NovelToon NovelToon
Crazy Women Transmigration

Crazy Women Transmigration

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Time Travel / Romansa / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:54.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

"Aku ini gila, tentu saja seleraku harus orang gila."

Ketika wanita gila mengalami Transmigrasi jiwa, bukan mengejar pangeran dia justru mengejar sesama orang gila.

Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

merasa di hargai

"Nah bagaimana? kau tidak bisa menarik kembali kata-katamu." Ucap Rui, seenaknya.

"Sebagai Jendral, kau berada di bawah perintahku. Mau tidak mau kau harus memenuhi semua perintah dariku." Ucap Kaisar.

"Untuk berperang? aku akan melakukannya, tapi jika mengenai Selir dan urusan pribadi lainnya jangan harap." Ucap Rui.

"Jadi sebenarnya apa yang kau inginkan?." Kaisar ingin menampol wajah Rui.

"Aku ingin menjadi Jendral Agung, supaya bisa menginjak-injak wajah sombong Ayah Selir Agung." Jujur Rui.

"Sejak awal niatmu sudah seburuk ini?." Kaisar berpikir untuk membatalkan ucapannya.

"Kenapa? aku akan melakukan tugasku sebagai Jendral dengan baik, aku pastikan keamanan Fanglin terjamin. Tapi aku minta banyak hal sebagai gantinya, aku tidak suka apapun yang Istri dan anaku benci. Aku akan menunjukkan kelayakanku, aku tidak punya belas kasih sepertimu, tapi aku ini yang terkuat diantara anak-anakmu." Ucap Rui.

Kaisar terdiam, tidak di pungkiri jika ucapan Rui benar. Tugas Jendral memang hanya mengurus keamanan dan kekuatan, Rui memang sangat cocok di bidang itu meskipun dia gila.

Crangg

"Dengan kuasaku sebagai Kaisar negri ini, aku secara resmi mengangkat Pangeran Fang Rui sebagai Jendral Agung Kekaisaran Fanglin."

Kaisar menempelkan pedangnya di pundak Rui, lalu memberikan Dekrit Kaisar. Kelebihan Rui sangat banyak, apalagi di bidang kekuatan. Lebih baik menjadi sekutu daripada musuh orang gila, meksipun sama-sama memusingkan pilihan ini jauh lebih baik.

Semua orang bungkam, mereka tidak bisa menentang sebuah Dekrit. Rui mendapatkan plakat Jendral Agung yang selama ini terus kosong dan di pegang oleh Kaisar sendiri, kini kekuatan Fanglin semakin kuat karena Jendral Agung baru yang gila.

"Pergi ke perbatasan barat, timur, selatan dan Utara. Amankan wilayah Fanglin dari ancaman apapun, pastikan tidak ada yang kelaparan di setiap sudut perbatasan. Pergi, kalian bukan prajurit Kekaisaran, kalian adalah pasukanku dan hanya berada dibawah perintahku. Bunuh semua penyusup setelah menyerap informasinya, jangan lengah dan segera kirimkan sinyal di situasi darurat." Ucap Rui, wibawanya muncul.

"BAIIK KETUA." Mereka berlutut, lalu melesat pergi sesuai kelompok.

Tersisa sekitar 20.000 pasukan di halaman Istana, Rui merasa lega karena kini dia yang menjaga keamanan Istana. Artinya dia bebas melakukan apa saja yang dia mau, tentu dia tidak mau bertindak curang tapi ini jauh lebih baik karena dia memegang kendali keamanan.

"Pergi berjaga di setiap sudut Istana, patahkan kepala mereka yang berani bekerja dengan malas-malasan. Utamakan keamanan Kaisar, para Pangeran dan Putri, untuk selir agung dan pangeran ketiga kalian hanya perlu tidak membiarkan mereka mati konyol." Ucap Rui, benar-benar pilih kasih.

Setelah pasukan mencar, kini Rui tersenyum dengan menakutkan. Dia merasa puas, rencana awalnya sudah jalan dengan baik. Siapa sangka semua selesai dalam satu hari, dia benar-benar beruntung.

"Mau kemana kau?." Ujar Kaisar.

"Pulang tentu saja." Saut Rui, naik keatas kudanya.

"Apa? kau harus bekerja." Kaisar pusing.

"Pasukanku sudah bekerja, untuk masalah lainnya akan aku kerjakan dari rumah." Ucap Rui, pergi begitu saja.

"Benar-benar seenaknya, kenapa aku tidak memukulnya saja tadi." Geram Kaisar, merasa asam urat.

Rui memacu kudanya dengan cepat, berangkat membawa 60.000 pasukan dan pulang sendirian membawa plakat Jendral Agung. Dia ingin memberitahukan ini pada Ruby dan Xui.

Saat melewati pasar sebelum persimpangan, Rui melihat perhiasan wanita berkilauan. Dia membelinya untuk Ruby, dia juga membeli hiasan rambut untuk Xui.

Dia kembali ke Paviliun dengan hati gembira, sampai di paviliun dia langsung mengikat kuda di kandangnya. Dia heran karena sudah ada banyak pelayan di paviliun yang tadinya sepi, bahkan pasukan elit juga ditugaskan menjadi penjaga Paviliun.

Rui merasa tidak nyaman karena ramai, dia mencari dimana Ruby berada. Entah kenapa meskipun ramai tetap terasa sepi jika Ruby belum terlihat di matanya.

"Rui?."

"Ruby!." Rui menoleh dan tersenyum cerah.

Menatap Ruby yang sedang duduk dengan anggun, Hanfu putihnya sangat menawan membuat jantung Rui berdebar tidak karuan.

"Bagaimana? apa semuanya berjalan dengan lancar?." Tanya Ruby.

"Ya, lihat ini." Rui memperlihatkan plakat nya.

"Wah apa itu?." Bingung Ruby.

"Plakat Jendral Agung, mulai sekarang kau adalah Istri dari seorang Jendral Agung Kekaisaran Fanglin." Ujar Rui, terlihat senang.

"BENARKAH?!." Ruby langsung bersorak dengan excited, memberikan apresiasi.

"Selamat!! kau pasti sudah bekerja keras." Pekik Ruby, memeluk Rui dengan penuh perasaan.

"Terimakasih, kau benar-benar membuatku merasa dihargai." Rui tersenyum tulus.

"Ayo kita beritahu Xui, dia pasti akan sangat bangga padamu." Ujar Ruby.

"Benarkah?." Rui merasa malu.

"Tentu saja, Ayahnya adalah seorang Jendral Agung. Tentu saja dia akan sangat bangga, dia anak seorang Jendral." Ucap Ruby menggebu-gebu sambil menggandeng tangan Rui.

Rui menatap dengan senyum geli, tapi dia sangat menyukainya. Sisi Ruby yang supportif, menghargai hal-hal kecil dan tidak pernah membuatnya merasa direndahkan. Meskipun Ruby memang dominan, tapi dia bisa menghargai pasangannya dengan baik.

"XUIII." Teriak Ruby dengan semangat.

Xui berlari keluar dari Kamarnya, berpikir terjadi sesuatu. Melihat senyum cerah Ibunya dan wajah Ayahnya yang terlihat cerah, Xui jadi ikutan tersenyum.

"Ada apa Ibu?." Tanya Xui.

"Ayahmu punya kejutan." Ucap Ruby.

"Benarkah?." Xui menatap Rui penasaran.

Rui merasa kikuk dan canggung, dia merasa kesulitan mengatur ekspresi. Dia juga bingung bagaimana caranya dia mengatakannya, situasi jadi kikuk karena Rui yang mendadak gugup.

"Ekhem... Ayah baru saja di SAH kan menjadi Jendral Agung." Lirih Rui, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tidak berani berkontak mata dengan Xui.

"BENARKAH?." Pekikan familiar di telinga Rui.

Dia menoleh ke arah Xui yang menatapnya penuh binar cerah, Rui merasa malu dan tersipu. Ini terasa asing baginya, tapi tidak buruk juga.

Greb

"Selamat Ayah, kalau saja aku tau Ayah akan mendapatkan gelar Jendral Agung. Aku pasti akan merengek ikut tadi pagi." Ucap Xui, menyesal tidak melihatnya.

"Ikut untuk apa?." Heran Rui, dia tidak menolak pelukan dari Xui.

"Melihat Ayah yang di nobatkan oleh Kaisar, dimana Ayah membungkuk dan Kaisar menempelkan pedangnya di pundak Ayah. Itu acara yang sangat sakral, andai saja aku bisa melihatnya." Ucap Xui, penuh binar cerah.

Rui hanya tersenyum kikuk, untung saja Xui tidak ikut. Andai saja dia tahu jika sumpahnya tadi sangat berbeda dengan yang dia bayangkan, Rui jadi merasa menyesal. Jika dia tau Xui mengagumi hal remeh seperti itu, dia pasti akan berlutut agar terlihat keren.

"Baiklah Tuan Jendral, bagiamana jika kita makan malam hotpot?." Ucap Rui, tersenyum hangat.

"Ayo!! kita makan di gazebo, kita rayakan untuk Ayah." Ucap Xui, excited.

Rui tersenyum karena merasa sangat di hargai, meskipun bukan hal yang mewah. Tapi kenangan sederhana seperti ini yang justru sulit di lupakan, Rui merasa nyaman dan ingin selalu merasakan kebahagiaan sederhana seperti ini.

Pelayan menyiapkan hotpot di gazebo, Ruby mekan malam hangat bersama keluarga kecilnya. Hal seperti ini tidak bisa dia rasakan di kehidupan pertama, dia bersyukur karena di sini dia memiliki keluarga dan merasakan kebahagiaan sederhana seperti ini.

"Ayah, Ibu.. Katanya di umurku yang sekarang sudah boleh minum arak." Ucap Xui dengan takut-takut.

"Benarkah?." Ruby menatap Rui, bertanya.

"Benar, umur 17 sudah bisa dibilang dewasa." Jawab Rui.

"Baiklah, Pelayan tolong siapkan arak terbaik untuk Xui." Pekik Ruby, dia bukan orangtua kolot.

Xui berbinar cerah, dia merasa sangat penasaran dengan rasa arak dan kenapa orang dewasa sangat menyukainya, bahkan ada yang sampai kecanduan.

Rui menuangkan arak pada gelas kecil untuk Xui, Ruby dan Dirinya. Mereka akan minum bersama untuk pertama kalinya, ini juga pertama kalinya Ruby mabok di zaman ini.

"Katanya ini arak buah usia ribuan tahun yang mahal dan langka. Aku jadi penasaran seperti apa rasanya." Ucap Ruby.

Gluk

Gluk

Ruby dan Rui menenggak gelas mereka, Rui terlihat biasa saja sedangkan Ruby terkejut karena rasanya enak. Bahkan lebih enak dari miras di zaman modern, ini terlihat lebih manis tapi sensasi Alkohol nya kuat.

"Wahh ini enak Xui, cobalah." Ucap Ruby.

Gluk

"Huekkk... pweh.. uhuk..uhuk." Xui terkejut bukan main dengan rasanya. Dia pikir rasanya akan manis seperti sari buah, siapa sangka rasanya sangat panas dan menyengat di tenggorokannya.

"Hey pelan-pelan saja." Rui memberikan Xui air hangat.

"Huekk.. rasa macam apa itu." Xui langsung trauma.

"Mungkin karena baru pertama kali kau jadi terkejut, coba kau makan daging dan minum arak dengan natural. Kau bisa berhenti jika memang sudah merasa mual atau pusing." Ucap Ruby.

Xui mengikuti, setiap dia meminum arak dia sangat mual dan trauma berat. Tapi dia berusaha menikmatinya, apalagi melihat wajah Ayah dan Ibunya yang terlihat baik-baik saja.

Wajah Xui sudah merah padam setelah menghabiskan setengah botol. Ruby dan Rui sudah merasa pusing, sedangkan Xui sudah sangat terlihat teler tapi berusaha sok sadar.

"Xui." Panggil Ruby.

"Hiks... Ayah." Tiba-tiba Xui menangis.

"Eh kenapa dia?." Kaget Ruby.

Rui menarik Xui agar duduk mendekat padanya, tubuh Xui sudah lemas sempoyongan. Wajahnya merah padam dan panas, dia bahkan terus menangis entah kenapa.

"Kau sudah mabuk, istirahat saja." Ucap Rui, tidak tau cara menenangkan anak menangis.

Xui menangis, bahkan mengelap ingusnya pada Hanfu milik Rui. Ternyata Xui saat mabuk jadi manja dan cengeng, dia bahkan lebih manja dari bayi. Rui yang ketempelan Xui hanya bisa pasrah, meksipun begitu dia tetap makan dan menemani Ruby minum dengan tenang.

"Sepertinya dia bisa menujukan sisi ini saat mabuk ya, bukankah dia manis. Lihat dia bahkan tidak malu duduk memelukmu." Ruby tersenyum geli, melihat wajah Xui yang teler.

Rui menunduk, melihat Xui yang terus saja menatapnya dengan tatapan polos. Rui merasa heran, kenapa Xui sedari tadi menatapnya. Sebenarnya apa yang ingin bocah ini katakan padanya.

1
Jeffie Firmansyah
keren Thor 💪
Mellisa Gottardo: terimakasih
total 1 replies
Jeffie Firmansyah
ngakak bacanya... reinkarnasi aja masih tawar menawar gak mau rugiiii 🤣🤣🤣
Mellisa Gottardo: bisnis ini🥹
total 1 replies
Pecinta Novel
Semangat thorr🔥
Mellisa Gottardo: siapp
total 1 replies
Pecinta Novel
waduh gantengnya 😍
Mellisa Gottardo: ekhem
total 1 replies
Babyme
jodoh Xui udah muncul😍
Mellisa Gottardo: cihuy 🤣
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
Mellisa Gottardo: siaap
total 1 replies
Evi Marena
wahhhh konflik baru nih,kayaknya seru..,biar sese x Rui harus diingat kan jgn menerima wanita keruang krj nya apapun alasannya...semangat xui hempaskan calon pelakor orang tua🤣
Mellisa Gottardo: yesss🤣
total 1 replies
Evi Marena
oh ya ampun🤣AQ GK sabar lihat kegilaan apa yg terjadi nanti klo xui ketemu SM pendekar wanita itu nantinya🤣aq harap jauh lebih seru dibanding orangtua xiu nanti ya thorrrr💪😘i lov it lanjut thorrr😍
Mellisa Gottardo: hahahaha🤣
total 1 replies
Mama molen
pasti burungnya gondal gandul😭
Mama molen
udah pasti bahagia lah/Facepalm//Grin/
Mellisa Gottardo: /Grin//Grin/
total 1 replies
Mama molen
gantengku kembali🥰
Mellisa Gottardo: /Joyful//Facepalm/
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
lah iya, kan ada air kehidupan kenapa gak digunain dari kemaren malam aja
Mellisa Gottardo: baca dulu sampai bawah kaks🥰
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
mampuss, puas banget rasanya dinasihati orang gila
Mellisa Gottardo: hahaha waduh🤣
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ya sebagai pajangan aja 🤣
Mellisa Gottardo: hahaha🤣
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
muncul anggota babi nya, bentar lagi monyet itu 🤣
Mellisa Gottardo: besti seller🥰
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
perang ini kan thor
Mellisa Gottardo: iyaa💔 typo terus deh🥹
total 1 replies
Babyme
iiiii manisnyaaa, udah sejauh ini nemenin orang gila 🥹
Mellisa Gottardo: hahaha🤣
total 1 replies
Babyme
akhirnya ketemu jugaaaa😍🥹
Mellisa Gottardo: /Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
lahh kan, sableng emang 🤣🤣
Mellisa Gottardo: pokoknya harus Ruby🥰
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
sadisss, tong kosong nyaring bunyinya
Mellisa Gottardo: gedumbrang-dumbrang🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!