NovelToon NovelToon
Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: mugiarni

Alinah seorang guru SD di kampungnya. Tidak hanya itu, Bahkan Alinah mengajak turut serta murid muridnya untuk menulis buku Antologi Alinah DKK. Alinah tidak memungut biaya sepeserpun atas bimbingan ini. Selain itu sosok Alinah juga sebagai seorang istri dari suami yang bernama Pak Burhan. Bagaimana aktivitas Alinah dalam keseharian itu akan terutang dalam buku ini. Alinah sebagai pendamping suami begitu sayang pada Pak Burhan. Bagaimana Alinah menjalani hari - hari selanjutnya tanpa ada Pak Burhan disisinya? Bagaimana pula Alinah meniti karir sebagai penulis novel? Simaklah buku ini untuk menatap dunia di luar sana .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mugiarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Alinah Sebagai Motivator Nara

Alinah di Masa Sekarang

Pagi itu terdengar suara jangkrik. Suara jangkrik dalam durasi yang lama begitu memekakkan telinga.Alinah pergi ke dapur untuk membuat nasi goreng. Nasi goreng kunyit saat itu membuat Alinah begitu berselera. Dengan membubuhkan kunyit meskipun sedikit saja membuat nasi goreng tidak membuat perut menjadi mual..Nasi goreng yang di padu dengan timun dan irisan bakso itu membuat berselera untuk menikmatinya. rehat dari segala aktivitas. Menikmati hari libur di hari Sabtu dan Minggu. Membuat pikiran terasa jernih.

Dengan refreshing diharapkan pada saat masuk sekolah Nara bersemangat di pagi hari. Membuat Nara semangat untuk belajar.

“Nara, hari ini kamu mau ke mana?” Tanya Alinah ke Nara Mengingat hari ini hari libur sekolah.

Alinah begitu pengertian pada Nara, saat libur Alinah memberikan kesempatan untuk refreshing untuk Nara. Aktivitas keseharian pasti membuat Nara merasa jemu. Kalau sudah jemu, dikhawatirkan Nara akan tertekan dalam menjalani hidup dan kehidupannya nya.

Alinah memberi kesempatan pada Nara untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Akan tetapi Alinah membatasi dari sisi waktu bermainnya.

Setiap hari Alinah berdoa untuk Nara agar dijauhkan dari segala marabahaya dan musibah.

Bila Nara belum tiba di rumah usai bermain, Alinah rasanya tak ada ketenangan di hatinya. Begitu khawatir. Takut ada hal buruk yang sedang menimpanya.

“Nara, mau pergi jogging sama Andara, Bu”

“Bener, kamu pergi sama Andara?” Alinah memastikan bila Nara berpamitan itu harus tepat. Alinah memastikan bila Nara tidak berbohong. Nara gadis remaja yang harus senantiasa dikawal. Alinah begitu khawatir bila Nara akan terpengaruh oleh hal- hal negatif diluar sana. Takut terpengaruh dengan kejadian hamil di luar nikah.

“Nara, kamu kalau mau pacaran sebaiknya kamu segera menikah. Ibu takut kamu terjerumus dengan pergaulan bebas’ Tegas Alinah pada Nara .

“Nggak Bu, Nara belum ingin menikah. Nara mau sekolah” Nara membela diri.

“Kalau kamu mau sekolah, kamu ya harus fokus ke pelajaran di sekolah.

Bukan nya ibu melarang Nara untuk berteman dengan teman pria di sekolah. Melainkan harus memilih dan memilah batasan mana yang pantas untuk dilakukan dan yang tidak pantas untuk dilakukan.

Dalam hal lain, Alinah mendidik Nara dengan cara yang demokratis. Misalnya Nara sebenarnya nilainya unggul di IPA, akan tetapi Nara malah memilih jurusan IPS. Pertimbangan Nara itu karena dirinya ingin kuliah di jurusan Sastra Indonesia.

Alinah sangat mendukung Nara dalam hal pendidikan. Pendidikan itu untuk investasi masa depan Nara.

Akan tetapi Alinah pun senantiasa memotivasi Nara untuk mengembangkan bakat menulis novel itu dengan sungguh- sungguh. Memupuk imajinasi di dalam menulis cerita fiksi agar tulisan Nara enak di baca nya.

Alinah punya keinginan agar tulisan Nara menjadi suatu inspirasi bagi dirinya sendiri ataupun untuk menginspirasi hidup orang lain.

Setiap hari Minggu Alinah memberi tugas untuk Nara agar membuat satu bab novel. Jumlah katanya sebatas yang Nara kuasai. Dengan sendirinya nanti akan banyak terlatih.

***

Semua hal yang Alinah lakukan itu berangkat dari niatan yang tulus. Alinah ingin meningkatkan potensi yang ada dirinya agar ia menjadi seorang guru yang bisa diterima kehadirannya oleh siswa dan siswinya Selain itu Alinah juga berharap bila potensi Alinah telah berkembang, ia dapat pula menyalurkan ide dan kreasinya di dalam menjalankan tugas nya sebagai seorang guru yang profesional serta dapat berkreasi di dunia pendidikan yang lebih luas lagi di Nusantara.

Guru itu harus digugu dan ditiru. Itu membuat Alinah terus menggali ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena saat ini teknologi berkembang pesat. Alinah punya prinsip bila dirinya menguasai materi pembelajaran yang akan disampaikan maka diri nya pun lebih percaya diri dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya.

***

Flashback.

Alinah Mengenang Pak Burhan. Sampai kapanpun Alinah akan menyimpan memori tentang sosok Pak Burhan.

Sore itu Alinah terlihat tegang. Bulan itu Pak Burhan belum menyetor angsuran di Bank. Alinah begitu lemas. Dia hanya bisa berharap bila Pak Burhan dapat membayar cicilan nya.

Sudah beberapa kali Alinah menonton acara di televisi yang menayangkan kisah nyata dimana ada seseorang yang belum mampu membayar cicilannya lagu pintu rumahnya di gedor- gedor dengan sangat kencang. Andaikan kejadian itu akan menimpa dirinya, lalu bagaimana dengan kejadian setelah nya. Sementara tetangga dekat pasti akan memandang rendah pada Alinah.

"Pak ini bagaimana ya. Buat bulan ini belum tergambar dari mana lagi dapat uang buat setor nya" Alinah merasa prihatin.

Mendengar ucapan Alinah, Pak Burhan pun diam seribu bahasa. Entah apa yang sedang dipikirkan nya.

Biar bagaimanapun juga hutang suami adalah hutang bagi si istri.

Alinah tidak bisa bersikap seperti orang yang tidak memiliki sebuah rasa tanggung jawab. Bila ada orang yang menagih hutang kemudian ia cuci tangan. Alinah sama sekali tidak bisa bersikap seperti itu. Yang ada hanyalah beban hutang dalam alam pikiran nya. Entah itu pagi hari, siang hari maupun malam hari.

Suatu kali Alinah bertutur pada Pak Burhan..

"Aku ngeri Pak, jangan dulu bergabung dengan grup di WA, Aku panik, nanti Ada akan terpengaruh lagi dengan seseorang. Takutnya investasi bodong" jelas Alinah panjang lebar.

Betapa Alinah sosok yang penyayang pada Pak Burhan. Tetapi manakala dihadapkan pada seorang Pak Burhan yang sedang terpengaruh dengan usaha baru yang sedang dirintis dengan seseorang yang baru dikenal nya itu bisa menjelma menjadi seorang istri yang

pemarah, Bagaimana tidak, Pak Burhan itu orangnya polos. Karakter itu pula yang teramat membahayakan keselamatan dalam berbisnis.

"Pak Jujur aku panik banget kalau terus- menerus berubah ubah pikiran dalam menjalani usaha nya!"

Pak Burhan diam. Pikiran nya menerawang entah kemana.

Hati Pak Burhan itu bagai kertas putih yang siap untuk ditulis kapan saja, untuk hal-hal yang baik ataupun suatu hal yang buruk.

Alinah khawatir dibuat nya.

Alinah tak habis pikir. Sebagai seorang guru, dirinya telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalani profesinya dengan baik.

Alinah tidak pernah iri hati pada temannya, la tidak pernah dengki dengan teman yang meraih kesuksesan. Bahkan Alinah pun sadar bila di tempat mengajarnya, hanya dirinya yang belum memiliki kendaraan roda empat. Apalagi kendaraan, rumah pun dia belum sempat membangun. Hanya pondasi rumah. Pertimbangan karena di tanah itu masih sepi.

Suatu kali temanya bertutur, "Kemarin anak saya bermain di pekarangan dekat tanah Ibu Alinah. Anak saya bilang katanya melihat pocong di pohon bambu"

Menurut penuturan teman Alinah Itu kejadiannya pada siang hari. Alinah pun berpikir, bagaimana kalau kejadian itu pada malam hari, Bagaimana tidak menyeramkan.

Alinah berusaha menepis bila kejadian semacam itu adalah suatu kejadian yang menakutkan dan sifatnya hanya lah reka rekaan saja. Tetapi Alinah pernah dihadapkan pada sebuah kenyataan di pagi hari di sebuah ruang guru di sekolah tempat ia mengajar. Terdengar suara orang yang sedang memanggil, "Ibu ..." dengan sangat jelas. Tetapi orang yang memanggil tidak kelihatan. Karena terdorong oleh rasa penasaran itulah yang membuat Alinah bertanya kepada temannya. Dengan Alinah bertanya pada teman nya Itu Alinah sadar bila ada makhluk tak kasat mata ada disekitar kita. Masalahnya teman yang lain di ruang guru membenarkan bila tadi ada seseorang yang memanggil tetapi tidak ada orang nya. Ada empat orang guru di ruang itu yang menyaksikan kejadian itu. Apalagi suara orang yang memanggil itu adalah suara seorang bapak- bapak da terdengar jelas.

1
Choi Jaeyi
Aku udah mampir dan ninggalin like & komen.
Mampir juga ya kak ke cerita aku, mari saling mendukung sesama penulis baru. Jangan lupa like & komen nya🤗🤗💋
Black Jack
Pengalaman yang luar biasa
mugiarni: terimakasih
total 1 replies
Ritsu-4
Maafin aku udah nunda untuk membaca nih novel, penyesalan banget!
mugiarni: terimakasih, salam kenal
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!