NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami
Popularitas:58.7k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Yune

DALAM PROSES REVISI


"Lebih baik, kau mati saja!"

Ucapan Bram membuat Cassandra membeku. Dia tidak menyangka sang suami dapat mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hatinya. Memang kesalahannya memaksakan kehendak dalam perjodohan mereka hingga keduanya terjebak dalam pernikahan ini. Akan tetapi, dia pikir dapat meraih cinta Bramastya.

Namun, semua hanya khayalan dari Cassandra Bram tidak pernah menginginkannya, dia hanya menyukai Raina.

Hingga, keinginan Bram menjadi kenyataan. Cassandra mengalami kecelakaan hingga dinyatakan meninggal dunia.

"Tidak! Kalian bohong! Dia tidak mungkin mati!"

Apakah yang terjadi selanjutnya? Akankah Bram mendapatkan kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Berikan Kesempatan

Sementara itu, di Jakarta. Jessie masih saja dicecar dengan Gunawan. Pilihan meninggalkan Jessie bersama Bram tampak salah di mata orang tuanya.

“Jadi kamu beneran ninggalin Cassie di tangan Bram, Jess?” suara Gunawan menggelegar begitu Jessie membuka pintu rumah mereka di Jakarta. Wajah pria paruh baya itu memerah, matanya tajam menusuk.

Jessie yang baru saja pulang kantor, menahan napas sejenak. Ia mengira kepulangannya akan membuat suasana sedikit lebih tenang. Ternyata tidak.

Kedatangannya untuk mengurus beberapa masalah perusahaan membuatnya bergegas ke Jakarta. Bukan tanpa alasan Jesssie menitipkan Cassie bersama Bram. Perempuan itu tahu dengan jelas sang kakak ipar tidak ingin bercerai dari Cassie.

Jessie ingin melihat sejauh mana hubungan keduanya berkembang. Hingga, dia memutuskan untuk memberikan kesempatan pada Bram. Hal itu dia mulai dari pergi ke Jakarta dan membiarkan keduanya bersama.

“Aku udah jelasin lewat telepon, Pa,” ucap Jessie, berusaha sabar. “Aku harus balik ke sini, perusahaan butuh aku. Dan… ada hal lain juga.”

“Hal lain?” Gunawan menyipit. “Kamu kira itu alasan yang cukup untuk ninggalin kakakmu dengan laki-laki yang telah menyakiti Cassie?”

Jessie menatap ayahnya dengan mata letih. Dia pun awalnya sangat membenci Bram. Akan tetapi, dipisahkan seperti apa pun tidak akan berguna bila Cassie masih mencintai Bram.

“Aku tahu Papa nggak percaya sama Bram. Aku juga masih banyak ragu. Tapi aku lihat cara dia deketin Cassie sekarang beda. Dia nggak buru-buru. Nggak maksa. Justru, dia kayak orang yang terus nyalahin diri sendiri," tukas Cassie.

“Dan kamu kasihan, begitu?” Gunawan melipat tangan di dada. “Jess, kita nggak bisa taruhan pakai kondisi Cassie. Sekarang dia masih belum inget banyak hal. Masih rentan.”

Clarissa muncul dari arah dapur, membawa segelas air untuk Jessie. Wanita paruh baya itu menggeleng melihat kedua orang yang disayanginya berdebat tentang Cassie.

“Udah, kalian dua jangan debat terus. Capek, kan, Jess? Baru sampai udah diserbu pertanyaan. Sudah. istirahat saja, Jess," ucap Clarissa.

Jessie menerima gelas itu, tersenyum tipis. “Thanks, Ma.”

Gunawan masih berdiri di tempat, tak puas. “Apa kamu pikir Cassie nggak bilang apa-apa karena dia nyaman sama Bram? Atau karena dia belum tahu semua yang pernah Bram lakuin?”

Jessie menatap ayahnya. “Itu sebabnya aku suruh Bram jujur. Aku bilang langsung ke dia. Kalau memang mau balik ke Cassie, dia harus cerita semuanya. Apa pun yang dulu pernah terjadi. Jujur dari awal.”

Gunawan tampak kaget. “Dan dia setuju?”

“Dia nggak punya pilihan,” gumam Jessie, menyandarkan diri ke sofa. “Cassie bukan wanita polos. Sekarang emang dia kehilangan sebagian ingatannya, tapi cepat atau lambat dia pasti bisa nilai sendiri.”

Clarissa duduk di sebelah Gunawan, mencoba menenangkan suaminya. “Lagipula, kita nggak bisa kontrol hidup Cassie selamanya, Mas. Cassie udah dewasa. Cassie juga akan kembali mandiri."

Gunawan menarik napas berat, lalu duduk. Tapi wajahnya tetap tegang. Cukup sekali, dia membiarkan putrinya jatuh pada orang yang salah. Haruskah dia menerima begitu saja kehadiran Bram?

“Dan… soal kamu,” ucap Clarissa, melirik Jessie yang tampak menghindari pandangan ibunya. “Kamu pulang mendadak. Papa dan Mama bisa baca situasi. Ada masalah sama..."

“Jangan dibahas sekarang, Ma,” potong Jessie cepat. “Nanti aja. Kepulanganku kali ini murni untuk perusahaan."

Clarissa tak memaksa, hanya mengangguk pelan.

Gunawan masih menatap Jessie, kali ini dengan nada lebih tenang. “Kamu yakin Bram nggak akan nyakitin dia lagi?”

Jessie menunduk sejenak, sebelum berkata, “Aku nggak yakin. Tapi kalau dia tetap disingkirkan terus, dia nggak pernah punya kesempatan buat menebus semua yang udah dia perbuat. Pria itu harus bertanggung jawab pada Cassie, Pa."

Clarissa mengangguk setuju. “Kalau Cassie akhirnya memilih sendiri untuk ninggalin dia lagi, itu keputusan Cassie. Bukan karena kita melarang. Cassie bertemu suami sendiri.”

Gunawan menghela napas panjang. “Kalau ada apa-apa, aku yang pertama turun tangan. Atau mungkin dia harus kita pisahkan untuk melihat keyakinan Bram."

Jessie mendengarkan ucapan Gunawan dengan perasaan was-was. Papanya tampak memiliki sebuah ide untuk memisahkan Cassie dan Bram. Sebenarnya, kepulangannya tidak begitu diperlukan karena Gunawan bisa mengatasi permasalahan Perusahaan mereka dengan tangannya sendiri.

"Semua terserah, Papa. Tapi, kuharap jangan membuat Cassie kembali terluka," gumam Jessie.

Meski masih ada bayang-bayang luka yang belum selesai, Jessie tahu satu hal mungkin Bram bukan pria sempurna, tapi setidaknya kali ini, dia berusaha. Kalau pun Bram memang harus menghadapi sang ayah. Dia harus berusaha untuk mendapatkan kembali kepercayaan Gunawan.

Jessie sendiri juga masih belajar menerima banyak hal dalam hidup yang tak sesuai harapan. Hubungannya sendiri pun sedang di ujung tanduk. Tapi kali ini, fokusnya hanya satu: memastikan adiknya baik-baik saja.

Dengan siapa pun Cassie memilih untuk berjalan nanti, itu harus atas keinginannya sendiri… bukan karena dikendalikan trauma atau rasa takut masa lalu.

"Besok, Papa akan mengunjungi Cassie," gumam Gunawan.

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca...

1
Jeng Ining
hemmmmm, bru part 32 giliran Bram kecelakaan hebat di tengah perjuangannya ngedapetin hati Cassie kembali, akankah ada episode Bram amnesia dn melupakan Cassie😏
Chusnul Zazah
Astaghfirullah hal'adhiim berat banget cobaan cinta mereka, berpisah karena orang ketiga, dan sekarang rapuh karena kecelakaan?? mengulang kembali apa yg pernah Cassie alami kecelakaan dan kritis?? dan sekarang gantian Bram yg kritis?? 🤔😇😇
Chusnul Zazah
wow disinilah kedewasaan sikap diuji , cinta , kesetiaan dan kepercayaan terhadap pasangan, meskipun berat dan sulit karena banyaknya persoalan dan kekecewaan di masa lalu?? tapi demi keutuhan keluarga dan masa depan perusahaan , harus siap mengambil keputusan mendampingi pasangan dan kembali berjuang bersama?? atau berpisah sementara waktu dan berikan kepercayaan sama pasangan?? 🤔😇😇 keduanya sama berat untuk dijalani 🤔🤔
Neni marheningsih
mending pisah aja...nanti berjalannya waktu kalau jodoh juga kembali lagi, jangan terpaku dengan rasa cinta kalau ternyata masih ada rasa sakit dan takut terulang lagi, mending obati luka dulu dengan cara menjauh sejauhnya
Dwi ratna
udh atuh Cass mo balik⅔,mo engga² gtu jgn tarik ulur trz udh brp bab dtarik ulur,huf
Noveni Lawasti Munte
apaan dah si Cassie ini...menye2 ga tegas..sebenarnya ga setuju kalo balikan lg tp temanya udah GT ya sudahlah....
Miss Yune
lupa bab 2 blm kuganti... hehe. makasih kak
Nurul Syahriani
tadi jessi kakak, skrg jessi jadi adik 😅
Miss Yune: lagi revisi kak.
total 1 replies
Dwi ratna
nah gitu dong. ini Bru aq suka,pelakor hempaskan
Chusnul Zazah
Akhirnya Raina si ulat bulu menuai apa yg dilakukan selama ini, semoga penjara bisa membuat dia menyadari, akan kesalahannya.
Dan juga Bram sekarang sudah bisa bersikap tegas sama Raina & emaknya, setelah dia menyadari kesalahannya dan gak mudah menggapai hati cassie
Chusnul Zazah
Hati yg terluka begitu dalam, perlu waktu untuk berdamai dengan diri sendiri, meskipun rasa kecewa itu akan selalu hadir tapi belajar ikhlas dan menerima demi sang buah hati yg masih bersemayam dlm rahim,.. bumil jangan terus bersedih kasihan dekbaynya.
Dan kamu Bram memang harus sabar dan menunggu bumil untuk membuka hati lagi?? 🤔😇😇💪💪💪
vj'z tri
ku tungguuuuuuu dirimuuuu selaluuuu oooooooo 🎉🎉🎉🎉🎉
Chusnul Zazah
wow meski pilu dan sedih , tapi sweet juga cara Bram meraih hati Cassie??
semoga bumil kali ini bisa menjalani kehamilannya dengan happy dan kerjain Bram dengan ngidammu yg menyusahkan ya calon dekbay?? 🤔😇😇
Azizah az
Miss, tolong balas komen ku
Neni marheningsih
mulai ramai nih Thor....aku suka cessie yg sekarang..tegas dan dingin , jangan lemah hanya karena cinta jadilah wanita yg tangguh cessie
Dwi ratna
capek baca ya, perasaan kmren udh Cassie udh mau ngasi kesempatan skrg rubah lgi. plin plan bgd hah lelah jdinya
Chusnul Zazah
Gimana Bram syok gak dengan sikap dingin Cassie?? pasti syoklah masa enggak?? kamu pikir dg minta maaf semua sikapmu selama ini akan terhapus?? apalagi sekarang Cassie telah Hamidun lagi, pasti dia gak mau karena kehamilannya, apalagi karena rasa bersalahmu? bukan karena cinta ??
Selamat menikmati buah kebodohanmu? dan selamat berjuang menaklukan bumil yg sensitif karena hormonal dan rasa kecewanya padamu??? 🤔😇😇😇
Jengendah Aja Dech
❤️
Idha Rahman
aku sih yes
Dwi ratna
hadeuh Cass,kabur gk memperbaiki masalah. ntar tiba² udh gede aja anknya Bru diketemukan sma bpkny,ah basi lah klo kyk gtu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!