Walaupun Danver menjadi pengganti kembarannya menjadi suami Faye, tapi dia sangat menikmati pernikahannya dengan Faye.
Lalu bagaimana dengan Faye kalau dia tau laki-laki yang menjadi suaminya saat ini adalah kembaran dari laki-laki yang dia inginkan menjadi suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 : Pertemuan Pertama
Sesampainya di ruang tidur, Faye berjalan menuju meja rias dan meletakkan mangkuk yang dia bawa ke meja rias lalu melihat kembali pantulan wajahnya di cermin.
"Iya benar, aku adalah Faye Cyrus. Aku adalah wanita yang sangat beruntung dan sangat bahagia. Tidak ada satupun yang bisa membuat ku sedih karena aku bisa mendapatkan apa yang aku mau." monolog Faye didepan cermin dengan ekspresi sombongnya.
Namun, selang beberapa detik ekspresi sombong Faye langsung berubah menjadi ekspresi sedih.
"Tapi, sayangnya aku tidak bisa punya umur yang panjang." ucap Faye.
"Kenapa hidup ku harus sesingkat ini, Tuhan?!" ucap Faye dan dia pun kembali menangis.
°°°
Malam harinya.
Pukul 20.00
Karena sudah merasa bosan berada di kamar hotel terus, akhirnya Faye mengajak kedua bodyguardnya keluar. Tapi kali ini Faye tidak meminta pergi ke street food melainkan hanya pergi ke taman kota.
Karena udara Negara P cukup dingin, Faye pun memakai jaket dan beanie (topi kupluk) dan sarung tangan.
Sesampainya mereka ditaman kota, Faye langsung mencari tempat duduk kosong yang ada ditengah-tengah taman. Kenapa ditengah-tengah taman? Karena ditengah-tengah taman ada air mancur yang berlampu.
Dengan kedua tangan yang dia masukkan kedalam saku jaket, Faye menikmati pemandangan indah air mancur dengan lampu warna-warni itu.
Didalam saku, tangan kiri Faye merasa ada sesuatu didalam saku jaketnya itu. Faye pun mengeluarkan benda yang ada dalam saku-nya.
"Kartu nama?" monolog Faye dengan suara pelan lalu melihat nama yang tertera di kartu nama.
Dr. Danzel Hillario, Sp. BTKV, MARS.
"Dokter Danzel Hillario? Siapa dia? Seingat ku, aku tidak pernah berkenalan dengan seorang dokter. Lalu kenapa kartu nama ini bisa sampai di saku jaket ku?" monolog Faye.
Faye pun mulai mengingat-ingat lagi.
"Ah iya pria itu!" pekik Faye.
Faye ingat kalau tiga bulan lalu tepatnya saat dirinya berusaha kabur dari pengawasan Joya dan Norah karena ingin menyetir sendiri mobil barunya, tiba-tiba saja di sebuah jalan yang sepi, Faye di hadang seorang pria dengan hoodie hitam dan bertopi hitam. Pria itu meminta tumpangan padanya, minta diantarkan ke The Hill Medical Center.
Waktu itu sebenarnya Faye sangat takut, karena mengira pria itu adalah orang jahat. Tapi meski takut, Faye tidak menghubungi kedua bodyguardnya karena Faye melihat dari kaca spionnya, tidak ada gerak-gerik yang aneh dari pria yang duduk di belakang dan lagi pula Faye yakin kalau mobil barunya itu sudah di lengkapi alat pelacak jadi bisa memudahkan kedua bodyguardnya untuk menyusulnya.
Maka dari itu, Faye tetap mengantar pria itu dengan kecepatan lambat agar kedua bodyguardnya bisa mengikutinya dari belakang.
Begitu sampai di rumah sakit, pria berhoodie hitam itu malah memberikan sebuah kartu nama pada Faye sambil mengatakan "maaf aku tidak bawa uang cash dan aku juga tidak membawa ponsel ku, aku hanya membawa kartu nama ini, jadi hubungi saja nomor ini besok, aku akan membayar tarif taksi mu sepuluh kali lipat." Itulah yang di katakan pria itu sebelum keluar dari mobil Faye.
Setelah pria itu keluar dari mobil baru Faye langsung tertawa geli karena pria itu menyangka Faye adalah supir taksi online. Padahal mobil Faye itu adalah Rolls Royce Boat Tail yang harganya dua puluh delapan juta dollar.
Mungkin karena bentuk mobil baru Faye yang terlihat jadul apalagi saat itu hari sudah malam dan ditempat pria itu menghadang mobil Faye, pencahayaan remang-remang, jadi pria itu mengira kalau mobil Faye adalah mobil butut padahal mobil yang pria itu tumpangi adalah mobil termahal di dunia dengan logo perempuan bersayap di kap depan mobil.
°°°
Bersambung...