NovelToon NovelToon
Teman PASTI Menikah

Teman PASTI Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Duda / Teen School/College
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chacasdks

Mika dan Dena dua teman masa kecil yang dipertemukan kembali lewat dunia yang nyatanya tak seluas itu, dikehidupan berikutnya keduanya malah kembali menjadi musuh dalam selimut dan lupa dengan identitas satu sama lain dimasa lalu, siapakah yang akan sadar duluan dengan hubungan lama mereka, atau justru keduanya malah tak akan pernah ingat dan kenangan manis dulu hilang lenyap begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chacasdks, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sahabat Kesayangan

"Kak kenalin ini Mika" ujar Dena pada Kakaknya Aslan, Mika lantas mengangguk kecil dan ulurkan tangan kanan untuk berjabat tangan.

"Aslan, Kakak nya si bocil nih" ucap Aslan sembari membalas jabatan tangan tersebut, "gue cuma beda beberapa tahun dari lo ya Kak" balas Dena kesal, Mika yang melihat interaksi keduanya pun tak tahan untuk tak tersenyum.

"anggap aja ini rumah lo ya Mik" ucap Aslan sebelum dirinya pergi meninggalkan dua manusia bucin itu.

"kamu duduk disana bentar ya, aku mau panggil Bunda" Mika mengangguk kecil, meski dalam hatinya ia takut jika akan merasa canggung terutama dengan Kak Aslan yang baru ia kenal hari ini, sebab dari apa yang ia lihat tadi, Aslan jauh lebih terlihat serius dari Dena sendiri, "jangan lama-lama ya Kak" pesan Mika yang dibalas anggukan kecil Dena.

Mika lalu duduk kan diri di sofa panjang yang Dena tunjukkan. Seperti yang sudah di agendakan sebelumnya, Mika akhirnya setuju untuk bergabung menghabiskan akhir pekan di rumah Dena. Meskipun ini bukan pertama kali baginya berkunjung ke rumah orang lain, tapi tetap saja rasa canggung itu masih ada, terlebih yang ia kunjungi kali ini adalah rumah Dosen nya sendiri, ralat maksudnya calon pacar.

Dari tempatnya duduk, ia dapat melihat Aslan yang kini tengah berjalan menyambangi sofa di hadapannya dengan sebuah buku yang cukup tebal, ia dapat menebak jika keluarga Dena memang gemar membaca.

"semester berapa Mik?" tanya Aslan dengan intonasi datarnya, dibanding terdengar basa-basi, laki-laki itu justru seakan ingin mengintrogasi, Mika jadi ingat pertemuan pertamanya dengan Dena sebab wajah keduanya bak pinang dibelah dua. "lima bang, e-eh maksudnya Kak" balas Mika agak gagap.

Aslan terkekeh pelan mendengar panggilan tersebut, sebab seumur hidupnya baru kali ini ia di panggil seperti itu oleh seorang perempuan, sedangkan Mika, ia hanya mendesis pelan, sembari merutuki diri sebab panggilan tersebut.

"maaf Kak, kebiasaan manggil begitu sama orang lain jadi kebawa"

"santai-santai, gue suka kok panggilan tadi, dan ngomong sama gue gak usah formal banget kali Mik, gue ini Aslan, bukan Dena" jelas Aslan kelewat santai, Mika yang mendengar jawaban tersebut kini ingin menarik ucapannya tadi, Aslan ternyata tak se menyeramkan seperti yang ia pikirkan.

"aku lihat Kak Jaya juga suka baca buku, sekarang Kak Aslan juga lagi baca buku, pasti di rumah ini banyak buku ya Bang?" Aslan mengangguk bersemangat.

"betul, karena kata Bunda kalau lo gak suka baca, kelar deh semuanya, bakal gak tau apa-apa"

"suka baca buku apa aja bang, maksudnya jenis atau tipe bacaan, pasti gak semua tipe buku kamu baca kan Bang" Aslan bergumam panjang. "yang ringan sih, kayak politik, sejarah, ya gitu deh, kalo lo suka yang mana Mik?"

"gak terlalu suka baca sih kak, aku kalau hobi ya ngelukis" obrolan-obrolan kecil diantara keduanya mulai mengalir begitu saja, Aslan yang sejak tadi tak kehabisan topik dan juga Mika yang merespon dengan semangat, sesekali juga keduanya juga tertawa sebab jawaban yang terdengar konyol. Aslan sekarang paham mengapa Dena memilih Mika, perempuan itu sungguh menarik.

"nanti lah Bang saya ajak melukis bareng"

"bener ya, nanti gue tagih janji lo" disela obrolan keduanya, seorang pemuda dengan wanita paruh baya disampingnya, memandang Aslan dan Mika dengan sebelah alis yang terangkat, seolah mempertanyakan mengapa Aslan dan Mika sudah bisa seakrab ini. Bunda yang melihat si bungsu memutar dua bola matanya malas. Cemburu.

"EKHEM" deheman yang sengaja Dena kencangkan itu buat Aslan dan Mika sontak menoleh, Mika langsung tersenyum senang, sedangkan Aslan? Ia hanya tatap Dena sebal sebab telah mengganggu obrolannya dengan Mika.

"halo Tante" seru Mika seraya beranjak dari tempat duduk dan berjalan menghampiri Bunda, Dena tersenyum simpul melihat reaksi lucu Mika, ia lantas pergi dan duduk tepat disamping Aslan. Sesekali beri lirik sinis Kakak nya itu. "apaan sih lo"

"jangan sok akrab sama pacar gue, mentang-mentang baru putus"

"alah belum pacaran udah ngaku-ngaku aja lo, jadian dulu sana keburu Mika sadar"

"nyebelin banget lo" Aslan mengedikkan bahu bodo amat, lalu kembali bermain dengan ponselnya "kapan sih berangkatnya Dek? Udah jam sembilan ini"

"tunggu Bia dulu Kak" balas Dena santai, Aslan sontak menoleh dengan dahi berkerut, buat Dena memandang aneh Aslan "kenapa sih lo?"

"Mika udah tau?"

"belum"

"goblok"

Bunyi bel yang terdengar beberapa kali buat atensi manusia yang tengah berada di ruang tamu itu teralihkan, pun dengan Mika yang ikut beri tatap tanya pada Dena. "Dek, bukain pintu dulu, sepertinya itu Bia"

Bia Lagi

Senyum Mika yang tadinya merekah kini perlahan memudar, mengapa Dena tak memberitahu dirinya jika Bia juga akan hadir?

"biar aku aja Bun yang bukain pintu" ucap Aslan cepat.

"kamu sudah kenal Bia belum Kay?"

Sudah, Mika sudah kenal Bun, Bia sahabat kesayangan Dena kan?

1
范妮·廉姆
Hai, yu gabung d Bcm
cukup follow me.. Thank you.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!