NovelToon NovelToon
Dinding Di Antara Kita

Dinding Di Antara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / ketos
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: rapapa

"Alexa mulai sekarang kita putus"

Mendengar ucapan itu, seketika hati Alexa terguncang. Ia tak percaya kalau kata-kata itu keluar dari mulut pacarnya, Marsel. Karena tak percaya akan kenyataan itu, ia pun memegang erat tangan Marsel dengan tatapan yang matanya berkaca-kaca.

"Marsel kamu, kamu bercanda kan?" Ujar Alexa mengerutkan dahinya.

"Alexa... aku.."

"Iya, aku tahu kamu bercanda sama aku! Aku tahu karena hari ini hari jadian kita, jadi kamu mau buat aku terkejut begini. Dan setelah aku terkejut kamu ngasih aku kejutan yang sebenarnya, setelah itu..."

Tak tahan mendengar omongan dari Alexa, Marsel pun berteriak di depan Alexa berusaha untuk menyadarkannya. "ALEXA, GUE MEMANG BENAR-BENAR MINTA PUTUS SAMA LO!

Teriakan itu kembali mengguncang hati Alexa, Alexa pun merasa sangat terpuruk dan terduduk seketika. Karena tak ingin memperpanjang masalah lagi, Marsel langsung saja pergi meninggalkan Alexa.

Sejak saat itu, Alexa memutuskan untuk tidak membuka hatinya pada siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rapapa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepastian Rasa

Setelah makanan yang dipesan Chris pun tiba, mereka berempat memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan perbincangan mereka tadi.

"Loh tahu gak, Zay? Setelah dipikir-pikir... kayaknya loh ada rasa deh, sama dia" Ujar Chris seusai menghabiskan makanannya.

"Hem, gue setuju sama Chris. Kalau mengingat kembali kejadian di parkiran tadi, loh beda banget kalau sama dia" Sahut Raka membenarkan perkataan Chris.

"Maksud loh beda?" Zayyan mengangkat sebelah alisnya.

"Loh gak sadar? Tanpa sadar loh itu rela dimarahin apalagi dipukulin sama dia. Coba sama cewek lain, beh! Mana mau cewek lain gituin loh. Lagian, nih ya, loh itu kan tipe-tipe yang gak suka dekat-dekat sama cewek" Ujar Gama dengan ekspresinya yang terkesan lebay.

Sejenak Zayyan memikirkan kembali perkataan dari ketiga temannya itu. Memang benar dirinya tidak pernah selembut itu pada lawan jenis selain wanita yang melahirkannya, yaitu ibunya. Bila dikaitkan dengan wanita lain, dia merasa enggan.

Tapi kalau dipikir-pikir kembali, dirinya dan Alexa adalah teman semasa kecil, dan bukankah itu adalah hal yang yang wajar? Saat tengah berpikir keras mengenai rasanya dengan Alexa, seketika wajah Zayyan tampak sedikit memerah dan juga matanya membelalak sejenak.

Dadanya berdetak dengan kencang, seakan jantung ingin pergi dari jangkauan Zayyan. Saat itu juga tangannya berusaha memegang dadanya kuat mencoba menahan gejolak yang ada. Dan tentu saja hal itu mengambil perhatian Chris, Gama dan Raka.

"Zay, loh kenapa?" Raka merasa khawatir dengan keadaan temannya yang terlihat tidak seperti biasanya itu. Tapi hal itu tidak dijawab oleh Zayyan, dia hanya tetap dalam kondisinya saat ini.

"Kayaknya kalau dah kek gini, kayaknya parah banget gak sih?" Gama dengan wajahnya yang serius terus saja menatap Zayyan dengan tatapannya yang terlihat sangat khawatir dengan Zayyan.

"Kayaknya.... gue...."

...----------------...

Pagi pun tiba, dan terlihat Alexa yang sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Karena dirinya yang berangkat lebih awal, Alexa pun berpamitan dengan orang tuanya yang masih belum berangkat ke toko.

Hari ini Alexa berangkat lebih awal karena dirinya yang akan belajar dengan Zayyan sebelum masuk jam pertama. Sebelumnya Zayyan mengatakan pada Alexa kalau dia akan sibuk sepulang sekolah, sehingga harus mengambil waktu untuk belajar bersama di sekolah.

Saat sedang melangkah keluar dari pintu, beberapa langkah berjalan ke depan, Alexa disambut dengan mobil yang ada di depan halaman rumahnya yang tampak tidak asing baginya. Alexa menghentikan langkahnya sejenak, dan mendapati Zayyan yang keluar dari mobilnya.

Ya, itu adalah mobil Zayyan. Zayyan keluar dengan gagahnya, dan berjalan menghampiri Alexa. Zayyan membuka pintu mobil depan dan menuntun Alexa untuk segera menaiki mobilnya. Dan bukannya naik, Alexa kini mengerutkan dahinya heran dengan tingkah Zayyan saat ini.

"Loh kenapa gak naik?" Zayyan sangat heran, mengapa Alexa tidak naik setelah diberi pelayanan yang 'megah' ini? Dan ada apa dengan ekspresi yang dipasang Alexa saat ini?

"Huuhh.... Zay, loh beneran gak sakit kan?"

"Ma, maksud loh..."

"Kayaknya loh harus ke rumah sakit dulu, gak sih?" Sindir Alexa dengan tatapan tajamnya.

"Kenapa gue harus ke rumah sakit?" Zayyan sangat bingung dengan kata-kata yang dilontarkan Alexa.

"Memang, biasanya gue duduk di depan? Lagian, loh ngapain acara bukain pintu sama gue? Loh pikir gue itu nenek moyang loh, sampai harus disambut begini?"

"Memang salah kalau loh duduk di depan?"

"Jadi loh maksa gue sekarang? Gue juga gak ada niatan tuh, untuk naik mobil loh. Bye!" Alexa pergi melangkahkan kakinya meninggalkan Zayyan.

"Sial banget!" Zayyan masuk ke dalam mobilnya dan segera melajukan mobilnya menuju sekolah.

Disisi lain, Alexa yang tengah duduk menunggu angkutan umum, terlihat sedang termenung sejenak. Ia teringat kembali kata-kata yang menurutnya tidak baik yang telah dia lontarkan pada Zayyan.

"Kayaknya gue berlebihan banget deh, tadi. Lagian itu anak sih, kok tiba-tiba bersikap kayak gitu sama gue? Gak salah kan gue kayak gitu? Ini jantung juga mana berdetak kencang kek begini lagi! Ih, nyebelin banget tahu! Kayak nyambut pacar aja.... Aduh! Sadar Alexa! Loh sama Zayyan itu cuman TEMANAN! Gak lebih!" Batin Alexa dengan wajah yang kini tengah memerah.

Angkutan umum pun tiba, Alexa pun menaiki angkutan umum itu dan berusaha untuk tidak memikirkan kembali yang muncul di benaknya barusan.

...----------------...

Alexa pun kini tiba di sekolah, dalam perjalanannya menuju kelas Alexa beberapa kali mengirim pesan pada Zayyan, karena rencananya yang sebelumnya untuk belajar bersama dengan Zayyan. Namun Zayyan tidak melihat pesan yang dikirim Alexa.

Karena terlalu lama menunggu balasan dari Zayyan, Alexa memutuskan untuk pergi menuju kelas Zayyan dengan beberapa buku yang tengah ia tenteng. Sesampainya di kelas Zayyan, Alexa melihat hanya ada Zayyan dan ketiga temannya di kelas. Dan kini Zayyan tengah sedang mengobrol dengan ketiga temannya dengan wajah yang terlihat serius.

Dengan perasaan penuh tekat, Alexa mengetuk pintunya perlahan dan mengalihkan perhatian keempat lelaki itu. Chris, Gama, dan Raka yang awalnya menatap tajam ke arah pintu seketika menatap jahil ke arah Zayyan saat mengetahui kalau yang mengetuk pintu adalah Alexa.

"Maaf sudah mengganggu obrolan kalian, tapi apa boleh kalau Zayyan saya ambil sebentar? Soalnya...."

"Oh, gak papa langsung ambil aja! Ayo bro, loh gak dengar apa, kalau dia udah nunggu loh?" Ujar Gama dengan senyum jahilnya.

"Zay, jangan lupa sama yang tadi" Sahut Chris dengan suara nyaringnya.

Zayyan mengikuti langkah Alexa yang tengah berjalan di depannya. Zayyan memerhatikan tubuh Alexa yang terlihat kecil di depannya begitupun dengan langkah kakinya. Saat fokusnya masih tetap pada punggung Alexa, sejenak Zayyan membentuk senyuman tipis.

Langkah demi langkah telah dilalui, dan kini Alexa berhenti di perpustakaan yang hanya ada dia dan Zayyan di dalamnya. Alexa pun bersiap untuk duduk di bangku yang tersedia di perpustakaan itu, diikuti oleh Zayyan.

Suasana di antara mereka sangatlah hening, belum ada yang memulai percakapan. Saat ini keduanya tengah sibuk dalam pemikirannya masing-masing.

"Aduh gue harus mulai dari mana ya? Zayyan juga diam aja, kan gue gak tahu harus bilang apa! Apa gue minta maaf aja soal yang tadi kali ya?" Batin Alexa.

"Sampai kapan gue harus diamnya? Saran mereka gak ada bagusnya! Ngapain juga gue harus tunggu Alexa yang bicara duluan? Saran apaan coba?" Batin Zayyan.

"Zay"

"Xa"

Tanpa sadar, mereka berbicara bersamaan.

"Loh duluan"

"Loh aja"

Mereka berdua kembali diam. Alexa mengepalkan tangannya erat, dan menguatkan hatinya. "Gue minta maaf sama loh" Saat mengatakan hal itu, Zayyan hanya diam tak berkutik, dan hal itupun mendorong Alexa untuk berbicara lebih lanjut.

"Gue minta maaf udah ngomong kasar sama loh tadi. Sebenarnya gue gak bermaksud kayak begitu, cuman..."

"Cuman apa?" Zayyan mendekatkan dirinya pada Alexa dan mendorong untuk mundur ke belakang. Mata mereka saling bertatapan kini, dan membuat jantung Alexa yang berdetak dengan kencang kini.

"Cuman..."

1
Zizi
iklan untukmu kak😍
rapapa
Yuk, dukung author dengan berikan like, dan kritiknya ☺️
🍒⃞⃟🦅 𝙃ṧ❣
salah lagi ini author kurang fokus 😂☝️
🍒⃞⃟🦅 𝙃ṧ❣
author kurang fokus ini, udah minum Aqua blum koreksi lagi ya 😂😂☝️
rapapa: haha terimakasih ya kritiknya. kalau gak dikasih tahu mungkin sampai sekarang gak akan pernah tahu 😂😂
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅 𝙃ṧ❣
nah kan salah lagi 😂☝️
🍒⃞⃟🦅 𝙃ṧ❣
ini di koreksi ya salah nama memanggil Marsel bukan zayyan 😂☝️
🍒⃞⃟🦅 𝙃ṧ❣
nice... ceritanya bagus kak.. semangat nulisnya 👍😂
rapapa: makasih support nya ya~ ☺️
total 1 replies
maria handayani
/Facepalm/
Rahelsda
lanjut
Rahelsda
ketahuan gak tuh
Rahelsda
hayo kenapa tuh senyum-senyum sendiri zayyan 😚
Rahelsda
Haha, sadar sendiri gak tuh🤣🤣🤭
Rahelsda
rupa-rupanya zayyan punya teman toh 👍
Rahelsda
aduh jodoh gak kemana-mana ya~ Alexa ❤️ zayyan 😚😚😚
Rahelsda
Kira-kira siapa ya musuh bebuyutan Alexa 😂
Rahelsda
kasihan Alexa sama ortunya padahal abangnya baru balik 3 tahun eh mau pergi lagi sampe 2 tahun mendatang baru pulang ketemu keluarga😔
Rahelsda
Thor tunjukin dong visualnya zayyan sama Natan dan karakter lain. penasaran gimana tampannya natan sama zayyan ❤️❤️🤭🤭
rapapa: Rencananya author akan kasih tunjuk visualnya di eps 20 nanti, karena masih ada karakter lain sampai di eps 20.
Jadi terus nantikan ya eps selanjutnya~
total 1 replies
Rahelsda
lnjt
Rahelsda
suasana keluarga yang sangat diinginkan banyak orang
Rahelsda
Andai aja ayah aku kayak ayah dewangga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!