Sophie yang naif telah jatuh cinta pada pria kaya raya bernama Nicolas setelah dia menaklukkannya dan tidur dengannya.
Ketika dia mengumumkan bahwa dia hamil, Nicolas merasa ngeri. Baginya, Sophie hanyalah pengalih perhatian yang menyenangkan. Sophie meninggalkan Nicolas setelah kegugurannya.
Bertahun-tahun kemudian Nicolas menemukan bahwa Sophie memiliki seorang putra yang sangat mirip dengannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersama Lorena
Di Paris yang indah, senja mulai menyelimuti langit. Hari itu telah menjadi hari yang luar biasa untuk Nicolas—semua berjalan sesuai rencananya. Ia memutuskan untuk mengundang Lorena makan malam. Ia menginap di Hotel Four Seasons George V, di mana makanan disitu sangat lezat.
Sophie selalu berkata bahwa ia ingin sekali mengunjungi Paris. Nicolas langsung menghapus pikiran itu. Kenapa dia terlintas lagi di benaknya? Sophie hanyalah seorang pelacur, tidak lebih. Mulai saat ini, itu akan jadi pemikirannya setiap kali nama Sophie muncul di kepala.
Ia mengambil telepon dan meminta untuk disambungkan ke kamar Lorena.
"Halo!"
"Lorena, aku ingin kau menemaniku makan malam malam ini. Aku akan menunggumu jam 8 malam. Kita akan makan malam di kamarku."
"Tentu saja, sampai nanti Nicolas!" jawab Lorena dengan semangat.
Di kamarnya, Lorena nyaris tak percaya dengan keberuntungannya. Ia mulai mencari-cari pakaian di lemari, tapi tak ada yang membuatnya yakin. Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi berbelanja. Setelah kembali, ia berendam dan mandi air hangat. Dia memakai gaun merah pendek yang ketat dengan bagian dada terbuka. Dia mengikat rambutnya dan tampak memukau.
Seperti yang diharapkan, pada pukul 8 malam, ia sudah berdiri di depan pintu kamar Nicolas. Seorang pelayan membukakan pintu dan mengantarnya ke tempat Nicolas menunggu. Begitu melihat Lorena, Nicolas tahu wanita itu bersedia melakukan apa pun. Tapi, apakah itu yang ia inginkan?
Ia memang ingin bersenang-senang dengan seseorang, tapi jika ia menjalin hubungan dengan Lorena, bisa jadi ia harus kehilangan bantuan profesional wanita itu di masa depan.
"Silakan duduk, Lorena," katanya sambil menarik kursi untuknya sebelum duduk di kursinya sendiri. "Kuharap kau tidak keberatan makan malam di sini. Aku rasa ini lebih privat."
Lorena tersenyum. Ini adalah momen yang ia harapkan selama tiga tahun terakhir sejak mulai bekerja dengannya, meskipun ia melakukan lebih dari sekadar bekerja sebagai sekretaris di perusahaan itu.
"Ini sepertinya tempat yang sempurna, Nicolas. Jauh lebih intim," bisiknya sambil menggigit bibir bawahnya.
Ia telah menunggu kesempatan ini selama tiga tahun. Nicolas sangat tampan dan kaya. Selama dua tahun pertama menjadi sekretarisnya, ia sering berganti-ganti wanita setiap dua atau tiga bulan sekali. Selalu saja ada orang yang berbeda.
Namun di tahun terakhir, ia menjalin hubungan dengan seorang gadis polos yang tidak berasal dari kalangan mereka. Anehnya, gadis itu berhasil membuat Nicolas bertahan selama setahun penuh. Tapi kini, Lorena melihat peluangnya terbuka lebar. Ia tidak tahu pasti kenapa gadis itu pergi, tetapi ia akan melakukan apa pun yang ia bisa untuk mencegah gadis itu kembali.
Malam itu berjalan menyenangkan, bahkan mengejutkan bagi Nicolas. Percakapan mereka mengalir tentang bisnis, politik, dan seni.
"Lorena, kau tahu kan, kalau ada sesuatu yang terjadi antara kita, itu tanpa ikatan apa pun. Kapan pun aku mau, tanpa janji, tanpa cinta. Dan kalau perlu, kau harus berhenti bekerja denganku," ucap Nicolas tegas.
Lorena tersenyum. Itu bukan yang ia harapkan, tapi ia yakin bisa mengubah keadaan.
"Nicolas, siapa bilang aku sedang mencari cinta?" balasnya, lalu mendekat dan mencium Nicolas dengan penuh gairah. Ia menarik tangan pria itu dan menggiringnya menuju ranjang. Ia melepas jas dan kemeja Nicolas sambil terus menciuminya, lalu berdiri dan menurunkan gaunnya secara perlahan.
Nicolas harus mengakui bahwa sekretarisnya memiliki tubuh yang bagus, bokong yang bagus, dan payudara yang besar. Dia berlutut dan mulai melakukan seks oral padanya.