Sapu Pembunuh Naga
Dalam hidupnya, Chu Zhan selalu hidup dalam kesialan. Ia kesulitan dalam menjalani hidupnya yang malang. Tidak mengharapkan kehidupan megah dan bergelimangan harta. Yang diinginkan hanyalah pekerjaan santai dan seorang wanita yang mencintai apa adanya.
Pria yang menginjak tiga puluh tahun itu juga memiliki fantasinya sendiri. Ketika ia menonton donghua atau membaca manhua tentang dunia kultivasi. Dia tidak mengharapkan menjadi protagonis utama. Yang ia inginkan hanya sebagai peran pembantu dan tidak melakukan pertarungan rumit dan menguras tenaga.
Tak disangka hidupnya hanya kurang dari usia tiga puluh tahun. Seorang pengangguran, tubuh yang gemuk dan tak memiliki seorang kekasih. Bahkan dirinya baru dipecat dari pekerjaan barunya sebagai tukang sapu jalanan.
"Huhh, kenapa aku seperti ini? Mati tertabrak truk? Huh, di mana ini? Mengapa aku melayang di tempat yang aneh ini?"
Arwah Chu Zhan melayang dan bergerak sendiri. Ia ingat bahwa dirinya baru saja tertabrak truk yang datang dari belakang. Padahal ia sudah berada di jalur pejalan kaki. Siapa sangka, truk tersebut malah masuk jalur yang tidak seharusnya.
Ketika melihat seorang tukang sapu terjatuh dan kehilangan nyawa. Disaat itulah ia tersedot masuk ke dalam raga tersebut. Sempat ia tak sadarkan diri dalam beberapa menit dan ingatan pemilik tubuh mulai terkoneksi.
Pemilik tubuh adalah seorang pelayan yang bekerja sebagai tukang sapu di kediaman keluarga Zhuo. Merupakan seorang yatim piatu yang hidup dengan miskin dan tidak memiliki kemampuan apapun.
Seumur hidupnya hanya tergantung pada pekerjaannya saat ini. Meski upah yang dibayarkan tidak sesuai dengan seharusnya. Karena sebagian besar hasil kerjanya diambil oleh orang lain. Ia hanya mendapatkan jatah makan satu sampai dua kali dalam sehari. Bukan hanya itu, dirinya juga merupakan seorang buta huruf.
"Chu Zhan, apa yang terjadi denganmu? Apa kamu pingsan lagi? Cepat selesaikan tugasmu! Baru bisa istirahat! Cepat! Tuan akan datang sebentar lagi!"
Mendengar seorang pengawal memberi perintah padanya, langsung saja ia menyapu lebih cepat dari sebelumnya. Ia memiliki dua ingatan yang saling sinkron. Ia melakukan tugasnya sebagai seorang pelayan atau tukang sapu.
"Hey, apa kamu sudah dengar? Tuan muda kita telah kehilangan kultivasinya. Dengar-dengar, ini karena ulah tunangannya yang menghianatinya karena pria lain."
"Ssst! Diam! Kamu jangan bicara keras-keras. Bukannya aku tidak tahu, tapi kita harus tutup rapat-rapat mulut agar tidak terjadi masalah. Keluarga Zhuo saat ini memang sedang terpuruk. Jadi kemungkinan besar wanita itu pasti memilih yang lebih baik daripada tuan muda kita."
Mendengar ucapan para pengawal kediaman Zhuo, Chu Zhan bukannya tidak pernah mendengarnya. Bahkan dalam ingatan pemilik tubuh, ia tahu lebih banyak karena melihat dengan mata kepalanya sendiri.
'Tuan muda keluarga Zhuo? Zhuo Ming, seorang yang kehilangan kultivasinya dan dikhianati tunangan? Ah, aku rasa aku tahu plot cerita ini. Apakah aku berada di dunia lain? Seperti kebanyakan plot dalam cerita fantasi China yang hampir mirip-mirip.'
Chu Zhan memegang sapunya dengan erat dan mulai membayangkan kehidupan barunya. Menyadari bahwa dirinya telah berada dalam sebuah cerita. Jika tebakannya benar, maka akan ada hari di mana peristiwa yang akan terjadi selanjutnya.
"Karena aku sudah masuk ke dalam cerita, maka aku hanya menjadi pemeran figuran, bukan? Tapi tidak masalah. Kali ini aku harus berusaha menjadi pemeran figuran tingkat atas, hehehe," kekeh Chu Zhan.
Menyapu sebuah halaman yang luas bukankah pekerjaan yang sulit. Meski tanpa kekuatan spiritual sekalipun, ia bisa melakukannya dengan cepat. Apalagi di dunia yang dipenuhi dengan pertarungan dan kematian, maka ia harus melindungi diri sendiri agar tidak terlibat dengan masalah.
'Berkultivasi ... pemilik tubuh ini benar-benar payah. Karena berasal dari keluarga miskin, bahkan tidak memiliki dasar yang baik. Sepertinya aku harus menunggu kesempatan yang bagus. Tergantung kerja kerasku yang dimulai dari sekarang.'
Bukan hanya Chu Zhan yang memiliki bakat biasa saja. Bahkan tuan muda yang saat ini merupakan seorang pewaris, kini hanya menjadi seorang bangsawan lemah. Bahkan hak waris itu kemungkinan dapat diambil alih oleh orang lain.
Apalagi mereka yang merupakan keluarga cabang telah menantikan hal itu sejak lama. Setelah Zhuo Ming menderita kelumpuhan, hanya sang adik yang selalu setia menjaga dan berusaha untuk membuat kakaknya kembali pulih.
Pelatihannya telah lenyap, dantian telah hancur. Bagi seorang tuan muda yang diharapkan, kini sedang terbaring lemah di kamarnya. Bahkan kerabat dan keluarga, tidak lagi peduli.
"Saat ini kakakku sedang terluka. Mengapa kalian para tetua tidak mau menolongnya? Jika saja ayahku ada di sini, aku yakin kalian tidak akan semena-mena!" seru Zhuo Yining, adik dari Zhuo Ming.
Gadis itu telah berbicara banyak di aula pertemuan. Namun malah diabaikan oleh semua orang. Bahkan beberapa tetua telah lama ingin memperebutkan hak waris sebagai kepala keluarga Zhuo.
"Gadis tengik! Kakakmu sudah tidak tertolong lagi. Bahkan kita lihat sendiri, dia yang tidak bisa menolong dirinya sendiri, masih pantaskah dia menjadi ahli waris keluarga? Tidak! Sebaiknya buang saja anak tidak berguna itu!"
"Tega! Mengapa kalian begitu tega? Jika bukan karena ayahku, kalian juga tidak akan hidup dengan baik di keluarga Zhuo! Kalian para orang tua tidak tahu diri!"
"Sialan! Kamu gadis dari mana datangnya? Apakah ini sikap seorang junior kepada seniormu? Kami adalah tetua di keluarga Zhuo. Mengapa? Kamu berani sekali bersikap tidak sopan!"
"Benar! Kamu juga tidak ada bedanya dengan kakakmu. Kamu sungguh tidak berguna! Keluarga Zhuo telah membesarkan kalian berdua. Bahkan menghabiskan banyak sumber daya demi mengobatimu. Namun kamu masih saja tidak tahu diri."
Zhuo Yining merasa tidak habis pikir dengan sikap para tetua itu. Mereka seakan-akan merasa diri mereka berada dipihak yang benar. Dengan segala perbuatan dan tipu daya, yang mereka pikirkan dan putuskan adalah hal mutlak.
"Pertunangan dibatalkan, pelatihan lenyap dan dantian hancur, heh, keluarga Zhuo kami tidak akan menganggapnya ada. Lebih baik biarkan anak itu menunggu ajalnya!"
"Gadis teng*k! Pergi dari sini! Kamu dan kakakmu hanya akan menjadi beban keluarga Zhuo kami!"
Seakan menelan pil pahit mentah-mentah. Gadis itu telah menghabiskan tenaga dan pikiran untuk mendapatkan haknya. Namun mereka justru membuat pengaturannya sendiri. Saat-saat kritis keluarga Zhuo, kehancuran hanya menunggu waktu. Dikemudian hari, tidak ada lagi keluarga tersebut.
Chu Zhan yang berjalan di teras luar pun mendengar perkataan mereka. Ia semakin yakin bahwa akan ada sesuatu yang besar terjadi di kediaman Zhuo. Dengan mengandalkan ingatan seorang pria modern, sebenarnya memiliki beberapa solusi ke depannya.
"Ckckck ... sayang sekali. Gadis secantik dia, juga memiliki kekurangan. Namun aku yakin semua ini akan berlalu," gumam Chu Zhan sambil berjalan membawa sapu lidi.
Meskipun merasa kasihan, dia juga tidak berdaya untuk saat ini. Apalagi dengan tidak adanya dukungan dari keluarga Zhuo. Meski ia tahu, sebagai protagonis utama, Zhuo Ming pasti akan bangkit dan membalas dendam. Namun ini masih merupakan awal dari cerita.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Aman 2016
ditunggu updatenya Thor lanjut terus semangat semangat
2025-04-19
0