NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

"Bagaimana bisa?"

"Apapun bisa aku lakukan untuk kamu!"Gombalnya.

"Kakak tau permasalahan yang saat ini aku hadapi?"Axelio mengangguk sambil tersenyum.

"Aku tau semua hal yang berhubungan dengan kamu!"Kedua tangannya terlipat di depan dada.

"Semua itu tidak gratis!"Ucapnya lagi.

"Aku harus bayar berapa?"Ucap Alexa kesal.

"Dasar cowok pamrih."

"Aku gak butuh uang. Uangku bahkan mungkin lebih banyak dari uang kamu!"

Axelio menegaskan bahwa dia lebih kaya dibandingkan dengan Nadinata.

"Trus apa dong? Jangan minta bayaran yang aneh aneh ya!"

"Gimana kalau dibayar dengan sebuah dinner romantis? Gak aneh kan?"Jawab Axelio dengan senyum lebar di wajahnya.

***

Alexa menyimpan amplop yang diberikan oleh Axelio ke dalam lemari brangkas nya. Bersama dengan dokumen rahasia yang tempo hari diberikan oleh Arsenio.

Setelah itu dia berbaring, matanya menatap kosong langit langit kamar.

"Satu per satu rahasia mulai terkuak, ini

seperti kepingan puzzle yang siap untuk dipecahkan"Gumamnya.

Tok... Tok... Tok..

Suara ketukan di pintu kamarnya membuat Alexa kembali terjaga. Padahal dia tadi sudah mulai tertidur. Siapa yang ganggu tengah malam gini?

Dengan malas, Alexa membuka pintunya. Ada Arsenio di sana. Tangannya membawa nampan berisi makanan dan air minum.

Tanpa repot repot meminta ijin kepada Alexa, Arsenio dengan santai masuk ke dalam kamar dan menyimpan nampan itu di sebuah meja.

"Makanlah!"Ucapnya dingin.

Ya, dingin. Entah mengapa Arsenio malam ini tidak bersikap lembut dan hangat seperti biasanya. Memang dia memberikan perhatian pada Alexa dengan membawakan gadis itu makan malam, tapi nada bicaranya terasa sangat berbeda.

Apakah dia sedang marah?

Tak mau membuat Kakaknya lebih kesal, Alexa segera duduk dan memulai makan malamnya.

"Terimakasih udah repot - repot nganterin makanan ke kamar!"Ucapnya sebelum memulai suapan pertama.

Hening...

Arsenio tidak menjawab ucapan Alexa. Pria itu sibuk dengan handphone di tangannya.

15 menit kemudian

Makanan telah habis, Alexa berniat keluar untuk menyimpan nampan bekas makannya ke dapur, namun tangannya dicegah oleh Arsenio.

"Duduk! Kakak mau bicara serius!"Ucapnya tegas.

Alexa merasa tubuhnya tiba tiba merinding entah karena apa, mungkin karena sikap

Arsenio yang berbeda. Atau mungkin karena dia akan mendapat masalah lain?

Arsenio memejamkan matanya seolah berusaha untuk mengontrol emosinya. Tangan kanannya masih mengggengam tangan Alexa dengan erat.

Mungkin jika ditambah tenaga sedikit lagi saja, tangan Alexa akan memerah saking kuatnya.

Setelah dirasa emosinya sedikit menurun, Arsenio menatap Alexa. Tatapannya sangat tajam dan mengintimidasi gadis itu.

"Kakak udah bilang untuk jauhi bocah itu kan? Kenapa kamu justru menemui dia tadi?"

Deg...

Arsenio tau jika Alexa menemui Axelio?

"Astaga... Apa mungkin perasaan marahnya ini dikarenakan dia sedang dilanda rasa cemburu?"Batin Alexa mulai khawatir.

Alexa mencoba bersikap tenang,

"Dia datang karena ingin memberikan aku

informasi mengenai Emily kak!"

"Bukankah kemarin kamu meminta tolong pada Kakak hmm? Apa sekarang kamu lebih mengandalkan bocah itu dan tidak lagi membutuhkan Kakak?"

Arsenio menarik tangannya yang menggenggam Alexa. Membuat gadis itu limbung dan jatuh terduduk di pangkuan

kakaknya.

Alexa berusaha bangun dan menjauh, namun tenaganya kalah jauh dari Arsenio. Pria itu menahan posisi mereka agar tetap seperti itu.

"Kak lepas, aku gak nyaman!"

"Kakak sedang menyelidiki apa yang kamu mau! Tidak bisa kah kamu bersabar sedikit hmm?"Ucap Arsenio di dekat telinga Alexa. Bahkan gadis itu bisa merasakan deru nafas

kakaknya.

"Tentu aku bisa bersabar kak, dan aku juga tidak pernah meminta tolong pada Axelio.

Dia sendiri yang datang padaku dan memberikan informasi tentang Emily"Ucap Alexa dengan nafas tercekat.

Arsenio mengeratkan cengkraman tangannya di pinggang Alexa, membuat gadis itu sedikit kesakitan.

"Namanya Axelio ya? Jadi apa saja yang sudah kamu ceritakan padanya hingga membuat bocah itu membantu kamu?"Bisiknya.

Kali ini posisi mulutnya tepat di depan telinga Alexa.

"Gak pernah kak! Aku gak pernah cerita apapun sama dia!"

Alexa saat ini sungguh ingin menangis. Dia bingung harus bertindak apa. Ingin dia pukuli kakaknya pun tenaganya tidak sebanding dengan dirinya.

"Kamu pikir kakak akan percaya hmm?"

"Trus aku harus gimana supaya buat kakak percaya sama aku? Aku tuh bener bener gak ada hubungan apapun sama Axel... "Ucapan Alexa terhenti karena sesuatu mendarat di bibirnya.

Sesuatu yang lembut dan basah. Alexa mendadak membeku saat ini. Dia tidak bisa mencerna apapun lagi karena saat ini Arsenio sedang mencium bibirnya!!

Bermula sebuah kecupan ringan yang lambat laun berubah menjadi liar. Bahkan Arsenio menggigit bibir Alexa, memaksa gadis itu untuk membuka mulutnya agar lidahnya dapat masuk dan menjelajahi semua bagian mulut adiknya itu.

Alexa mencoba mendapatkan kontrol dirinya lagi, tanganya mendorong dada Arsenio dengan keras. Membuat pagutan di bibirnya terlepas.

Plak...

Alexa menampar pipi Arsenio kencang. Membuat cengkraman pria itu mengendur hingga Alexa dapat melepaskan diri dan menjauh.

"Kakak keterlaluan!!!"Bentak Alexa dengan nafas memburu.

Dia merasa sangat marah saat ini. Itu tadi adalah ciuman pertamanya, baik di kehidupan lalu maupun di kehidupan nya di dunia novel ini.

Dan Arsenio mengambilnya dengan paksa. Memberikan pengalaman yang tidak

menyenangkan untuknya.

Arsenio berjalan mendekati Alexa, membuat gadis itu mundur hingga tersudut pada dinding kamar.

"Kamu gak boleh dekat dengan cowok manapun Lexa! Kamu itu milik kakak!"Ucapnya ketika dia berhasil mengungkung Alexa dengan kedua tangannya yang kokoh.

"Kita itu bersaudara kak, ini semua gak benar!"

Arsenio menggeleng tanda tidak setuju, "Kita bisa melakukannya! Karena kita bukan saudara sedarah. Kakak sayang sama kamu, dan kakak gak rela kamu dimiliki oleh orang lain! Kamu, harus selalu menjadi milik kakak!"Ucapnya dengan tegas.

Terlihat sekali dia mulai bersikap otoriter dan posesif terhadap adiknya itu. Tangan kanannya naik dan membelai wajah cantik Alexa.

"Kakak akan menuruti semua keinginan kamu Alexa. Selama kamu bisa menjadi anak yang baik dan tidak mengecewakan Kakak!"

Tubuh Alexa menegang saat ibu jari Arsenio mengusap lembut bibirnya. Mata pria itu terlihat menggelap, seolah terbakar oleh gairah yang ingin segera disalurkannya pada adik cantiknya itu.

Cup

Bibir Arsenio mendarat di pipi Alexa, karena gadis itu memalingkan wajahnya. Membuat pria itu kembali merasakan kemarahan.

Arsenio melepaskan kungkungan tangannya. Dia berdiri tegak dan menatap Alexa dengan tajam.

"Kamu nakal sayang, Kakak akan memberikan kamu sedikit hukuman agar kamu menurut pada Kakak!"Ucapnya ambigu.

Setelah itu dia pergi dari kamar Alexa, dan menutup pintu kamarnya yang memang

dari awal tidak Alexa tutup.

Alexa luruh ke lantai, tubuhnya terasa sangat lemas. Kenapa semua semakin rumit.

Bukan alur cerita seperti ini yang dia harapkan. Dia ketakutan. Sangat ketakutan.

"Tuhan! Aku ingin pulang! Tolong kembalikan aku ke kehidupan ku di dunia nyata!"

***

Jangan lupa tinggalkan jejak!!

1
Anonymous
.
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!