Sagara Sanders merupakan duda kaya raya yang selalu berfoya-foya dan berpesta miras bersama dengan kawan-kawannya.
Hidup Sagara tiba-tiba saja berubah di karenakan harus menikahi seorang gadis yang sudah di hamili oleh keponakannya sendiri.
"Kak apa-apaan ini masak aku di suruh menikahi seorang gadis yang sudah di jamah oleh keponakanku sendiri," tolak Sagara ketika Widiya mulai membujuknya.
"Saga Kakak tidak tahu lagi harus minta tolong dengan siapa lagi, sementara keluarga dari pihak perempuan mendesak Kakak, karena memang perempuan itu pacar dari Jason," mohon Widiya dengan air mata yang berlinang di pelupuk mata.
"Anak Kakak yang berbuat kenapa harus aku yang bertanggung jawab, lagian ada-ada saja Jason itu, habis menghamili anak orang main kabur saja," ketus Sagara yang memang sulit untuk menerima semuanya.
Akankah Saga menerima perjodohan ini. saksikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehancuran Hati Orang Tua
Seketika Arie mulai mengetatkan rahangnya tangannya mulai mengepal keras, dengan amarah yang meluap-luap Arie mulai melayangkan bogeman mentahnya terhadap Jason.
"Bugh .... Bugh ...." Dengan luapan emosi Arie mulai menghantam wajah lelaki yang mengkhianati putrinya itu dengan bogeman mentahnya.
"Bapak, jangan lukai dia dia tidak bersalah," cegah Alea, dengan berteriak.
" Kau bilang tiada bersalah. Bugh ... Bugh ...!" Arie mengulanginya kembali.
Amarah nya sudah menguap di ujung tanduk, sedari kemarin Arie memang ingin memberi pelajaran terhadap lelaki yang tidak bertanggung jawab kepada putri keduanya itu.
"Bapak stop Pak stop!" teriak Alea.
"Alea! Lelaki ini pantas mendapatkan ini," sahut Arie.
"Ijinkan kami masuk dulu Pak," pinta Alea.
"Tidak sudi, dan kenapa kamu membawa si brengsek ini kemari, bapak tidak habis pikir dengan pola pikirmu ini Alea!" bentak Arie.
Sedangkan saat ini Jason hanya bisa terdiam merasakan kesakitan pukulan dari calon mertuanya itu.
"Pak, tolong kali ini saja ijinkan kami berdua untuk masuk, kita jelaskan semua di dalam," pinta Alea.
"Apa yang ingin kau jelaskan dengan membawa si bajingan ini," desis Arie.
"Iya makanya itu ijinkan kita masuk dulu, biar bagaimanapun aku ini anak Bapak, apa Bapak mau semua ini terdengar oleh tetangga yang melihat kejadian ini," cetus Alea.
"Biar saja mereka mendengar yang jelas aku tidak sudi kalau dia masuk ke rumahku ini," tolak Arie.
"Pak, jangan kebangetan seperti ini, kami berdua datang baik-baik ingin meminta restu dari Bapak, dan Ibu, asal Bapak tahu, saya dan Mas Jason sudah menjalin hubungan dan kami sudah memiliki anak!" teriak Alea yang merasa geram.
Deg!!!
Ucapan Alea bagaikan belati yang menusuk-nusuk ke uluh hati pasangan paruh baya ini, sebagai orang tua wajah Arie dan Asih serasa di tumpahi kotoran binatang ketika melihat sendiri anaknya yang tanpa malu melakukan hubungan terlarang dengan pria yang merupakan calon suami dari adiknya sendiri.
"Kau bicara apa Alea apa kau tidak berpikir dengan kehancuran adikmu sendiri!" Kemarahan Arie menggelegar.
"Kami tidak pernah tahu dengan yang namanya takdir jadi aku mohon jangan hakimi kami, berdua," pinta Alea.
"Takdir apa yang sedang kau bicarakan itu, kau sudah tidak mempunyai moral malah sok-sokan berbicara tentang takdir, dasar kau anak tidak tahu diri, kami membesarkan mu dengan kasih sayang, kenapa kau balas dengan pengkhianatan seperti ini Alea!" geram Arie yang hendak ingin menampar anak perempuannya ini.
Akan tetapi tangan Arie di tepis oleh Jason. "Sudah cukup jangan pernah sakiti dia, sebagai kedua orang tua apa pernah kau bersikap adil dengan Alea, yang kau bangga-banggakan selalu saja si Alina, apa kalian pernah berpikir kalau Alea juga tertekan hidup bersama orang tua yang pilih kasih seperti kalian berdua," desis Jason.
"Kau bilang apa! Berani-beraninya kau berkata seperti ini dasar kau!" Sebuah bogeman mentah pun melayang kembali.
Kali ini Jason hanya terdiam karena merasa ini bukan lawannya sehingga membiarkan begitu saja Arie memukuli dirinya.
"Pergi! Kalian dari rumahku, pergi!" usir Arie.
"Tapi Pak, kami butuh wali untuk menikah dan Bapak akan berdosa jika tidak mau menikahkan diriku," ancam Alea.
"Biarkan urusan dosa Bapak yang tanggung sendiri, dan mulai sekarang keluar! Karena aku bukan Bapakmu lagi," desis Arie sedangkan Asih hanya bisa menangisi nasib anak pertamanya.
"Sudah Pak, sudah, sebenci-bencinya kita terhadap anak, jangan pernah kita berucap yang tidak baik-baik," ucap Asih sambil menangis.
"Baiklah kalau memang anda tidak mau menjadi wali maka jangan salahkan kita untuk menikah dengan menggunakan wali hakim," ucap Jason.
"Terserah, silahkan sana," sahut Arie dengan nada amarahnya.
Jason pun mulai menggandeng tangan Alea untuk dibawah ke dalam mobilnya.
Sedangkan saat ini kedua paruh baya ini hanya bisa menatap mobil Alea dengan penuh kesedian dan luka.
"Bapak, cobaan apa ini Pak, apa yang dulu pernah kita lakukan sehingga anak kita kehilangan akal sehatnya," ucap Asih dengan tangisannya.
"Aku juga tidak tahu Bu, sebagai seorang ayah aku merasa kecewa anak yang kita besarkan kita lakukan segalanya, sampai-sampai sang adik ngalah tapi semua pengorbanan kita tidak ada artinya," ucap Arie yang merasa gagal menjadi seorang ayah.
"Kita sudah gagal Pak, kita sudah gagal, lantas apa yang harus kita lakukan saat ini, bagaimana perasaan putri kedua kita jika tahu semua ini." Pikiran Asih begitu khawatir akan mental Alina.
"Ayo Bu, kita datangi rumahnya, Bapak benar-benar takut dengan keadaan Alina jika dia tahu semua ini," ucap Arie.
"Jangan Pak, sebaiknya jangan di kasih tahu dulu anak kita lagi hamil Ibu takut kalau dia akan tambah bersedih jika mendengar berita ini," cegah Asih.
******
Hujan tiba-tiba turun membasahi bumi kedua paruh baya ini sejenak duduk di kursi tamu, sambil menatap gambaran diri yang di bingkai indah menggunakan pigura.
Foto-foto semasa kecil anak-anaknya menjadi kenangan yang tidak pernah terlupakan akan tetapi kenangan indah itu berubah menjadi sakit ketika melihat perubahan anak pertamanya yang tidak pernah menganggap kasih sayangnya.
"Pak, rasanya aku ingin kembali ke masa lalu saja, aku benar-benar tidak sanggup aku tidak kuat Pak," ucap Asih.
"Bu, sabar ya, saat ini memang badai tengah menghantam keluarga kita, tapi ingat kita punya Allah serahkan saja semua ini kepadaNya," ucap Arie lalu memeluk tubuh istrinya.
kan kan Pak Arie dan Bu Asih sakit krn kabar pernikahan Alea Jason dan yg dmjadi wali adik bapaknya makin sakit hati dan hancur Pak Arie Bu Asih untung pengantin pengganti pria baik tulus sayang dan kulai cinta ke Alina.semoga Pak Arie Bu Asih cepat sembuh dan bahagia juga Alina Saga. lanjut Author terima kasih
sakit yg dirasakan Alina akan km rasakan juga Alea bahkan lebih sakit dr Alina krn km dan Jason hanya menikah siri dan yg jadi istri Sah Jason secara hukum negara dan agama wanita lain.