NovelToon NovelToon
Not Her, But Me!

Not Her, But Me!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:76
Nilai: 5
Nama Author: Mecca SK

Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Briella tersenyum lebar ketika mendapatkan kabar bahagia dari Inggris. Nenek nya itu menghubungi kedua orang tua nya, dan mengabari jika Brianna sampai sekarang belum juga sampai di rumah. Gadis itu mendadak menghilang, padahal jelas ada data mengenai diri nya di dalam daftar penumpang pesawat itu.

Kemana Brianna? Entahlah...

Briella sama sekali tidak peduli walaupun gadis itu menghilang di sana. Bahkan akan jauh lebih bagus jika gadis itu menghilang untuk selama - lama nya, dan tidak pernah kembali lagi ke negara ini. Dengan begitu dia bisa menjalani kehidupan yang damai dan tentram seumur hidup nya, tanpa harus berbagi ataupun bersaing dengan saudara kembar nya. Dia akan menjadi satu - satu nya anak di keluarga ini, yang akan selalu di sayang dan juga dibanggakan.

Bukan tanpa alasan Briella memusuhi Brianna selama ini. Gadis itu selalu merasa tertekan setiap kali dibandingkan dengan Brianna oleh kedua orang tua nya sendiri. Mereka berdua selalu dituntut untuk bersaing dalam segala hal, guna membuktikan siapa yang paling unggul diantara mereka berdua. Sial nya dulu Briella selalu saja kalah, dan membuat kedua orang tua nya lebih menaruh perhatian lebih pada Brianna.

Brianna sangat pintar, dan gadis itu mampu mempelajari semua hal dalam waktu singkat. Hal itu jelas tidak bisa disaingi oleh Briella, yang hanya memiliki kecerdasan rata - rata. Kedua orang tua nya menjadi lebih sayang pada Brianna, dan hal itu membuat nya merasa sangat iri.

Dia tentu saja tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Dia mencoba untuk menarik atensi kedua orang tua nya, dengan berbagai cara. Namun hasil nya selalu nihil, karena Brianna selalu lebih unggul dari nya. Hal itu membuat nya kesal, dan mulai memikirkan cara curang agar bisa mengalahkan gadis itu.

Suatu ketika ada salah satu teman mereka yang orang tua nya baru pulang dari luar negeri. Teman mereka itu diberikan sebuah gelang yang sangat cantik, dan harga nya jelas sangat mahal. Saat itu Brianna terlihat sangat tertarik dengan gelang itu, bahkan hingga diri nya meminta ijin untuk mencoba nya.

Di saat itulah Briella mendapatkan sebuah ide bagus, agar saudara kembar nya itu terkena masalah. Secara diam - diam dia mengambil gelang itu, dan menyembunyikan nya di dalam tempat pensil milik Brianna. Tak lama teman mereka mulai sadar jika gelang nya menghilang dan melaporkan hal itu pada guru mereka. Semua anak diperiksa dan digeledah, hingga akhir nya gelang itu berhasil ditemukan di dalam kotak pensil milik Brianna.

Brianna menangis dan membantah semua tuduhan yang mengatakan jika diri nya adalah seorang pencuri kecil. Kedua orang tua dipanggil untuk menghadap ke pihak sekolah, dan menyelesaikan masalah ini dengan cara yang baik. Dan di situlah awal mula posisi Brianna mulai tersingkir kan.

Kedua orang tua nya merasa malu dan juga kecewa pada Brianna. Mereka mulai mendidik nya dengan cara yang keras, agar sikap buruk anak nya itu bisa hilang. Hal itu membuat mental Brianna sedikit terguncang, dan membuat nya menjadi pribadi yang jauh lebih tertutup. Dia menghindari pergaulan dengn siapapun, karena tidak memiliki lagi kepercayaan pada mereka semua.

Briella memanfaat hal itu untuk menarik cinta dan kasih sayang kedua orang tua nya. Sikap nya yang ceria dan energik, mampu memberikan keceriaan tersendiri di rumah mereka. Hingga pada akhirnya dia berhasil menjadi anak kesayangan di rumah.

Namun menjadi anak yang mempunyai sikap manis juga penurut itu, nyata nya terasa sangat melelahkan juga. Mungkin karena dia melakukan nya hanya demi menarik atensi, dan bukan dilakukan sesuai dengan keinginan hati nya sendiri.

Di saat itulah Briella mulai mencari pelepasan stress di luar rumah. Dia melakukan banyak kenakalan remaja, bersama dengan anggota genk nya. Dia bisa berekspresi dengan lebih bebas, tanpa harus takut akan penilaian dan tekanan dari kedua orang tua nya.

Perkelahian, perundungan, minuman keras, narkoba dan sex bebas sudah pernah dicoba oleh nya. Dia menikmati semua itu dan mulai ketagihan akan sensasi nya. Apalagi jika dia bisa memperlakukan orang lain dengan sangat buruk, dan meletakan mereka dibawah dominasi diri nya. Kurang lebih seperti yang dia lakukan pada Roseanne dulu.

Briella yang malas untuk terlibat dalam persaingan, nyata nya harus bersaing dengan anggota genk nya sendiri untuk memperebutkan posisi ketua klub cheerleader. Dia yang terbiasa memperoleh segala sesuatu dengan cara yang instan, pasti nya akan kalah telak melawan gadis yang memiliki semangat juang yang tinggi itu.

Namun hal itu tidak sedikit pun membuat nya menyerah. Dia mulai memikirkan sebuah cara untuk menghancurkan mental Roseanne agar gadis itu kalah melawan diri nya di acara pengangkatan nanti.

Di saat acara ulang tahun Roseanne, dia menggelar sebuah pesta minuman keras di salah satu apartemen milik anggota genk, yang dihadiri oleh para siswa berandalan di sekolah nya. Roseanne dipaksa datang dan dicekoki oleh banyak minuman keras, hingga membuat nya mabuk dan mulai kehilangan kontrol atas tubuh nya sendiri.

Di saat itulah Briella memulai aksi nya, dengan menelanjangi gadis itu dihadapan para berandal. Mereka yang berada di dalam pengaruh alkohol tentu nya tidak bisa berpikir dengan jernih, sehingga nekad melakukan sesuatu yang melewati batasan hingga membuat gadis itu trauma.

Dan Briella kembali keluar sebagai pemenang nya!

***

" Terimakasih karena telah mengijinkan ku bekerja di sini, Tuan! "

Brianna tersenyum senang, ketika berhasil mendapatkan sebuah pekerjaan paruh waktu di restoran yang berada tidak jauh dari apartemen nya. Bayaran nya memang tidak seberapa, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri sehingga dia tidak perlu menghabiskan uang tabungan nya sendiri.

" Bekerjalah dengan giat, agar upah mu bisa aku naik kan! " Ucap pria tua yang bernama Mr. Miller itu.

" Tentu! "

Brianna segera pergi ke ruangan karyawan dan mengganti pakaian nya dengan seragam kerja. Dia ditempatkan di bagian depan sebagai waiters yang akan melayani pelanggan secara langsung. Hal ini seperti sebuah tantangan baru untuk nya, yang tidak terlalu suka berbaur dengan orang - orang baru. Tapi dia bisa menjadikan ini sebagai langkah awal untuk perubahan nya, kan!? Karena itulah dia akan bekerja sebaik mungkin, dan tidak membuat Mr. Miller kecewa.

Hari pertama dilalui nya dengan cukup baik, walaupun terkadang dia membuat beberapa kesalahan kecil yang untung nya masih bisa dimaklumi oleh semua orang. Dia berjanji akan bekerja lebih baik lagi besok, dan tidak lagi membuat kesalahan yang sama.

" Kau sudah mau pulang? " Tanya Stella yang merupakan salah satu rekan kerja nya.

Brianna mengangguk, " Ya. Jam kerja ku sudah habis! " Jawab nya.

" Jika kinerja mu bagus, aku yakin Mr. Miller akan mengangkat mu sebagai karyawan tetap. Jadi bekerjalah sebaik mungkin, oke! "

" Oke. Terimakasih untuk dukungan mu. Aku sangat terbantu karena nya! "

" Bukan masalah! "

Brianna merasa jika dia beruntung. Di negara asing ini dia justru banyak bertemu dengan orang - orang baik, yang bersedia membantu nya dengan tulus. Dulu dia terlalu membatasi pergaulan, karena lingkungan nya dipenuhi oleh orang Toxic. Tapi kini dia merasa jauh lebih leluasa, karena banyaknya orang baik di sekitar nya.

Apakah semua ini memang rencana Tuhan, agar bisa melepaskan nya dari lingkungan Toxic itu!? Jika iya, maka dia harus lebih banyak bersyukur. Dan dia juga akan lebih sering berdoa agar kehidupan nya bisa berjalan semakin baik di masa depan.

" Anna... Bawalah ini untuk makan malam mu di apartemen nanti! " Ucap Chef Chen, ketika dia berjalan melewati dapur.

" Apakah tidak apa - apa jika aku membawa nya pulang, tanpa membayar? " Tanya Brianna dengan ragu.

" Tentu saja. Semua karyawan di sini selalu mendapatkan jatah makanan nya, dan ini adalah jatah milik mu hari ini. Ambil lah, agar Mr Miller tidak marah padamu! "

Beberapa karyawan yang lain membenarkan hal itu, dan membuat Brianna merasa jauh lebih lega. Dia menerima bungkusan makanan itu dengan senang hati, karena bisa menghemat uang makan nya.

Hei... Hidup nya benar - benar dibuat mudah di sini!

Brianna berjalan menyusuri jalan yang gelap sambil bersenandung kecil. Dia sama sekali tidak merasa takut berjalan sendiri di waktu semalam ini, karena wilayah tempat nya tinggal bukanlah wilayah yang rawan akan kejahatan. Meskipun terkesan sepi dan menyeramkan tapi wilayah ini cukup aman untuk gadis lajang seperti diri nya.

Duk...

Langkah kaki nya terhenti, ketika dia mendengar suara benturan di sebuah gang. Dia mengintip ke gang yang gelap itu, dan terkejut melihat seorang pria yang terkapar di sana. Dengan cepat dia menghampiri pria itu, dan memeriksa kondisinya.

" Hey... Bangunlah. Apa kau baik - baik saja? " Tanya Brianna dengan nada khawatir.

Tidak ada luka lebam, ataupun luka tusukan di tubuh pria itu, yang menandakan jika pria itu sama sekali bukan korban kejahatan. Tapi kenapa pria itu bisa jatuh terkapar di tempat seperti ini? Aneh!

Apakah dia dalam pengaruh alkohol atau obat terlarang?

Brianna mendekatkan wajah nya untuk mencium nafas pria itu. Sedikitpun dia tidak mencium aroma alkohol, hingga bisa dipastikan jika pria ini tidak sedang mabuk. Dan opsi yang tersisa menandakan jika pria itu sedang dalam pengaruh obat terlarang.

Ah, dia tidak mau melibatkan diri dengan orang - orang yang terpengaruh dengan obat semacam itu. Hal itu hanya akan membawa masalah baru untuk nya, dan dia jelas tidak mau membiarkan hal itu terjadi. Seperti nya meninggalkan pria ini di sini adalah pilihan yang terbaik.

Grep...

Brianna tersentak ketika merasakan sebuah cengkraman di pergelangan kaki nya. Dia melirik ke bawah, dan baru menyadari jika pria yang terkapar itu sudah membuka mata nya dan sedang menatap nya dengan lekat.

" Lapar... "

Apa?

Brianna mengernyitkan kening nya ketika mendengar suara lirih pria itu. Dia berjongkok agar bisa mendengar nya dengan lebih jelas lagi. " Apa yang tadi kau katakan padaku? " Tanya nya.

" Aku lapar... "

Astaga!

Tawa Brianna hampir saja meledak, jika dia tidak segera mengontrol diri nya. Tidak etis rasa nya dia tertawa puas, ketika ada seseorang yang tengah kelaparan berada di dekat nya. Dia tidak sejahat itu, oke!?

Brianna membantu pria itu untuk duduk, dan bersandar di dinding. Setelah nya dia meraih paper bag milik nya, yang berisi makanan dari restoran tempat kerja nya.

" Aku diberikan makanan ini oleh chef dimana aku bekerja paruh waktu di sana. Kuharap ini bisa sedikit membantu mu menghilangkan rasa lapar! " Ucap nya sambil memberikan bungkusan makanan nya, pada pria itu.

Namun Brianna sadar jika pria itu terlalu lemas untuk meraih makanan yang diberikan nya, hingga tanpa pikir panjang dia segera membuka bungkusan makanan nya dan menyuapi pria itu secara perlahan.

Sesekali beramal baik pada pengemis tidak akan membuat nya mengalami kerugian apapun, kan!? Terlebih dia juga terbiasa memberi makanan pada anak - anak jalanan ketika berada di Indonesia.

Pria itu makan dengan lahap, dengan mata yang terus menatap Brianna dengan lekat. Mata tajam nya memindai gadis itu dan menyadari jika gadis itu bukanlah warga asli daerah ini. Wajah nya cenderung ke arah oriental, dan kemungkinan besar gadis ini berasal dari wilayah asia.

Menarik!

" Minumlah! " Ucap Brianna ketika makanan nya sudah habis dimakan oleh pria itu, " Setelah ini kuharap kau punya tenaga untuk pulang ke rumah mu. Jangan tidur di gang seperti ini, karena bisa saja kau dianggap orang mencurigakan oleh orang lain. "

" Siapa nama mu? " Tanya pria itu.

" Nama ku, Brianna. Kau bisa memanggilku Anna! "

Anna...

Ujung bibir pria itu sedikit terangkat dan membentuk sebuah senyuman tipis. Brianna sendiri tidak bisa melihat nya, karena itu terjadi dalam waktu yang singkat.

" Aku pulang ya. Kau juga cepatlah pulang, karena orang tua mu pasti cemas menunggu mu di rumah! "

Brianna melambai pelan, sebelum akhirnya meningalkan pria itu. Dia pergi ke apartemen nya, dan berniat membuat mie instan untuk makan malam karena perutnya juga sudah mulai terasa lapar.

Walaupun harus kehilangan makan malam nya, tapi dia merasa senang karena bisa menolong orang lain. Karena dia percaya jika semakin banyak diri nya membantu orang lain yang membutuhkan, maka semakin banyak juga kebaikan yang akan menghampiri nya.

Dia benar, kan!?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!