SEQUEL ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!
Di usia 19 tahun, Rosetta Lorenzo melakukan kesalahan fatal sehingga membuat nama Lorenzo jatuh ke tangan orang lain setelah dijebak oleh kekasihnya sendiri bernama Elijah Blackwood. Ditambah Rosetta harus kehilangan kakeknya demi menyelamatkan Rosetta dari kukungan Elijah setelah berhasil mencuci otak gadis itu dan membuat sebuah virus komputer berbahaya yang dijual belikan ke para kelompok bawah tanah.
Demi memulihkan kembali nama keluarganya, Rosetta harus menanggalkan nama Lorenzo.
Setelah bertahun-tahun berkeliling penjuru Amerika, Rosetta yang berpikir bisa pulang ke keluarganya justru meregang nyawa di tangan mantan kekasihnya, Elijah.
Saat ia berpikir benar-benar berakhir, ketika membuka mata Rosetta justru menemukan dirinya kembali menjadi bocah tujuh tahun.
Kali ini apakah Rosetta akan melakukan kesalahan yang sama ketika takdir justru membawanya kembali bertemu dengan Elijah? Bagaimana Rosetta membalaskan dendamnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21. ULANG TAHUN
Waktu berjalan dengan sangat baik selama beberapa bulan setelah awal dari Rosetta kembali ke tubuh kecilnya. Perlahan gadis itu dapat beradaptasi dan mengembalikan kehidupan masa kecil yang dulu sempat tidak bisa ia nikmati dengan baik.
Hubungan Rosetta dengan keluarganya pun semakin erat, dan membuat gadis kecil itu lebih mencintai keluarganya dibandingkan apa pun, begitu juga sebaliknya. Ia menjalani kehidupan sekolah yang menyenangkan, interaksi dengan keluarga yang hangat, dan pelajaran baik dari pamannya, Jacob. Tidak pernah Rosetta merasa seberuntung dan sebahagia ini dulu ketika berada di masa yang telah ia lewati dan kini belum ia hadapi kembali. Mungkin memang benar, komunikasi adalah hal paling penting dalam setiap hubungan, dan itu kesalahan Rosetta dulu terhadap keluarganya sehingga ambang kehancuran menghampiri sang gadis hingga akhir.
"Lucas?!" seru Rosetta yang berlari masuk ke dalam kamar sang kakak ketika tengah malam berlalu.
Lucas yang menikmati tidurnya langsung terbangun karena ulang sang adik.
"Lucas, ayo bangun!" suruh Rosetta dengan semangat yang Lucas heran dari mana asalnya padahal ini sudah tengah malam.
"Rose? Ini sudah tengah malam, kenapa kau berteriak, nanti Mommy memaharimu loh," kata Lucas yang bangkit duduk seraya menguap dan mata setengah tertutup.
"Lucas. Happy birthday, Brother!" seru Rosetta penuh dengan semangat.
Mendengar hal itu Lucas langsung terbangun secara sempurna, terkejut kalau adik perempuannya ini tengah malam masih terbangun hanya untuk mengucapkan hal tersebut. Lucas sungguh tidak bisa untuk tidak tersenyum dan merasa senang dengan sifat penuh perhatian dari sang adik.
"Sekarang, ayo ikut," suruh Rosetta seraya menarik tangan sang kakak agar turun dari tempat tidur dan mengikuti gadis itu ke luar ruangan.
Lucas mengikuti saja apa mau dari sang adik, bisa ia lihat betapa antusiasnya Rosetta malam ini. Namun netra Lucas melebar ketika ia melihat ayah, ibu, dan adik laki-lakinya berada di ruang tengah dengan kue ulang tahun di atas meja.
"Happy birthday, Lucas!" ucap mereka semua bersamaan.
Senyum penuh kebahagian tergambar di wajah Lucas, tidak menyangka kalau keluarganya akan melakukan hal menyentuh seperti ini. Karena biasanya mereka akan merayakan bersama dengan anggota keluarga yang lain juga. Tapi kali ini rasanya benar-benar menyenangkan ketika anggota keluarganya merayakan ulang tahun Lucas hanya antara mereka saja.
"Selamat ulang tahun, Lucas. Mommy tidak menyangka kalau kau sudah sebesar ini," ucap Lili seraya memeluk dan mencium kening Lucas dengan penuh afeksi sayang.
"Terima kasih, Mom," ucap Lucas, membalas pelukan sang ibu.
"Hei, kau benar-benar sudah bertambah tinggi sekarang padahal rasanya baru kemarin kau lebih kecil lagi dari Rose," kata Rion, menunjukkan kebanggaan kalau anak lelakinya ini tumbuh dengan sangat baik setiap tahunnya.
"Aku harus lebih tinggi darimu, Dad," canda Lucas tanpa memudarkan senyum.
"Brother? Happy birthday," ucap Roderick yang tidak kalah antusiasnya.
Lucas mengelus kepala Roderick dan berkata, "Terima kasih, Rod. Kalian sampai harus bangun tengah malam seperti ini."
"Ini ide Rose," beritahu Roderick.
Lucas melihat ke arah Rose yang kini tersenyum lebar. Tidak menyangka kalau adik perempuannya ini sampai mau melakukan ini semua.
Rosetta memang sengaja melakukan perayaan kecil ini. Memaksa kedua orang tuanya bahkan Roderick untuk ikut andil, karena ia tahu setelah ulang tahun Lucas akan ada satu temannya yang bercerita tentang bagaimana berkesannya ulang tahun temannya itu bersama keluarga ketika diberi kejutan tengah malam. Bersenang-senang seolah temannya itu merasa orang paling special. Dan Lucas yang di masa itu tidak pernah merasakan itu, kecuali pesta ulang tahun besar-besaran sebagai penerus Lorenzo merasa iri dan berharap kalau ia juga dapat merasakan hal serupa dengan temannya. Walau Lucas tidak bisa mendapatkan itu hingga Rosetta angkat kaki dari Lorenzo.
"Terima kasih, Rose," ucap Lucas sambil mengelus kepala sang adik.
"Sama-sama," jawab Rose, tahu kalau kakaknya itu begitu bahagia dengan kejutan kecil ini. Hanya antar keluarga tanpa ada kemewahan, walau ia tahu akan ada pesta khusus esok hari atas ulang tahun Lucas ini.
Lucas melakukan tiup Lilin dan membuat permohonan sebelumnya. Senyum tidak berhenti merekah di wajah Lucas.
Rose menatap kue tart yang sedang dipotong oleh Lucas, tidak sabar untuk mencicipinya.
"Kurasa alasan utama Rose bangun tengah malam karena ia ingin makan kue ini," ejek Roderick.
"Tidak benar itu," bantah Rosetta.
"Kalau begitu kita simpan saja kuenya dan makan besok pagi," kata Lucas.
"Jangan!" protes Rosetta langsung.
Semua orang tertawa melihat reaksi Rosetta, tentu kalau mereka tahu bahwa gadis kecil ini tidak akan bisa menolak akan godaan makanan manis seperti ini. Lihatlah bagaimana pandangan Rosetta yang tidak lepas dari kue, menatap setiap inchi kue yang menggoda gadis itu untuk melahapnya.
"Ingat, kau harus sikat gigi setelah makan ini, Rose," Lucas mengingatkan.
"Baik!" jawab Rosetta penuh semangat.
Lucas memotongkan kue itu untuk Rose pertama kali, tidak tahan ketika melihat bagaimana gadis itu begitu menginginkan kue tart cokelat besar di depannya ini.
Lili membantu Lucas untuk memotongkan untuk Roderick dan juga untuk Lucas sendiri. Walau pada akhirnya bagian Lucas diberikan kepada Rosetta yang telah menghabiskan kue tadi dalam sekejap.
"Lucas, besok malam akan ada pesta untukmu. Para petinggi dan aliansi Lorenzo begitu ingin bertemu denganmu sejak lama. Jadi kau dan adik-adikmu harus istirahat besok siang, kalau perlu tidur siang akan lebih baik. Jangan khawatir, ini pesta ulang tahun untuk membuat mereka semua mengenal dirimu dan juga adik-adikmu," beritahu Rion tanpa ada nada memerintah.
"Baik, Dad. Apa teman-teman Daddy juga akan datang?" tanya Lucas.
"Ya, mereka akan datang. Mereka semua penasaran dengan pertumbuhanmu, mengingat mereka terakhir melihatmu ketika kau berusia tujuh tahun ketika pesta itu," jawab Lucas.
Lucas mengangguk, paham kalau dirinya sudah harus mulai memerhatikan setiap hal terutama Lucas sebagai penerus perusahaan utama. Karena Arthur sebagai anak tertua di Lorenzo menolak untuk mengambil alih dan lebih memilih mengambil alih bagian yang lain.
"Katakan saja pada Daddy dan Mommy jika kau tidak nyaman atau tidak senang dengan pestanya. Daddy tahu kalau tanggung jawabmu akan sangat besar di masa depan, tapi Daddy tidak ingin itu justru menjadi bebanmu," kata Rion.
"Aku tidak merasa itu beban sama sekali, Dad. Tapi kurasa sampai aku siap nantinya, aku akan menyerahkan Lorenzo padamu dulu. Karena banyak yang harus aku lakukan sampai bisa dikatakan pantas mengambil alih posisimu," ujar Lucas, yang memang telah yakin kalau dirinya menjadi penerus utama Lorenzo setelah Arthur menolak.
"Ingat kata Daddy. Nikmati masa mudamu, masa sekolahmu. Banyaklah bermain walau kau harus banyak belajar juga. Daddy tidak akan membatasi apa yang kau lakukan, karena Daddy dan Mommy tahu kalau kau akan selalu tahu mana yang baik dan benar," ucap Rion.
Lucas mendengarkan nasehat sang ayah dengan baik. Jujur saja ia juga memang begitu meneladani ayahnya yang begitu luar biasa dan berdedikasi tinggi akan pekerjaan dan juga keluarganya. Dan Lucas ingin seperti Beliau.
"Rose, kau akan sakit perut kalau makan terlalu banyak," kata Roderick yang membuat anggota keluarganya langsung menatap ke arah si gadis kecil.
"Astaga, Rose. Bagaimana kau bisa menghabiskan setengah kue itu dengan sangat cepat?" Lucas terkejut saat mendapati kue ulang tahunnya tinggal setengah padahal kue itu cukup besar.
"Setelah ini sepertinya tidak akan ada kue selama satu minggu," kata Lili, tidak ingin sampai kesehatan anaknya terganggu karena memakan makanan manis terlalu banyak.
"Kenapa? Ah, aku bisa mati kalau tidak makan kue selama itu, Mommy," protes Rosetta mendramatisir.
Rion dan Lucas menahan diri untuk tidak tertawa dengan tingkah gadis kecil satu itu.
"Terlalu banyak makan manis itu tidak baik untukmu, Rose. Kau harus mengikuti aturan Mommy kalau mau terus makan semua cemilanmu," tegas Lili.
Dan alhasil Rose memasang wajah protes tapi ia juga tidak bisa membantah karena cemilannya yang menjadi sandera kali ini.
Lucas tersenyum seraya mengelap mulut adiknya dengan tisu, lalu berkata, "Kau tidak ingin sakit gigi seperti tahun lalu karena terlalu banyak makan manis, kan."
Ah, Rosetta paling benci dengan sakit gigi, itu benar-benar menyiksa. Ia pun hanya mengangguk dan menurut kepada kakaknya itu.
"Sepertinya yang bisa membuat Rose menurut hanya Lucas," ucap Lili pada Rion.
"Karena Lucas adalah kakak yang baik," jawab Rion, senang melihat anak-anaknya akur seperti ini, walau lebih banyak keributan akan kelakuan si kembar terutama Rosetta.
"Besok James akan datang juga, kan?" tanya Lili.
Rion mengangguk, ia menatap istrinya dengan pandangan yang tanpa bicara pun Lili tahu maksudnya. Karena Rion tidak bodoh setelah mendengar apa yang putrinya katakan beberapa bulan lalu. Tapi Rion juga ingin melihat seperti apa James akan mengendalikan situasi ketika Rion mengikuti arusnya.
sekarang paham siapa orh yg meluk Rose pas dia di tembak pasti Panther, dan mimpi Arthur ada lah peringatan mungkin untuk hati², gemana ya perasaan Rion saat dia tau tentang Rose di masa depan dan dia orang yg paling tau terakhir dan pas Rose bilang bahwa Arthur ga akan bisa menangkap Rose saat jadi polisi wajar karna di masa itu Rosetta jadi Ubi cilembu
kak kan di part yg Rose kena tembak ada kalimat " ada seseorang yg menangis dengan penyesalan " kalo ga salah apa itu Arthur 🤔
lagiiiiii
lagiii
up
up
up