Saat terbangun, Chu Zhan mendapati dirinya berada di dunia yang berbeda. Identitasnya adalah seorang tukang sapu di keluarga bangsawan. Suatu ketika mendapatkan sebuah pusaka berbentuk sapu yang diberi nama 'Sapu Pembunuh Naga'.
Chu Zhan yang merasa sebagai pemeran figuran itu pun mulai mengikuti dan melayani Zhuo Ming. Seorang tuan muda yang mengalami nasib buruk setelah kehilangan kultivasinya. Lalu Zhuo Ming mendapatkan guru seorang wanita dalam bentuk roh, Xiang Liu.
Merasa dirinya terjebak dalam plot sebuah cerita, Chu Zhan bertindak setelah Zhuo Ming. Mempelajari dan memahami dunia yang telah membawanya ke dunia kultivasi.
Ranah Kultivasi : Ranah Pemula, Ranah Lanjutan, Ranah Ksatria, Ranah Magis, Ranah Misteri, Ranah Legenda, Ranah Kekosongan, Ranah Kebangkitan, Ranah Keabadian, Ranah Penciptaan, Dewa Suci.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sang Pengarang Handal
Bukan hanya memberitahu tentang kesetiaan pelayan kepada Zhuo Ming, Xiang Liu juga menyuruhnya untuk membiarkan semua hasil yang diperoleh Chu Zhan untuk diri sendiri. Bahkan menyarankan untuk memberi lebih dari yang didapatkan.
Tangisan disertai sesenggukan yang tidak kunjung berhenti, Xiang Liu masih mengingat dengan jelas apa saja yang dikatakan oleh Chu Zhan. Bahkan beberapa kali ia mengingatkan muridnya, Zhuo Ming untuk memberi beberapa ketrampilan bela diri.
Setelah selesai memasak, Chu Zhan tampak menghidangkan makanan di atas daun lebar yang ia dapatkan di sekitar. Kini tersaji banyak daging rusa dan juga ada buah kecil yang merupakan buah liar.
"Tuan, nona masakan sudah siap. Silahkan tuan dan nona." Chu Zhan mempersilahkan keduanya untuk memakan daging yang telah dimasaknya.
Aroma harum masakan itu menggugah selera makan meningkat. Apalagi Zhuo Yining yang sejak awal sangat menyukai aroma masakan Chu Zhan. Namun sayangnya itu telah habis. Hingga pada akhirnya bisa memakan masakan yang dibuat Chu Zhan sekarang.
Mereka seakan larut akan dunia yang penuh dengan aroma daging rusa di pegunungan. Dengan aroma bahan-bahan yang mudah disapatkan di alam.
Selain di dunia aslinya, di dunia kultivasi sekarang, Chu Zhan dapat menemukan berbagai rempah yang kualitasnya terbaik. Ada jahe yang tingkat keharuman dan kepedasannya begitu menggugah selera. Ada daun salam yang penuh akan energi. Serai yang bukan hanya aromanya yang harum, juga memiliki banyak kegunaan bagi kesehatan organ tubuh.
Dan masih banyak lagi manfaat dari beberapa bumbu yang biasa di dunia nyata, di dunia kultivasi bahkan memiliki kelebihan berupa adanya energi yang membangkitkan citarasa dan juga aroma yang memikat.
"Aku rasa ini adalah makanan terenak yang pernah aku makan," ungkap Chu Zhan dengan perasaan bahagia. Bahkan adiknya yang ahli memasak, tidak bisa mendapatkan rasa seperti yang diberikan pelayannya itu.
"Sungguh. Ini memang luar biasa. Bukan hanya aromanya. Tingkat kematangan daging ini juga sangat pas. Lembut dan menggugah selera. Rasa pedas ini, bumbu yang harum ini. Sebenarnya apa yang kau berikan pada masakanmu ini?"
Sekarang Chu Zhan dapat percaya diri dengan masakannya. Ia tahu masakannya adalah yang terbaik di dunia. Bukan semata-mata karena dirinya seorang penyintas dunia. Melainkan di dunia aslinya, dia juga seorang asisten chef yang bisa mengolah berbagai macam hidangan.
'Hahaha. Kalian saja yang tidak tahu. Di kehidupan sebelumnya, aku juga pernah bekerja di restoran. Karena ulah orang jahat, akhirnya aku dipecat secara tidak hormat. Sekarang, aku memiliki kesempatan untuk bersinar. Bahkan jika diusir dari keluarga Zhuo, aku akan berbisnis kuliner,' kata Chu Zhan dalam hati.
"Sebenarnya kamu sangat pintar memasak. Apakah sebelumnya kamu sering memasak seperti ini? Jika tahu begini, mungkin kamu bisa mengajari adikku ini untuk memasak."
Chu Zhan sudah menantikan kalimat itu. "Tuan muda becanda. Mana berani pelayan kecil ini mengajari nona? Saya hanya kebetulan melihat ada banyak tanaman yang memiliki aroma harum. Sebelumnya di rumah saya sering merasa lapar dan memakan apa saja yang ditemui."
Chu Zhan pelan-pelan mengarang cerita kembali. Namun ia memasang ekspresi takut pada sepasang kakak beradik itu. Ragu-ragu untuk mengatakannya atau tidak. Namun mereka mengatakan untuk melanjutkan ceritanya.
Maka setelah diberi izin dan janji tidak akan mendapatkan hukuman, Chu Zhan bercerita dengan terbata-bata. Yang isinya, ia tidak dibayar bagaimana mestinya hanya karena dirinya adalah anak yang ditemukan oleh kepala keluarga sebelumnya, yaitu orang tua Zhuo Ming dan Zhuo Yining.
Bahkan mereka tidak mengetahuinya. Mereka tidak pernah memperhatikan pelayannya selama ini. Tidak disangka, cerita Chu Zhan yang menjual kesedihan itu mampu menggugah hati mereka.
"Saya ingat, tuan dan nyonya sangat baik padaku. Bahkan pengasuhku juga sangat perhatian dan tidak membiarkan aku bekerja keras. Saat itu usiaku baru lima atau enam tahun. Meski aku seorang yatim piatu, aku merasa bahagia karena keluarga Zhuo sangat baik padaku ...."
Chu Zhan meneteskan air matanya sambil terisak. Ia menundukkan kepala dan berhenti sesaat. Saat itulah Zhuo Ming merangkulnya. Meski saat ini ia sedang menikmati masakan yang dibuat pelayan itu, ia sangat sedih untuk ceritanya.
"Srrtt. Namun ketika tuan dan nyonya tidak ada ... hikss ... ada sekelompok orang menggantikan posisi kepala pelayan. Mereka juga menuduhnya korupsi. Aku yang tidak tahu apa itu korupsi, aku sangat sedih karena melihatnya disiksa. Dia dicambuk dan mati di depan mataku. Juga, orang yang merawatku sejak bayi–"
"Mengapa?" Chu Zhan bertanya soal orang yang berjasa telah merawat Chu Zhan sejak kecil. Karena saat itu dia hanya fokus untuk berkultivasi, bahkan tidak mengerti urusan pelayan yang memiliki status rendah.
"Huhuhu ... dia, dia. Aku tidak kuat. Akhh, aku lihat dia penuh darah ... kepalanya ... pu-tus." Begitulah cerita yang dikatakan oleh Chu Zhan.
Chu Zhan langsung terjatuh di pangkuan Zhuo Ming. Karena hal yang diceritakan adalah hal yang sangat kejam. Tidak mungkin seorang pelayan biasa dapat menjalani hidup yang begitu berat.
Berkat ingatan pemilik tubuh dan juga bakatnya dalam bercerita, semua berada dalam genggamannya. Meski sebenarnya pemilik tubuh sebenarnya tidak melihatnya. Hanya mendengar kabar itu dari beberapa pelayan. Orang yang merawat dan membesarkannya, dihukum berat seperti itu.
"Dia ... dia pingsan?" Zhuo Ming menyenderkan kepala Chu Zhan di atas batu. "Tidak disangka dia mengalami hal seperti itu."
Bahkan Zhuo Yining merasa takut ketika cerita itu keluar dari mulut Chu Zhan. Ia langsung menangis histeris ketika ketakutan itu telah tertanam di pikirannya. Bagaimana mungkin keluarga Zhuo seperti itu?
Pantas saja sebagian besar pelayan telah digantikan. Adapula pelayan lama, mereka bahkan tidak mematuhi Zhuo Ming dan Zhuo Yining. Kehadiran Chu Zhan juga tidak diketahui olehnya selama ini. Namun cerita itu sudah mempertegas semuanya.
"Kakak, mereka kejam sekali. Kupikir kita adalah orang paling menderita di keluarga Zhuo selama ini. Namun, lihat dia," tunjuk Zhuo Yining pada Chu Zhan.
"Tenanglah ... kita mengabaikannya selama ini. Bahkan ia sudah yatim piatu sejak kecil. Kita lebih beruntung darinya karena mengetahui siapa orang tua kita. Dia juga orang yang setia dan baik hati."
Zhuo Yining mengangguk setuju. Ia merasa bersalah saat kejadian itu. Jelas-jelas Chu Zhan telah menolongnya ketika penyakitnya kambuh. Meski mengorbankan kehormatannya, dia juga kehilangan itu. Jelas mereka sama-sama dirugikan karena kejadian itu.
Namun pelayan itu tetap teguh pendirian untuk tetap setia dan rela dihukum mati karena telah menyentuh batas. Padahal itu adalah kesalahan Zhuo Yining yang tidak dapat mengontrol apa yang terjadi. Jadi ia merasa, dialah yang telah mengambil kesempatan dari pelayan itu.
'Hmm, sekarang aku memang tidak memilki kultivasi tinggi. Namun aku adalah seorang pengarang cerita yang handal. Dulu aku telah menceritakan beberapa cerita horor pada anak TK. Anak itu bahkan lari ketakutan dan mengadu pada ayahnya. Sayangnya aku habis dipukul ayah anak itu.'
***