannya dalam keadaan matang.

Lagi pula jika ingin dipasarkan secara luas, menjual dalam keadaan mentah tidak beresiko. Selain itu juga menghemat biaya produksi.

Berbeda jika matang. Selain mudah remuk, melempem dan suah pasti cepat berbau tengik.

"Kau tahu bagaimana tempat yang bagus untuk menyimpan kerupuk matang..?"

Liu Liyan mengangguk.

Wanita itu teringat kaleng kerupuk yang lazim ada diIndonesia. Sepertinya itu bisa dibuat dizaman ini dengan bahan perunggu atau tembaga.

"Biar aku yang membuat wadahnya, kau berikan gambarnya saja dan produksi secara masal kerupuk ini." titah Jiang Yulin.

"Aku butuh tempat dan pekerja kalau mau diproduksi secara masal."

Yulin mengangguk "oke, akan aku siapkan."

"Untuk kedua saus ini bagaimana..?"

Jiang Yulin membuka tutup saus dauban. Warnanya merah cerah, aromanya juga harum dengan sedikit campuran wangi alkohol.

Dahi Yulin mengernyit, memandang penuh selidik Liu Liyan dan Yue.

Liu Liyan menghela nafas "boleh aku meminjam dapur sebentar untuk memasak beberapa hidangan..?"

"Boleh..!"

Jiang Yulin memberi isyarat pada pengelola Lu, yang langsung mengangguk dan membawa Liu Liyan kedapur.

Tiga puluh menit berlalu, Liu Liyan dan Yue kembali membawa nampan.

Untuk saus pagangan, ada iga sapi panggang madu dan ikan bakar.

Mapo tofu, Tumis daging asparagus, sup daging babi merah dan sup ikan putih. Masakan yang menggunakan saus dauban.

Begitu pintu ruangan dibuka, aroma harum pedas, gurih, manis. Langsung menyeruak memenuhi udara.

Jiang Yulin sempat tercenung sejenak, lalu berdiri melongok tak sabaran untuk melihat semua hidangan yang tampak asing dimatanya.

Tuan Lu dengan liur nyaris menetes berkata "aromanya sangat luar biasa."

"Warnanya juga cantik, sangat menggugah selera." timpal Yulin.

"Silahkan dicoba tuan muda, tuan Lu...!"

"Ck, tidak perlu sekaku itu. Panggil saja Yulin."

Liu Liyan kembali duduk "Mana bisa begitu, tidak sopan."

Yulin mendengus, mengambil sumpit mencapit sepotong tahu.

Mata kedua pria berbeda usia itu berbinar, menyerukan kata lezat berulang kali.

Satu suapan, satu kata lezat, enak dan luar biasa.

"Yan niang, berapa harga untuk kedua saus ini..?"

"100 wen.!" jawab tegas Liu Liyan.

Jiang Yulin terkesiap, sebelum akhirnya mendengus sengit. "kau ini perhitungan sekali, botol sekecil itu 100 wen. Yang benar saja..?"

"Untuk satu porsi hidangan cukup satu sendok kecil saja. Sedangkan saus panggangan ukurannya lebih besar dan bisa untuk 15 hidangan."

Sahut Liu Liyan tak kalah sengit.

"Yang lebih penting lagi, kedua saus ini bisa bertahan dalam segala kondisi cuaca selama 5 tahun."

"Benarkah..?"

Liu Liyan mengangguk "kalau mau aku berikan 10 resep masakan yang tidak ada dikekaisaran mana pun secara cuma-cuma."

Jiang Yulin melirik tuan Lu dengan ekor matanya.

Pemuda itu berminat, tapi dia iblis pecinta uang. Jelas ingin mendapat keuntungan jauh lebih besar dari yang ditawarkan.

"Kedua saus ini cuma aku dan adikku yang bisa membuatnya. Kalau tuan Jiang tidak mau, aku bisa menawarkan kerestoran lain." gertak Liu Liyan.

"Baik 100 wen dan seperti susu kedelai juga gula, aku mau kalian memasok kedua saus ini secara eksklusif kepaviliun Jiao Tong, jangan menjualnya ketempat lain."

"Tidak bisa...!"

Urat alis Yulin langsung menegang, menatap nyalang Liu Liyan.

"Dimasa depan kami berencana membuka restoran hotpot dengan menggunakan saus dauban ini."

"Apa itu hotpot..?" tanya Yulin.

"Sama dengan resep yang akan aku berikan kepadamu, hotpot ini hasil kreasiku dan tidak ada dimana pun."

"Kalau begitu kita sekalian saja bekerjasama..? kau resep dan aku menyediakan tempat, dana juga jaminan keamanan."

"50-50, aku baru mau."

"Ck, 70----

"50-50, kalau tidak mau ya sudah." sela Liu Liyan tegas.

Jiang Yulin menghela nafas pasrah "iya, oke tuan putri..! 50-50."

Senyum pongah langsung Liu Liyan terbitkan.

Sedangkan Xiao Yue menatap bangga pada kakak iparnya, sungguh sangat pintar dalam bernegosiasi.

Pengelola Lu langsung membuat kontraknya, sedangkan Liu Liyan menggambar kaleng kerupuk.

"Untuk gula bagaimana..?"

"Siapkan tempat, pekerja, peralatan dan lahan pertanian."

"Lahan pertanian, untuk apa..?"

"Untuk menanam tebu dan bet putih, bahan utama pembuatan gula. Semakin luas lahan akan semakin bagus."

Jiang Yulin mengangguk "30 hektar cukup...?"

"Cukup, kalau sudah berjalan pasti akan banyak petani yang ikut menanam tebu dan bet putih."

"Baik, akan aku siapkan secepatnya."

Kontrak kerjasama untuk 2 saus pun disepakati. Jiang Yulin memesan 1000pics untuk masing-masing prodak.

Sedangkan krupuk mentah akan dikirim kapan saja jika ada stok banyak dan langsung dibayar cash dengan harga 5 wen.

Untuk saus yang ada sekarang langsung Jiang Yulin ambil.

200 toples dauban dan 200 botol saus panggangan.

30 Jin 2 macam kerupuk juga Jiang Yulin borong.

1.100 tahil perak, pembayaran untuk gula dan susu.

25.000 wen untuk gula rendah lemak.

40.000 wen untuk dua saus.

1500 wen untuk kerupuk.

Total yang didapat hari ini sebanyak 1.180 tahil perak.

Angka yang membuat Liu Liyan dan Xiao Yue meringis.

Liu Liyan meminta pembayaran menggunakan uang kertas.

Jiang Yulin menyerahkan pecahan uang kertas nilai terbesar yaitu 100 tahil perak.

Alis Liu Liyan berkedut, mata Xiao Yue berkilau hijau. Melihat tumpukan uang kertas diatas meja.

Seumur hidup, ini kali pertama mereka memiliki uang sebanyak itu.

"Oya, kenapa donat buatanmu ada dikedai teh Dayan..?"

"Kedai itu milik ayahku dan sekarang mereka yang meproduksinya."

"Jadi itu keluargamu..? apa kacang madu juga resep darimu..?"

"Iya...!"

Jiang Yulin bersorak, ia kembali bisa menambah pundi-pundi rupiah dari donat dan kacang madu yang kini mulai tenar dikota Luoyang.

Karena urusan sudah selesai Liu Liyan dan Yue pun pamit. Tujuan mereka selanjutnya adalah berbelanja.

1
Lala Kusumah
crazy up dong Thor 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
ngiler dendeng sapi sama jando uuuuhhhh sedapnya 🤤🤤🤤
Gedang Raja
Luar biasa
Lala Kusumah
wah tambah lagi bisnis mu Liu Liyan, kereeeeeennn 👍👍👍
Lala Kusumah
waaaah ada visual Liana ga ??? jadi penasaran pengen lihat 🤔🤔🤔
Lala Kusumah: ok deh 👍
total 2 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
tetangga yang baik
Lala Kusumah
akhirnya mereka pindah, syukurlah 🙏🙏👍👍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
mantap ceritanya 💪
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
keren banget
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
gak sabar sama konflik nya
Datu Zahra
Bagus dan seru 🫰
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya 💪😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
heheheh Liyan untung banyak segera otw kaya💪😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
liyan keren banget, jadi ngiler deh
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat Liyan💪💪💪
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
keren banget ceritanya 😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
seru banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!