GOD'S REVENGE

Periode pertama Gladiator Serikat telah usai.

Berikut adalah nama-nama Serikat yang telah mendapatkan 1 poin kemenangan pertama :

Gehena Gatt, Night Crow, White Tiger, Enigma, The Killers, Nobles Fools, Wolf Fang, Abyssal Shadow, Liborio, Omega Outlaws, Norton, Zora, Quetzalli, Dark Demolishers, Morbid Marauders, Savage Shadows, Helix Heroes, Nebula Knights, Aegis Phoenix, Quantum Paladins, Oblivion, Obliterators, Tempest Terror, Ocean’s Fury, The Lost Tribe, The Eternal Flame, The Forsaken, The Immortals, Dark Brotherhood, Wyrmslayers, Watchers, The Unseen, The Lost Tribe, The Adventurers’ Guild, Savage Nation, Executioners, Demon Horde, Dark Reign, Black Knights, War Machines, Savage Horde, Dragon Slayers, Frost Legion, Hellfire Club, League of Assassins, Mystic Keepers, Elemental Masters, Arcane Council, Vengeance Seekers, Fireflies, Funky Bunch.

Masih ada Jeda waktu 3 hari sebelum Death Round dimulai.

Jadwal pertandingan yang baru sudah ditentukan, Gehena akan melawan Red Baroon pada putaran pertama di hari pertama.

Setelah minggu pertama yang melelahkan, Antares dapat berfokus untuk melanjutkan kultivasinya.

Kini Antares sudah mencapai Supreme Immortal tingkat 5, selangkah lagi menuju Alam Surgawi.

Disisi lain, pihak kerajaan terutama pangeran Veron masih bersikeras mencari jasad tubuh Antares namun tidak kunjung menemukannya.

Ia membawa pasukannya menggeledah seluruh tempat umum di wilayah kerajaan, hingga mengecek gedung serikat.

Bahkan Gudang Serikat Gehena tidak lepas dari pengecekannya. Namun Antares melarikan diri menuju Alam Keabadian sehingga Veron dan pihak kerajaan tidak bisa menemukannya.

"Sial!!! Antares.. Kemana jasadnya menghilang?!" Ucap Pangeran Veron dengan kesalnya.

"Hentikan usaha bodohmu itu Veron, jika dia menghilang maka biarkan saja. Aku tau kenapa kau sampai membunuh dirinya.. Kau adalah pengecut, Veron." ucap Pangeran Ryomen, kakak pertama dikeluarga kerajaan itu.

Veron menarik kerah baju Ryomen.

"Apa yang kau tahu tentangku hah?! Kau selalu saja sibuk bepergian sejak kami kecil! Kau tidak tahu apa apa Ryomen!!" balas Veron kepada Ryomen dengan nada kerasnya.

*PLAKK!!!

Ryomen menampar muka Veron.

"rendahkan nada bicaramu veron." ucap Ryomen.

Veron langsung pergi meninggalkan Ruangan.

"Maafkan sikap Veron kak, dia memang tempramental.." ucap Pangeran Zuko, adik kedua Ryomen.

"Sikapnya itu berlebihan. Hanya karena cintanya ditolak dengan perempuan, ia sampai rela membunuh Adik kandungnya sendiri." balas Ryomen.

"Begitulah manusia itu kak, namun kebenaran yang sebenarnya adalah Veron, Evan, Erzi dan Ayahanda kita lah yang merencanakan pembunuhan Antares.. Aku selalu bersikap netral dan tidak ikut dalam rencana mereka.." ucap Zuko.

"Apa?! Ayah juga terlibat?! Apa tujuan ayah melakukan itu?" tanya Ryomen.

"Ayah menganggap Antares adalah anak yang gagal, dia merasa malu punya garis keturunan sepertinya.. Jadi ia merencanakan pembunuhan Antares juga." balas Zuko.

"bajingan.. Ayah macam apa dia itu?! AKU AKAN MEMBUNUHNYA !" ucap Ryomen dengan serius.

"Jangan kak!! Jika kakak melakukan itu, kakak akan dihukum mati karena kejahatan membunuh raja.. Apa kakak tidak kasihan dengan Istri dan anakmu kak?" ucap Zuko.

"tcih.. Kau benar juga. Biarkan karma yang membalasnya." ucap Ryomen.

Ryomen pergi meninggalkan ruangan.

[Dunia Keabadian] [Kota Yrīīz]

Antares sedang berbincang-bincang dengan Alisa didalam bar tempatnya bekerja.

"ada perlu apa kamu kesini Antares?" tanya Alisa.

"apa kau marah padaku? Terkait sesuatu?" Antares kembali bertanya pada Alisa.

"tidak kok.. Aku tidak marah.. Jadi ada apa kamu sampai kemari?" tanya Alisa.

"aku sedang berlindung.." ucap Antares.

"berlindung dari apa??" tanya Alisa.

"berlindung dari pihak kerajaan, mereka sedang mencari tubuhku.." balas Antares.

"oh.. Jadi ke sini gara-gara itu.. aku ga pernah jadi alasan kamu kesini ya.. Ternyata cuma berlindung.." ucap Alisa dengan nada lesunya.

"bukan begitu alisaa, tentu aku khawatir denganmu jugaa.." balas Antares.

"k-khawatir ? Padaku? Bohong ah!!" ucap Alisa dengan mukanya yang semakin memerah.

"Hahaha! Masih saja mudah di goda ya kamu ini.. Lucu banget deh." ucap Antares sambil tersenyum ke arah Alisa.

"Ihh apaan si antares!!" Alisa memalingkan wajahnya dari Antares.

"maaff, aku salah ya? Jangan memalingkan wajahmu begitu dong.."

Perlahan Antares mendekati Alisa dan melihat wajahnya.

"eh.."

Terlihat wajah Alisa yang memerah dengan matanya yang berkaca-kaca.

"ini namanya salting!! Kamu selalu saja godain aku mulu!!" Ucap Alisa lalu kembali memalingkan wajahnya.

*kring kring!!

Suara lonceng bar.

"maaf mengganggu waktu pacaran kalian.. Tolong antares ke sini bentar.."

Ternyata itu Oberon, meminta Antares untuk datang mendiskusikan suatu hal.

"KAMI NGGA PACARAN OBEE—"

"Tunggu sebentar ya sayang.. " ucap Antares pada Alisa.

"huhh.." Wajah Alisa semakin memerah hingga ia menutupinya dengan syal.

"jadi ada apa Oberon?" tanya Antares.

"ekhm.. sekali lagi maaf mengganggu waktu berdua kalian.." ucap Oberon.

"langsung ke intinya aja." balas Antares.

Oberon mendekati Antares dan berbisik.

"jadi.. Sebenarnya.. Gini.. Berhubung kamu sedang di kota Yrīīz bisakah kamu mengajarkan ilmu berpedangmu kepada pasukan elf ku? Ini penting loh.. Pasukan elfku adalah garda terdepan kota ini, jika diserang musuh lalu pasukanku kalah, nanti Alisa bisa terbunuh oleh musuh juga loh.." ucap Oberon berbisik.

"oalah cuma itu, yaudah ayo bawa aku menuju pangkalan pasukan mu itu, aku akan ajarkan semampuku." balas Antares.

"wah, terimakasih banyak Antares. Lalu bagaimana dengan Alisa?" tanya Oberon.

"yaudah tinggal bawa dia juga bisa kan?" tanya Antares.

"eh... Iya boleh deh." balas oberon.

"Alisa, ayo ikut aku melatih pasukan tempur Oberon.." ajak Antares.

"Ayukk!!" balas Alisa.

"oh iya sebelum berangkat.. Soal apa yang kamu ungkapkan ditaman waktu itu.. Jawabanku adalah..

ကိုယ်လည်းမင်းကိုချစ်တယ် .. Alisa."

Wajah Alisa dibuatnya semakin memerah dan matanya makin berkaca-kaca.

*Hug!

Alisa langsung memeluk Antares tanpa pikir panjang.

"ya tuhan.. Kapan ya aku bisa gitu.." gumam Oberon sambil meneteskan air mata kesedihannya.

Oberon, Antares dan Alisa pun pergi bersama menuju markas pasukan Elf kota Yrīīz.

Disana Antares mengajarkan para pasukan Elf bagaimana cara memaksimalkan kemampuan berpedangnya.

Sesi materi hingga latihan secara langsung diberikan oleh Antares, sehingga bangsa elf itu mengerti dengan cepat.

Hanya dalam waktu 3 hari sudah terlihat perkembangan yang signifikan dari anggota pasukan elf milik oberon.

Dari yang sebelumnya mereka banyak mengeluarkan gerakan yang tidak efektif, sekarang mereka jadi banyak mengeluarkan gerakan yang efektif tanpa membuang tenaga berlebih.

"terimakasih banyak Antares, berkatmu kemampuan berpedang pasukan elf ini menjadi lebih baik.." ucap Oberon.

"Itu bukan masalah besar Oberon, lagi pula kita adalah teman bukan? Teman harus saling membantu." balas Antares dengan senyuman tulusnya.

Di sisi lain, Dunia manusia..

Hari pertama pelaksanaan Death Round tela berlangsung.

Nostradamus bersiap untuk pertandingannya.

"Ingatlah Nostra, lawanmu adalah Red Baroon.. Bisa jadi yang akan menjadi lawanmu adalah dewa, jangan lengah." ucap Apollo.

"baiklah pak, akan ku ingat ucapanmu ini." balas Nostradamus.

"hei semangat ya Nostra!! Kami semua hadir melihatmu bertanding." ucap Thanatos.

*tap tap

Deimos berjalan mendekati Nostradamus.

"maju dan bunuh lawanmu nostra, aku yakin kamu bisa melakukannya." ucap Deimos.

"guru... Aku akan melakukan yang terbaik!" balas Nostradamus.

"Terimakasih atas dukungannya semua, aku pergi dulu!"

Michael de Nostradamus memasuki Arena pertandingan.

Makhluk apa yang akan di hadapi oleh Nostradamus?