bercerita tentang seorang ceo kaya raya dan sukses bernama Sagara, dia mencintai seorang gadis bernama Nayla, yang ternyata gadis itu adalah anak dari pria yang membu*nuh ibu kandung Saga.
Bagaimana kisah selanjutnya apakah dia akan terus mempertahankan cinta atau membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
" APA APAAN KALIAN BERDUA... !!!! " teriak seorang pria yang berseragam polisi kemudian disusul seorang wanita cantik yang sudah berumur namun kecantikannya masih terlihat, wanita tersebut membulatkan matanya dia juga menutup mulutnya yang menganga karena kaget melihat posisi Tomi yang berada di atas tubuh Lusi.
Tomi yang gelagapan seperti seorang yang tengah berbuat mesum dan tertangkap basah, Tomi segera berdiri dari tubuh Lusi dan menghampiri kedua orang tua yang baru saja datang.
" ayah.. ibu... ini.. tidak seperti yang kalian lihat, Tomi akan menjelaskan semua nya. " ucap Tomi yang gugup dan juga ketakutan, pasalnya ayah Tomi adalah seorang petinggi di jajaran kepolisian, dia merupakan ayah yang tegas dan tak segan untuk menghukum siapapun yang bersalah walaupun itu adalah anaknya sendiri.
" kami membesarkan, dan mendidikmu tidak untuk menjadi orang yang brengsek seperti ini Tomi " pekik ayah Tomi sambil meraih baju Tomi dan hendak menghajar anak semata wayangnya itu, namun dengan cepat dicegah oleh ibunya dan juga Lusi, melihat Tomi yang akan dipukul oleh ayahnya Lusi cepat bangkit untuk membela Tomi karena dia memang tidak bersalah.
" Om.. saya mohon jangan memukul tuan Tomi, Om dia tidak ber salah " teriak Lusi sambil berusaha menghalangi tubuh Tomi yang sudah terlepas dari genggaman tangan sang ayah yang akan terkena amuk sang ayah.
Sang ibu melirik pada sang suami seperti memberikan isyarat, dan hal itu bisa ter tangkap jelas di mata suami nya tersebut, lalu dia pun berhenti dan tidak berusaha untuk menghajar Tomi kembali, mereka duduk disofa, ayah dan ibu Tomi duduk ber dampingan sementara Lusi dan Tomi juga duduk di sofa yang sama hanya saja mereka duduk berjauhan.
Emosi sang ayah memuncak kembali saat melihat adegan yang tak layak dilihat dari laptop yang masih menyala dan masih menampilkan video Tomi yang sedang membuka pakaian Lusi satu persatu, sang ibu langsung menutup laptop tersebut dan menatap wajah anak nya dengan penuh kecewa.
" Tomi kenapa kamu berbuat seperti itu nak, kami tidak pernah mengajarkan kamu untuk berbuat yang tidak baik apalagi terhadap wanita, itu sama saja kamu sudah meleceh kan ibu mu Nak " ucap sang ibu dengan nada penuh kekecewaan.
" bu tolong jangan salah paham, semua yang ada didalam video itu tidak seperti yang ibu kira, ibu harus melihat sampai akhir jangan melihat setengah setengah sehingga menimbul kan salah paham " ucap Tomi yang frustrasi. Sementara Lusi dia hanya terdiam dan menundukan kepalanya tak tahu harus berkata apa.
" Lusi kenapa kamu diam saja, kamu ngomong dong sama mereka kalau diantara kita itu tidak terjadi apapun " bentak Tomi pada Lusi, membuat Lusi terjengkit kaget.
" be.. benar itu.. Om Tante... apa yang di katakan oleh tuan Tomi itu adalah benar, di antara kami tidak terjadi apapun " ucap Lusi dengan gugup, ibu Tomi mendekati Lusi yang sudah mulai menangis, lalu dia memeluk Lusi dan membelai rambut dan juga punggung Lusi yang ber getar karena ketakutan.
" sayang jangan takut, kami tidak akan membela anak kami jika dia memang ber salah, ibu mengerti dia pasti sudah mengancam kamu bukan, sehingga kamu harus mengatakan hal ini " Tomi membulatkan mata nya saat ibu nya mengatakan hal seperti itu, memang nya sejak kapan dia mengancam Lusi, yang ada malah masa depan dia yang bakal terancam, Lusi melerai pelukan ibu nya Tomi dan menggelengkan kepala nya dengan cepat.
" tidak Tante anda salah paham diantara kami memang tidak terjadi apapun " ucap Lusi sambil melihat kearah ayah dan ibunya Tomi.
" ssttt... sudah sudah kami paham kok " ucap ibunya Tomi dengan lembut.
" Tomi ayah tidak pernah mendidik kamu untuk menjadi seorang pengecut, kamu harus bertanggung jawab nikahi dia, atau... kami tidak akan menganggap kamu sebagai anak lagi "
.
.
.
Saat ini Nayla sudah kembali dari Club, dia sudah pamit dan mengundurkan diri dari Club Heri, tentu saja Heri akan mengijinkan nya bagaimana pun dia adalah kekasih dari salah satu investor terbesar si Club miliknya, namun jika itu terjadi pada pegawai lain tentu saja dia tidak akan melepaskannya begitu saja, kalaupun mau dilepas harus memberikan ganti rugi yang cukup besar sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati dari kontrak.
Nayla sedang mandi karena merasa tubuhnya sangat lengket, setelah sebelumnya dia memastikan kalau pintu rumahnya sudah dikunci rapat dengan benar. Namun tanpa Nayla tahu ada seorang pria yang tengah berusaha menerobos masuk kedalam rumahnya, tanpa perlu usaha keras pria itu membuka pintu dan masuk kedalam rumah yang terasa sepi.
Hari ini tuan Hermawan mendapat tugas untuk mengantar barang keluar pulau dan tidak akan pulang dalam beberap hari, sementara Nadira seperti biasanya jika ayahnya tidak pulang maka dia akan menginap dirumah temannya, sehingga malam ini Nayla hanya satu orang saja dirumah nya.
Setelah masuk pria itu mengedarkan pandangannya dia berjalan secara perlahan seolah takut akan ketahuan, pria itu mendengar suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi, lalu dia pun tersenyum smirk. Sebelum wanita itu selesai mandi pria itu segera masuk kesebuah kamar yang secara kebetulan itu adalah kamar Nayla.
Dari bibir nya tak henti dia mengeluarkan senyum bahagia, pria itu segera bersembunyi dibalik pintu, setelah menyadari seperti ada orang yang berjalan dirumah Nayla dan menuju kamarnya, lalu tak lama pintu kamar pun terbuka, rupanya Nayla sudah selesai mandi dan dia masuk ke kamarnya, dengan hanya menggunakan handuk yang lumayan pendek melilit di tubuh nya, karena handuk itu pendek hanya cukup untuk menutupi payu dara sampai sepuluh centi kebawah bagian miss V nya.
Glekk.. pria itu menelan ludahnya secara kasar, bagaimana tidak jika dihadapan matanya melihat seorang gadis cantik nan seksi dengan rambut yang masih basah, bahkan tetesan air yang berasal dari rambut itu menetes ke antara belahan payu dara sang gadis.
Pria itu langsung turn on, apalagi saat melihat Nayla sedang memakai body lotion ke kakinya, Nayla menaikan sebelah kakinya keatas kursi dan dia mengoleskan lotion tersebut, dan pria itu bisa melihat jelas bongkahan pan tat yang menggoda baginya.
Merasa sangat panas dan tak bisa menahan lagi, akhirnya sang pria mendekat kearah Nayla secara perlahan, begitu posisi mereka sudah dekat sang pria langsung menangkap tubuh Nayla dari belakang.
Grepp... pria itu memeluk Nayla dengan erat dan mencium leher gadis itu, aroma shampo yang segar tercium sangat jelas di hidung pria tersebut, membuat tubuh pria itu makin berga*irah.
" heh.. siap... " Nayla hendak berteriak namun dengan sigap pria itu membekap mulut Nayla agar tidak bersuara dengan satu tangan, sementara tangan yang lain menarik handuk yang dipakai Nayla sehingga jatuh melorot ke lantai, dan langsung menyergap salah satu payu dara Nayla dan meremasnya.
" diam... jangan berisik nanti para tetangga tahu, kamu tidak ingin bukan jika mereka melihatmu dalam keadaan tanpa busana seperti ini " bisik pria itu tepat di telinga Nayla, dan menjilat telinga Nayla membuat bulu roma nya merinding.
" bagaimana ini, jika aku berteriak orang orang pasti datang kesini, dan aku pasti akan malu sekali jika mereka melihatku tanpa memakai sehelai baju apapun, tapi kalau aku diam saja... itu artinya aku akan menerima semua perlakuan dia padaku sekarang, astaga ya Tuhan aku harus bagaimana?? "
aminn