Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 ternyata saya sedang hamil 2
Saya pun berbaring diatas ranjang yang ada diruangan itu
bu bidan pun mulai meraba-raba perutku dengan lembut, memijitnya berlahan seperti sedang mencari sesuatu
"bu Naina terakhir haidnya kapan!?" tanya Bu bidan
degg degg
jantungku berdetak kencang mendengar pertanyaan bu bidan
"saya lupa bu bidan"jawabku sekenanya karena memang saya sudah lupa kapan terakhir saya menstruasi
"oh begitu ya bu,ya sudah bu Naina tes urine dulu ya,saya cuma ingin memastikannya "ucap bu bidan menyerahkan sebuah wadah kecil dan tespek kehamilan
saya pun berjalan ke arah kamar mandi yang ada didalam ruangan itu
betapa terkejutnya saat saya melihat hasil tes itu yang menunjukkan dua garis merah
saya keluar dari kamar mandi dan langsung menyerahkan hasil Tes urine saya pada bidna Wayan
"wah seperti kecurigaan saya,ibu sedang hamil di trimester awal,dan untuk lebih jelasnya lagi saya akan berikan rekomendasi untuk datang periksa lebih lengkap lagi besok dirumah sakit ibu dan anak
karena disini alat tidak lengkap,apalagi ibu lupa kapan terakhir haid jadi saya tidak bisa prediksi dengan tepat sudah berapa minggu kandungan ibu
tapi tadi saya raba kemungkinan besar ibu hamil sudah Enam Minggu " ucap Bu Bidan wayan
"iya Bu bidan saya akan kerumah sakit ibu dan anak besok "jawabku
"iya bu naina saya tunggu ya, untuk saat ini saya hanya berikan beberapa vitamin surat rujukan untuk ibu biar nggak perlu lama antri "ucap bu bidan Wayan
"iya Bu bidan, kalau boleh tau saya kerumah sakit sekitar jam berapa Bu Bidan !?"tanyaku
"ibu datang sekitar pukul 08.00 saja bu"jawab Bu Bidan dan saya hanya mengangguk
"kalau begitu saya permisi bu bidan "ucapku berpamitan
"iya Bu, ingat ya bu jangan terlalu lelah dan stres"ucap bu bidan lagi
"iya bu"jawabku dan berlalu dari dalam ruangan pemeriksaan Bidan Wayan
setelah membanyar administrasi pemeriksaan dan menebus obat di apotik yang berbeda di samping bagasi mobil Bidan wayan
"gimana Nai hasil pemeriksaannya !!? kamu sakit apa!?"Tanya Bude yana beruntun saat kami berjalan pulang
"Alhamdulillah Nai baik-baik saja Bude " jawabku
"trus badan kamu sering terasa lelah karena pengaruh apa Nai!?"tanya bude lagi
"Alhamdulillah Nai ternyata sedang hamil Bude,kata bidan Wayan saya harus kerumah sakit ibu dan anak besok pagi biar bisa diperiksa dengan baik"jawabku
"Masya Allah Nak, beneran bkamu lagi hamil !?"ucap Bude yana menutup mulutnya dengan tangan namun binar matanya terlihat sangat senang
"iya Bude "jawabku
"Ya Allah Nak,kamu harus jaga kesehatan,jangan terlalu lelah kalau kamu butuh apa-apa panggi bude ya"ucap bude begitu antusias mendengar kehamilan ku
"iya bude, sekali lagi Nai Ucapkan terima kasih "ucapku sambil merangkul pundak bude yana dan Bude Yana merangkul pinggangku
akhirnya kami berjalan pulang saling berangkulan dan bercerita banyak hal diselingi suara tawa kami
Setelah kami sampai dirumah,saya melihat pakde Rojak sedang menanam sesuatu di polibag entah apa yang ditanamnya disana juga ke empat Putraku berjongkok membantu pakde
saya dan Bude mendekati mereka karena merasa penasaran
"sedang tanam apa pakde "tanyaku
"ini pakde dapat bibit Durian, rambutan juga mangga harum manis dari teman pakde di Sulawesi "ucap pakde Rojak
"trus bocah-bocah ini ngapain pakde pada jongkok disini juga" tanyaku menggoda mereka
"kitakan bantuan akung"jawab abi
"bantuin dek bukan bantuan "ucap Ali memperbaiki ucapan adiknya sambil cekikikan
"hehehe Bima salah ya A' "ucap abi cengengesan memperlihatkan gigi ompongnya
kami pun ikut tertawa melihat tingkahnya
"kok bima sih dek"tanya ali heran
"iya A' mulai sekarang jangan panggil ade dengan panggilan abi lagi ya tapi panggil Bima kerana Uti senang" ucap abi yang sekarang berganti nama panggilan menjadi Bima
ketiga kakaknya hanya manggut-manggut mendengar penjelasan adiknya
"oh iya ma,mama sama Uti dari mana!!?"tanya Akza
"Tadi Uti temani mama kalian untuk periksa ke bidan Wayan "jawab bude Yana
"kenapa kebidan ma, memangnya mama hamil!??"tanya akza
"loh kok kamu menebak kesana sih nak!!!"ucap bude Yana
"iya Uti, karena yang Abang tau kalau ke bidan itu pastinya sedang hamil " jawab akza
"tebakan abang benar,mama kalian sedang hamil "ucap Bude yana
semuanya diam menatap ku termasuk pakde Rojak tidak ada yang bersuara
"loh kok pada diam semua!!? apa tidak ada yang senang mama kalian sedang hamil !!?"tanya bude yana
pakde Rojak langsung berdiri lalu mendekati Kami
"beneran nak kamu hamil lagi!?"tanya pakde Rojak
"Alhamdulillah iya pakde"Jawabku
"Alhamdulillah, nambah lagi cucu kita bu"ucap pakde Rojak terlihat bahagia
"iya pak, disini bakal makin ramai pak"jawab Bude yana
"jaga kesehatan kamu nak jangan terlalu capek dan jangan banyak fikiran nanti kamu stres
jika kamu butuh sesuatu tanya kami anggap kami ini ayah dan ibumu "ucap pakde tulus
air mataku sudah tak terbendung lagi mendengar ucapan pakde Rojak, saya sangat terharu
"terima kasih banyak, terimakasih bude"ucapku
"sama-sama nak"jawab bude
"beneran mama akan punya adik bayi !!?"tanya Bima padaku
"benar sayang "Jawabku
"Alhamdulillah, sebentar lagi saya akan jadi kakak"ucapnya Abimanyu berjingkrak kesenangan
"trus kalau saya sudah jadi kakak adek nanti panggil saya apa ma!??"Tanya Abimanyu lagi bingun sendiri,kami Hanya menahan tawa
"panggil akang aja"jawab Bude yana
"akang!!? tapi kedengarannya nggak asyik Uti"jawab Abimanyu
"trus mau dipanggil bapa dong dek!?"tanya Attar
"ya itu adek juga bingung "jawabnya mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya
"ah ade tau gimana kalau mulai sekarang kak Attar jangan dipanggil kakak lagi biar adek aja yang dipanggil kakak"ucapnya kemudian seperti telah tercerahkan
"trus kak Attar dipanggil adek?!!"tanya ali
"bukan aa' kak Attar dipanggil mas Attar nah trus adek dipanggil kakak gimana !? hebat kan ide adek!!"ucapnya sombong dan ketiga kakaknya hanya memutar bola matanya malas
"iya deh dek terserah kamu yang penting kamu nggak nangis-nangis "ucap Ali
"ih adek kan nggak pernah nangis, adek sudah besar sudah jadi kakak juga"ucap abi tidak terima tuduhan kakaknya
"adek kapan sih datangnya "tanya Abi dengan polosnya dan membuat kami semua tertawa
"masih lama sayang,mulai sekarang adek belajar jadi kakak jadi saat adek bayinya sudah lahir adek sudah bisa jadi kakak yang baik"ucap ku
"oke ma"jawab abi lalu memelukku
"dek kamu jangan nakal ya nanti kalau kamu mau makan sesuatu tanya kakak ya "ucap abi berbicara diperutku tak Terasa air mataku menetes
Putraku yang sedari lahir tidak pernah mendapatkan kasih sayang Dari ayah dan keluarga ayahnya kini tumbuh dengan penuh kasih sayang dan rasa pedulinya
apa karena selama ini kami salalu melimpahkan kasih sayang sehingga dia tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang walaupun itu tidak didapatkan dari ayah,oma,opa ,om dan tantenya
hanya kami ber empat yang menyanginya
dan sekarang dirahimku tumbuh lagi nyawa benih mas Bara, darah daging mas Bara dan saya yakin anakku ini tidak mereka akui
saya akan menjaga anak-anakku sepenuh jiwa dan ragaku, walaupun sekarang saya dan mas Bara telah berpisah
"terima kasih ya Allah kamu memberikanku lagi kepercayaan untuk mengandung buah hatiku walaupun tanpa seorang suami yang mendampingi "ucapku dalam hati
semoga anakku ini bisa tumbuh jadi anak yang soleh ataupun Soleha yang akan selalu mendoakanku