Kania, gadis yang lahir dari keluarga yang miskin, memiliki bunda dan ayah yang selalu bertengkar karena ekonomi, ayah nya yang selalu mabuk-mabukan bahkan mengumpat bunda nya saat pulang kerumah.
Kejadian dimana Kania cape dengan segala nya, Kania pergi dari rumah namun sebuah truk besar menabrak dirinya, apakah dia mati? dia malah berpindah kesebuah tubuh seorang wanita cantik dan kaya, hidup wanita itu sangat jauh berbeda dengan dirinya.
Namun wanita itu hidup di jaman dahulu, ketika Kania belum lahir, hingga akhirnya Kania bertemu dengan bunda nya diwaktu muda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuka monei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. rekaman cctv
Sekarang Sania sedang di ruang dimana guru yang menjaga cctv di sekolah nya, dia ingin meminta rekaman cctv lorong lantai 3.
"Saya ingin meminta rekaman cctv lorong di lantai 3, karena saya ingin lihat siapa orang yang menyebarkan itu kemarin" ucap Sania kepada pak Farhan
"Maaf sekali tapi keamanan sekolah ini ketat sekali, saya tidak bisa asal memberitahu rekaman cctv kepada orang yang meminta nya, bahkan anak pimpinan pun saya tidak bisa memberikan nya, karena ini menyangkut privasi yang lain" ucap Pak Farhan
"Apa anda tidak tau akibat dari ini semua? sekolah ini juga akan memburuk, repotasi sekolah ini akan turun, bahkan sekolah ini akan viral, pimpinan sendiri yang menyuruh saya seperti ini, jadi bisa anda tunjukan sekarang? Jika tidak mau tidak apa-apa, siap-siap saja pimpinan akan mengeluarkan mu dari sini" Sania tidak takut kepada guru itu, padahal guru tersebut sangat dipercaya dengan guru-guru yang lain dan ditakuti oleh murid-murid karena dia lah yang memantau cctv.
"Baiklah, jika ini kehendak pimpinan" pak Farhan memutar kembali rekaman cctv dimana di hari mereka berkumpul di aula dan di jam yang sama.
rekaman tersebut awal nya tidak ada siapapun kemudian tampak seorang menggunakan Hoodie hitam lewat di sana, dia membelakangi cctv itu, kemudian masuk ke dalam ruang siaran.
Tidak lama dari apa yang dia sampaikan dari ruang siaran itu, tampak dua orang guru mengecek nya dan satu murid mengikuti guru tersebut, Sania meminta rekaman itu untuk di berhenti kan sejenak.
"Kenzia?" tanya Sania ketika melihat itu
"Ngapain dia kesini" batin nya
"Lanjut" ucap Sania
Setelah itu guru tersebut keluar nampak tidak mendapatkan apa-apa dari rekaman itu, Kenzia tampak bersembunyi di sana.
Tidak lama dari itu, orang yang menyapai kan Siaran tadi keluar dari ruangan nya, kali ini muka nya nampak jelas di cctv karena dia tidak lagi membelakangi cctv itu.
Rekaman itu di berhentikan oleh Sania, dia tersenyum miring setelah melihat itu.
"Tunjukan cctv ini kepada pimpinan" ucap Sania kemudian pergi dari ruangan cctv itu.
Sania berjalan menuju ruang pimpinan dia mengetuk pintu tersebut kemudian masuk kedalam ruang pimpinan dan duduk dihadapan papa nya.
Sania menunjukan foto orang yang berada di cctv itu "Ini pelakunya papa, lihat lah baik baik, terlepas dari ini semua dia pasti ingin membuat reputasi sekolah ini hancur, apa yang dia lakukan kemarin membuat kita malu" ucap Sania
Disisi lain ada Kenzia, Moudy, Asta, dan Jevan yang sedang makan di kantin.
"Serasa double date ya" ucap Asta
Kenzia memukul meja dengan kuat.
BRAK!
Moudy, Jevan serta Asta tersentak kaget dengan apa yang dilakukan Kenzia.
"APA APAAN, DOUBLE DATE DOUBLE DATE" Teriak Kenzia semua orang memperhatikan nya sekarang
"Mereka belum pacaran" ucap Kenzia mengecilkan volume suara nya karena tadi suara nya sangat besar
"Bentar lagi kami pacaran kok" ucap Jevan
Kenzia yang lagi minum itu reflek menyemburkan air tepat mengenai muka Jevan.
"Pfttt.. Kamu bilang bentar lagi? Selama ada aku disini, kamu ga bisa pacaran sama Moudy!" ucap Kenzia
Jevan mengelap muka nya dengan wajah yang sedikit kesal "Eh kamu kalo minum jangan jorok dong" ucap Jevan
"Sorry tadi refleks" Kenzia menjadi tidak enak tetapi dia sangat puas dengan hal itu.
Salah satu murid menghampiri mereka, seperti nya itu kakak kelas mereka.
"Jevan" ucap kakak kelas itu
"Eh kak Salsa" ucap Jevan, kak Salsa adalah senior nya
"Kamu di panggil ke ruang pimpinan sekarang, kakak ga tau apa motif kamu kemarin, tapi kayanya club siaran berdampak buruk setelah yang kamu lakukan kemarin, setelah menemui pimpinan temui kakak di ruang siaran" ucap kak Salsa kemudian pergi dari sana
Jevan tersenyum kemudian berdiri "Bentar ya, kaya nya aku bakal dapet biaya siswa nih" ucap Jevan berbohong padahal dia tau apa yang akan terjadi setelah ini
Kenzia melihat Jevan pergi kemudian berfikir keras apa yang terjadi "Kenapa? jangan bilang suara yang kemarin itu suara Jevan?" ucap Kenzia
"Aku ga tau, aku yakin banget itu suara Jevan karena aku kenal banget sama dia bahkan suara nya aku kenal banget, tapi aku udah nanya berkali kali sama dia namun dia ga mau ngaku" ucap Moudy
Kenzia nampak terkejut mendengar hal itu "Ga, ga. Jangan sampai itu suara ayah, gila aja ayah sampai berkorban segitu nya buat bunda" batin Kenzia
Sepanjang makan Kenzia terus berfikir, apa benar suara itu milik ayah nya, dan yang dia lihat kemarin adalah ayah nya.
Namun Kenzia terus melawan pikiran nya dengan tidak mungkin itu ayah nya, ayah nya terlalu brengsek untuk melakukan hal seperti itu.
"Udah mau masuk nih, yuk ke kelas masing-masing" ucap Asta kepada Kenzia dan Moudy
Moudy mengangguk sedangkan Kenzia masih melamun "Ken?" ucap Moudy sambil memegang pundak Kenzia
Kenzia tersentak lalu tersadar dalam lamunan nya, dia berdiri dari sana lalu mengantarkan Moudy ke kelas nya.
Setelah mengantarkan Moudy ke ke kelas nya, Kenzia berjalan ke ruang pimpinan, lalu berdiri di depan sana, seperti nya ayah nya masih ada di dalam sana.
Kenzia mencoba mendengar apa yang mereka bicarakan di dalam sana, namun Kenzia tidak mendengar apapun dari dalam sana.
Ceklek!
Pintu ruangan itu terbuka, menampakan Jevan keluar dari sana kemudian Kenzia tertangkap sedang berdiri di depan pintu itu oleh Jevan.
"Kamu ngapain ngikutin aku ya?" tanya Jevan
"Ih apaan si engga, aku pengen ketemu sama pimpinan" ucap Kenzia
"Ketahuan banget tu, kamu tadi kaget aku keluar dari sini" ucap Jevan
"Apaan sih!" Ucap Kenzia lalu berjalan pergi dari sana
"Katanya tadi mau ketemu sama pimpinan!" Teriak Jevan
"Ga jadi, ga mood karena kamu"
Jevan mengangkat kedua bahu nya, kemudian dia berjalan untuk menemui senior nya di ruang siaran.
Disisi lain Kenzia masih sangat penasaran dengan ini semua, dia masuk kedalam kelas nya kemudian duduk dengan perasaan kesal.
"Kamu tau ga sih?" ucap Diona kepada Kenzia
"Jevan ternyata, kemarin itu suara Jevan. Dan sekarang posisi Jevan lagi ga bagus banget, lagi bahaya banget karena menyangkut sekolah juga, kami anggota club siaran khawatir banget sama dia" ucap Diona kepada Kenzia
Entah kenapa Kenzia kaget mendengar hal itu padahal dari tadi dia selalu menepis kecurigaan nya itu tehadap ayah nya.
"Ah becanda kamu" ucap Kenzia
"Aku serius, aku sekarang kepikiran sama Jevan dia itu baik banget, pasti dia sekarang lagi bicara sama pimpinan" ucap Diona
...----------------...
...****************...
trus mamanya nyalahin jevan sm moudy. bhkn jevan sampai buta. jdinya dy mabuk2an. stlh mabuk timbul kekerasan. bisa aja kn..