NovelToon NovelToon
Yaa Habibi

Yaa Habibi

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Indah Purnama

Mengisahkan tentang seorang gadis yang pernah menjadi korban pelecehan. Namun siapa sangka, gadis itu malah di jodohkan dengan lelaki bergelar Gus sekaligus Direktur utama di perusahaan ternama.

Akan kah hubungan mereka berjalan lancar?

Akan kah Gus muda itu menerima kisah kelam gadis itu?

Note : ***
Kisah ini hanya disarankan untuk pemabaca 17 tahun keatas!! Diharapkan pembaca dapat dengan bijak dalam berpendapat, berkomentar , maupun memilih daftar bacaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 21

Indah datang membawakan dua cangkir kopi untuk Gus Azzam dan 'tamu'nya. Sejujurnya Indah sendiri tidak tau harus menghidangkan apa untuk 'tamu' Gus Azzam. Tetapi ia teringat ketika dirumahnya, Husain selalu meminta dibuatkan kopi bila ada tamu yang datang.

Namun ketika sampai diruang tamu dan melihat siapa 'tamu' suaminya, Indah terkejut. Tubuhnya seketika menegang dan gemetar. Mana mungkin ia tidak mengenal siapa 'tamu' dari suminya itu. Indah ingat betul, pria itu adalah putra sulung keluarga Dellio. Pria yang menghadiri acara bahagia berujung petaka 'malam itu'.

Sementara itu, Aron tersenyum ketika melihat istri Bos-nya langsung yang menjamu dirinya. Aron sendiri mengetahui apa yang ada dipikiran istri Bos-nya itu. Lagi pula, dari kalangan mereka siapa yang tidak mengetahui kejadian malang yang menimpa putri Harits Wijaya malam itu?.

"Nyonya Al-Fatih. Perkenalkan, nama saya Muhammad Aron Dellio. Saya sekertaris pribadi sekaligus sahabat Gus Azzam, terimakasih atas jamuannya." Ucap Aron panjang lebar.

"S-sekretaris pribadi?" Ucap Indah terbata.

"Ya. Tidak mungkin anda tidak menetahui AZ'FATIH, perusahaan ternama milik suami anda." Beritahu Aron.

Indah menatap Gus Azzam yang masih melihat-lihat berkasnya, ia ingin menangis saat itu juga. sebenarnya kenapa? seharusnya Indah sendiri sudah sadar bahwa pria yang di jodohkan dengannya pasti sudah mengetahui tentang trauma yang dialaminya, tapi kenapa Gus Azzam hanya diam seolah tidak mengetahui itu semua?

Semuanya terasa tiba-tiba, pikirannya tidak kauran saat ini. Indah merasa takut, malu, dan sedih yang teramat dalam waktu yang bersamaan sekarang.

"S-saya pe-permisi, Assalamualaikum." Indah berlalu, detik itu juga airmatanya jatuh membasahi wajahnya.

"Apa ini tidak terlalu berlebihan?" Tanya Aron sepeninggalan Indah.

Gus Azzam menghela nafasnya panjang, ia ikut terluka mengetahui istri ikecilnya menangis. Tetapi ini semua ia lakukan untuk kebaikan Indah juga.

"Dia istri saya, Aron. Suami mana yang tega membiarkan istrinya terus hanyut dalam trauma? Dia juga harus melawan traumanya sedikit demi sedikit."

"Tapi bagaimana jika psikisnya terganggu, dan ini semua hanya akan semakin memperburuk keadaan."

Kini Gus Azzam menyesal telah merencanakan ini semua, perkataan Aron ada benarnya. Gus Azzam tau istri kecilnya sangat tidak menyukai orang-orang perusahaan, ntah itu Direktur, CEO, atau bahkan sekedar karyawannya. Pandangan Indah berubah sejak malam itu , menurutnya orang-orang seperti mereka itu hanya dipenuhi dengan nafsu dan hasrat duniawi saja.

"Bahkan pak Harist dan Husain tidak tau tentang hal ini." Aron terus menimpali.

"Indah itu istri saya, Aron. Tanggung jawab saya. Saya akan lakukan apa pun agar 'trauma' sialan itu bisa di lupakannya." Bagaimana pun juga Indah sekarang sudah menjadi tanggung jawab Gus Azzam.

Gus Azzam lah yang harus membimbingnya. Gus Azzam juga yang harus membatu Indah melupakan trauma-nya walau hanya secuil. Itu semua sudah kewajibannya sebagai seorang suami.

🦋🦋🦋

Indah berjalan menunduk hingga sampai di rumahnya dan Gus Azzam. Ia terus berjalan sampai ke kamarnya, melihat sisi ruangan itu dengan wajah yang telah basah dengan air mata. Dirinya malu, sangat malu. Bagaimana dan apa yang harus ia lakukan jika bertemu dengan Gus Azzam nanti?

Perlahan Indah mendudukkan dirinya dilantai, menahan sesak yang tak tertahankan. Indah mulai berjalan gontai kerah kamar mandi.

Di lihatnya sebuah mini cutter yang tergeletak di wastafel kamar mandi. Dan ya, kini dirinya tengah asik melukis di lengannya dengan air mata yang tak henti mengalir.

🦋🦋🦋

Gus Azzam sedikit berlari menuju rumahnya. Semua berkas yang harus ditanda tanganinya sudah selesai, bahkan Aron pun sudah pulang.

"Zawjati." Panggil Gus Azzam memasuki rumahnya.

Gus Azzam khawatir pada istri kecilnya itu. Perempuan ketika terluka bisa melakukan apa saja. Gus Azzam takut Indah akan meninggalkan dirinya.

"Zawjati." Panggilnya lagi.

Gus Azzam menaiki satu demi satu anak tangga dengan terburu-buru. Ia membuka pintu kamar dan tidak mendapati keberadaan istri kecilnya. Kemudian Gus Azzam berjalan kerah kamar mandi dan mencoba membukanya, tetapi terkunci.

"Zawjati?" Panggilnya Khawatir.

Sementara itu, Indah yang berada dikamar mandi menutup mulutnya rapat-rapat karna terkejut mendengar Gus Azzam yang memanggilnya.

"Kamu di dalam, Zawjati?"

"I-iya, Gus." Ucapan Indah terdengar bergetar.

"Buka pintunya." Pinta Gus Azzam.

Indah semakin gemetar, dirinya terlalu takut dan malu untuk bertatap muka dengan Gus Azzam. Banyak pertanyaan yang tak terucap di benaknya. Ia tidak tau kenapa Gus Azzam mau menerimanya padahal dirinya adalah gadis yang telah kotor? bagaimana pandangan Gus Azzam selama ini padanya?

"Sa-saya sedang m-mandi, Gus." Ucap Indah pada akhirnya.

Gus Azzam mengalah, ia memilih menunggu istri kecilnya selesai mandi. Hampir dua puluh menit ia menunggu, akhirnya pintu kamar mandi terbuka menampilkan istri kecilnya yang memakai gamis panjang.

Gus Azzam mendekat, mencoba meraih lengan mungil Indah, namun istri kecilnya itu menghindar. Satu alis Gus Azzam terangkat melihat penolakan Istri kecilnya yang terlihat jelas.

"S-saya sudah berwudhu, Gus."

Gus Azzam melihat kerah jam dinding dan menyadari waktu ashar sudah tiba.

"Tunggu saya." Ucap Gus Azzam berlalu mengambil wudhu.

Mereka berdua melaksanakan Sholat dengan hikmat hingga selesai. Gus Azzam memberikan punggung tangannya seperti biasa pada Indah setelah selesai sholat berjamaah bersama.

Jika biasanya ia akan mendapat banyak kecupan istri kecilnya dari punggung tangannya hingga ketelak tangannya, kini Gus Azzam hanya mendapat satu kecupan singkat dari Indah di pinggung tanganya.

Jika biasanya Indah akan menunduk dan malu-malu didepan Gus Azzam, kini dirinya langsung berlalu membereskan perlengkapan sholatnya tanpa melirik sedikit pun pada suaminya itu.

Bukan dirnya kecewa atau tidak mau dekat dengan Gus Azzam, tetapi Indah terlalu takut dan malu bila harus menatap suaminya itu. Dia terus membandingkan dirinya dengan Gus Azzam. Mau bagaimana pun, perempuan yang telah rusak sangat tidak pantas bersanding dengan lelaki yang paham agama.

"Zawjati." Panggil Gus Azzam.

"Y-ya, Gus?"

"Kamu ingin keliling pesantren kan? Ayo saya temani." Ajak Gus Azzam mencoba membujuk istri kecilnya.

"Gus." Indah terdiam sejenak, mencoba mengumpulkan keberaniannya.

"Kenapa menikahi saya?" Tanya Indah. "Diluar sana lebih banyak perempuan yang pantas untuk Gus Azzam."

"Karna yang saya cintai hanya kamu." Jawab Gus Azzam yakin.

"Tapi saya sama sekali tidak pantas untuk mu, Gus." Bantah Indah.

"Siapa yang bilang begitu?" Gus Azzam terus menatap lekat Istri kecilnya.

"Sebenarnya Gus Azzam sudah tau semuanya kan?" Indah tersenyum kecut. "Pilihlah perempuan lain yang lebih pantas, dan lepaskan sa--

"Cukup." Gus Azzam langsung menarik Indah kedalam pelukannya.

"Saya sudah pernah bilang, saya tidak akan melepaskan kamu. Apa kamu pikir saya main-main, hm?"

...Next?.....

1
Dian Soedarminto
atau ceritanya cm segini aja ya thor?
sehat2kah dirimu?

ayo dilanjut ceritanya
jangan dianggurin
kami nunggu lho
Dian Soedarminto
atau ceritanya mmg cuma segitu ya...
Dian Soedarminto
piye to kiiii
Dian Soedarminto
🤭
Dian Soedarminto
ooo yg jatuh dijalan itu kan?
Dian Soedarminto
lhah...
Dian Soedarminto
cakeeepp👍👍♥️
Dian Soedarminto
Luar biasa
Dian Soedarminto
wkwkwkwk
Dian Soedarminto
😁🤭
Dian Soedarminto
so sweet♥️♥️
Dian Soedarminto
ooo pantas belum minta
Dian Soedarminto
hehehe...unik
Dian Soedarminto
kereeenn
Dian Soedarminto
hhhmmm
Dian Soedarminto
alhamdulillah
Dian Soedarminto
lanjut
Dian Soedarminto
lumayan
Nurnurul
ceritanya seru tapi bagian 23 dan seterusnya itu adalah ulangan dari bagian 1,,kaya nipu gitu padahal seru ceritanya
Nurnurul
torr ko malah ke ulang,, kya ga jelas gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!