Entah dosa apa yang di perbuat oleh wanita yang berparas cantik itu dulu sehingga pernikahan yang ada di depan mata harus batal karena sang pengantin pria memberikan kabar bahwa dia tidak bisa melanjut kan pernikahan ini. sementara mobil sudah siap untuk membawanya ke aula tempat di selenggarakan nya pernikahan.
Indah nama nya tapi pernikahan yang dia impikan tidak seindah namanya.
Tapi pernikahan itu tetap berlangsung karena sang adik bergerak cepat dan mencari pengganti nya demi sang kakak dan ke dua orang tua nya.
siapakah orang yang di pilih sang adik?
Dan apakah lelaki itu bisa menerima indah walaupun mereka sudah menikah?
sementara lelaki itu memiliki banyak rahasia,dan apakah rahasia itu akan terbongkar?
simak cerita indah dan suami pilihan sang adik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
"Kita bertemu di bandara!"setelah mengatakan itu askar lalu menutup telepon nya.
Sedangkan di sebuah hotel seorang laki-laki masih terlelap dengan mimpinya sehingga bunyi handphone nya membangunkan tidur lelap nya.
"Hallo" ucap nya yang tanpa melihat siapa penelpon nya .
"Ya Allah sean...!" Teriak seseorang yang berada di sebrang telepon.
Sean Ilyas Widjaya anak bungsu dari Ilyas dan juga Maya sedang tidur nyenyak di apartemen nya seketika terbangun mendengar suara cempreng mama nya.
Dia kaget mendengar suara cempreng di sebrang telpon dan dia langsung bangun.
"Kamu di mana Sean...!" Ucap sang penelpon dengan suara cempreng nya.
"Di,,,,,?" Ucapan Sean terhenti karena melihat sekeliling nya seperti bukan di apartemen nya. .
"Di mana Sean ?"kembali suara cempreng itu terdengar.
"Mah nanti Sean telpon lagi, Sean tutup dulu..." Tanpa mengucap kan salam Sean langsung mematikan telepon nya setelah itu dia melihat lagi di sekeliling nya. Dan mulai mengingat kembali kejadian semalam.
"Sialan!" Umpat Sean lalu beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.
Sedangkan di bandara Askar baru sampai dan dia sudah di tunggu oleh Jasmin.
"Kamu semalam dari mana?, dan kenapa tidak mengangkat panggilan ku!,seharus nya kamu mengabari ku, aku ini calon istrimu dan kamu membiarkan aku sendiri di negara orang!"cerca Jasmin yang menanyakan Askar dengan beruntun .
" Aku sibuk!" Hanya itu yang ke luar dari mulut Askar.
Setelah menunggu kurang lebih 10 menit akhirnya pesawat mereka akan segera berangkat.
Di kantor indah belum melihat Devi dan Mili ,saat ingin beranjak dari tempat duduk nya dia melihat Sandy dan Rafa yang muncul di balik pintu.
"Mau kemana.?" Tanya Sandy karena melihat indah beranjak dari duduk nya.
"Dari tadi gue tidak melihat devi?" Tanya indah yang tidak menjawab pertanyaan sandy
"Mungkin masih di jalan?" Kata Sandy.
"Mili juga belum datang,tumben mereka terlambat?" Tanya indah lagi yang di balas kedik kan bahu oleh Sandy.
Saat indah ingin menelpon Devi tiba-tiba Mili muncul dengan nafas ngos-ngosan karena berlari.
"Gue terlambat!" Ucap nya tanpa ada yang bertanya
"Lo kenapa.?" Tanya Sandy
"Jangan dulu di tanya!" Kata indah memberikan minum ke pada mili
Setelah merasa mendingan sita pun mulai bercerita.
"Gara-gara si tukang selingkuh gue bangun ke siangan!" Ucap nya yang memberitahukan indah dan Sandy tanpa ingin melihat Rafa .
"Kenapa dengan dia?" Tanya indah .
"Gilaaaa!, Semalam gue di lamar dan dia membawa banyak keluarga nya, tanpa memberitahukan gue dulu !" Ungkap Mili dengan geram.
"Terus apa hubungannya dengan Lo yang bangun ke siangan?" Tanya Sandy yang berbeda dengan indah yang kaget sedangkan Rafa fokus dengan pekerjaan nya tapi dia memasang telinga nya tajam.
Plak
Mili memukul kepala Sandy karena memotong ucapan nya.
"Sakit be*o..!" Umpat Sandy.
"Makanya dengar dulu,jangan di potong!" Kecam nya.
"Kenapa dengan dia?" Tanya indah yang juga penasaran.
"Dia tidak terima gue putusin dan dia juga ingin segera nikahi gue!, Ya gue tidak mau lah, masa iya gue harus terima barang bekas!" Ucap nya tapi di saat mengatakan barang bekas dia melihat ke arah Rafa yang ke betulan sedang melihat nya.
"Apa Lo lihat-lihat!" Katanya membentak Rafa tapi Rafa tidak merespon malah dia menggelengkan kepalanya.
"Lah,,kalau Lo tidak menerimanya terus kenapa Lo bangun ke siangan?" Tanya Sandy yang sekalian mewakili indah juga.
"Karena si gila selangkangan itu tidak beranjak dari rumah gue dan Lo tau sendiri orang tua gue baik nya auzubillah..".
"Sampai kapan dia berada di rumah Lo?" Tanya Sandy lagi.
"Sampai jam 2 pagi, gue mengusir nya dengan cara gue, kalau secara halus tidak bisa ya sudah gue usir dengan jurus andalan gue dong?" Ucap sita yang sedikit menyombongkan diri.
"Dasar gila!" Ucap indah lagi.
"Terus Devi mana?" Tanya indah karena ini sudah lewat jam kantor indah belum juga nongol. Tiba-tiba handphone indah berbunyi setelah melihat siapa yang menelpon indah pun mengangkat nya.lama mereka berbicara hingga indah pun mengakhiri telpon nya.
"Nanti kita jenguk Devi , dia sedang tidak enak badan dan dia juga sudah minta ijin. " Kata Indah memberitahukan teman satu team nya itu.
Setelah itu mereka langsung bekerja dan tidak ada yang berbicara.
Waktu terus berputar dan tak terasa jam istrahat pun tiba mereka membereskan meja mereka dan segera menuju kantin.
"Lo tidak mau gabung dengan kita?" Tanya sandy menawarkan agar Rafa bergabung dengan mereka.
"Tidak usah, lain kali saja gue buru-buru." Setelah mengatakan itu Rafa langsung keluar dari ruangan .
"Cih,,,pasti dia sudah kebelet." Ucap Mili sinis.
"Sudah jangan hiraukan dia, Itu urusan dia!" Ucap indah yang langsung menarik tangan Mili .
Sedangkan di rumah Sean sedang di sidang oleh mama nya karena melihat penampilan anak nya yang berantakan
"Kamu dari mana semalam" tanya mama Maya penuh selidik
"Sean dari apartemen,." Kata Sean berbohong.
"Tidak usah bohong Sean ! Apa yang terjadi padamu!" Tanya mama setengah membentak nya.
"Siapa perempuan itu?" Tanya mama Maya to the poi membuat Sean setengah gugup
"Ma,,,maksud mama?" Ucap nya gugup.
"Jujur sama mama,tidak usah berbohong." Ucap mama Maya yang sudah mendekat lalu sedikit membuka kerah kemeja Sean.
"Mah,,i,,ni tidak seperti yang mama pikirkan Sean bisa jelaskan." Ucap Sean yang langsung menutup kerah kemeja nya. .
"Ya Allah sean !!!teriak mama Maya.
"Masalah kakak mu saja belum selesai sekarang kamu menambah masalah baru, Apa kamu tau, semalam Askar pulang ke rumah dan tadi pagi dia pergi lagi !" Kata mama Maya yang memberitahu kan Sean karena mungkin saja Sean tidak tahu Askar kembali.
"Sean sudah tau mah.." Ucap Sean lirih sambil menunduk.
"Siapa perempuan itu?" Tanya mama Maya lagi yang masih membahas masalah Sean .
"Jawab Sean !!!"kata mama Maya membentak Sean karena Sean tidak mau menjawab nya.
"Mah ini tidak seperti yang mama tuduh kan, Sean tidak melakukan apa -apa!" Kata Sean yang memberitahukan mama nya.
"Tidak terjadi apa-apa tapi kenapa ada tanda merah di leher mu!apa kamu ingin mengatakan itu ulah serangga alau alergi begitu!"
Percuma saja mengelak walaupun tidak terjadi apa-apa tapi mama nya tetap menuduh nya akhirnya sean pun menceritakan kejadian semalam ke pada mama Maya sehingga mama Maya memundurkan langkah nya.
"Kamu tidak bohong kan!" Tanya mama Maya memastikan Sean dan melihat mata Sean.
"Untuk apa Sean bohong."Balas Sean.
"Kasian sekali dia, terus apa rencana kamu selanjut nya?"tanya maya lagi.
"Mau nya mama bagaimana?"malah Sean kembali bertanya.
"Kamu harus tanggung jawab Sean.?"
"Tapi kan kami belum melakukan itu?"
"Tapi kamu sudah merasakan bagin luar nya?"
"Itu tidak membuat dia hamil kan?"
"Dasar bodoh!"ucap mama Maya sambil memukul kepala sean.
"Walaupun dia tidak hamil tapi kamu sudah melihat semuanya bahkan kamu merasakan nya juga dan sekarang kamu bilang dia tidak hamil! Apa harus tunggu dia hamil dulu! Kenapa tidak sekalian kamu bikin dia hamil!" Cerocos mama Maya yang masih melancarkan tangan nya untuk memukul Sean karena merasa geram dengan jawaban anak bungsunya itu.
"Mama stop!" Kata Sean meminta mama nya berhenti dari aktifitas nya yang telah memukul diri nya.
"Tidak!sebelum kamu bertanggung jawab pada Devi !" Sergah mama Maya.
"Iya iya Sean akan tanggung jawab dan sekarang biarkan Sean ke kamar karena hari ini ada pertemuan penting."Ucap Sean yang membuat mama Maya menghentikan pergerakan tangan nya.
"Ya sudah kamu ke kamar, mama mau telpon Devi dulu, Ya Allah kasian sekali kamu Devi di perlakukan buruk oleh anak mama." Ucap nya sambil berjalan meninggalkan sean yang bengong mendengar gurauan mama nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
ada alea disini othor😁
terlebih masalahnya dengan maxim, jika benar askara tidak berbuat dan bukti sudah diberikan dengan jelas harusnya maxim bisa buat kesimpulan bahwa zahwa bukan dibunuh askara tapi dibunuh orang terdekatnya....