Jika ini mimpi buruk maka bangunkan aku,saat dipaksa menikah dengan Rendra yang mengira jika aku adalah Catharina,aku sendiri tidak mengenal siapa Catharina,mampukah aku lepas dari Rendra,Aku bukan Catharina namaku Karina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Rendra keluar dari kamarnya karena merasa butuh minum,dia turun kebawah,saat kembali naik dia melihat Roy masih berdiri disudut ruangan memandang keluar.
Roy sedang memikirkan bagaimana cara menjauhkan Karina dari Rendra,mempertemukan Rendra dengan Karina malah membuat Rendra menderita,awalnya dia berniat membuat atasannya bahagia bertemu kembali dengan wajah Catharina namun Roy terlambat menyadari,beda orang pasti beda sifat dan itu yang membuat Roy menyesal.
"Kau tidak tidur?"tanya Rendra
"Ah,aku belum mengantuk hanya lelah saja."jawab Roy
"Sedang memikirkan sesuatu?"tanya Rendra
"Tidak,hanya belum bisa tidur."jawab Roy
Rendra melangkah kembali kedalam kamarnya,Roy masih memperhatikan meski sudah jauh,Rendra sempat berhenti didepan pintu dia menoleh
kearah kamar Catharina namun dia masuk kedalam kamarnya.
****
Hari ini Roy memutuskan untuk pergi lebih awal,dia sudah mengirim pesan kepada Rendra dengan alasan mengunjungi makam ibunya.
Roy berhenti tepat didepan rumah Karina,dia sempat ragu karena khawatir akan membuat Karina takut.Saat Roy turun dari mobil terlihat Karina berlari dengan membawa sampah dan meletakkan ditempatnya,dia kembali masuk karena harus segera membuka warung makan.
"Selamat pagi."sapa Roy
"Pagi,silahkan masuk."sapa Karina
Begitu melihat siapa yang datang senyum Karina menghilang,namun Roy tetap duduk dan memesan satu porsi sarapan.Ibu yang melihat Karina hanya terdiam menyenggol lengannya dan menggeleng.
"Ah,iya."kata Karina sambil mengambil piring
Karina mengantarkan pesanan Roy,dan langsung berjalan mundur namun Roy ingin bicara.
"Tunggu Nona Karin."kata Roy langsung berdiri saat Karin mulai berbalik
"Aku bukan Nonamu lagi,panggil saja Karina."kata Karina
"Ah,baiklah.Karina,aku ingin bicara sebentar."kata Roy sambil duduk kembali
Karina menarik kursi agak mundur dan duduk dengan keduà tangan dilipat didada,dia menatap wajah Roy yang hampir tidak berani menatapnya
"Makan dulu,aku kembali setelah kamu selesai."kata Karina
"Karina,maafkan aku.Aku yang sudah membawamu kedalam lingkaran cinta Bos Besar."kata Roy
Karina kembali duduk kali lebih dekat dengan Roy,kedua tangannya saling menggenggam diatas meja,menunggu Roy kembali bicara.
"Jika waktu itu aku tidak membangunkannya maka kalian tidak akan bertemu,aku pikir dengan kalian bersama dia bisa sembuh namun faktanya malah membuatku merasa bersalah,sekali lagi maafkan aku."kata Rendra
"Ibu."terdengar suara panggilan anak kecil,Roy yang baru saja mengusap air matanya kini terkejut karena melihat seorang gadis kecil yang wajahnya sangat mirip dengan Karina.
Disaat yang sama Karina juga merasa panik khawatir Roy akan melapor kepada Rendra dan dia akan mengambilnya dengan paksa.
"Karin,apa dia anak?"tanya Roy
"Bukan,dia anakku."jawab Karina
Roy mendekati Cheri dia berjongkok dengan senyum diwajahnya,mencoba berkenalan dengan Cheri dan mengelus wajah lalu membenarkan rambutnya.
"Siapa namamu?"tanya Roy
"Cheri."jawab Cheri
"Nama yang bagus,aku teman Ibumu namaku Roy."kata Roy
Roy kembali berdiri dia meninggalkan rumah Karina setelah membayar kekasir,langkahnya sempat terhenti sesaat namun dia kembali berjalan seperti Roy sang asisten.
Cheri menarik tangan Karina memintanya untuk menunduk karena dia ingin membisikkan sesuatu,Karina merasa khawatir jika Cheri akan bertanya tentang Ayahnya.
"Ibu kemari."kata Cheri
"Ada apa?"tanya Karina
"Kapan Opa menjemputku?"tanya Cheri
"Ah,Cheri harus makan dulu dan janji jangan merepotkan Opa."jawab Karin
Cheri hanya mengangguk lalu mengikuti perintah Karina,hari Opa ingin mengajak Cheri kerumahnya,setelah selesai sarapan sopir kepercayaan Daren membawa Cheri kerumahnya.
Saat Karina sedang sibuk karena menjelang makan siang,seekor kucing mengeong membuat Karina tersenyum
"Kau tidak mungkin kesini sendiri?mana Bosmu?"tanya Karina mengelus-elus Hero
Kenzo muncul dari balik dinding yang membatasi jalan,dia berjalan menuju warung makan dengan langkah santai,Karina yang sedang mengelap meja hanya tertegun melihatnya.
"Mau apa lagi dia kesini?"tanya Karina lirih
Kenzo mendekati Ibu Karina dia memesan satu porsi sup hangat dan duduk dimeja,Hero yang dari tadi mengeong tiba-tiba ikut duduk manis menemani Kenzo.
"Karina,kau tidak ingin menemaniku?"tanya Kenzo
"Aku sibuk."jawab Karina
"Apa kau akan hadir akhir minggu ini?"tanya Kenzo
"Kemana?"tanya Karina
"Pesta Rendra,dia akan bertunangan."jawab Kenzo
Karina tidak menjawab,sebagai pemegang saham Papa pasti akan mengajaknya dan dia tidak akan bisa menolaknya karena saham diperusahaan Rendra atas nama dirinya.
****
Papa mengajak Karina kepesta Rendra malam ini,dengan balutan gaun malam dan sepatu hak tinggi Karina terlihat anggun dan lebih tinggi,cantik melebihi Catharina karena sebelumnya Karina tidak suka dandan yang mencolok.
"Pa,aku sudah siap."kata Karina
Papa tersenyum melihat putri kecilnya dia sangat mirip dengan mendiang Kakaknya,namun Papa tidak berani mengungkap dengan kata takut menyakiti hati Karina.
Setelah turun dari mobil Karina menjadi pusat perhatian karena sangat cantik malam ini.Papa banyak memperkenalkan dengan teman lama,mereka rata-rata bilang Karina sangat mirip dengan Catharina.
Rendra dan Ivanka sudah siap berada diatas,mereka berdua mengucapkan banyak terimakasih kepada para tamu dan undangan,saat mata Rendra tertuju pada satu sosok yang sangat mirip dengan Catharina,dia berusaha mengingat namun tidak berhasil karena Catharina tidak memiliki saudara.
Kenzo berjalan mendekati Karina namun ditahan oleh Roy dengan alasan jangan mencoba memprovokasi Rendra.
Cincin sudah dipegang oleh Rendra dan siap untuk disematkan dijari manis Ivanka,namun entah mengapa cincin itu terjatuh dan menggelinding seakan sedang mencari seseorang yang tepat dan berhenti tepat didekat Karina.Karina tidak tahu karena sedang mengobrol dengan teman Papanya,saat Roy mendekat dan menunduk mengambil benda bulat berlubang dengan permata berlian.
"Ada apa Pak Roy?"tanya Karina
"Tidak,hanya mengambil sesuatu yang terjatuh."jawab Roy
Roy kembali dengan menunduk,dia memberikan cincin kepada Rendra namun Rendra tidak menerima,ingatan yang hilang tiba-tiba kembali meski belum sempurna,dia berjalan mendekati Karina meski kepalanya terasa sakit.
"Maafkan aku."kata Rendra memeluk Karina dan dia tiba-tiba memegangi kepalanya.
Karina berjalan mundur dan menghindar,Roy yang selalu menjadi pelindungnya kali ini hanya diam bahkan menahan Kenzo yang ingin menolongnya.
"Ivanka cepat urus Presdir."kata Roy
Ivanka masih syok dengan kejadian barusan,pertunangannya gagal malam ini,dia masih harus mengurus Rendra yang kembali sakit,hampir dua tahun terakhir dia tidak seperti ini tapi mengapa akhir-akhir ini jadi sering kambuh.
"Karina,kamu lihat sendiri penderitaannya?"tanya Kenzo menunjuk kearah Rendra
"Itu pilihan dia karena tidak mau sembuh."jawab Karina
"Rin,setidaknya kamu peduli sedikit saja."kata Kenzo
"Kamu pikir hanya dia yang patut dikasihani,bagaimana denganku?aku dipaksa nikah,diperlakukan dengan tidak baik,dan harus mengikuti semua kemauannya,itu sangat menyakitkan buatku Kenzo!"kata Karina