NovelToon NovelToon
Musim Semi Di Batalyon

Musim Semi Di Batalyon

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan Tentara / Persahabatan / Romansa
Popularitas:56.4k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Tiga orang pria bersahabat dengan seorang gadis cantik dari masa bangku SMP hingga mereka dewasa. Persahabatan yang pada akhirnya diwarnai bumbu cinta yang saling terpendam hingga akhirnya sang gadis tersebut hamil dan membuat persahabatan mereka nyaris retak.

Siapa sangka sebenarnya salah satu di antaranya mencintai seorang gadis yang sebenarnya selama ini amat sangat dekat di antara mereka.

Seiring berjalannya waktu, rasa sakit mulai terobati dengan hadirnya si pelipur lara. Hari mulai terasa bermakna namun gangguan tidak terhindarkan. Mampukah mereka meyakinkan hati gadis masing-masing, terutama gadis yang salah satunya memiliki rentang usia bahkan 'dunia' yang berbeda dengan mereka.

SKIP yang tidak suka dengan KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Menjagamu selalu.

POV Bang Arma on..

Beberapa waktu berlalu.

Ku lihat Nadia tidak lagi bisa menunduk di usia kehamilannya yang kini nyaris memasuki usia enam bulan. Suami mana yang tega melihat Nadia kepayahan berjalan. Ku langkahkan kakiku menghampirinya, ku usap punggungnya lembut.

"Kamu sudah terlalu lelah. Istirahat saja di ruangan Abang, tidak akan ada ibu-ibu yang masuk." Kataku.

Memang kebiasaan ibu-ibu akan heboh sendiri saat ada waktu senggang, entah apa saja topik yang akan jadi bahasan mereka, seolah mereka tidak akan pernah kehabisan bahan omongan.

"Nggak enak sama yang lain, Bang. Lagipula dua jam lagi Nadia pulang. Nanti Nadia istirahat saja di rumah." Tolak Nadia kini sudah bisa beradaptasi dan lebih dewasa dari sebelumnya.

Terus terang aku agak merindukan kelakuan bar-bar nya yang dulu. Kejadian saat itu agaknya sedikit mengubah sikap kekanakan nya.

"Tapi kamu sudah lelah, sayang. Kamu juga butuh istirahat. Biar urusan Sertijab komandan ini Abang yang handle, kamu tidurlah yang nyenyak..!!" Kataku yang sebenarnya juga jengkel dengan ibu Wadanyon, aku tak habis pikir kenapa beliau masih membebani Nadia dengan tugas yang sebenarnya bisa di handle anggota lain.

"Tidak ada yang menangani, Bang. Mbak Tria melahirkan, Mbak Riris minta cuti karena memang menjelang persalinan. Tidak ada lagi yang bisa di mintai tolong." Jawab Nadia.

"Istri perwira lain??" Tanyaku penasaran karena mendengar nada suara Nadia sudah sangat lelah, dan aku sadari hal itu.

"Menemani para pejabat lain kunjungan dinas dan wisata budaya."

Aku menghela nafas, sudah jelas Nadia pasti kelelahan.

"Duduk dulu disini, Abang belikan minum ya..!!" Aku mengarahkan Nadia agar duduk di bangku taman, tepat di bawah pohon yang rindang agar perasaannya pun sedikit lebih tenang.

:

"Bu Arma, saya sudah titip untuk kegiatan hari ini segera di handle..!! Itu kenapa pancinya open house masih ada di dekat gudang?" Tanya Ibu Wadanyon yang sempat terdengar olehku.

"Ijin Ibu, nanti saya minta tolong Om-om untuk angkat ke dekat lapangan." Jawab Nadia.

"Ya ampun Bu Arma, Om-om itu sibuk gladi. Nggak ada waktu untuk angkat panci. Lalu apa gunanya kita sebagai pendamping suami kalau hal begini saja masih minta tolong Om-om???" Suara ibu Wadanyon meninggi.

Hatiku cemas sebab masih belum bisa langsung menghampiri Nadia usai membelikan minuman untuknya dan aku masih mendapatkan sedikit pengarahan dari senior, namun mataku jelas mengawasi Nadia hingga kehilangan konsentrasi.

"Baik Bu, akan saya angkat sekarang..!!" Nadia berdiri dan berjalan menuju gudang.

Rasa gelisah ku semakin menjadi saat melihat Nadia seolah tak sanggup mengangkat panci kosong. Dan benar saja, Nadia terlihat oleng. Aku berlari sekencang-kencangnya meninggalkan semua rekan termasuk seniorku. Aku pun nyaris terpeleset mencemaskan Nadia.

grrrpp..

"Sayaang.. kamu baik-baik saja??? Ada yang sakit??" Tanyaku gelisah melihat raut wajah istriku begitu pucat.

Nadia tidak menjawab apapun namun saat dirinya lebih percaya dan pasrah bahwa aku mampu menyangga tubuhnya, di situlah aku menyadari.. Nadia sedang tidak baik-baik saja.

Kulirik ibu Wadanyon yang terpaku menatap dengan ekspresi wajah bingung dan takut dengan tatapan ku.

"Sampai terjadi sesuatu dengan anak dan istriku, aku akan buat perhitungan denganmu..!!!" Ancamku pada istri Wadanyon yang sombong itu. Secepatnya aku mengangkat tubuh Nadia yang sama sekali tidak terasa bobotnya di usia kandungannya yang sudah menginjak enam bulan.

"Ini salah paham, Om Arma." Jawab Popon terbata. Istri Wadanyon yang memiliki nama dada Poppy Darman di nametag nya.

"Salah paham??? Apa pikiran saya sejenis anak TK yang tidak bisa membedakan situasi?????" Bentak ku tak peduli lagi akan pangkat dan derajat.

Tak lama Bang Darman datang dengan langkah tergopoh-gopoh. Sudah terlihat jelas dari raut wajahnya jika Bang Darman begitu kesal aku membentak istrinya.

"Kamu tidak punya sopan santun, bisa-bisanya kamu bentak istri orang." Kata Bang Darman menegurku.

"Istrimu yang tidak punya otak. Si dungu ini memerintah istri saya melakukan banyak hal. Apa matanya buta??? Istri saya hamil tapi masih di bebani begitu banyak pekerjaan. Inilah kalau manusia tidak pernah merasakan hamil, sembarangan saja memberi perintah. Saya yang buat anak itu setengah mati, saya tidak sembarang memberinya makanan, saya juga yang memberinya vitamin, saya menjaganya siang dan malam. Sekarang kau datang dan cari perkara denganku, kau mau cari mati????????" Ucapku kehilangan kesabaran sampai lupa mengerem setiap kata yang ku ucapkan.

"Kau menghinaku????" Wajah Bang Darman terlihat berang dengan ucapanku.

"Dimana letak salahku bicara? Abang memang tidak pernah merasakan menjaga istri yang sedang hamil. Senjatamu ngadat????" Entah kenapa hari ini aku sama sekali tidak bisa mengatur ucapanku, padahal seharusnya aku juga bisa menjaga lisan karena istriku sedang mengandung.

Bang Darman terbakar amarah dan berusaha menyerang ku membabi buta. Aku sempat terkejut karena aku masih mengangkat tubuh Nadia. Untung saja saat itu Aryo bisa menahan Bang Darman, aku pun secepatnya pergi tanpa kata.

...

Danyon lama sampai memanggilku dan Bang Darman ke ruangan. Aura panas masih terasa karena Bang Darman masih marah padaku.

"Kalian buat keributan di area Batalyon. Apa tidak malu dengan anggota lain??" Tegur Danyon.

"Siap salah."

"Siap salah, Abang." Jawab Bang Darman.

"Caramu salah menegur Abangmu, Ar..!! Dan kamu juga salah karena tidak bisa mengarahkan kontrol istrimu. Istri Arma sedang hamil besar, kenapa di bebani pekerjaan yang berat."

"Siap salah, Danyon..!!" Jawabku mengakui salahku yang terlalu terbawa emosi.

"Tapi istri Arma juga tidak menolak, masih terlihat sehat juga saat istri saya meminta untuk membantunya." Kata Bang Darman.

"Sehat atau tidak, istrimu tidak memberi 'nafas' untuk wanita yang sedang hamil. Di dalam perut Bu Arma ada nyawa kecil. Apakah hal seperti itu amat sangat sulit untuk di pahami?" Danyon pun akhirnya ikut bersuara dengan kejadian ini.

Bang Darman melirik ke arahku. Saat itu rasanya aku ingin sekali mencolok matanya tapi Danyon mengarahkan aku agar bisa menekan emosiku.

"Ingat istri, Ar. Kasihan istrimu..!!"

"Astaghfirullah..!!" Aku mengusap dadaku. Benar saja, bayang wajah Nadia membuatku luluh.

POV Bang Arma off..

.

.

.

.

1
Mira Lusia
bang arma hebat bener ya jaga perasaan istri..sukaaa..🥰🥰
Ratu Tety Haryati
Perempuan??? klo cucunya baik dan tidak akan datang kerumah walau sesekali/sewaktu2 sih gapapa, tapiiiii... untuk menghindari hal2 yg tak diinginkan sebaiknya janganlah...
Ratu Tety Haryati
Hanya dengan lagu sederhana semasa TK, Abang Sakti dan Adik Jj manut sama , Mama Nad😂
Nabil abshor
jangaaaaannnnnnn 😭😭
Nabil abshor
17 dibilang kecil,,,,,,, ??? 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️ 14 tahun aj udah pandai ngombre lipstik,,,,, apalagi yg 17 tahun,,, 😭😭😭
Nabil abshor: 😀😀😀 seggeerrrrrr
Nabil abshor: 😁😁😁 ranum²nya bunda,,,,,
total 4 replies
Ana
lnjut
Murni Zain
suami idaman ni ..mau jaga perasaan istri ❤️
Mika Saja
betul bang Arma 👍17 THN. SDH dewasa nti mlh ribet...
siti muhlihah
gini kan enk jd suami tnp dimnta pun sadar posisi ya bang ar,,,samawa trs sm neng nadia ya
cipa
mantap bang Arma
Ratu Tety Haryati
Kehadiran calon baby diluar rencana memang kecerobohan kalian, yang melakukan sidak tanpa pengawal keamanan.
Tapi ambil hikmahnya, selain sebagai rejeki kehadirannya juga sebagai pelengkap setelah adanya 2 jagoan, dan menambah kokohnya cinta kalian
Yane Kemal: Mantap analisanya ha ha
total 1 replies
Ratu Tety Haryati
Hai Adik Gembul... bisa-bisanya ya kamu lagi panik begini masi ingat cake ubi🤦🤣
Ratu Tety Haryati
klo sudah begini... entahlah... harus tertawa atau menangis😂😭
Ratu Tety Haryati
Kebayang paniknya sebatalyon😂
Ratu Tety Haryati
Dua anak laki-laki usia 3th sedang gemas dan aktif2nya. Saking gemasnya sampe buat kita orang lelah mau menangis.
Tapi seorang ibu tak pernah rela anak2nya dimarahi sekalipun itu oleh ayahnya
mudahlia
wkwkwkkwkwkw
mudahlia
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/kurang asem
Mika Saja
piye to bang Arma,,,kurang perhatian nih sampe istri hamil gak tau 🤭🤭
Murni Zain
kesayangan bang Arma ni 👧🏻
Lendra malayu
next kak nara /Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!