NovelToon NovelToon
Belenggu

Belenggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Selingkuh
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Dia terjerat dalam sebatas ingatan dimana sebuah rantai membelenggunya, perlakuan manis yang perlahan menjeratnya semakin dalam dan menyiksa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback (4)

"Dia kabur!"

Valeri menoleh dan melihat penjaga memasuki kamar. Dia dengan segera berlari sebelum pria itu mencapainya.

Teriakan penjaga di dalam rumah membuat para pengawal menoleh dan melihat Valeri berlari. Tak menunggu lama semua pengawal mengejarnya membuat Valeri berlari semakin kencang.

Valeri tak mengenal tempat ini. Dia tak tahu harus berlari kemana. Dia hanya berusaha menjauh dari para pengawal. Valeri terus berlari. Di sejauh mata memandang hanya pepohonan, hingga Valeri melihat sebuah pintu pagar. Namun sebelum dia mencapainya tubuhnya di raih dan di seret menjauh dari pintu.

"Tidak bisakah kau diam Nona, kau membuat kami sibuk dengan mengejarmu. Percuma kau lari kau tidak akan bisa keluar dari sini."

"Tidak! Lepaskan aku."

"Harusnya kau diam agar kami tidak berlaku kasar."

"Aku tidak mau!" Valeri berontak, namun pengawal tak peduli bahkan meski harus menyeret tubuhnya di tanah.

"Lepaskan aku!"

"Tuan bilang masukan dia ke gudang." Seorang pengawal datang dengan ponselnya, menunjukkan jika dia baru saja menghubungi Mario.

"Aku tidak mau! Lepaskan aku!" Tubuh Valeri di seret. Tak peduli tubuhnya tergores ranting dan melukai kulitnya.

Tubuh Valeri terlempar kembali kedalam gudang dimana mereka membawanya pertama kali, lalu pintu tertutup dan terkunci.

Valeri merasakan seluruh tubuhnya nyeri, dia kembali menangis. Usahanya untuk berlari sia- sia. Pengawal- pengawal itu sangat banyak bahkan mungkin meski Valeri sudah bisa keluar dari pintu itu dia akan tertangkap.

Valeri masih menangis saat pintu terbuka dan Mario masuk dengan mata tajam yang menghujamnya. Valeri berusaha bangun dan mendudukkan dirinya matanya menatap benci tak kalah tajam pada Mario.

"Bagus sekali. Kau mulai berontak?" Mario berjongkok.

"Lepaskan aku, biarkan aku pergi," desis Valeri.

Mario menyeringai tangannya mencengkram leher Valeri. "Sudah ku bilang kau hanya akan tetap disini. Menjadi tawananku dan mati di tanganku."

"Kalau begitu bunuh aku!"

"Tidak sekarang. Penderitaanmu belum cukup."

"Persetan!"

Cengkraman tangan Mario mengencang hingga Valeri merasa sesak dan susah bernafas.

"Aku benci kau!" desis Valeri.

Mario terkekeh. "Apa peduliku?"

"Brengsek!"

Mario menghempaskan Valeri hingga Valeri terhunyung dan terjatuh di lantai. Mario melepas jasnya lalu menarik kaki Valeri untuk berada di bawahnya.

"Apa yang kau lakukan, menjauh!" Valeri berontak saat Mario merobek dress putih yang dia kenakan hingga kulit putihnya nampak.

Mario menunduk untuk meraih bibir Valeri dengan kasar, namun tangan Valeri terus melayangkan pukulan hingga Mario mencengkramnya erat.

"Lepaskan aku, aku mohon." Valeri menatap Mario dengan mata penuh embun. "Apa salahku? Kenapa kau melakukan ini?" Valeri tergugu. Namun Mario tak peduli dan terus melanjutkan niatnya untuk memasuki Valeri.

"Kau benar-benar jahat. Bunuh aku sekarang," ucap Valeri putus asa. Dia lelah terus di perlakukan seperti tawanan sekaligus jalang pria di depannya ini.

Valeri terus menangis, bahkan saat Mario berhasil memasukinya dan mulai bergerak.

Rasa perih di intinya membuat Valeri semakin menderaskan tangisnya. Valeri menatap benci pada Mario yang masih bergerak kasar.

Valeri tahu pria ini tengah menyiksanya agar dia tunduk. Hingga Valeri diam barulah Mario bergerak pelan, lalu melepaskannya dan bangkit berdiri.

"Sudah mengerti kesalahanmu?"

Valeri diam.

Mario mengancing resletingnya dan hendak pergi, namun suara Valeri terdengar.

"Kau tak pantas," lirihnya.

Mario berbalik menatap Valeri yang tergeletak di lantai kotor di depannya.

"Nona Jasmine terlalu baik untukmu. Bahkan jika dia masih hidup. Kau bukan pasangan yang pantas." Mario mengeraskan rahangnya. "Kau penjahat, dia Malaikat." Valeri terkekeh mengejek. "Aku rasa Nona Jasmine bersyukur dia di ambil Tuhan. Kau tak pantas. Kau hanya akan hidup sendiri. Tanpa cinta. Tanpa wanita yang mencintaimu!"

Valeri bangkit berusaha duduk. "Lihatlah, Nona ... kekasihmu berdalih membalasku atas kematian mu." Valeri menatap ke atas seolah dia bicara dengan Jasmine yang telah tiada. "Bahkan jika kehidupan kedua itu ada, jangan pernah kembali padanya." Valeri menunjuk Mario dengan tangan bergetar. "Dia iblis yang kejam! Tidak berperasaan."

"Kau akan mati dalam kesepian!"

Mario masih menatap dengan wajah datar, namun rahangnya mengeras. "Kau yakin?" Mario terkekeh lalu berbalik pergi. Tak peduli ucapan Valeri barusan cukup melukai hatinya.

Tiba di luar Mario berhenti. "Biarkan dia, sejauh mana dia akan lari," ucapnya pada penjaga yang langsung mengangguk.

Di dalam Valeri tertegun. Kenapa Mario tak terpancing. Harusnya pria itu marah dan membunuhnya. Sekarang bagaimana? Valeri melihat sekitarnya mencari sesuatu untuk melukai dirinya. Lebih baik dia mati dari pada terus tersiksa di neraka seperti sekarang. Namun sejah mata memandang tak ada apapun kecuali rantai tergantung di dinding, hingga Valeri menunduk lemas. "Tuhan, bahkan kau tak mengizinkan aku mati." Valeri benar-benar ingin menyerah.

Pintu terbuka menampakkan seorang pelayan wanita yang membawakannya pakaian juga makanan. Setelah meletakkannya di lantai pelayan itu pergi.

...

Bukan satu dua kali Valeri mencoba lari. Dia tak pernah menyerah bahkan meski berakhir dia kembali tertangkap. Dan saat dia tertangkap Mario akan menghukum dan memperlakukannya dengan kasar sama seperti sebelumnya.

Saat musim dingin tiba Valeri sudah di bawa kembali ke dalam rumah, dan yang membuat Valeri heran Mario tak mengurung dan mengunci. Hanya saja mengawal masih mengawasi Valeri hingga Valeri tetap tak bisa lari.

Suatu hari Valeri merasa sekitarnya terasa sepi. Tak terlalu banyak pengawal di sekitarnya dan memperhatikannya. Dari obrolan yang tak sengaja ia dengar hampir semua pengawal ikut Mario untuk bekerja dan menyisakan beberapa saja.

Entah pekerjaan apa, Valeri tak peduli, yang pasti dari yang dia dengar ini soal kekuasaan. Mungkin Mario benar-benar orang jahat yang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apapun yang dia inginkan. Terbukti pria itu menculik dan mengurungnya hanya karena balas dendam yang menurut Valeri tak masuk akal.

Valeri merasa ini adalah kesempatan yang bagus untuk lari. Sedikit penjagaan membuat Valeri bisa bersembunyi dan lari dengan mudah.

Valeri berjalan mengendap keluar dari pintu menuju pintu belakang tempo hari dimana dia hampir mencapainya. Melewati gelapnya rimbun pepohonan Valeri berusaha untuk mencari letak pintu itu.

Valeri fokus dengan usahanya hingga dia tak menyadari jika di balkon kamarnya Mario melihat kepergiannya.

"Apa Profesor benar-benar sudah mempersiapkannya?" Mario menyesap minuman di tangannya.

"Semuanya sudah siap, Tuan. Kita hanya perlu membawa Nona kesana, lalu melakukan penghapusan ingatan."

"Anda benar-benar akan melepaskannya, Tuan?" tanya Rey saat melihat Valeri memasuki rimbunnya pepohonan.

Mario menyeringai. "Tidak. Kerahkan anjing pencari untuk mengejarnya."

1
Erna Wati
semoga nanti Mario akan mencintai valery.bahkan lebih dr yg Valery rasakan..Mario akan bucin akut kn Thor?🤣🤣
Dinda Putri
mario mulai goyah... bikin mario bucin akut Thor🤭
mbu ne
penasaran.. dibagian yg Mario menyesal setelahnya....(eh...ada bagian itu nanti ngga Thor?)..🤭
Agus Tina
Aku lebih suka Valerie dan Mario tidak bersatu ... tetlalu biasa cetitanya klu mrk dibiarkan bersatu dan bahagia selamanya ...
Lia Haeliah
nanti omongan valeri jadi kenyataan mario hidup dalam kesendirian kesedihan meratapi Valerie yang ga mau kembali dan terlanjur benci sama Mario
Dinda Putri
bikin Mario cinta mati sama valerry thor biar kapok tuh Mario greget banget 😤😤😤
Saadah Rangkuti
lanjut thor...
mbu ne
deg2an bacanya
Dinda Putri
semangat up thor
Erna Wati
malang sekali sabib Valery
Debu Nakal
nice
rini apriyanti
bagus banget banget ceritanya,alurnya gak monoton dan gak banyak tokoh, recommended
Saadah Rangkuti
akankah valery bisa lari dari Mario?
Saadah Rangkuti
oh ternyata....😭😭😭
Saadah Rangkuti
dan jangan sampai kau menyesal Mario!! 😶😶
Saadah Rangkuti
semoga berhasil valeri
Myra Myra
pergi jauh dari Mario...kasihan vio
Naila Saputri
bagus cerita
Vay
💜💜
mbu ne
Mario, jangan sampai terlambat menyadari perasaan kamu yg sebenarnya ke Valeri ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!