Jika cinta tak harus memiliki, aku rela untuk melakukannya! Biarkan aku saja yang menanggung akibatnya karena telah menjatuhkan hatiku ke padamu..
Cinta itu seperti matahari yang menyinari bumi, selalu menerangi kegelapan dan tak meminta balasan...
Mungkinkah cinta itu hanya bertepuk sebelah tangan ataukah mendapat balasan?
Inilah kisahku, ikuti aku dan cerita hidupku...
Hai Sky, aku menyukaimu.. By Cloud...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angela Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
C & S 21
Terimakasih sudah berkenan mampir ke cerita saya, mohon dukungannya ya kakak2 semua... Happy reading ❤️❤️🌺🌺
_______________________________________
Claudya dan Sky saling berpandangan, belum ada yang mau menyudahi tatapan antara mata satu dengan yang lain. Namun pada akhirnya, Claudya memilih mengakhiri sesi saling memandang tersebut. Tak ayal kini keduanya sama - sama tersenyum kikuk.
"Husss, Raina bicara apa sih? Memangnya kamu tahu istilah pacar dari siapa?" seru Bunda menatap wajah anak bungsunya mencari jawaban akan pertanyaan yang ia lontarkan barusan.
Sky hendak menengahi namun sudah keduluan Raina, si gadis kecil yang menjawab sesuai dengan pemikiran anak usia tujuh tahun.
"Kata Jordy temen sekelas aku, pacar itu teman dekat, satu cewek satu cowok saling berdekatan dan suka senyum - senyum sendirian kalau ketemu. Lah itu barusan kak Sky sama kak Claudya saling senyum. Berarti mereka pacaran Bunda, soalnya kakaknya Jordy suka nonton drama korea yang ceritanya kayak gitu. Malu - malu terus senyum - senyum sendiri. Gitu Bunda... " ucap Raina polos.
Sky mendengar ucapan sang adik hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia bingung harus menyanggah atau lebih baik diam? Dilihatnya Claudya yang juga menahan malu.
Cantik!
"Ehem, mohon maaf dengan ucapan anak saya barusan. Maklum masih anak kecil sukanya ngomong sembarangan," Bunda meminta maaf atas ucapan Raina pada Mami Maura.
"Nggak apa - apa, Bu. Biasa anak kecil memang sukanya begitu. Tapi kalau seandainya itu bukan bercanda pun saya nggak mempermasalahkan. Bagaimana anak - anak kita saja, Bu." ucap Mami Maura sambil melirik sang putri tunggalnya.
"Ah, Mami. Udah malam pulang yuk, besok Claudya ada acara di kampus," kilah Claudya mengalihkan topik mengajak sang ibu untuk segera pulang. Mami Maura mengangguk mantap dan tersenyum pada Bunda Delia (ibunya Sky dan Raina).
Sepeninggal Claudya dan ibunya, Sky mendapatkan tatapan tajam dan penuh selidik dari sang ibu.
"Apa benar gadis tadi itu pacar kamu, Sky?" desak Bunda. Sky menggelengkan kepalanya, raut wajah sang ibu terlihat kecewa.
"Kok Bunda pertanyaannya seperti itu?" tanya Sky penasaran melihat perubahan ekspresi Bunda.
"Ya Bunda seneng aja kalau semisal kamu sudah bisa membuka hati kamu buat seorang gadis. Nggak tahunya bukan, kan Bunda sedih," goda Bunda, ia melihat ada yang aneh dari gelagat putranya.
"Tapi kalau mereka pacaran pasti cocok ya, Bunda? Kak Claudya cantik loh, seandainya Raina cowok, pasti Raina mau jadiin Kak Claudya pacar Raina. Hehehe," kini giliran si cantik Raina yang menggoda kakaknya. Mereka berdua sengaja melakukan itu dan membuat wajah Sky memerah karena malu.
"Andai Sky hidup di dunia pinocchio pasti hidungnya yang mancung akan tambah panjang, iya kan, Raina?" goda Bunda semakin menjadi - jadi.
"Apa sih, Bunda! Sky masuk ke mobil duluan," pamit Sky mencoba menghindar dari candaan Bunda. Bunda menatap penuh arti pada sang putra yang berjalan terlebih dahulu menuju tempat parkir.
Mau sampai kapan Sky kamu menutup hatimu? Apa benar kamu tidak menyukai gadis tadi? Sebenarnya tipe perempuan seperti apa sih yang kamu cari selama ini?
Bunda bertanya dalam hati sembari menggandeng putri kecilnya dengan banyak pertanyaan yang bercokol dalam pikirannya.
🌺 🌺 🌺 🌺
Keesokan pagi..
Kampus Pelita mengadakan darmawisata untuk merayakan usainya masa ospek yang telah berlangsung selama seminggu. Tak ada malam ospek dan diganti dengan acara ini. Semua mahasiswa baru dan panitia ospek sudah berkumpul di pelataran parkir fakultas, mereka sudah bersiap untuk masuk dalam bus yang sudah disediakan pihak kampus.
Dalam satu bus akan diacak siapa saja yang berada di dalamnya. Entah harus bersyukur atau sebal, Claudya dan Mega berada dalam satu bus yang sama dengan Sky dan kawan - kawan. Tak hanya itu saja di dalam bua tersebut ada fans fanatik dari Sky, siapa lagi kalau bukan Bulan.
Mereka semua antusias mengikuti darmawisata kali ini. Selama kurang lebih dua jam, mereka sudah sampai di tempat yang dimaksud. Di sebuah pantai baru yang memiliki view yang cantik dengan pasir putih dan birunya air yang membuat mata tak henti memandang.
Claudya merenggangkan kedua tangannya, ia merasa otot - ototnya tegang. Gadis itu fokus menatap indahnya pantai seolah menghipnotis dirinya akan keagungan Tuhan saat menciptakan pemandangan alami dan tak membuatnya sedikitpun merasa bosan.
Jedukkk
Claudya refleks menoleh pada seseorang yang terjatuh di belakangnya. Senja, salah satu sahabat Sky. Gadis itu bermaksud menolong Senja yang saat itu sendirian tanpa di dampingi teman - temannya. Sepertinya Senja ketinggalan jejak. Claudya menatap lengan Senja yang mengeluarkan darah dan terlihat goresan luka yang disebabkan karena jatuhnya tadi.
Claudya dengan penuh perhatian membersihkan luka tepat di sikut Senja, dan diakhiri dengan menempelkan plester disana.
"Thanks ya udah ngobatin lukaku," ucap Senja sembari tersenyum manis, baru kali ini Claudya melihat senyuman Senja yang begitu manis.
"Sama - sama kak, aku duluan ya, jangan kena air dulu lukanya kak. Kalau kakak merasa risih, buka saja plesternya, dengan begitu luka akan lekas kering. Bye kakak.." pamit Claudya, namun sebelum beranjak pergi, Senja menarik tangannya.
"Untuk ospek kemarin, aku minta maaf ya sudah mengerjaimu. Aku nggak ada niat jahat atau iseng sama kamu. Itu aku lakukan pure biar kamu jadi perempuan yang berani," jelas Senja. Claudya mengangguk paham.
"Aku nggak pernah merasa ingin marah atau berburuk sangka sama semua senior kak, jadi berhentilah berpikir seperti itu. Karena aku tahu maksud kalian baik. Ya meskipun tetap ada keusilan di dalamnya. Hehehe," jawab Claudya sembari terkekeh.
"Kamu gadis yang baik dan cantik. Aku heran kenapa Arjuna selalu menargetkanmu untuk dijadikan korban? Apakah kalian saling mengenal sebelumnya?" tanya Senja penasaran.
Mengenal dia? Bermimpi pun nggak pernah kak! Dia yang sengaja cari masalah denganku, akan ku hadapi jika dia berulah lagi...
"Bagaimana kak? Bisa diulang lagi pertanyaannya?" tanya Claudya pura - pura tak mendengar.
"Ah nggak apa - apa, sudahlah lupakan. Ayo nikmatilah pemandangan di pantai ini, suatu saat nanti ajaklah pacarmu untuk menikmati keindahan alam disini dengannya. Dia pasti orang yang beruntung karena sudah memilikimu dalam hidupnya," harap Senja, entah kenapa ia merasa nyaman saat berbicara dengan Claudya.
"Aku belum punya pacar, kak. Dan belum ada niatan memiliki pacar untuk saat ini," ucap Claudya santai sambil mengedarkan pandangan mencari Mega yang menghilang.
Claudya melihat seseorang yang tampilannya mirip dengan Mega, ia segera pamit undur diri dan mengejar Mega.
Senja menatap kepergian Claudya dengan senyum yang mengembang. Ia merasa nyaman dengan gadis yang telah menolongnya.
"Sepertinya aku tahu kenapa Arjuna tak gentar mendekati gadis ini, ck ck ck, nampaknya aku akan memiliki calon adik ipar, hehehe," ucap Senja sambil memegangi sikutnya yang terasa nyeri.
🌺 🌺 🌺 🌺
Sky duduk bersama tiga temannya sambil melihat pemandangan pantai dari gazebo yang mereka tempati, ia memperhatikan satu per satu orang yang berlalu lalang. Tapi tidak dengan pikirannya, ia nampak berpikir keras. Saat itu pula, Claudya melintas di depan mata bersama dua temannya, satu perempuan dan satu lelaki. Siapa lelaki itu? Kenapa ia terlihat begitu dekat dengan Claudya?
Sky sadarlah! Apa kamu menyukai gadis itu?
Senja menepuk bahu Sky, menyadarkan lelaki itu dari alam bawah sadarnya.
"Kamu kenapa sih Sky? Dari tadi diam aja, ayolah kita kesini untuk bersenang - senang bukan untuk melamun. Kalau mau melamun baiknya di rumah saja, karena dapat dipastikan tidak ada yang mengganggu," Senja terlihat serius. "Apakah kamu sedang ada masalah?" lanjut Senja penuh perhatian, Surya dan Arjuna ikut menyimak obrolan mereka berdua.
"Aku cuma kecapekan, rasanya mataku berat, semakin mengantuk karena di tampar angin laut," jawab Sky asal, ia mencoba mencari alasan.
Arjuna melihat Claudya yang saat itu berlarian bersama kedua temannya. Ingin rasanya ia menyusul dan mendekati gadis itu, namun ia urungkan karena saat ini dirinya tengah bersama para sahabatnya.
Claudya, semakin hari kamu semakin cantik dan membuat aku tambah penasaran, menarik ...
Seringai aneh tampak jelas di wajah Arjuna, Sky yang tak sengaja menatap Arjuna ikut memperhatikan kemana arah mata Arjuna sedari tadi. Dan ternyata mereka berdua menatap ke satu perempuan yang sama. Claudya Arsela namanya....
🌺 🌺 🌺 🌺
sini peluk (づ ̄ ³ ̄)づ
Salam dari Clarissa ❣️
Salam dari "CLARISSA"