ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

BAB 1. KESALAHAN

Suara decak air yang terinjak dari laju seorang gadis menjadi seperti requiem untuk gadis tersebut nyaris setiap malam selama bertahun-tahun. Dengan tudung jaket lembab serta tas ransel anti air di punggung, gadis itu berlari membelah malam yang dingin.

Gema teriakan beberapa orang terdengar di belakang sana, mengejar sang gadis yang telah beberapa meter jauhnya dari mereka di depan. Namun perlahan menghilang, hingga hanya terdengar suara hujan ketika gadis itu mengambil jalan pintas melewati gang di antara dua bangunan tinggi menuju ke sisi lain dari kota yang ia singgahi ini.

Rosetta berhenti di dalam gang kecil tersebut, menyandarkan diri pada dinding untuk mengambil napas setelah berlari cukup lama. Ia meneduhkan dirinya di sana dari rintik hujan yang telah membasahi kota sejak sore tadi.

"Akhirnya aku bisa pulang," ucap gadis itu seraya mengusap air matanya dengan lengan jaket lembab sang gadis.

Ia menatap memory chip di telapak tangannya, hasil kebodohan dirinya bertahun-tahun lalu kini berhasil ia dapatkan. Virus buatan dirinya yang telah menghancurkan keluarga juga diri Rosetta karena termakan ucapan penuh jebakan dari orang yang menjadi kekasihnya dulu, Elijah Blackwood.

Setelah berhasil mengembalikan lagi kekuasaan Lorenzo yang sempat jatuh ke tangan keluarga lain karena kesalahan yang dilakukan oleh Rosetta, kini gadis itu mendapatkan jejak terakhir dari virus buatannya yang bahkan telah dipakai salah satu sindikat untuk memasuki banyak sistem terlarang. Dengan ini Rosetta bisa kembali pulang. Ia bisa menghadapai ayah, ibu,dan kakak-kakaknya untuk meminta maaf atas dosa-dosa yang Rosetta lakukan di masa lalu.

Ah, gadis itu benar-benar merindukan kedua orang tuanya. Sudah tujuh tahun sejak terakhir ia melihat paras ayah dan ibu yang begitu ia cintai itu.

Setelah apa yang Rosetta lakukan, ia tidak lagi punya muka untuk muncul di depan mereka semua, terutama ketika ia mendapati karena ulahnya, seluruh keluarganya harus kehilangan anggota keluarga tertua, sang kakek.

Ferdinan, sang kakek yang seharusnya menjalani operasi saat itu harus menunda hal tersebut demi menemukan Rosetta yang ditahan oleh kekasih gadis itu. Tergabung dalam sebuah sindikat berbahaya, kekasih Rosetta saat itu memaksa sang gadis membuat sebuah virus komputer mematikan, dimana mereka dapat menggunakan virus tersebut untuk menyusup sebuah sistem pemerintahan dan mencuri datanya tanpa tertangkap. Jika Rosetta tidak melakukannya, maka Elijah yang saat itu telah memegang kekuasaan Lorenzo sepenuhnya akan menghabisi keluarga sang gadis tanpa tersisa. Rosetta yang terus ditekan hingga nyaris kehilangan kewarasannya saat itu, mau tidak mau membuat virus tersebut.

Bersama ayah sang gadis, Rion Lorenzo, Ferdinan mencari dan menyelamatkan Rosetta dari Elijah dan kelompok sindikat pria itu. Namun sayang, dua hari setelah berhasil membawa pulang Rosetta, Ferdinan justru dilarikan ke rumah sakit karena mengalami muntah darah serius.

Dan ketika di rumah sakit, Rosetta dan keluarga harus menerima kenyataan kalau mereka telah kehilangan sosok Ferdinan selamanya akibat keterlambatan penanganan pada kanker lambung yang diderita oleh Ferdinan. Jika saja beberapa hari lalu Ferdinan menjalani operasi pengangkatan kanker tersebut, kemungkinan kalau sang kakek akan dapat selamat dan hidup lebih lama.

Saat itulah, Rosetta sadar betapa banyak dosa yang ia lakukan kepada keluarganya. Setelah membuat kekuasaan Lorenzo jatuh ke tangan keluarga Blackwood, membuat virus komputer untuk para sindikat kriminal, dan sekarang karena Rosetta, seluruh keluarga kehilangan sosok Ferdinan selamanya.

Setelah pemakaman, Rosetta yang tidak lagi punya muka untuk melihat keluarganya, menanggalkan nama Lorenzo dan mulai mencari cara mengembalikan kekuasaan Lorenzo ke tangan Rion, sang ayah.

Bertahun-tahun gadis itu membayar dosanya seorang diri, memerbaiki setiap kesalahannya. Berkelana ke setiap kota dan tempat di Amerika untuk mengumpulkan para pemegang virus buatan Rosetta bernama Ice Death untuk menghentikan pencurian cyber yang dilakukan oleh para sindikat berbahaya.

Hingga kini, Chicago menjadi tempat terakhir yang Rosetta datangi sebagai kota yang membeli virus Ice Death. Setelah ini, Rosetta akan pulang ke San Fransisco, ke tempat keluarganya. Ia akan bersujud meminta maaf kepada mereka semua atas apa yang Rosetta lakukan karena kenaifan dirinya.

"Kau pikir kau bisa lari, Rose?"

Air muka Rosetta berubah sinis ketika ia mendengar suara yang amat ia kenal. Suara dari orang yang begitu ia benci, hingga jika gadis itu tenggelam dalam neraka sekali pun, ia akan menarik orang tersebut untuk ikut dengannya.

Pria berambut pirang berjalan mendekati Rosetta dari arah gadis itu datang. Di belakangnya ada sekumpulan orang-orang bertubuh besar dengan tampang preman, menjaga jalan melarikan diri sang gadis. Begitu pula dari sisi lain, orang-orang milik pria itu telah menutup jalan. Mengurung Rosetta dalam gang sempit yang lembab.

"Elijah," desis Rosetta ketika tahu kalau pria yang pernah menjadi kekasihnya itu ada di tempat ini.

"Kau kira aku akan membiarkanmu menang? Kau mungkin bisa mengembalikan kekuasaan keluargamu dua tahun lalu, tapi untuk Ice Death, aku tidak akan menyerahkannya begitu saja. Dengan Ice Death aku bisa menghasilkan uang dan kekuasaan melebihi Lorenzo. Perusahaan besar yang menggunakan AI bahkan pemerintahan begitu menginginkan virus buatanmu itu. Tidak akan kubiarkan kau membawa mati ladang uangku begitu saja, Rose," kat Elijah dengan sorot mata penuh ambisi yang justru tampak seperti psikopat di mata Rosetta.

"Dan tidak akan kubiarkan kau memiliki Ice Death. Kau akan menimbulkan perang antar negara karena virus ini. Kau mencuri data tidak hanya dari dalam pemerintahan untuk pemerintahan lainnya, kau juga mencuri data orang-orang, memanipulasinya, dan memeras mereka hingga menjual belikan manusia seperti binatang. Kau dan sindikat gilamu itu akan menghancurkan dunia dan kemanusiaan," Rosetta berkata dengan tatapan penuh jijik dan amarah kepada Elijah.

"Rose, kau masih sama naifnya seperti dulu. Di dunia ini uang berkuasa, dan yang berkuasa akan menang. Mereka akan dapat mengontrol apa pun termasuk orang-orang di bawah mereka. Bukankah itu terdengar hebat, dengan kuasa seperti itu sama saja kau seperti Tuhan. Dan kau ingin aku menyerah akan hal itu, tentu saja tidak, Rose. Ice Death adalah milikku dan selamanya akan menjadi milikku," kata Elijah yang kini menodongkan pistol ke hadapan Rosetta.

Rosetta tersenyum seraya melemparkan memory chip ke wajah pria itu dan berkata, "Kau kalah, Elijah. Ice Death telah dipegang oleh orang lain. Orang yang akan menghancurkanmu dan seluruh sindikatmu. Yang ada di tanganku hanyalah tiruan tidak berguna. Dengan kau yang mengejarku sekarang, artinya kau telah gagal mendapatkan Ice Death. Saat ini orang tersebut sedang menghancurkan semua jejak Ice Death dan juga membeberkan tentang sindikatmu ke FBI. Kau seharusnya mengejar 'Panther' bukan 'Rose', Bastard."

Mendengar hal itu, wajah Elijah memerah karena murka. "Dasar wanita sialan!"

Dengan cepat Rosetta memutar tubuh dan melayangkan tendangannya ke arah para pria di belakang gadis itu. Menjatuhkan mereka satu per satu untuk membuka jalan agar Rosetta dapat melarikan diri. Tugasnya telah selesai di sini, selebihnya tinggal sang 'Panther' yang membereskan masalah Ice Death. Rosetta harus berterima kasih dengan orang tersebut, karena mau menggunakan kekuasaan dan uangnya membantu Rosetta menyelesaikan masalah terakhirnya ini. Akhirnya Rosetta bisa kembali ke keluarganya. Ia tidak sabar untuk dapat bertemu ayah, ibu, kakak-kakaknya, serta bibi dan pamannya.

DOR!

Suara letusan senjata api menggema dalam gang kecil tersebut, membuat semua orang terdiam tidak terkecuali Rosetta.

Namun bersamaan dengan itu, suara sirine mobil polisi terdengar. Tidak hanya satu tapi beberapa. Itu adalah tanda bagi Rosetta kalau 'Panther' telah datang untuk meringkus semua yang ada di sini. Memberitahu sang gadis kalau perannya sebagai umpan telah selesai, begitu juga perjalanannya selama tujuh tahun.

Tapi gadis itu kini tersungkur jatuh di permukaan paving yang keras dan dingin ketika para pria termasuk Elijah berlarian dengan panik meninggalkan gang tersebut. Tahu kalau mereka akan dikepung dan ditangkap.

Rosetta kini tergeletak memandang langit malam, merasakan jarum-jarum hujan jatuh di wajah dan tubuhnya yang telah basah. Bau anyir beringsut masuk ke penciuman sang gadis, bersamaan dengan berubahnya genangan air di bawah tubuh gadis itu menjadi merah pekat.

"Mom? Dad? Aku ... merindukan kalian. Aku ingin ... bertemu kalian sekali saja. Lucas? Rod? Aku ... ingin pulang," ucap Rosetta dalam tangis gadis itu. "Maaf. Maafkan ... aku. Aku sungguh ... ingin pulang," imbuhnya yang nyaris tidak terdengar.

Rasa sakit menarik paksa Rosetta ke alam bawah sadar walau gadis itu tak mau. Biji besi dari pistol milik Elijah kini menancap dalam di organ vital gadis itu. Bahkan untuk bernapas saja tidak lagi bisa gadis itu lakukan.

Perlahan sinar hidup sang gadis menghilang, menyisakan warna pucat dalam wajah tirus yang kini mendingin di bawah tetesan hujan. Berbagai suara yang sekarang menggema tidak lagi terdengar oleh gadis itu, bahkan dekapan hangat seseorang dalam raungan penyesalan tak mampu sampai di dengar oleh sang gadis yang telah lelap dalam tidur abadi.

Terpopuler

Comments

ir

ir

kak maaf ini kan masih sepi tapi tolong jangan di hapus ya Kak, aku suka cerita yg soal mafia gini, sukur² nanti bisa le anak² Dante dan Bianca juga

2025-05-17

1

Ppur Wanto

Ppur Wanto

kan bener ni bocah bikin masalah dah heboh dari kecil... hadech

2025-05-15

1

Ana Kurniawan

Ana Kurniawan

aq sudah mampir thor...
semangat berkarya..💪

2025-05-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!