Kata orang menikah adalah ibadah terpanjang. Betul itulah yang dirasakan Elmira. Masalahnya pernikahan yang dia rasakan bukan tentang bahagianya tapi tentang sakit hati saja. Selama 15 tahun menikah..selama itu pula suaminya berselingkuh.
"Maaf..maafkan aku sayang...aku berjanji kan menjadi suami yang lebih baik lagi untukmu"
Akankah Elmira memberi kesempatan lagi saat suaminya telah jauh melewati batas? Ataukah harus menjauh pergi menyambut cinta lain yang menunggu di depannya?
Ini karya pertamaku..dan ini tidak mudah..mohon dukungan dan sarannya yaa..terima kasih..I love u🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElHi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dimana Elmira?
Andy yang saat itu sedang memeriksa laporan penjualan mingguan mendengar handphone-nya berbunyi beberapa kali tidak membuatnya bergeming dari angka-angka di depannya. Tiga puluh menit berlalu, akhirnya Andy bisa sejenak bersantai di kursinya sambil merenggangkan dasinya. Handphone pun sudah dia pegang kembali dan mulai scroll WhatsApp nya. Saat nama Elmira terlihat, dia langsung segera membuka pesannya.
Klik.........
"Ba.....bagaimana..bagaimana bisa??? Ini...ini kenapa Elmira memiliki foto-foto ini???"tangannya bergetar sambil melihat foto-fotonya bersama Maya yang dikirimkan Elmira tadi.
Sesaat kemudian Andy pun langsung berusaha menelepon Elmira.
Tapi sayang...sambungannya tidak terhubung.
Tut...Tut...Tut....
Ya, Elmira sudah memblokir nomor Andy. Bahkan saat ini Elmira pun tidak mengaktifkan handphone-nya.
Beberapa kali Andy sudah mencoba menghubungi Elmira tapi tidak pernah berhasil.
"Ah siallll.....aaarrrgghhhhh...," teriak Andy sambil membanting gelas di mejanya. Toni pun yang sedang berada di depan ruangannya kaget mendengar suara teriakannya tapi tak berani masuk untuk bertanya kecuali Andy memanggilnya.
Karena perasaannya sudah tidak karuan, Andy memutuskan untuk pulang menemui Elmira. Di tengah perjalanan, hati dan pikirannya sudah kacau balau.
Tiga puluh menit kemudian, tibalah Andy di rumahnya. Saat dia masuk ternyata pintu sudah terkunci dari luar. Andy pun memanggil Elmira seperti kesetanan.
"Sayang kamu dimana? El sayang.....mas pulang, ayo kita bicara," teriaknya. Dia pun setengah berlari menuju taman belakang, lalu kamar. Tapi tak kunjung menemukan istrinya. Ya, istri pertamanya tepatnya.
Di kamar dia menatap ranjang kosong dengan sendu. Lalu menatap meja rias Elmira yang selalu terdapat bunga segar diatasnya. Hasil petiknya dari taman kesayangan Elmira di belakang rumah. Saat itu juga matanya pun melihat beberapa kartu debit dan kartu kredit yang dulu dia berikan kepada Elmira tergeletak di atas meja rias. Elmira meninggalkannya disana. Dia tak mau membawa apapun yang mengingatkannya kepada orang yang hanya memberinya derita selama beberapa tahun ini.
Andy pun tertunduk lesu. Dia berpikir kemana akan mencari Elmira kalau sudah begini. Handphone pun sudah tak aktif. Aktif pun nomornya sudah di blokir Elmira. Yang Andy herankan adalah kenapa Elmira sampai tahu tentang keberadaan Maya. Siapa yang melakukan ini semua?
Hingga malam pun Andy tak kunjung kembali ke kantor. Bahkan tak pulang ke rumah Maya. Dia tetap berada di rumah tempatnya bersama Elmira. Entah apa yang dia lakukan sejak tadi, tapi pikirannya kalut sekali. Perutnya pun sudah tak merasakan lapar lagi.
Andy mencoba menghubungi beberapa teman Elmira yang dia tahu. Mulai dari teman kantor lama maupun teman kuliah. Tapi nihil, semuanya mengatakan tidak tahu tentang keberadaan Elmira. Lalu kemana dia akan pergi mencari Elmira? Kalau sudah begini, apa yang akan dia katakan pada ibu mertuanya nanti? Mana mungkin dia mengatakan bahwa Elmira pergi karena dia menduakannya. Atau mungkin Elmira pergi karena dia berkali-kali selingkuh?
Astaga, kepalanya berdenyut-denyut pusing sekali. Sampai-sampai dia tertidur di sofa tanpa berganti pakaian dan tanpa mandi. Seperti orang yang habis dibegal saja keadaannya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Dan di sebuah pulau di seberang sana, tampak seorang wanita berjalan kesana kemari keluar masuk rumah satu ke rumah lainnya. Serasa kakinya tak pernah lelah melangkah di tengah teriknya matahari.
---------------BERSAMBUNG-------------