NovelToon NovelToon
The Petals Bride

The Petals Bride

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Terpaksa Menikahi Murid / Sugar daddy / Selingkuh / Cinta Terlarang / Poligami
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

Evan Bramasta, cowok berbadan tinggi, kulit putih dan hidung bangir. Berusia 30 tahun yang berprofesi sebagai guru olahraga di sebuah Sekolah Menengah Atas dan sudah mempunyai seorang istri atas perjodohan dari orang tuanya. Istrinya bernama Sabina Elliana yang bekerja di sekolah yang sama dengan suaminya.

Beberapa bulan belakangan ini, Evan selalu memperhatikan seorang murid perempuan yang selalu membuatnya sakit di bagian bawah. Ia menginginkan gadis itu menjadi miliknya dengan cara apapun.

Namanya Ziyara Liffyani, gadis yatim piatu berparas cantik di usianya yang baru 17 tahun. Dia harus bekerja paruh waktu di toko buku untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Ziyara juga diam-diam sangat menyukai guru olahraganya itu. Apa pun akan Ziyara lakukan untuk menggapai cita-citanya dan mendapatkan keinginannya, termasuk menjadi istri simpanan guru olahraga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lebih Baik Aku Pergi

Sudah seminggu ini, sejak kepergian Evan menemui Sabina, ia tak pernah lagi berkunjung ke rumah yang Ziyara tempati dan Evan pun tak menghubungi Ziyara sama sekali, di sekolah pun pasangan suami istri itu tak pernah tampak hadir ke sekolah.

Ziyara merasa dirinya sekali lagi di permainkan oleh Evan, kali ini ia benar-benar akan pergi dan menjauh dari kehidupan Evan. Persetan dengan sekolahnya, ia merasa hidupnya pun sudah hancur.

Ziyara segera mengemasi semua barang-barangnya, ia sudah memesan tiket untuk pulang ke kampung halaman almarhum ayahnya di Bali. Bunyi knop pintu kamar mengalihkan atensi Ziyara, ia menoleh dan mendapati Evan yang sedang berjalan menuju ke arahnya.

“Kamu mau kemana, Babby?” tanya Evan tanpa merasa bersalah.

Ziyara hanya diam dengan wajah dingin tanpa ekspresi dan tetap melanjutkan mengemasi barang-barangnya untuk di masuki ke dalam koper. Evan menghentikan gerakan tangan Ziyara yang sibuk ke sana ke sini memasukan barang-barangnya.

“Kamu mau kemana?” tanya Evan sekali lagi.

“Lepas.”

“Babby.”

Ziyara menyentakkan tangannya dari pegangan Evan, ia sudah sangat muak dengan Evan dan benar-benar ingin memaki pria yang ada di hadapannya sekarang tanpa peduli yang dikatakannya ini kurang ajar atau tidak sopan.

“Jangan pernah nunjukin batang hidung Lo lagi di hadapan gue!” Ziyara berkata seraya menunjuk nunjuk jari telunjuknyanya di depan wajah Evan.

Evan yang tak senang Ziyara berkata seperti itu mencoba meredam amarahnya dengan menggertakkan giginya. Ziyara pun melanjutkan kegiatan mengemasnya, Evan menarik kembali lengan Ziyara dan mencoba untuk mencium bibir kekasihnya.

“Lepas brengsek!”

“KAMU KENAPA?” teriak Evan.

“Lo tanya kenapa? Lo berengsek tahu gak ...  seminggu yang lalu setelah Lo make tubuh gue ...  Lo pergi dan enggak pernah ngunjungin gue bahkan ngabarin gue lagi ...  dan sekarang Lo dateng dengan santainya dan mau make gue lagi? Iya? Selacur itu gue di mata Lo, Anjing?”

Evan menarik napasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan, ia sangat tak suka jika Ziyara berkata kasar seperti itu, kecuali sedang ehem-ehem dengannya. Ia ingin menjelaskan apa yang terjadi. Ia mencoba mengambil tangan Ziyara lagi tapi segera ditepis oleh Ziyaranya.

“Dengerin Daddy dulu, Sayang!”

“Gak, gue enggak mau dengerin apa-apa lagi dari cowok brengsek kayak Lo!”

“Ziyara Bramasta!” Evan meneriaki nama Ziyara dengan nama belakangnya sendiri, Evan Bramasta.

Sekali lagi Ziyara kaget dengan teriakan yang sudah dua kali Evan lakukan terhadapnya hari ini.

“Huhhh, dengerin Daddy dulu ya, Sayang,” ujar Evan kembali dengan nada lembutnya seperti biasa.

“Sabina hamil.”

DEGHHH!

Dada Ziyara berdegup kencang, sekarang ia percaya kalau ia memang harus benar-benar pergi dari hidup Evan.

“Selamat,” ucap Ziyara dan membalikkan badannya dan ingin meraih kopernya.

Evan cepat-cepat memeluk tubuh Ziyara dari belakang, tak ingin membiarkan kekasihnya pergi lagi.

“Jangan pergi lagi, Babby.”

“Teruuus? Gue harus tetap jadi lacur Lo gitu?”

“Babby ...  Daddy enggak suka kamu ngomong kasar kayak gitu ... enggak baik perempuan ngomong kasar.”

“Gue enggak peduli, sekarang Lo lepasin gue!”

“Gak, sebelum kamu dengerin penjelasan Daddy.”

“Gue enggak mau dengerin apa-apa lagi dari mulut Lo, Evan!”

“Nakal banget mulutnya manggil manggil Evan!” Evan menyentil mulut Ziyara dengan jarinya.

“Awwhhh ... sakit tau.”

Evan menarik Ziyara dan membawanya ke kasur lalu mendudukkan Ziyara di atas pahanya dan ia memeluk tubuh Ziyara dari belakang. Evan menumpukan dagunya ke bahu Ziyara.

“Seminggu yang lalu Sabina nelpon kalau dia pusing sama mual, setelah diperiksa ke rumah sakit ternyata dia positif hamil. Habis pulang nganterin dia, Daddy langsung mau pulang ke sini tapi malah ditahan enggak dibolehin kemana-mana,” jelas Evan.

“Terus besok paginya pas Daddy mau kesini, Daddy dapat kabar kalau ibunya Sabina meninggal di Jogja, jadi Daddy sama Sabina langsung pergi kesana Sayang, Daddy enggak sempat ngabarin kamu dan memang enggak ada megang HP,” lanjut Evan menjelaskan panjang lebar perihal dia tak pulang ke sini dan mengabari Ziyara.

Ziyara mendengar dengan seksama penjelasan dari Evan, ia tak tahu kalau itu jujur atau bohong. Tapi hatinya sedikit merasa lega dan kebanyakan merasa takut akan ditinggal Evan, sebab istrinya sedang mengandung anak Evan. Padahal tadi ia sudah sangat mantap untuk meninggalkan Evan.

“Babby, kenapa jadi diem gini? Hm?"

Ziyara ingin bangkit dari paha Evan tapi ditahan oleh Evan dengan pelukan kencangnya.

“Biarin aku pergi,” ucap Ziyara yang sudah merubah panggilannya.

“Kenapa? Mau pergi kemana?"

“Buk Sabina hamil, kamu pasti mau buang aku.”

“Nooo, siapa yang bilang kayak gitu? Daddy enggak pernah berfikir untuk buang kamu Sayang, jauh banget pikiran kamu.”

“Terus aku harus gimana? Aku harus tetap jadi pacar dan partner sex kamu?”

“Daddy enggak suka ya kalau kamu ngomong kayak gitu, kalau kamu mau hari ini juga Daddy nikahin kamu.”

Ziyara membalikkan badannya dan memeluk leher Evan.

“Jangan tinggalin aku,” ucap Ziyara dengan suara paraunya.

“Enggak sayang, Daddy enggak akan ninggalin Babby apa pun yang terjadi ... enggak akan pernah.”

“Janji?”

“Janji,” ucap Evan. “Emang mau pergi kemana ha?” tanya Evan.

“Bali.”

“Berani kamu, ya? Mau ninggalin Daddy lagi?” ucap Evan dengan menampar brutu Ziyara.

“Udah sakit hati kok, ya berani lah ...  di Bali juga banyak bule-bule, bisa lah dijadiin pacar,” jawab Ziyara.

Tiba-tiba Ziyara berteriak karena Evan menguyel kencang dadanya.

“Ahh ...  DAD!!"

“Apa?”

“Sakit, ih.”

“Siapa suruh ngomongin laki-laki lain, terus mau di jadiin pacar.”

“Tau ah, awass.”

“Daddy kangen, Sayang,” ucap Evan sambil menempelkan hidungnya ke leher Ziyara.

“Geli ih Dad, kumis sama jambang kamu udah panjang banget.”

“Nanti cukurin ya, Sayang,” pinta Evan.

“Hmm.”

“Sama rambut yang di bawah juga,” ucap Evan lagi.

“Iya, Daddy.”

“Babby ...."

“Apa?”

“Mau nen.”

“Buka sendiri,” ucap Ziyara.

Evan membuka kancing baju kemeja yang dikenakan Ziyara dan membuang baju itu ke lantai, lalu membuka kaitan bra merah yang Ziyara pakai.

Evan menguyel dada kekasihnya dengan pelan, menarik-narik kismis itu supaya mengeras, setelah kismis Ziyara keras Evan memelintir dan mencubit-cubit, lalu memasukkan ke dalam mulutnya.

“Mmmhh.”

“Anget banget mulut Daddy. Ohh, enak Dad, terus!”

Tangan kiri Evan menguyel dada kanan Ziyara dengan sangat kencang dan mencubit cubit kismisnya agar semakin mengeras.

“Yang kiri pingin diisep juga Dad ...  Aaakkkhhh.”

Evan langsung memindahkan hisapan mulutnya ke dada kiri Ziyara, menyantap serta menarik dengan giginya.

“Uhhh ...  kangen banget sama mulut Daddy ... ohh.”

Santapan Evan naik ke leher Ziyara, mengecup dan menyesap leher itu hingga menciptakan bercak bewarna merah.

“Ahh ...  jangan berhenti Dad ...  habisin Babby hari ini ...  pakai Babby, Dad ... Babby pingin di masukin.”

“Kamu selalu bikin Daddy kepingin sayang.”

“Habisin Babby sekarang Dad ...  Babby kangen titid Daddy.”

Evan mendirikan Ziyara lalu membuka kancing dan resleting celana jeans yang dipakainya. Ziyara pun dengan tergesa-gesa membuka kemeja dan celana kain yang di pakai Evan.

Evan mengelus rahim dan memainkan kacang saraf kekasihnya menggunakan jarinya, tangan satunya lagi ia gunakan untuk memelintir kismis Ziyara. Sedangkan tangan kanan Ziyara membelit leher Evan dan mulutnya mencibir leher Evan.

1
NH..8537
smg ke depan Evan benar jadi suami yg setia🤭 udah mau jd Dady Evan..jd hrs jadi contoh yg baik buat anak..mu nti😁 lanjuttt Kaka 👍🙏😘
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Narimah Ahmad
mulai
NH..8537
bagus alur cerita..nya..lain daripada yg lain 😁
Elvania Dityara 🌸: maaciii kak 👀
total 1 replies
NH..8537
pagi" sdh baca yg..ah..uh..salut sm Kaka penulis..nya..tetap semangat slalu ya kak💪🙏😘
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
NH..8537
gaskeun kak👍smg Kaka sehat slalu 💪🙏
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Wiwit Widiarti
bagus cerai sj sabina banyak laki2 lain yg lebih baik di luaran sana sudah jelas2 evan gk cinta dan sudah nikah lagi dengan perempuan lain,semangat sabina cinta sendiri itu sakit tunjukkan klo kamu bisa 💪💪💪💪
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
$u$!
lama lama pusing aq bacanya
$u$!
isssss kayaknya lg puber tu p.gurunya
$u$!
ihhh kok kayak guruku waktu smk guru olahraga sama muridnya sendiri alhasil dinikahin juga karena hamidun 🙈🙈🙈🙈
Ceisye
jahat
Ceisye
kasihan muridnya
Ceisye
awal perselingkuhan bakal terjadi 🤭🤭🤭🤭. Pak guru Evan bisa ya???. 👍👍👍
NH..8537
salam kenal Kaka😁 lanjuttt 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!