NovelToon NovelToon
Married To A Complete Stranger

Married To A Complete Stranger

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: Purnamanisa

Riana, seorang fresh graduate yang diterima bekerja menjadi salah satu karyawan di sebuah perusahaan pengembang game yang cukup ternama, Gameflix. Riana tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejutan di hari pertamanya bekerja. CEO perusahaan tempat dia bekerja melamarnya di hari pertamanya bekerja! Bagaimana kisah Riana selanjutnya? Simak kisah serunya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purnamanisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencengangkan!

Barra kembali melajukan mobilnya. Percuma saja mencoba bicara. Bibirnya terkunci rapat. Entah mengapa. Barra sendiri bingung memahami dirinya. Dia tak pernah seaneh ini sebelumnya.

Hening mengiringi laju mobil Barra. Riana yang tak mengerti ada apa dengan Barra mulai menyusun pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya. Apa arti tatapan Barra? Mengapa Barra tiba-tiba tertarik dengan kehidupan pribadinya? Mungkinkah Barra mulai tertarik dengannya? Riana menggelengkan kepalanya.

'Tidak. Tidak. Stop berpikir dia jatuh cinta sama kamu, Riana,'

Riana merasa perjalanan terlalu lama menuju ke apartemennya. Apa karena atmosfer yang tak seperti biasanya? Atau memang jarak antara rumah orangtua dengan apartemennya sejauh ini? Riana menyapu jalanan yang kian lama kian sepi. Menyadari bahwa mereka tidak menuju ke apartemennya.

"Kita mau kemana, Tuan?" tanya Riana akhirnya.

Barra hanya diam sambil fokus menatap ke depan. Riana mengerutkan alisnya. Sedikit merasa cemas kemana Barra akan membawanya. Sekali lagi dilihatnya Barra yang fokus melihat jalan. Riana sama sekali tak tahu apa-apa tentang Barra kecuali kisah masa kecilnya yang tak kalah berat dengan dirinya. Perlukah Riana lebih mengenal pria di sampingnya itu? Riana tak tahu.

Riana kembali melempar pandangannya keluar jendela. Tak lagi peduli kemana Barra akan membawanya. Yang bisa dia lakukan saat ini hanyalah duduk diam tanpa suara.

'Sudahlah,'

Mobil berhenti di sebuah taman pemakaman. Riana terkejut. Hari sudah semakin sore dan Barra membawanya ke taman pemakaman. Pikiran Riana mulai mengembara memperkirakan hal apa yang akan dilakukan bosnya itu.

'Dia nggak akan buang aku disini kan? Atau jangan-jangan aku mau di bunuh? Tunggu. Tunggu. Apa salah ku sampai aku diasingkan atau dibunuh?' batin Riana sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Turun. Jangan berpikir yang tidak-tidak," kata Barra dengan mode dinginnya seperti biasa.

'Nah. Ini baru aseli Tuan Barra. Harusnya selain dipanggil Si Gunung Es, dia juga dijuluki Mbah Dukun,'

Riana kemudian turun dari mobil, berjalan mengikuti langkah kaki Barra. Taman pemakaman yang mereka kunjungi, jauh dari kata menyeramkan, padahal suasana sudah mendekati senja hari.

Barra berhenti di sebuah makam dengan batu nisan putih, bertuliskan Maya Puspita. Dilihat dari tahun lahirnya, sepertinya yang dimakamkan disini adalah ibu kandungnya. Barra berjongkok di samping makam itu. Riana melakukan hal yang sama.

"Barra datang, Ma. Maaf udah lama nggak jenguk mama," kata Barra dengan suara lebih lembut dari biasanya.

"Ini Riana, Ma. Kita akan menikah bulan depan. Mama suka?" lanjut Barra memperkenalkan Riana yang berjongkok di samping Barra.

Hening. Riana melihat Barra yang menatap batu nisan mamanya dengan wajah sedih yang mendalam. Sepertinya dia begitu merindukan mamanya.

"Salam kenal, Tante. Saya Riana. Panggil Nana saja boleh. Saya wanita dari kalangan biasa, maaf jika penampilan saya kurang pantas untuk menemui Tante. Tuan Barra tidak pernah bilang mau mampir," kata Riana memecah keheningan. Barra menoleh ke arah Riana yang bicara sambil menatap nisan mamanya dengan tersenyum.

"Saya yakin Tante akan bangga melihat Tuan Barra saat ini. Putra Tante satu-satunya ini berhasil menjadi salah satu CEO muda yang patut diperhitungkan. Terimakasih telah melahirkan pria hebat yang mau menerima saya sebagai isterinya," lanjut Riana. Barra semakin tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Semoga, mulai saat ini, Tante beristirahat dengan lebih tenang. Tuan Barra baik-baik saja, dan akan selalu begitu," kata Riana mengakhiri monolognya. Lalu menatap Barra yang ternyata telah meneteskan air mata tanpa dia sadari.

"Eh? Tuan? Jangan begitu. Nanti dikira mama Tuan saya bohong, bilang Anda baik-baik saja," kata Riana sambil mengusap air mata Barra. Barra hanya terdiam, merasai tangan lembut Riana yang mengusap air matanya.

Barra meraih tangan Riana, menggenggamnya, menatap tangan itu. Riana terkejut dengan aksi bosnya itu. Namun, melihat ekspresi yang tak pernah Riana lihat sebelumnya, Riana hanya mampu diam dan membiarkan Barra menggenggam tangannya.

"Sudah hampir malam, Tuan," kata Riana perlahan, menyadarkan Barra bahwa mereka harus segera pergi dari sana.

Barra beranjak dari tempatnya, melepaskan genggamannya. Riana merasakan tangannya yang hangat dan basah karena genggaman tangan Barra. Riana menatap punggung Barra yang menjauh.

'Sepertinya dia tidak sedingin itu,'

"Mau sampai kapan kamu disitu?" tanya Barra pada Riana yang masih berjongkok di samping makam mamanya.

"Eh, iya, Tuan. Saya pamit dulu ya, Tante. Putra Tante galak soalnya," kata Riana sambil mengelus nisan mama Barra. Barra yang mendengar kata-kata Riana tersenyum tipis.

Mobil sudah kembali melaju ke jalanan kota yang ramai. Lampu-lampu kota sudah meriah menghiasi Sabtu malam. Masih tetap ada hening di dalam mobil Barra. Tak ada kata-kata. Tak ada suara.

"Terimakasih," ucap Barra tiba-tiba, memecah keheningan. Riana menoleh ke arah Barra.

"Untuk?"

Barra kembali diam. Entah mengapa selalu sulit baginya untuk mengatakan apa yang dia rasakan.

"Sama-sama," kata Riana kemudian, sambil menatap lurus ke jalanan di depan. Barra menoleh.

'Apa dia tau yang gue rasain?'

"Mungkin akan lebih baik jika kita saling mengenal dari sekarang, bukan begitu, Tuan?" tanya Riana tiba-tiba, membuat Barra tak tahu harus menjawab apa.

"Lagi pula, bulan depan kita sudah menikah. Saya yakin, Tuan akan menyuruh saya pindah ke rumah Tuan yang seperti istana itu setelah kita menikah. Akan sangat canggung kalau kita tidak saling mengenal lebih dulu," lanjut Riana.

"Mengenal?" tanya Barra lebih kepada dirinya sendiri.

"He'em. Mengetahui apa yang disuka dan tidak. Mengetahui masa lalu masing-masing. Hobi? Visi misi setelah menikah. Apa lagi ya?" kata Riana tanpa memperhatikan Barra yang semakin bingung.

"Visi misi setelah menikah?" tanya Barra lagi.

"O iya. Anda tidak memberitahu saya alasan anda ingin menikah, terlebih dengan wanita yang masih sangat asing bagi Anda. Jadi, mungkin kita bisa skip dulu membahas vis..."

"Karena saya mau..." Barra memotong kata-kata Riana. Riana tersenyum kecut.

"Tuan... Anda pernah mengatakan itu pada saya dan saya tidak percaya," kata Riana. Lagi-lagi, Barra menghentikan mobilnya tiba-tiba.

"Bisa tidak Tuan tidak tiba-tiba berhenti? Berbahaya, Tuan," kata Riana sambil melongok ke belakang, mengecek kalau tidak ada mobil yang akan protes kepada mereka.

"Karena saya mau kamu, makanya saya mau nikah. Saya mau kamu ada di dekat saya. Selalu. Jadi, saya ubah rencana pernikahan kita. Karena saya mau kamu, Riana," bisik Barra ketika Riana tengah melongok ke belakang.

Mata Riana membulat, bulu kuduknya berdiri ketika mendengar kata-kata Barra yang tepat masuk ke dalam gendang telinganya. Tajam, tegas dan mengintimidasi seperti biasa.

'Ada di dekatnya? Selalu? Dia nggak sedang bercanda kan?'

***

1
Sriza Juniarti
good..terus berkarya 💕🥰👍
Sriza Juniarti
suuka,s3mangat💪💪👍👍🥰💕
Ai-chan
Udah tamat aja thor 🥲🥲 tapi suka sama endingnya 🫰🫰 semangat terus thor!!
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
Umi Nur Qasamah
akhirnya....
Umi Nur Qasamah
yess..semoga arka cepat sembuh
..
Ai-chan
kok aku merinding ya baca part ini /Sob//Sob/
Umi Nur Qasamah
kutunggu peranmu Riana ...sebagai pencair suasana....
Ai-chan
nangis bombaynya bukan karena cerita MC nya
Umi Nur Qasamah
saking nyaman sm istri...sampai tuan Barra tertidur
Umi Nur Qasamah
kasihan amat arka thor.../Sob//Sob//Sob/
Hana Agustina
peluk jauh utk arka... kamu kuat n bisa melalui ini semua
Umi Nur Qasamah
uwis jan ...modus Leo ah...
Hana Agustina
kesempatan utk bertahta di hati kamuuu Dinda.. eaaaa eaaaaa
Hana Agustina
ku baca marathon Thor.. g terasa udh di sini... semangat terus Thor berkarya.. ditunggu ya up selanjutnya
Hana Agustina: dg hati senang Kaka... semangat trus berkarya yaaa...
Purnamanisa: terimakasih sudah mampir dan menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏 terimakasih juga atas like dan komennya 😊😊 nantikan update kisahnya setiap hari setelah pukul 17.00 😊😊
total 2 replies
Hana Agustina
bukan na... Tapi jelmaan barudak bucin...
Ai-chan
wah... keren nih... di awal2 fokus sama barra dan riana... kirain abis klimak masalah tabrak lari, udah... ternyata ganti sama arka... keren... keren... lanjut thor!! makin penasaran sama kisah mereka
Umi Nur Qasamah
waduh arka blm sembuh total itu berarti..kasihan/Sob//Sob//Sob/
dwi ka
Kyk alter ego ya.. Pny 2 kepribadian
Purnamanisa: kepribadian ganda kak... bisa disebabkan kenangan buruk masa lalu...

terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏😊😊
total 1 replies
Umi Nur Qasamah
walah hrs menunggu lgi tho
Purnamanisa: sabar ya kak 😊😊 terimakasih sudah setia menyimak Married to a Complete Stranger 🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!