Menjadi Karakter Sampingan Di Novel Harem

24 hari kemudian..

sekarang sudah memasuki tanggal 30 Maret, dan besok adalah hari para siswa Academy untuk pengenalan murid baru..

di taman kediaman Duke Alistair..

disana hanya ada dua orang lelaki dan wanita yang sedang menikmati angin sepoi sepoi, karena sebentar lagi mereka akan pergi ke Academy...

"sepertinya tidak terasa ya, karena besok kita akan masuk sebagai siswa baru Academy" ucap aulia di sebelah Austin sambil meletakkan kepalanya di pundak Austin..

"yah, aku juga merasa waktu berjalan begitu cepat, dari aku berlatih dengan ayah maupun ibu" ucap Austin dengan nada hangatnya..

"tetapi selama 24 hari ini, kamu semakin kuat Austin, bahkan zona mu sudah lebih padat dan mematikan" ucap aulia..

"bukannya kamu juga semakin kuat saat di latih bibi aurora?" goda Austin..

"yah, aku bersyukur karena bibi aurora yang memiliki akar element yang sama dengan ku mau melatih ku, tetapi aku hanya merasa semakin jauh saja dengan kekuatan mu" ucap aulia frustasi..

"aku tau kalau kamu ingin kuat aulia, tetapi aku tidak suka kalau kamu memaksakan diri, bagiku selagi kamu bertarung bersama dan berpihak pada ku, kamu akan selalu jadi support system buat ku" ucap Austin, sambil mengelus kepalanya..

"jangan khawatir Austin, aku juga di juluki jenius tau, bahkan aku sebentar lagi akan menerobos ke circle mana bumi puncak" katanya bangga..

"haha benar juga, tetapi aku juga akan menyalip mu nanti, jadi jangan kendor ya" ucap Austin..

"kalau gitu aku tidak akan memberi mu waktu untuk menyalipku" ucap aulia tidak mau mengalah..

tetapi saat Austin ingin menggodanya lagi, pelayannya lita datang dan memberi tau informasi tentang keberangkatan nya ke Academy..

"tuan Austin, nona aulia, anda berdua sudah di tunggu oleh tuan dan nyonya untuk mengantarkan keberangkatan anda, dan akomodasi anda sudah di persiapkan semua" ucap lita..

Dengan begitu Austin pun mengangguk..

"terimakasih lita, kalau gitu kamu boleh pergi dulu, aku dan aulia akan menyusul" ucap Austin..

"baik tuan" jawab aulia mengangguk dan berbalik pergi..

dengan begitu Austin pun berdiri dan menarik tangan aulia dengan pelan untuk membantu berdiri..

"kalau gitu ayo aulia, kita harus berpamitan dengan ayah dan ibu" ucap Austin sedih..

"jangan terlalu sedih Austin, meskipun ayah dan ibu tidak berada di sampingmu, aku akan selalu ada" ucap aulia sambil memegang tangan Austin lebih erat..

mendengar itu hati Austin pun menghangat dan langsung berjalan pergi dengan menggandeng tangan aulia..

Sesampainya di halaman rumah, Austin bisa melihat ayah dan ibunya menunggu nya, sedangkan bibi aurora sudah pulang dari 2 hari yang lalu..

melihat Austin datang, adelia pun langsung berlari dan memeluk Austin serta aulia sambil menitikkan air matanya..

"Austin, aulia, jaga diri kalian baik baik dan jangan lupa untuk tetap menjaga hubungan kalian dengan baik, ibu akan selalu merindukan kalian berdua" ucap ibu Austin dengan memeluk Austin serta aulia..

sedangkan Austin dan aulia yang sedang di peluk oleh ibu Austin pun membalas pelukannya..

"baiklah ibu, aku juga akan merindukan mu dan ayah, dan mohon untuk jaga diri kalian berdua baik baik selama aku belajar di Academy, dan aku akan datang mengunjungi kalian ketika liburan semester di mulai" ucap Austin menahan air matanya..

Dengan begitu adelia pun melepaskan pelukannya masih menitikkan air matanya, yang membuat ayah Austin juga terharu dan memenangkan nya...

"tidak perlu khawatir sayang, karena kita masih bisa melakukan vidio call dengan Austin dan aulia, jadi meskipun jauh, kalian akan tetap bisa melihat satu sama lain" ucap Arden mencoba menenangkan..

mendengar perkataan suaminya, adelia pun langsung menghapus air matanya dan tersenyum sambil memberikan kunci..

"ini kunci rumah di Academy yang sudah di beli oleh ayah, disana sudah ada banyak perabotan dan baju mu, yang sudah ibu atur dari 3 hari yang lalu" ucapnya tersenyum..

melihat ibunya tersenyum, Austin pun tidak bisa menahan air matanya lagi dan memeluknya sekali lagi, serta menarik ayahnya juga kedalam pelukannya..

"ayah, ibu yang perlu kalian ketahui adalah Austin menyayangi kalian berdua, jadi jangan bersedih meskipun hanya Austin anak satu satunya dan harus pergi ke Academy, sejujurnya Austin masih ingin di samping kalian, " ucap Austin menangis, dia teringat kehidupan nya di bumi, ketika dia terlantar tanpa mengetahui ayah dan ibunya, bahkan dia selalu iri dengan teman teman seumuran bahkan anak kecil yang memiliki orang tua..

Sekarang Austin benar benar tau, rasanya mendapatkan kasih sayang orang tua, dan dia sangat berat untuk berpisah, karena dia masih menginginkan lebih lama merasakan kasih sayang mereka berdua..

melihat anaknya yang emosional dan menangis adelia dan Arden pun merasakan berat juga dihati nya..

tetapi Austin segera melepaskan pelukannya..

"aku ingin ibu dan ayah percaya, bahwa aku akan membanggakan kalian, bahwa anak kalian satu satunya yaitu Austin Alistair akan mengukir jalannya sendiri" ucap Austin bertekat

"jadi tolong perhatikan aku dari sini" ucap Austin dengan senyum yang di paksakan..

melihat itu ayah dan ibu Austin pun berasa ingin menangis karena perkataan putranya, tetapi mereka pun mengangguk..

"ayah percaya austin, lakukanlah ayah, ibu, kakek dan semua keluargamu akan mendukung mu, bahkan aulia" kata ayah Austin sambil menepuk nepuk pundak Austin..

sementara aulia yang mengamati dari sebelah juga menitikkan air matanya..

"ya, aku akan selalu bersama mu Austin" ucap aulia dengan nada lemah, karena dia masih menangis..

Mendengar itu Austin pub mengangguk dan segera harus mengucapkan selamat tinggal kepada ayah dan ibunya..

"kalau gitu ayo segera masuk mobil aulia, dan ayah, ibu tunggu Austin untuk kembali lagi ya" ucap Austin sambil membukakan pintu untuk aulia masuk dan mulai mengikuti nya masuk kedalam mobil...

Dengan begitu mobil pun mulai berangkat menuju Academy..

"aku tidak menyangka karana Austin tiba tiba sangat emosional begitu" ucap suara berat dan serak tiba tiba..

mendengar suara itu, Arden dan adelia tau bahwa dia adalah kakek Austin..

"ayah kalau kamu sudah disini, kenapa tidak bertemu Austin lebih dulu? " tanya adelia..

"aku hanya tidak ingin mengganggu kalian semua di saat emosional, " ucap kakek austin..

"hm dan kenapa ayah tiba tiba datang kesini?, " tanya ayah Austin bingung..

"aku merasakan bahwa perjalanan Austin di Academy akan berat, ucap kakek Austin menghela nafas

"berat kenapa ayah?, " tanya ibu Austin khawatir..

"karena aku mencium konspirasi dari organisasi hellish ghost" ucap kakek Austin..

"Apa?!, kenapa organisasi gila itu tercium baunya disana?, dan kenapa ayah tidak bilang sehingga kita bisa melarang Austin dan aulia berangkat?! " teriak adelia marah kepada ayahnya

melihat istrinya yang mengamuk Arden pun mencoba menenangkannya..

"sabarlah adelia dan tunggu ayah mertua untuk mengucapkan alasannya" ucap arden..

"itu karena Austin sepertinya tau, dan dia bertekat untuk berurusan dengan mereka, bahkan jika kalian melarangnya, aku dapat mengetahui bahwa dia akan tetap berangkat" kata kakek Austin yakin..

"apa?!, bagaimana Austin tau? " tanya adelia kaget dan bingung..

"sepertinya Austin menyimpan banyak rahasia, mungkin dia juga adalah rasul salah satu dewa dan di tugaskan berurusan dengan mereka" ucap kakek Austin ragu..

"rasul dewa?! " tanya Arden dan adelia kaget..

kakek Austin pun mengangguk..

"ini hanya dugaan saja, karena kekuatan Austin sangat abnormal dan pedang Austin adalah tingkat mitos, meskipun aku sendiri tidak pernah mengetahui bahwa dewa bisa mengirim kan artefak ke dunia ini" kata kakek Austin hanya menebak nebak..

"tidak tebakan ayah masuk akal, kalau gitu, kita tetap harus percaya Austin" kata adelia yakin dan bertekat..

"tentu saja, kita semua adalah keluarganya sudah sepantasnya mendukungnya" ucap kakek Austin..