Untuk melancarkan aksi balas dendamnya kepada Nadya. Ardi harus berpura-pura mendekati dan mencintai Nadya
Nadya yang merupakan wanita cantik dan pintar harus mengubur cita-citanya sebagai pramugari
Malam itu Nadya tidak sengaja menabrak seorang wanita yang tiba-tiba muncul di depan mobilnya
Nadya melihat wanita itu tergeletak dan segera Nadya membawanya ke rumah sakit
Sesampainya di ruang UGD Nadia langsung meninggalkan wanita itu tanpa ia sadari Wanita itu telah meninggal dunia
Dan ternyata wanita itu adalah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit itu
Ardan yang juga seorang dokter langsung menangis histeris dan meminta Aska untuk mencari pelaku yang telah membunuh calon istrinya
Apakah Ardan berhasil menemukan keberadaan Nadya?
Dan apa yang akan direncanakan Ardan untuk membalas dendamnya kepada Nadya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Devan menghentikan mobilnya di rumah yang telah ia siapkan untuk menyembunyikan Nadya
Rumah yang telah Devan siapkan sangat jauh dari pemukiman, jadi tidak akan ada orang yang tahu kalau saat ini Devan sedang menculik Nadya
Devan langsung membopong tubuh Nadya dan membawanya ke kamar yang sudah ia siapkan di ruang bawah tanah
Devan menaruh tubuh Nadya diatas tempat tidur dan setelah itu ia mengikat tangan dan kaki Nadya
"Istirahatlah sayang" ucap Devan sambil menyuntikkan sesuatu ke lengan Nadya
Untuk saat ini Devan ingin agar Nadya tidur sampai esok hari
Setelah itu Devan mengunci pintu kamar dan ia naik ke atas sambil membuat kopi
Disisi lain dimana Ardi dan Aska masih mencari keberadaan Nadya yang masih belum ditemukan
"Sayang, kamu ada dimana?" gumam Ardi dengan wajah yang sudah kelelahan
Ardi menghentikan mobilnya dan segera menghubungi Aska
"Untuk sementara aku akan tinggal di hotel, jagalah rumah dan beritahu aku kalau sudah ada kabar tentang istriku"
"Iya Tuan" jawab Aska dan ia juga memberitahukan kalau semua cctv yang ada di rumah sakit telah dirusak semuanya
Aska juga mengatakan kalau Devan menggunakan mobil Linda
Ardi langsung menutup ponselnya dan ia memutuskan untuk tidak jadi ke hotel
Ardi akan berpura-pura untuk menginap di rumah Linda
"Aku akan membalasmu nanti tapi untuk sementara aku akan berpura-pura mencintaimu" gumam Ardi
Kemudian Ardi melajukan mobilnya menuju rumah Linda
Tiga puluh menit kemudian Ardi telah sampai di rumah Linda dan sebelum turun dia mengambil minuman keras untuk berpura-pura kalau dirinya saat ini sedang mabuk
Tok
Tok
Tok
Linda yang akan berangkat tidur langsung turun untuk melihat siapa yang sedang mengetuk pintu
Ceklek
Suara pintu yang dibuka oleh Linda dan ia langsung terkejut melihat Ardi sudah ad dihadapannya
"Dokter Ardi.." Linda langsung tersenyum dan segera memeluk tubuh Ardi tanpa ada rasa malu sedikitpun
"Benar apa kata kamu kalau Nadya tidak pernah mencintaiku" ucap Ardi sambil mencium kening Linda
Linda memapah tubuh Ardi dan membawanya ke kamarnya. Dan Linda langsung menaruh Ardi di atas tempat tidur
"Istirahatlah Dok" ucap Linda
Ardi langsung menarik tangan Linda dan mendaratkan ciumannya ke bibir Linda
"Aku minta maaf karena aku baru menyadari kalau kamu sangatlah cantik" ucap Ardi yang langsung membuka pakaiannya
Linda yang sedang dimabuk cinta akhirnya juga melepas pakaiannya
"Ayo sayang kita bersenang-senang" ucap Linda yang sudah membuang rasa malunya
Yang terpenting sekarang dipikiran Linda adalah bisa memiliki Ardi seutuhnya
"Aku sangat mencintaimu Ardi" ucap Linda yang langsung naik ke atas tubuh Ardi
Ardi langsung membalikan tubuh Linda dan sekarang posisi Ardi yang ada di atas tubuh Linda
Ardi menutup mata Linda dan ia juga mengikat tangan Linda
"Sayang, kenapa aku diikat seperti ini?" Tanya Linda
Ardi mendekatkan bibirnya ke bibir Linda dan ia memberikan sedikit ciuman kepada Linda
"Sayang, kenapa kamu nakal sekali" ucap Linda dengan nada manja
Ardi mencium perut Linda dan mencoba bertanya tentang Nadya
"Terima kasih sudah membantuku untuk menghilangkan Nadya"
"M-mas Ardi sudah tahu kalau aku?"
"Iya sayang dan aku tidak marah kepadamu"
Ardi melanjutkan ciumannya yang saat ini berada di atas perut Linda
"Aahhh..." Desah Linda yang mulai merasakan kenikmatan saat Ardi menciumnya
"Sayang, apakah aku boleh bertanya dimana sekarang Nadya?" Tanya Ardi
Linda langsung menganggukkan kepalanya tanpa ada rasa curiga sedikitpun kepada Ardi
"Devan membawa pergi jauh dan mereka sekarang ada di daerah K" jawab Linda
Ardi langsung memberikan ciumannya yang dahsyat dan setelah itu ia mengambil lakban untuk menutup mulut Linda
"Terima kasih dan aku harap ada orang yang akan menolongmu nanti" ucap Ardi yang langsung meninggalkan Linda
Linda baru menyadari kalau semu ini hanya akal-akalan Ardi yang ingin menyelamatkan Nadya
"MMMPPHH!! MMPPHH!!" Linda mencoba berteriak dan melepaskan ikatannya tetapi Ardi telah mengikat tangan dan kaki Linda dengan sangat erat sehingga susah untuk di lepas
Ardi segera melajukan mobilnya menuju dimana istrinya sekarang sedang berada dalam genggaman Devan
"Sayang, tunggu aku. Aku pasti akan datang untuk menyelamatkanmu" ucap Ardi sambil fokus menyetir
Ardi juga mengirimkan pesan kepada Aska untuk segera ke daerah K
Setelah membaca pesan yang dikirim oleh Ardi, Aska berpamitan kepada Bi Asih karena ia harus segera menyelamatkan Nadya
Keesokan paginya
Nadya yang masih setengah sadar mencoba membuka matanya dan ia melihat tangan dan kakinya diikat menyerupai huruf X
"T-tuan Ardi...." panggil Nadya dengan suara lirih
Nadya melihat ruangan yang begitu menyeramkan seperti penjara zaman dulu
Nadya menggerakkan tangannya yang diikat oleh rantai
"T-tuan Ardi, tolong aku!"
Mendengar suara Nadya, Devan langsung membuka pintu kamar
"Hallo sayangku Malinda, bagaimana tidurmu? Nyenyak?"
"T-tuan Devan, tolong jangan seperti ini. Aku mencintai Tuan Ardi dan aku bukan Malinda!"
Devan langsung membelai pipi Nadya dan memintanya untuk tidak banyak bicara
"Tolong lepaskan aku Tuan Devan, Aku sekarang sedang hamil anak Tuan Ardi"
Mendengar perkataan Nadya, Devan langsung gelap mata dan membuang semua barang yang ada di sana
"Kamu adalah Malinda istriku dan sampai kapanpun kamu adalah istriku!!" bentak Devan sambil mencekik leher Nadya
"L-lepaskan aku....."
Devan langsung melepaskan tangannya dari leher Nadya dan setelah itu ia tertawa terbahak-bahak
"Aku akan membantumu untuk mengeluarkan bayi itu, aku tidak ingin kamu mempunyai anak dari laki-laki lain!"
Devan mengambil suntikan dan akan menyuntikkannya ke lengan Nadya
"Jangan lakukan itu Tuan, Aku mencintai Tuan Ardi sampai kapanpun"
Devan langsung mengambil sapu tangan dan menutup mulut Nadya agar tidak menyebutkan nama Ardi
Kemudian Devan membuka pakaian Nadya karena ia akan melakukan operasi untuk mengambil ja*n yang ada dalam kandungan Nadya
"MMPPHH!!"
Nadya mencoba berteriak walaupun dengan mulut tertutup oleh sapu tangan dan ia mencoba menarik rantai yang ada di tangannya
"Baiklah aku akan menyuntikmu biar tenang" ucap Devan yang mengambil suntikan penenang dan ia langsung menyuntikkannya ke lengan Nadya
Dalam hitungan detik, pandangan Nadya langsung kabur
Dan setelah itu Devan mengambil pisau operasi untuk melakukannya
"Hanya aku yang berhak untuk menghamilimu" ucap Devan yang perlahan-lahan mulai melakukan operasi itu
Devan melakukannya dengan tersenyum bahagia ketika ia akan mengambil ja**n di perut Nadya.
Disaat akan mengambil ja**n di perut Nadya, tiba-tiba Devan mendengar suara mobil yang berhenti di depan rumah
"Ssshh... Jangan berisik ya sayang" ucap Devan sambil mencium bibir Nadya yang masih pingsan
Devan lekas naik ke atas dan ia melihat tidak ada siapa-siapa ataupun mobil yang berhenti
"Apakah aku hanya...."
BRAKKKK!!
Suara pintu yang didobrak paksa oleh Aska dan Ardi. Dan itu membuat Devan langsung terkejut
"K-kalian?"
Bugh
Bugh
Bugh
"Dimana istriku? cepat katakan!!"
"HAHAHAHAHA!!"
Melihat tangan Devan yang berlumuran darah membuat Ardi langsung mencari keberadaan istrinya
"NADYA!! DIMANA KAMU?!!"
"NADYA!!"
Ardi mencari ke semua kamar tetapi tidak ada keberadaan Nadya
Dan saat akan keluar dari kamar, Ardi melihat ada sebuah lemari yang letaknya tidak masuk akal
Ardi segera mendorong lemari itu dan ia melihat ada tangga yang menuju ke bawah
"Nadya, apakah kamu disana?" Tanya Ardi sambil menghidupkan lampu senter yang ada di ponselnya
Ardi melihat sebuah pintu kamar dan segera ia membukanya
"NADYA!!!" Teriak Ardi saat melihat darah yang mengalir deras dari perut istrinya
"Sayang, apakah kamu mendengarkan aku?"
Ardi segera memasang selang infus yang ada di dalam lemari dan ia langsung melakukan operasi kepada istrinya di dalam ruang bawah tanah
Ardi mencoba untuk menahan air matanya karena ia tidak mau sampai gagal menyelamatkan istrinya yang wajahnya mulai membiru
ini asli hamil ank ardi y bkn anak devan....🤣🤣🤣🤣
nanti jawabannya ada di bab 37