NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:56.4k
Nilai: 5
Nama Author: Triyani

Gendis merasa jika hidupnya sudah hancur setelah mengetahui jika suaminya berselingkuh dengan teman semasa sekolah suaminya, dulu.

Gendis yang tidak terima dengan pengkhianatan itu pun akhirnya menggugat cerai Arya. Namun, disaat proses perceraian itu sedang berjalan. Arya baru menyadari jika dia sangatlah mencintai Gendis dan takut kehilangan istrinya itu.

Sehingga, Arya pun berusaha berbagai cara agar Gendis mau memaafkan nya dan kembali rujuk dengan nya.

Sayang, Gendis yang terlanjur kecewa dan sakit hati karena telah dikhianati pun tetap melanjutkan perceraian itu.

Hingga suatu hari, Gendis pun mendapatkan kabar yang mengejutkan. Dimana, dirinya dinyatakan hamil anak ketiga.

Lalu, apa yang akan Gendis lakukan? Akankah dia tetap melanjutkan perceraian itu? Atau memberikan Arya kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.21

“Ayo, kita berangkat sekarang. Mumpung masih siang, biar nanti pulangnya tidak kemalaman,” ajak Angga, usai keduanya selesai makan siang.

“Boleh. Tapi, sebelum kesana. Tolong antar aku ke butiknya Nadia, ya. Ada yang ingin aku beli di sana,”

“Boleh. Kan hari ini aku adalah supir pribadi kamu. Jadi, kemana pun kamu pergi. Pasti akan aku antarkan,”

“Ck. Kamu, bisa aja.”

Keduanya pun akhirnya bangun dari duduknya dan bertepatan saat Gendis akan keluar dari restoran itu. Tanpa sengaja Gendis berpapasan dengan Intan yang hendak membeli makan siang untuk atasan nya yang tidak lain adalah Arya.

Set.

Deg.

“Nyonya Gendis?”

“Intan?”

“Anda, disini?”

“Kamu, disini?”

Keduanya langsung saling terdiam setelah menyapa dengan pertanyaan yang sama dan di waktu yang bersamaan.

Intan terlihat tersenyum kaku dengan dahi yang mengkerut. Manakala, netranya menangkap sesosok pria yang tidak asing lagi baginya.

Tengah berdiri tepat di samping istri dari atasannya tersebut. Tidak ingin terjebak dengan situasi yang canggung seperti itu. Gendis akhirnya yang membuka suara terlebih dulu.

“Mau makan siang?” lanjut Gendis.

“Tidak, Nyonya. Saya kemari atas perintah Tuan. Untuk membelikan makan siang seperti biasa,” jawab Intan, terlihat ragu ragu saat mengatakan nya.

“Makan siang? Tuan, tidak makan di rumah? Kok bisa? Tumben nggak makan di rumah?” tanya Gendis, kebingungan.

Pasalnya, Arya tidak pernah melewatkan makan siang dirumah. Bahkan, jika Gendis tengah berada di rumah orang tuanya sekalipun. Arya tetap menyempatkan pulang ke rumah untuk makan siang disana.

“Untuk itu, saya kurang tahu alasannya, Nyonya. Karena sudah hampir satu bulan ini, Tuan lebih sering makan di kantor daripada di rumah.” jawab Intan semakin dibuat kikuk oleh pertanyaan Gendis.

Sudah bukan rahasia lagi memang, jika keduanya tengah menjalani proses perceraian. Hanya saja, terlalu canggung untuk Intan membahas alasan kenapa atasan nya itu lebih memilih untuk makan di kantor ketimbang di rumah yang kini hanya dihuni oleh para pegawainya saja.

Karena sang pemilik rumah itu sendiri lebih memilih pergi dan tinggal di tempat lain daripada dirumah itu. Padahal, kepemilikan tanah beserta rumah tersebut sudah mutlak menjadi milik Gendis. Karena Arya sudah mengalihkan asetnya tersebut menjadi atas nama Gendis.

Arya memberikan tanah dan juga rumah itu sebagai hadiah ulang tahun pernikahan mereka. Tepat diusia pernikahan mereka memasuki usia ke 10 tahun. Sebagai ungkapan rasa terima kasih karena sudah menemaninya dari nol. Maka, Arya pun menghadiahkan rumah itu kepada Gendis.

Sayangnya, setelah kejadian dimana Gendis memergoki Arya tengah berpelukan dengan Sharon dirumah itu. Gendis menjadi enggan tinggal di sana dan lebih memilih untuk tinggal di apartemen saja bersama dengan kedua anaknya.

“Baiklah. Masuklah, lakukan tugasmu. Kamu tahu, kan, kalau Tuan tidak suka orang yang lelet dan juga terlambat dan terima kasih karena sudah membantu memperhatikan Tuan,”

“Iya, Nyonya. Sama sama, itu sudah tugas saja. Jadi, Nyonya tidak perlu sungkan,”

“Ya, sudah. Kalau begitu saya pamit duluan, ya Intan. Selamat bekerja,”

“Iya, Nyonya. Terima kasih.”

Kedua wanita itu pun akhirnya berpisah dengan Gendis yang bergegas keluar dari restoran. Sementara Intan, langsung masuk ke dalam untuk memesan makanan yang akan dia bungkus dan dia bawa ke kantor.

“Sebenarnya, Tuan Angga itu siapanya Nyonya, ya? Kenapa dia bisa bersama dengan Nyonya Gendis? Kalau mereka saling kenal. Lalu, kenapa Tuan Arya bersikap seolah olah baru pertama kali bertemu dengan Tuan Angga? Sampai harus memperkenalkan diri segala. Apa, itu hanya pura pura?” gumam Intan, saat dalam perjalanan pulang dari restoran menuju kembali ke kantornya.

"Kamu bilang apa barusan? Siapa yang pura pura tidak saling kenal?"

Seketika, Intan dibuat kaget dengan suara bariton dari seseorang yang sepertinya mendengar gumamannya tentang Arya dan juga Angga. Wanita bertubuh tinggi itu terdiam, membeku di tempat. Manakala menatap seorang pria yang sedang menatap tajam ke arahnya.

*

*

Beberapa saat kemudian.

“Alhamdulillah. Akhirnya sampai juga,” ucap Gendis saat tiba di halaman butik milik sahabatnya yang bernama Nadia.

“Jadi, ini butiknya Nadia? Wah, hebat juga, ya dia. Bisa punya butik sebesar ini,” puji Angga, saat melihat butik milik Nadia. Teman sekolahnya dulu.

“Bukan hanya punya butik ternama. Insya Allah tahun ini, Nadia juga berkesempatan untuk ikut di ajang fashion show yang akan diadakan di jepang. Makanya, akhir akhir ini dia jadi lebih sibuk dari biasanya karena harus mendesain banyak pakaian muslim yang sesuai dengan ciri khasnya. Ayo kita masuk. Siapa tahu dia ada di dalam biar kamu bisa menyapa nya juga,”

“Boleh. Ayo.”

Keduanya kompak keluar dari dalam mobil, lalu memasuki gedung yang cukup besar untuk sebuah butik.

Kreekkkk.

“Selamat siang dan selamat datang. Eh, Nyonya Gendis. Ada yang bisa kami bantu, Nyonya?”

“Saya butuh pakaian muslim, Mbak Ela. Bisa tolong bantu saya pilihkan?”

“Tentu saja bisa, Nyonya. Mari, ikut saya. Kebetulan kami memiliki model terbaru.”

Dengan dipandu oleh sang karyawan toko yang sudah mengenal baik siapa Gendis. Gendis pun mulai memilih pakaian muslim yang akan dia pakai saat berkunjung ke pondok Al-Hasan.

Tidak diharuskan memakai hijab memang, hanya saja. Demi menghormati penghuni di pondok yang 100% perempuan nya menggunakan hijab dan pakaian syar’i. Maka, tidak ada salahnya jika Gendis juga menyesuaikan dengan menggunakan pakaian muslimah saat akan berkunjung kesana.

“Gendis? Kamu di sini juga?” tanya Nadia, yang berhasil mengalihkan perhatian Gendis yang sedang asik memilih pakaian muslim yang akan dia beli.

“Iya, Nad. Memang nya kenapa? Kok kayak yang kaget gitu? Oh iya, hampir lupa. Lihat, aku datang sama siapa?”

“Memang kamu datang dengan si………. Angga? Kamu, Angga, kan?”

Nadia sempat menjeda ucapan nya saat melihat siapa orang yang ada di samping Gendis saat ini.

Pria yang 20 tahun lalu tiba tiba saja menghilang tanpa kabar. Kini, pria itu berdiri di hadapan nya dengan penampilan yang sudah jauh berbeda dari terakhir mereka bertemu.

“Hai, Nad. Apa kabar?”

“Ya ampun, Ga. Kamu kemana aja? Kami cari kamu terus loh. Si Gendis bahkan sampe nangis siang malam karena ga ada kabar dari kamu.”

Wanita dengan hijab syar’i itu langsung menghampiri sahabat lamanya yang akhirnya muncul setelah 20 tahun berlalu. Meski sangat senang karena bisa bertemu kembali. Namun, Nadia tidak bisa memeluk Angga seperti dulu. Wanita itu tetap menjaga jarak karena memang sudah berhijrah sejak 10 tahun yang lalu.

“Nad, kok ngomong gitu?” ucap Gendis, menekan setiap katanya agar Nadia tidak membahas masa lalu di depan Angga.

“Memangnya kenapa? Lagipula, itu memang kenyataan nya.” jawab Nadia, yang terlihat cuek meski sahabatnya terlihat kelabakan. Menahan malu, karena kepergok menangisi kepergian teman mereka, Angga.

Sementara Angga sendiri, hanya tersenyum tipis. Menanggapi perdebatan yang terjadi antara kedua wanita yang ada di hadapannya. Ternyata, waktu 20 tahun berlalu tidak merubah semuanya. Termasuk dengan dua wanita ini.

Dari dulu sampai sekarang, mereka sering sekali terlibat perdebatan. Namun, meski begitu hubungan pertemanan mereka malah semakin erat dan solid. Bahkan, keduanya sudah seperti saudara.

1
Yandri Tefi
ceritanya terlalu bertele" muter sana muter sini tapi yang diceritain itu" aja dan belum ketemu jalan keluarnya.....terlalu lama
Teh Yen
pr kamu arya dapetin maaf dari gisya dan kynya engg mudah soalnya dia liat sendiri ayahnya nyakitin ibunya d depan mata kepalanya
Sugiharti Rusli
mungkin sekarang perjuangan kamu baru akan dimulai Arya, semoga kamu sabar dan mengikuti prosesnya sambil berdoa agar keluarga kalian bisa utuh kembali,,,
Sugiharti Rusli
tapi salut justru sama kedua ortu Gendis, khususnya mama Dewi yang masih mau menerima Arya dengan tangan terbuka dan ikut membujuk cucunya
Sugiharti Rusli
mungkin kalo adiknya masih bisa dikasih alasan yang masuk akal kenapa mereka terpisah selama ini
Sugiharti Rusli
memang membujuk anak yang sudah beranjak besar seperti Gisya akan sangat susah dan butuh nyali dan kesabaran, karena dia sudah mengerti dan melihat dengan mata kepala sendiri perbuatan ayahnya,,,
Sugiharti Rusli
ujian datang bisa dari mana saja yah, di keluarga mereka datang dari sang kepala keluarga yang tergoda mantannya
Sugiharti Rusli
itu ada kesalahan waktu yah, kan si Arya pergi jam 6 pagi bukan, kenapa pas di rumah mertuanya dibilang malam yah🙄
ollyooliver🍌🥒🍆
sayang sekali, pdhl bagus kalau semua orng gak welcome sama dia, biar dia semakin sadar dan menyesal atas perbuatannya. sehingga dia mati"an untuk mengambil kepercayaan mereka lagi.
ollyooliver🍌🥒🍆
lah q kira udah diperjalanan menuju rumah barunya karna sdh berhasil membawa gisya🙃
ollyooliver🍌🥒🍆
apapun yg lu lakukan , gak pernah gw anggap tulus. lu melakukan bukan karna niatmu untuk memperbaiki. kalau tulus , bahkan jika kau masih bersama sharon..ada saja sedikit rasa bersalah atau tindakan yg lu ambil buat memutuskan hubungan lu, tapi gak ada..lu menikmati dengan berdalih itu semua kekhilafan setelah ketahuan baru lu mau memperbaiki, kalau kagak? gak akan ada namanya penyesalan dan rasa bersalah. makanya gw gak merasa sedih atau tersanjung dengan apa yg dilakuka arya.
ollyooliver🍌🥒🍆
wajar, secra live liat ayahnya sendiri ciuman siapa yg gak kecewa..bahkan sampai tua pun akan selalu diingat, itulah yg akan membuat orng kembali sakit hati meski mulut sdh mengatakan memaafkan. lu mah enak njirrr ..mudah mengatakan maaaf, dan mengatakan berusaha mengembalikan semuanya..gak ada yg kayak gitu. meski lu menevus dengan cara memberikan perhatian pd keluarga lu..ttp gak keadaan gak akan sama seperti sebelumnya.
Daulat Pasaribu
baca novelnya bikin sedih.nyesek sampai mau nangis
Daulat Pasaribu
bagus novelnya
Nar Sih
semagatt arya ,terus lah berusaha untuk tetap bersama keluarga kecil mu meminta maaf pda putri mu juga memperbaiki keslhan .
Ais
bnr seh hny wkt yg akan menjawab smuanya mungkin aja direntang wkt 9 bln ini kebersamaan gendis dan arya bs menyatukan mereka lagi berkat si baby dlm kandungan tp aku juga berharap dlm rentang wkt 9 bln ini arya bs membereskan masalah hubungannya sm sharon ngak hny menghindar menghindar terus karena sdh jelas sharon merasa diatas angin atas perlakuan dam penerimaan arya beberapa bln yg lalu sblm hubungan terlarang mereka ketahuan sm gendis dan anak gadis mereka ya smua ada hikmahnya mungkin klo gendis dan anak gadis mereka ngak ke kantor hubungan terlarang arya akan terus berlanjut smp wkt yg tidak ditentunkan tp itulah cara tuhan untuk membuat arya supaya ngak terlanjur smakin jauh melangkah dgn jalangnya ya dgn menuntun gendis dan anak gadisnya ke kantor jd arya penyesalam sebesar apapun ngak akan ada gunanya selama kamu ngak menyelesaikan urusan hubungan terlarang kamu sm sharon
Sugiharti Rusli
keputusan apa yang nanti akhirnya akan Gendis ambil terkait pernikahannya dengan Arya, apa dia setuju dengan usulan Arya mereka pisah baik" setelah bayi mereka lahir🤔🤔🤔
Sugiharti Rusli
mungkin menghukum Arya seperti yang dia katakan bisa mengobati sedikit yah, tapi entah nanti ke depannya,,,
Sugiharti Rusli
memang apa yang sudah Arya perbuat masih menyisakan luka yang dalan bagi Gendis sih yah, apalagi dia melihat dengan mata kepalanya sendiri,,,
ollyooliver🍌🥒🍆
terlalu lama...yg ada lu cari kesempatan..karna tamengmu adalah anak dlm kandungan istrimu😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!