semoga kalian suka yaww makasihh♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 15
" Nak Alice sudah sembuh?" Ucap mama Gani
" udah Tante, Alhamdulillah kondisi ku sudah membaik" Jawab Alice
" maaf ya kemarin tante dan gani tidak bisa datang, karena banyak pesanan" Alice tersenyum
" engak apa apa Tante, lagian saya engak apa apa kok" Ia langsung jongkok disamping Mama gani yang sedang mencuci mangkuk di sebuah ember
" Boleh aku bantuin Tante?" Mama Gani menggeleng
" jangan nak, udah kamu duduk aja mau pesan apa bilang sama gani engak usah bantuin tante" Alice hanya tersenyum saja lalu kembali duduk disamping Leo
Mereka cerita cerita hingga larut sore, lalu Alice dan Leo pun ijin untuk pulang.
" Lu beneran engak apa apa kan Li kemarin hujan hujanan sama gue" Alice langsung mengelus lengan Leo
" engak apa apa kali justru gue seneng bisa selalu kaya gitu sama lu, buat gue lu itu sumber kebahagiaan le" seketika Leo terdiam namun ia senang mendengar ucapan Alice
" oh iya besok anterin gue yuk ke toko buku" Leo mengangguk
" iya besok lu kabari gue aja" jawab Leo
Tak lama mereka sampai di depan gerbang rumah Alice, ia turun lalu Leo berpamitan. Alice langsung masuk ke kamar nya ia membersihkan diri lalu tidur
Sore hari nya ia merasa sangat sakit perut nya dan saat di beranjak dari kasur ia melihat bercak merah diatas spray lalu ia cek ke kamar mandi ternyata dia datang bulan. Seketika itu Seluruh badan nya terasa sakit dan pegal
" Aduh kaki perut punggung semua nya sakit hiks" ia menangis sendiri di toile
Setelah ia selesai membersihkan diri ia masuk ke ruang ganti lalu keluar kamar ia turun menuju ke dapur
" mau buat apa Non?" tanya bibi, ia baru saja datang dari kamar nya
" mau bikin teh hangat bik, perut aku sakit banget lagi datang bulan hari pertama" bibi langsung mengambil alih gelas tersebut
" udah biar bibi saja yang buat, non duduk saja ya" Alice menurut ia langsung duduk di kursi bar dapur sembari terus memegangi perut nya yang terasa kram
Setelah bibi selesai membuat teh Alice langsung meminum nya dengan pelan, namun masih saja terasa nyeri
" kamu lagi ngapain sayang?" Alice tersentak kaget ia langsung menoleh dan melihat ada papa nya dibelakang
" papa, ngagetin aja. Aku lagi minum teh perut ku sakit" Papa langsung mendekat
" kenapa sakit sayang, salah makan lagi?" Alice menggeleng
" engak pa, aku lagi datang bulan kram banget" rengek nya, papa langsung mengusap rambut putri nya
" mau papa beliin apa biar engak sakit? kayak nya papa tau deh ada minuman botol yang warna nya kuning itu. Kamu mau itu?" Papa nya tau karena pernah melihat mama membeli nya
" engak pa aku engak suka, aku lagi engak pengen apa apa. Oh iya papa kok jam segini udah pulang?" ia melihat papa nya masih menggunakan pakaian kerja lengkap
" iya kerajaan papa sudah selesai, mama mana nak?" tanya Papa
" dikamar kayak nya pa, aku belum lihat" Papa melirik ke pintu kamar nya
" ya udah papa masuk dulu ya mau ganti baju, Kamu istirahat lah biar perut nya terasa enak" Ia mengecup singkat kening putri nya lalu melangkah ke kamar nya
Setelah itu Alice berjalan menuju ke ruang TV ia bersandar disana sembari menonton tv, namun tiba tiba
Ting tong ting tong
" bibi ada siapa itu" ia berteriak memanggil asisten rumah tangga nya
Langsung saja Bibi berlari ke luar untuk melihat siapa yang datang, ia langsung membukakan pintu
" Tuan Vincent, silahkan masuk" Vincent mengangguk lalu berjalan mengikuti bibi masuk
" permisi Non, ada Tuan Vincent" Alice yang sedang asik ngemil sembari rebahan langsung mendongak kan kepala nya ke atas
" oh iya bik makasih" bibi langsung pergi, sedang Vincent berjalan untuk duduk ke sofa ruang tv
" mau ketemu papa ya pak, sebentar ya" saat Alice hendak beranjak dari sofa ia ditarik oleh Vincent
" duduk lah saya tidak mau ketemu sama papa kamu" Alice nurut saja, ia masih terus menggenggam jajanan nya
"kamu sakit perut?" Alice ikut memandang kemana mata Vincent menatap
" iya, lagi datang bulan" Vincent mengangguk saja
" saya cuma mau menyampaikan papa kamu suruh saya bawa kamu ke kantor besok" Alice langsung mengerut kan dahi nya
" untuk apa?" belum sempat Vincent menjawab sang papa muncul
" iya nak, papa suruh Vincent ajak kamu ke kantor nya. Belajar lah sedikit sedikit tentang bisnis karena sebentar lagi papa akan menyerahkan perusahaan ke tangan kamu" Alice membulatkan mata nya sempurna
" tapi pa, aku mana paham" Papa melirik Vincent
" ya makan nya papa suruh kamu datang ke kantor Vincent untuk belajar, dia akan mengajari kamu" Ali hanya bisa menurut saja, lagian ia juga sedikit penasaran dengan dunia bisnis
" oke, besok setelah aku kelas ya pak" ucap nya kepada Vincent lalu alice pamit untuk masuk ke kamar nya karena ia masih mengeluhkan perut nya sakit
Pagi hari kemudian Alice sudah rapi dengan stelan khas anak kuliah ia langsung turun tangga menuju ke meja makan
" Selamat pagi mom Dad" kedua orang tua Alice hanya tersenyum sembari geleng geleng
Alice langsung mendekat dan mencium kedua pipi orang tua nya, ia menarik salah satu kursi disamping papa nya lalu duduk
" kamu kuliah nya gimana nak?" tanya papa, Alice sedang menyentong nasi
" lancar pa, bentar lagi kan aku mau PPL cariin tempat yang bagus dong pa" papa nya terlihat berfikir sejenak
" PPL dikantor aja, perusahaan papa pernah buat PPL mahasiswa lo kalo engak salah angkatan tahun kemarin" Ucap nya
" oh iya?" Papa mengangguk
" coba nanti aku bicarakan sama teman teman ku" Mereka kembali melanjutkan sarapan nya
setelah selesai Alice pamit untuk Berangkat, ia diantar oleh supir. sekitar lima belas menit mobil berhenti tepat di depan gerbang kampus, Alice turun lalu berjalan masuk belum sempat ia melangkah menaiki tangga tiba tiba saja ia dikagetkan dengan sentuhan seseorang di pundak nya
" Astaga kak Arshen bikin kaget saja" pria tersebut tertawa
" Baru datang kamu ya?" tanya nya, Alice mengangguk
" kakak tumben pagi pagi begini sudah dikampus?" Arshen terlihat sibuk menatap berkas nya yang ia pegang
" iya kakak mau minta surat sama rektor" Alice mengerutkan dahi nya
" surat? Buat apa? " Pria tersebut memperlihatkan selembar kertas kepada Alice
" ooh kakak mau daftar kerja? Wah selamat ya semoga diterima. Diperusahaan mana kak?"
Arshen adalah kakak tingkat Alice mereka kenal saat Sedang MABA pada saat itu Alice pingsan karena mereka dijemur sejak pagi hingga sore hari. Dan tepat sore hari itu Alice seperti orang yang kehilangan tenaga ia jatuh pingsan pas kebetulan Arshen sedang berjaga disitu lalu ia dibawa ke klinik kampus oleh Arshen
Bahkan mereka sering bertemu di beberapa moment tertentu hingga Arshen dan Alice sedikit akrab lalu mereka saling tukar nomor telfon hingga dulu Alice selalu meminta tolong Arshen untuk hal hal tugas. Kebetulan mereka satu jurusan, namun setelah Arshen sibuk ia tidak lagi pernah berkabar
" di PT. Nirwana Sejahtera" seketika Alice terdiam ia pernah mendengar nama perusahaan itu
'Astaga bukan kah itu perusahaan nya pak Vincent? Atau itu perusahaan yang beda, setau aku cuma itu. Apa kak Arshen sudah tau kalo itu perusahaan Pak Vincent?'
" Alice, kok bengong?" seketika Alice tersadar dan ia langsung tersenyum
" ah tidak cuma lagi itu mikirin tugas aja. Oh iya tadi kakak mau ngelamar di perusahaan Nirwana ya? Kaka sudah tau siapa CEO nya?" Arshen menggeleng
" engak tau si, cuma pas kakak searching ada si kalo engak salah V Praditya Mahendra" Alice kembali syok
'ternyata benar kak Arshen mau daftar diperusahaan pak Vincent. Soalnya kemarin gue lihat nama dia diberkas yang dipegang papa, naman nya persis seperti itu'
" oh gitu ya kak, semoga sukses ya pokok nya kakak harus semangat terus" Arshen tersenyum
" terimakasih ya, ya udah kakak pergi dulu ya kamu naik lah nanti telat loh" Alice langsung hormat kepada Arshen
" oke kak, duluan ya. Bye" Arshen ikut melambaikan tangan nya
Ia langsung berjalan menaiki tangga menuju ke lantai dua, sesampainya disana ia melihat leo sedang berbincang bincang dengan Teman lainya. Saat melihat Alice datang leo segera menghampiri nya
" gue kira lu bakal telat lagi" Alice tersenyum
" engak dong gue lagi rajin nih, kan bentar lagi mau PPL" Ucap nya, leo hanya geleng geleng saja
" oh iya le gue ketemu sama kak Arshen barusan dibawah, dia mau minta surat apa gitu sama rektor kata nya si buat daftar kerja" Leo mengerutkan dahi nya
" daftar kerja? Memang nya dia sudah lulus?" Alice mengangguk
" udah tahun kemarin kali, lu kan yang anterin gue ke wisuda nya dia" terlihat Leo masih mengingat ingat
" udah engak usah di ingat ingat emang dasar udah tua lu, ayolah masuk" Ia menarik tangan Leo untuk masuk ke dalam kelas
Siang hari nya sekitar pukul sebelas mereka sudah selesai kelas pagi ini. Untung nya dosen tidak jadi mengundur mata kuliah hari ini menjadi sore kalo tidak ia bisa bisa tidak jad datang ke kantor Vincent
" Lu mau gue anter atau dijemput supir?" Alice masih menata barang barang nya
" gue dijemput supir Le, gue mau ke kantor papa dulu soalnya" Leo mengangguk
" ya udah kita turun bareng ayo" setelah selesai beberes Alice dan Leo pun keluar kelas dan turun ke bawah
" lu kerja hari ini?" tanya Alice, saat ini mereka sudah berada di jalan menuju ke halaman kampus
" iya, sori yang gue engak bisa nganterin lu sampe depan soalnya gue buru buru" ujar Leo ia terlihat sibuk mencari kunci motor nya di tas
" iya santai, gue sendiri aja. Ya udah gue duluan ya byee" Leo ikut melambaikan tangan dan mereka berpisah
Sesampainya di gerbang ternyata jemputan nya belum datang, ia mencoba menghubungi supir namun tidak aktif padahal cuaca lagi terik banget. Namun tiba tiba
Tin tin
Berhenti sebuah mobil mewah berwarna hitam, kaca mobil tersebut di turunkan nampak seorang pria berpakaian rapi menyapa ramah Alice
" Selamat siang Nona maaf saya disuruh Tuan Vincent untuk menjemput anda" karena pria tersebut berbicara sedikit keras Alice langsung menoleh ke kanan kiri nya takut ada orang lain. Lalu ia mendekat ke jendela
" pak jangan keras keras nanti ada yang dengar" ia berbicara sedikit berbisik
" oh iya maaf nona, sa__" belum sempat pria tersebut melanjutkan ucap nya Alice sudah lebih dulu masuk ke mobil
" jalan sekarang" Sang supir menurut saja, ia menyalakan mobil dan langsung pergi dari situ
Sial nya ternyata leo melihat Alice yang sedang berbisik dengan seorang pria yang ada di dalam mobil mewah tersebut
'siapa dia, kenapa Alice seperti berbisik kayak nya itu bukan mobil Alice ataupun orang tua nya. Atau mungkin mobil kantor papa nya ah entah lah'
Leo kembali menyalakan sepeda motor nya dan pergi meninggalkan kampus
Di sisi lain Alice masih sedikit parno takut ada yang melihat ia berbisik dengan supir itu. Ya meskipun ia sering berangkat diantar supir cuma kali ini beda soalnya bukan dari keluarga nya sendiri apalagi tadi sang supir menyebut nama Vincent denga keras.
" Nona maaf saya diperintah oleh Tuan Vincent untuk memberikan kotak ini kepada Anda" Alice langsung menerima Kotak tersebut
Ia membuka nya dengan pelan, lagi lagi ia diberi Jaket, topi, dan masker seperti kemarin entah apa yang dimaksud Vincent sebenarnya
" kenapa saya meski menggunakan ini lagi?" Supir menggeleng
" saya tidak tau Nona, saya hanya diperintah untuk memberikan nya kepada Nona saja" terpaksa Alice memakai semua itu kembali meski diri nya merasa sedikit kesal kenapa setiap bertemu pria itu selalu saja diri nya harus menyamar
pikirannya maen aja sm temen cwo nya