The Five Brothers

"Lha kok pingsan? Aku belum kirim ke Nusakambangan lho..." kekeh Hoshi. "Dengar kisanak Randy, tanpa prosedur, langsung kirim kesana. Soal biaya, kabari saja..."

"Malam ini pak Quinn?" Randy Hutabarat menatap Hoshi tidak percaya.

"Ya iyalah! Masa nunggu lebaran Wedhus !"

Aizen dan Alsaki hanya menggelengkan kepalanya. Ampun deh opa satu ini.

***

Apartemen Daerah Tebet

Anastasia memberikan nomor ponselnya ke Kaivan yang langsung menyimpannya dalam kontak.

"Thanks Ana. Nanti kalau aku gabut dan pengen belajar bahasa Russia, tinggal tanya kamu ya ?" senyum Kaivan.

"Certainly..." jawab Anastasia. "Aku masuk dulu Kaivan... Terima kasih sudah menolong aku dari para preman..."

"Sama-sama. Goodnight... Eh bahasa Russia nya apaan?"

"Spokoynoy nochi..."

"Hah? Spooky Kitaro makan mochi ?" tanya Kaivan.

Anastasia tertawa terbahak-bahak. "Kaivan ... Bukan spooky Kitaro ... Spokoynoy nochi..."

"Oh... SpongeBob dan Patrick..."

Anastasia makin geli melihat pria tampan itu bikin joke garing. "Goodnight Kaivan ..."

"Spokoynoy nochi, Anastasia ..."

"Lafal mu bagus ! Berapa bahasa yang kamu bisa ?"

"Akan aku kasih tahu besok. Kamu ngajar sampai jam berapa?"

Anastasia melihat agenda digitalnya. "Aku besok mengajar sampai jam sebelas siang lalu lanjut jam empat sampai jam enam sore..."

"Oke. Makan siang aku jemput ..." senyum Kaivan. "Aku traktir makanan khas Indonesia."

"Baiklah... Sekali lagi... Thanks Kaivan ..."

"You're welcome." Kaivan melihat Anastasia masuk ke dalam lift yang hanya bisa diakses oleh penghuni gedung apartemen. Sebelum lift menutup, gadis cantik itu melambaikan tangannya ke Kaivan yang dibalas oleh pria itu.

Kaivan berjalan menuju mobilnya yang terparkir dan Elano yang menunggu, hanya tersenyum melihat Bossnya tampak sumringah.

Pantas Boss senang. Miss Anastasia cantik banget.

***

Keesokan harinya...

Berhubung hari ini hari Jumat, para cogan itu melaksanakan ibadah sholat Jumat di mesjid dekat gedung PRC Group. Hoshi dan Valentine melihat bagaimana para cucu dan keponakannya macam kurang tidur semua.

Usai jumatan, masing-masing pergi ke tempat kerja mereka sementara Kaivan memilih menyetir mobilnya sendiri menuju tempat Anastasia bekerja tanpa Elano yang tahu Bossnya tidak mau diganggu.

"Lho El ... Kai kemana ?" tanya Aizen yang datang bersama Choky saat melihat Elano menuju kafetaria perusahaan sendirian karena biasanya berdua dengan Kaivan.

"Ada urusan katanya pak Aizen..." jawab Elano dengan panggilan resmi jika berada di perusahaan tapi diluar, semua pengawal pribadi memanggil mas atau mbak.

"Ya sudah. Yuk makan siang dulu ..." ajak Aizen.

***

Ruko Tempat Kursus Bahasa Russia di daerah Casablanca

Kaivan menunggu Anastasia keluar dari tempat kerjanya. Tak lama gadis itu pun keluar dan Kaivan pun turun dari mobil sambil tersenyum ke arah Anastasia.

"Hai Kaivan ... Maaf ya lama..." senyum Anastasia.

"Santai. Aku juga baru sampai. Mau makan siang apa ?" tawar Kaivan sambil membukakan pintu mobilnya untuk Anastasia.

"Yang enak !"

Kaivan tertawa. "Kamu macam saudara perempuan aku. Harus yang enak ..."

Anastasia hanya tersenyum manis.

"Nasi Padang pagi sore, mau ?" tawar Kaivan.

"Mana saja yang penting dekat-dekat saja biar aku bisa kembali ke tempat kursus tidak terlalu lama ..." jawab Anastasia.

"Padang pagi sore kalau begitu." Kaivan pun menstater mobilnya dan mereka menuju rumah makan Padang Pagi Sore dekat daerah sana.

***

"Enak ..." ucap Anastasia dengan pipi penuh. "Ini apa namanya?"

"Dendeng batokok..." jawab Kaivan.

"Ini rendang ?"

Kaivan mengangguk.

"Duh ... Aku takut khilaf ..." gumam Anastasia yang melihat menunya membuatnya lapar mata dan perut.

"Coba dulu satu ini ... Next time kita coba menu lainnya. Nanti yang ada malah tidak habis ... Kan sayang ..." senyum Kaivan.

"Ah, benar juga. Aduh Kai, aku tuh mau kesini tapi katanya ... Agak mahal ..." bisik Anastasia.

Kaivan menoleh ke arah Anastasia. "Memang tapi ada harga ada rupa. Tapi kali ini kamu nikmati saja ... Kan aku yang traktir..."

Anastasia tersenyum. "Kamu tidak berpikir aku menghabiskan uang kamu kan?"

"Astaghfirullah Anastasia Bulgakova... Aku sudah niat mentraktir kamu jadi jangan memikirkan soal uang dulu ! Makan saja yang santai ..." pendelik Kaivan.

Anastasia mengerjap-ngerjapkan matanya yang indah. "Kamu kalau galak, malah tambah cakep ya ?"

UHUK !

Kaivan tersedak teh tawarnya.

***

Kaivan mengantarkan Anastasia kembali ke tempatnya bekerja setelah tadi pakai acara ribut unfaedah karena Kaivan memaksa gadis itu membawa nasi bungkus untuk makan malam. Anastasia menolak tapi tetap Kaivan memaksa hingga akhirnya dia membawa nasi Padang bungkus itu guna makan malam nantinya.

Kaivan tersenyum saat gadis itu melambaikan tangannya sebelum masuk ke dalam ruang kursus dan setelahnya Kaivan pun kembali ke PRC Group.

***

"Jadi kamu mau konfrontasi ke Danar ?" tanya Lachlan ke Sagara.

"Dia mencari kita mas L ... Mencari aku sebenarnya karena soal uang. Aku tidak habis pikir, bagaimana dia bisa Setega itu pada kedua orangtuanya hanya karena uang !" omel Sagara.

"Lha kan orang kalau sudah terjun ke dunia hitam, itu bisa gelap mata Gara-gara. Apalagi jika berhubungan dengan narkoboy ... Wis angel ..." sahut Raiden sambil bermain game di ponselnya.

Ketiga pria itu bersama dengan Shohei sedang berada di PRC Hospital usai makan siang. Hujan tanpa alasan mereka makan siang di cafetaria rumah sakit milik keluarga besar klan Pratomo itu, pertama memang enak-enak semua, plus Lachlan dan Raiden hendak bertemu dengan Nareswari, gadis indigo yang juga menjadi bagian Ghost Detective.

"Kapan kamu hendak bertemu Danar?" tanya Lachlan.

"Besok, di kopi kenangan dekat kantor PRC."

"Kita harus berjaga-jaga, dan bukan tidak mungkin kalau Danar akan membawa anak buahnya ..." ucap Lachlan.

"Terus mas L maunya gimana ?" tanya Raiden.

"Bawa Glock masing-masing. Hanya dipakai jika terpaksa dan harus pakai peluru bius !"

Nonik menatap Lachlan. "Kak L memang bisa menembak?"

"Lho kita punya lisensi internasional Nonik. Semua anggota keluarga klan Pratomo punya lisensi menembak semua .. Aku malah sudah bikin dari umur 12 tahun ... Tapi biarpun aku bisa menembak, aku cuma boleh pakai di game doang ... Kalau beneran harus dikawal ..." sahut Raiden.

"Karena Dendeng-chan masih di bawah umur jadi harus didampingi..." timpal Shohei.

"Iya sih ..."

"Oke besok kita ke Kenangan bawa Glock masing-masing ya ..." ucap Lachlan.

***

Cilacap Jawa Tengah

David Hakim Satrio bersama dengan Irjen Purn Randy Hutabarat tiba di Cilacap dengan didampingi Kapolres Cilacap menyerahkan Anton langsung dimasukkan ke dalam Nusakambangan tanpa proses pengadilan.

"Pak Quinn pantas sumbut..." kekeh Kapolres itu saat para sipir membawa Anton pergi. "20 milyar itu bukan uang sedikit !"

"Pak Quinn sudah cukup sabar sih tapi memang dia makin belagu. Jadi pak Quinn memberikan hukum tabur tuai..." senyum Randy Hutabarat.

"Dan hukumannya tidak main-main..."

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️