Tidak terbayang kehidupan Elina yang tadinya biasa-biasa saja berubah dalam sekejap mata. Hari dimana ia mendapatkan kabar dari sang kekasih berselingkuh dan berhubungan intim dengan kekasih gelapnya.
Detik itu juga Elina bersumpah perasaan dan juga cintanya ia akan kubur sedalam dalamnya. Baik itu mantan pacarnya atau pria lain semuanya sama brengsek dimata gadis itu.
Namun naasnya malam itu saat ia bertemu dengan pria bernama Damian Aditama Sanjaya janji itu ia ingkari sendiri. Karena insiden itu seorang anak lahir ke dunia.
Bagaimanakah kelanjutan hidup Elina selanjutnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KimMy75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20 Rencana jahat Lily
"Cheers!"
Lily mengangkat gelas berisikan wine. Semua tamu mengikutinya. Dan musik pun dinyalakan.
Saat menit-menit terakhir musik dimatikan Damian yang berada di samping Lily tiba-tiba saja oleng ia merasa sangat mengantuk setelah meminum wine. Akhirnya Damian memutuskan pergi menjauh dari tempat tersebut ia perlu mengistirahatkan tubuhnya dia pikir itu karena kecapean seharian tumpuknya pekerjaan yang dia urusi.
Tapi ternyata itu ulah Lily yang telah menaruh obat tidur ke minumannya. Lily yang menyadari tingkah sang suami. Merasa puas tidak sia-sia rencana yang dibuatnya akan berhasil.
"Saatnya untuk menjalankan rencanaku," batinnya dan ini kesempatan bagus untuk mempermalukan Elina didepan semua orang selagi Damian pergi entah kemana.
Gadis cantik itu mengambil kembali microphone.
"Maaf semua telah menganggu waktu kalian, ada hal penting yang ingin saya sampaikan hari ini didepan kalian semua saya akan memperkenalkan istri kedua suami saya! Coba tebak siapa dia!?" beber Lily begitu antusias melihat seperti apa respon orang-orang.
Dan benar saja yang ia ditunggu-tunggu reaksi keterkejutan semua orang yang tak percaya dengan perkataannya.
"Anda sedang bercanda ya… yang kami tahu Damian tidak pernah dekat dengan wanita selain kamu istrinya," lontar tamu undangan membantah dan menganggap Lily bercanda.
"Tapi kalau itu benar lalu siapa wanita itu?"
"Tolong jelaskan pada kami nona tuan Damian benar menikahi wanita lain!?"
"Kapan pernikahan mereka terjadi?"
Lalu sekarang para reporter kembali bertanya karena tidak ada angin tak ada hujan tiba-tiba istri Damian itu membeberkan fakta kalau suaminya telah menikah lagi.
"Tunggu sebentar biar aku memanggilnya kemarin," ujarnya sembari menjentikkan jari, lalu sebuah lampu sorot menyoroti gadis yang duduk dengan menikmati hidangan disana.
"Yah itu dia wanita yang merebut hati Damian, perkenalkan namanya 'ELINA' istri muda suami saya!!" serunya menyeringai. "Mari beri dia tepuk tangan meriah," sambungnya hanya dia yang bertepuk tangan seorang diri.
"Ada apa ini kenapa Lily tidak marah atau kesal dia malah menyambut pelakor itu," bisik yang lain.
"Kalau aku jadi dia mungkin aku sudah menjambak rambut jalang itu," timpal yang lainnya.
Elina yang tidak jauh dapat mendengar mereka menjelek-jelekan dirinya. Karina yang tidak tunggu diam mengambil tindakan untuk membela teman baiknya.
"Tidak, semua itu bohong Elina tidak pernah menikah kalian jangan menuduhnya sembarangan tanpa adanya bukti!" decak Karina yang sudah bangkit dari tempat duduk.
"Kenapa tidak tanya sendiri pada sahabat jalang mu itu." Lily kembali bersuara menghina keras kepada gadis yang hanya terdiam.
"Anda bilang apa tadi barusan!" marah Karina yang hendak menghampiri Lily namun tangannya ditahan oleh Elina.
"El! Kamu sedang apa mereka sudah menghinamu kenapa kamu masih diam saja," geramnya tak tahu lagi yang harus dilakukan terhadap sang sahabat.
"Mereka semua benar Karina aku adalah orang ketiga di keluarga nona Lily, maaf aku tidak berdaya menyampaikan tentang ini terhadap mu," lirih Elina matanya tampak mengembun.
Tak hanya hinaan yang didapat Elina. Semua tamu undangan tak punya hati melemparinya dengan semua hidangan, bahkan tega menyiraminya dengan minuman panas.
"Biarkan kami yang membalas si perebut suami orang itu agar dia tahu pentingnya menjaga harga diri seorang wanita!" Para tamu kemudian kembali melempari kue ke wajah Elina.
"Cukup hentikan, jangan melempari mama lagi dia tidak bersalah! Hiks…"
Egi anak itu tak kuasa melihat ibunya dipermalukan. Dia tidak tahu apa-apa perihal permasalahan yang terjadi. Egi tahu ibunya sedang di hakimi orang-orang. Dia mencoba menghalau mereka yang ingin membuang sisa makanan dengan tubuh kecilnya. Anak itu terus terisak dia memohon untuk tidak menyakiti sang ibu. Namun tamu-tamu disana tidak mempedulikan permintaan Egi. Dan malah mengatainya anak haram.
"Pasti dia anak haramnya Damian tidak usah dipedulikan biarkan saja ibu dan anak itu diberi pelajaran!"
Elina marah seharusnya dia saja yang dilempari bukan anaknya. Ini kenapa anaknya juga yang jadi korban. Gadis itu tidak akan membiarkan orang-orang kaya itu seenaknya menyakiti putranya. Dia bangkit dan mengangkat kursi, ia lempar ke sembarang arah. Elina berteriak histeris.
"SHOP!!! Orang kaya seperti kalian cuma bermodal uang tapi apa hati nurani kalian saja tidak punya, tidakkah kalian lihat anak saya masih kecil dia tidak bersalah apapun disini kenapa.… Kalian jahat menyakitinya."
Pok! Pok! Pok!
Lily Kusuma berjalan ditengah-tengah kerumunan sambil bertepuk tangan dia menyeringai jahat. Tatapannya sinis saat melihat Elina. Dia jijik gadis itu masih bisa membela diri. Ingin rasanya ia membungkam mulut gadis sok pemberani itu.
"Kenapa kamu iri dengan kita yang memiliki uang dan kekuasaan, hah! Sadarlah kamu itu hanya kalangan bawa jangan sok-sokan jadi orang, jijik tahu," serang Lily dia sangat puas orang-orang hanya berpihak padanya.
Para reporter langsung menyiarkan siaran langsung. Mereka beruntung sekali melihat pertikaian dua istri Damian. Ini merupakan berita besar. Publik harus tahu tentang masalah di keluarga Sanjaya yang selalu dikenal dimata publik kalau mereka memegang teguh keharmonisan dan jarang terkena skandal.
Plak!
Tamparan yang cukup keras melayang ke pipi Lily. Gadis itu memegangi pipinya matanya terbelalak tajam pada lawan bicaranya.
"Aku tidak akan minta maaf yang pantas untuk minta maaf itu kamu Lily," tekan Elina perkataannya begitu tajam.
Lily bersiap mengangkat tangannya keatas tetapi dengan sigap dihentikan Karina. Lalu, sekali dorongan tubuh Lily ambruk di hamparan rerumputan hijau.
"Dasar wanita jalang berani sekali kalian ya," sentak Lily seraya bangkit.
Karina bertindak lagi dengan menjambak rambutnya kasar.
"Kami berdua bisa seberani semau kami dan orang biasa tidak selemah itu. Oyah aku lihai loh, mematahkan tulang orang mau ku coba praktekkan padamu," ucap Karina menekan akhir perkataannya seraya menyeringai. Gadis itu tidak sekedar bercanda dia serius dan hampir saja lengan Lily dipatahkan. Kalau saja anak buah Lily tidak datang gadis itu akan bersungguh-sungguh melakukannya.
"Argh! Jauhkan gadis gila itu dariku cepat!," titahnya pada para anak buahnya.
"Nyonya mereka sudah pergi!" lapor si anak buahnya tersengal.
"Apa!? Dasar tidak becus kalian cari mereka sampai dapat apapun caranya," perintah Lily bernada tinggi.
"Gawat kalau mereka lolos begitu saja gimana aku menjelaskan pada Damian nantinya," gumamnya kesal sesekali meringis sakit di lengannya.
BERSAMBUNG…
Next nggak nih🤭
Mana nih komennya 😌
ninggalin jejak dulu ❤️