Aku bukan gadis Nakal.
aku ga ngerti jalan fikiran orang orang, mereka sesuka hati menjudge orang lain tampa mereka tahu kenyataan ya.
kadang ada ya? di antara mereka ga sadar diri dan selalu merasa lebih baik dari orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Dengan terpaksa Sagara meninggal kan allea sendirian, sebab Sagara harus mengurus administrasi allea dan beberapa kegiatan lain. Pukul 10.00 Sagara baru sampai menjemput motor nya yang ditinggal di parkiran taman, sehabis itu Sagara pulang kerumah mengambil barang barang yang di butuh kan.
setelah semua nya selesai, Sagara segera meninggalkan rumah dengan secepat kilat mengendarai kendaraan nya. takut saja tiba tiba allea sadar, sedangkan tidak ada siapa siapa yang menemani nya.
jam11. 00 Sagara akhir nya sampai di ruangan rawat inap allea.
semalaman Sagara mengurus allea yang tiba tiba mengigau tak jelas, entah apa yang membuat gadis itu tiba tiba histeris, kadang berbicara tak jelas.
"lea? " panggil Sagara lembut. tapi gadis itu tak kunjung bangun
setiap allea mengigau dan menangis Sagara selalu menyahuti omongan gadis yang tak sadar kan diri itu. tangan Sagara selalu mengusap rambut allea agar dia merasa lebih tenang,
Semalaman suntuk yang dilakukan hanya menenangkan allea, bahkan getaran ponsel nya saja di abaikan begitu saja. entah siapa yang menghubungi nya, Sagara seakan tak peduli.
_
"ngghh.. " desahan halus keluar dari bibir mungil gadis cantik itu. , kepala nya terasa pusing dan berat, matanya terbuka perlahan berkedip memastikan sesuatu
"ini dimana? " gumam allea lemah. kemudian allea tersadar ketika mendengar dengkuran halus di samping nya,
allea melirik Sagara yang sedang tidur, kepala nya bersandar pada ranjang yang di tempati allea. posisi nya itu terlihat tidak nyaman , tapi Sagara terlihat pulas dalam tidur nya
"kok bisa gua disini? " gumam allea lagi, yang menatap selang infus yang terpasang di tangan nya.
beberapa saat kemudian perawat datang membawa, obat-obatan dan ganti infus yang baru.
"permisi mas! " ucap perawat itu sopan membangun kan Sagara.
"mmh.. " sahut Sagara lirih ketika tersadar dari tidur nya, perlahan Sagara memberi ruang untuk perawat yang menangani allea
"gimana mbak? udah sadar" tanya perawat kepada allea yang tengah memejam kan mata,
allea mengangguk lemah sebagai jawaban,
"infus nya di ganti dulu ya mbak! " ucap perawat itu sopan kemudian mengganti tabung infus dan menyuntik cairan kedalam selang infus allea.
"tolong dikasih obat ini setelah mbak nya siap makan ya mas" ucap perawat itu kepada Sagara
"iya suster" jawab Sagara mengangguk
kemudian perawat itu pun pergi meninggal kan mereka.
"udah baikan? " tanya Sagara ketika allea melihat ke arah nya
"sedikit" jawab allea,
"apa nya yang masih sakit? " tanya Sagara terdengar kaku
"Pusing dan mual dikit," ucap allea yang terdengar lemah
Sagara mendekat lalu memeriksa dahi allea, yang sudah tidak sepanas semalam.
"udah ga terlalu panas" gumam Sagara,
"permisi mbak, mas! ini makanan atas nama pasien allea! " ucap pegawai rumah sakit sembari menaru makanan di atas nakas
"Terima kasih" ucap nya kemudian berlalu, yang di tanggapi anggukan kecil oleh Sagara
Sagara mengambil bubur di atas nakas tersebut,
"makan ya lea, " ucap Sagara lalu menyuapi allea
"gua ga nafsu makan! " tolak allea
"makan dikit aja! emang ga kasihan sama lambung nya? " ucap Sagara memberikan sesendok bubur di dekat bibir allea
"gua bisa sendiri" ucap allea pelan, sejujur nya allea malu di suapin laki laki ini
dengan gemetar tangan allea mencoba mengambil sendok yang di pegang Sagara.
"udah, biar gua suapin" jawab Sagara
"aa.. " akhir nya satu suapan berhasil memasuki perut allea, dengan telaten Sagara menyuapi gadis itu. tampa sadar bubur itu tinggal setengah
"udah," ucap allea
"kenyang" ucap nya lagi
"ok" ucap Sagara kemudian dengan hati hati memberi air minum
"lu gak kuliah ga? " tanya allea
"gak" jawab Sagara singkat, sembari membereskan bekas makanan allea tadi
"nanti lu ketinggalan materi, mending kampus deh sekarang! nanti lu bisa telat" Ucap allea yang merasa tidak enak hati,
"gua ga ada jam hari ini santai! " ucap Sagara Berbohong.
"lu gak sarapan Ga?" tanya allea
"nanti? belum lapar! " ucap Sagara lagi
allea hanya mengangguk saja, kemudian berbaring dan memejamkan mata nya. Sagara yang masih mengantuk kemudian bersender ke ranjang berniat untuk tidur kembali.
allea membuka mata ketika sadar Sagara mulai tertidur, merasa kasihan melihat posisi tidur nya yang seperti itu
" Ga!? " panggil allea,
"mmh. iya? " ucap Sagara yang spontan menarik kepalanya kembali
"tidur disini! " tunjuk allea ke arah samping nya yang kosong,
Kasur yang di tempati Allea lebih besar dari kasur pasien pada umum nya. sebenarnya ruangan itu di lengkapi dengan TV dan sofa, hanya saja Sagara lebih memilih tidur di dekat allea karena takut tiba tiba gadis itu membutuhkan sesuatu.
Sagara yang mendengar itu menatap allea kurang yakin. jujur saja Sagara takut mengganggu,
"sini! " pinta gadis itu lagi
"ok" jawab Sagara lalu membaringkan tubuh di sisi allea, tidak butuh waktu lama Sagara kembali tenggelam kedunia mimpi.
dikampus
"tumben allea bolos! " ucap Ryan
"entah, coba lu hubungi deh,.xya" suruh Ryan pada lexya
"udah tapi ga di angkat! " jawab lexya sekena nya
"kemana ya tuh anak! sakit kali ya? " ucap Daren penuh tanda tanya.
"mungkin" jawab lexya singkat
"lagi malas aja kali! mana tau masih kesal sama kejadian kemarin! " pikir Ryan logis
"iya juga ya" ucap Daren
tapi sayang nya sudah Tiga hari allea tak kunjung ke kampus, begitu juga dengan Sagara. mereka sangat sulit dihubungi, padahal lexya juga sudah mencari kerumah Sagara, namun kedua orang itu tak ada di rumah. sedangkan pembantu mereka juga tidak mengetahui kemana mereka
tak hanya teman teman allea yang kebingungan, geng nya Ronald juga heran dengan ketidak hadiran nya Sagara.
"kemana ya Leon? di hubungi ga di respon" ucap bara
"entah gua juga bingung!" ucap Gilang
"tapi aneh nya,. tuh anak bisa bisa nya ngilang setelah kejadian itu" ucap bara lagi
"deman mungkin! akibat tamparan allea yang ga ngotak" ucap Sean seenaknya
"ga mungkin ege!! " ucap farhan
"mungkin saja Leon ada masalah!" ucap Ronald
sesungguhnya nya pikiran Ronald sangat jahat kali ini, menurut nya mungkin saja allea mengadu kepada bokap nyokap mereka. hal itu tidak menguntungkan kan untuk Sagara, bisa saja saat ini Sagara sedang dihukum.
sudah lah, jika berandai andai dan memikirkan sesuatu yang tak pasti hanya membuat kepala Ronald pusing. padahal kan itu bukan masalah nya? kenapa pula harus sibuk mikirin nasip orang lain.
"gua rasa sih! " ucap bara setuju
"atau kita kerumah nya aja kali ya? " usul Gilang
"gua setuju" ucap Sean
"kata gua mending kaga usah" ucap Ronald menolak. secara Ronald tau Sagara tinggal ga sendiri
"lu kenapa gitu? ga solid banget lu ama temen" ucap bara
"ya... ya cuma kita ga tau rumah nya ege.. " ucap Ronald mencari alasan
"gua tau! " ucap bara,
"tapi.. nanti kita gangguin ga sih? " ucap Ronald mencari alasan
"serah lu lah nald! gua tetep ingin liat keadaan Leon! masa temen sendiri ada masalah Lu ga peduli? " ucap bara
"gua setuju" ucap Gilang
"ha
"iya dah!! ok gua ikut" ucap Ronald mengalah