NovelToon NovelToon
Cinta Itu Luka

Cinta Itu Luka

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / bapak rumah tangga
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Faustina Maretta

"aku minta cerai!"

kalimat keramat dalam rumah tangga itu akhirnya keluar dari mulut Nayla. keputusannya yang dia ambil sudah bulat untuk bercerai dari laki-laki yang sudah hidup bersamanya selama sembilan tahun lamanya.

Rizky, suami Nayla bersikeras tidak ingin berpisah dengan sang istri dan mengatas namakan putri mereka bahwa dia akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

akankah Rizky benar-benar menepati janjinya? atau itu hanya semata-mata agar tidak berpisah dengan wanita yang dia cintai dan juga putri semata wayang mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faustina Maretta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Liburan bersama

Kiara meminta sang ibu untuk pergi ke salah satu tempat bermain yang muncul di televisi. Dia terus merengek meminta ke sana, padahal tempat itu lumayan jauh dan terletak di luar kota. Bukannya Nayla tidak mau mengajaknya, hanya saja dia terus meminta pergi ke sana dengan Baskara.

Wanita muda itu tidak enak hati jika mengajaknya pergi keluar kota, dia tidak tahu apakah dia sedang banyak pekerjaan atau tidak. Jadi lebih baik dia hanya pergi berdua saja dengan putrinya.

"Ngga mau! Mau sama Om ..."

Nayla menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia tidak menyangka putri semata wayangnya bisa sedekat itu dengan orang lain.

"Iya nanti Mama tanya dulu Om sibuk atau ngga, oke?" Nayla mencoba membujuk putrinya yang sedang melipat tangan di dada.

Nayla menghela napasnya, hari ini adalah weekend wanita itu takut menganggu waktu istirahatnya. Beberapa menit dia berperang dengan batinnya sendiri antara mengajak lelaki itu atau tidak. Sampai akhirnya dia mengurungkan niat untuk tidak menganggunya dan akan mencari alasan kepada putrinya nanti.

Dia melanjutkan untuk memasukkan baju mereka berdua ke dalam koper kecil. Setelah itu ibu kandung Kiara itu berbincang dengan kedua orang tuanya di ruang keluarga. Gadis kecil itu masik ke dalam kamar untuk memasukkan boneka kesayangannya kedalam koper. Bersamaan dengan ponsel sang ibu yang bergetar di atas tempat tidur.

"Halo ..." ucap Kiara dengan lucu.

Gadis itu memang belum bisa membaca, dia hanya asal menjawab telepon dan tidak tahu dari siapa telepon itu.

"Kiara? Hai ... Ini Om!" ucap Baskara di ujung telepon dengan antusias.

"Om kapan ke sini? Kita jadi pergi kan? Kata Mama Om ikut," ungkap Kiara serius seraya mendekap boneka kesayangannya.

"Pergi? Kemana?" Baskara bertanya kepada gadis kecilnya itu.

Kiara menjelaskan kepada teman baiknya itu mereka akan pergi ke sebuah wahana bermain dan akan berangkat nanti jam sepuluh. Baskara tahu tempat bermain yang di maksud oleh Kiara, lelaki itu bergegas untuk memasukkan beberapa pakaiannya ke koper. Tidak lupa dia juga membawa laptop untuk melanjutkan pekerjaannya di sana. Lelaki itu mengemudikan mobilnya ke rumah Nayla.

Lelaki itu sampai di rumah Nayla bertepatan dengan wanita muda itu hendak memasukkan kopernya ke mobil sang ayah. Wanita muda berambut panjang itu terkejut melihat kedatangan lelaki itu.

"Om!" panggil Kiara, gadis kecil itu berlari ke arah lelaki itu dan memeluknya.

Baskara menyambut pelukan teman kecilnya itu. Mereka berdua berbincang seraya melangkah mendekati Nayla. Baskara mengambil koper Nayla yang baru saja wanita itu masukkan kedalam bagasi mobil. Sembari menggendong Kiara, Baskara membawa koper itu untuk masuk ke dalam bagasi mobilnya.

"Mas? Mas tahu darimana kami mau pergi?" tanya Nayla penasaran.

Baskara malah tersenyum seraya mengedipkan satu matanya kepada Nayla. Wanita muda itu mematung saat Baskara melakukan hal itu. Lelaki itu melangkahkan kakinya untuk menyapa kedua orang tua Nayla bersama dengan Kiara yang masih dia gendong.

Wanita muda itu bergegas masuk mengikuti langkah kaki Baskara. Setelah mengobrol sebentar dengan kakek dan nenek Kiara, mereka akhirnya memutuskan untuk segera berangkat karena perjalanan empat jam dari pusat kota.

"Dadah nenek ... Dadak kakek ..." Kiara melambaikan kedua tangannya dari kaca jendela di bangku belakang.

Selama perjalanan, Baskara selalu mengajak Kiara untuk mengobrol, bahkan bernyanyi bersama. Sesekali Nayla mengabadikan momen itu dengan ponselnya. Mereka sudah menempuh perjalanan selama dua jam, Kiara yang di belakang sudah memejamkan matanya.

"Mas, kalau mau gantian bilang aja," ucap Nayla seraya menatap ponselnya.

"Kamu lagi ngapain?" tanya Baskara yang penasaran karena wanita itu sibuk sendiri dengan ponselnya.

Wanita muda itu memperlihatkan layar ponselnya ke lelaki yang sedang mengemudikan mobil. Dari tadi Nayla sedang mencari hotel untuk mereka bermalam. Dia sedang mencari tempat tinggal yang letaknya strategis dengan wisata yang lainnya.

"Jangan pesan dulu, kita tinggal di villa Jiya saja," ucap lelaki yang fokus melihat jalanan di depannya.

"Ngga masalah, Mas? Atau aku telepon Jiya sekarang ya untuk minta izin?" ujar Nayla.

Dengan cepat lelaki itu menggoyangkan telapak tangan kanannya, Baskara tidak ingin wanita itu mengetahui yang sebenarnya dialah pemilik villa itu. Dia mengatakan seperti itu agar Nayla tidak merasa sungkan kepadanya.

Mereka beristirahat di sebuah rumah makan setelah menempuh perjalanan selama tiga jam. Kiara bermain di taman rumah makan itu, setelah itu Baskara meminta izin kepada Nayla untuk merokok terlebih dahulu. Alis wanita muda itu terangkat, karena baru mengetahui bahwa lelaki itu ternyata aktif merokok.

Nayla melanjutkan memperhatikan putri kecilnya yang sedang bermain dengan anak-anak seumurannya yang kebetulan juga sedang beristirahat di rumah makan itu. Wanita berparas cantik itu menghampiri sang putri untuk memberikan sebotol air mineral untuknya.

"Umur berapa anaknya, Mbak?" tanya seorang ibu muda yang tiba-tiba menghampiri Nayla.

"Empat tahun, Mbak," sahut Nayla dengan tersenyum manis.

"Orang tuanya cantik dan tampan, pantas saja anaknya juga terlihat cantik," celetuk ibu muda yang lainnya seraya menatap Nayla dan Baskara yang sedang merokok di sudut rumah makan.

Nayla hendak membantah ibu muda itu kalau lelaki itu bukanlah suaminya, tapi dia terus saja memberikan pertanyaan kepada ibu kandung Kiara itu. Ternyata, mereka semua mempunyai tujuan yang sama yaitu ke wahana yang baru saja di buka.

Setelah mengobrol kurang lebih tiga puluh menit, Nayla dan Baskara melanjutkan perjalanan mereka. Mobil mereka langsung menuju villa milik pengacara itu. Villa itu memang biasanya di sewakan dan kebetulan sekarang kosong tidak ada penyewa jadi Baskara memutuskan untuk mengajak Nayla dan Kiara untuk menginap di sana.

"Wah cantik sekali villa ini, Mas." Mata Nayla terus memandang sebuah villa yang mempunyai halaman luas dan penuh dengan bunga yang mempercantik villa itu.

Kiara turun dari mobil dan langsung berlarian di halaman yang luas itu.

"Kiara jangan kencang larinya!" teriak Nayla sembari mengambil kopernya.

Baskara meregangkan otot tubuhnya lalu membantu wanita yang sedang mengambil koper di bagasi mobilnya. Lelaki itu mempersilakan Nayla dan Kiara untuk masuk ke dalam, lelaki itu membiarkan mereka memilih kamar yang mereka sukai.

"Kiara di sini saja ya, Ma?" ucap Kiara kepada sang ibu.

"Baiklah kalau begitu Mama sama Om di sini boleh?" celetuk Baskara yang membuat Nayla menjadi salah tingkah.

Kiara mengangguk setuju!

Baskara hanya tertawa lalu memasukkan koper mereka ke dalam kamar yang Kiara pilih, sedangkan lelaki itu melangkah keluar menikmati tiupan angin di villa. Sudah lama sekali dia tidak pernah pergi ke sini, terakhir dia ke sini bersama dengan wanita yang sangat dia cintai kala itu.

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya Nayla dan Baskara nikah juga...
Yunerty Blessa
sedihnya kehilangan anak yang di sayang 😭
Yunerty Blessa
kasian Kiara meninggal disebabkan kejahatan Rizky 😭😠😠😠😠😠
Yunerty Blessa
tega nya hati mu Rizky membunuh anak kandung mu sendiri kerana cemburu Kiara dekat dengan Baskara 😠😠😠😠
Yunerty Blessa
jangan bilang kau pembunuh nya Rizky 😠😠
Yunerty Blessa
semoga saja bukan Rizky yang membunuh anaknya kerana iri hati sebab dekat dengan Baskara.....
Yunerty Blessa
kurang ajar keluarga Rizky 😠 pergi jalan tidak bawa Kiara... sekurangnya bangun kan Kiara 🤦‍♀️
Yunerty Blessa
kayak nya mau di pukul ni kepala Sofia biar bisa menurut perkataan Baskara
Yunerty Blessa
nah gitu saling menguatkan.....
Yunerty Blessa
gila sekali ni Sofia ..atau kah ada maksud tertentu
Yunerty Blessa
Baskara perjuangan cinta kalian
Yunerty Blessa
jangan cepat putus semangat Nayla... berjuang bersama dengan Baskara....
Yunerty Blessa
sedihnya.... percayalah Nayla kalau kalian berjodoh pasti akan bersama juga..
Yunerty Blessa
daripada kau Sofia sudah 2 kali nikah.... pernah juga jadi janda 😏
Yunerty Blessa
tampar balik Nayla
Yunerty Blessa
kalau memang Baskara mencintai Nayla maka jangan mudah goyah dengan apa yang dikatakan oleh mama mu
Yunerty Blessa
mantap Baskara minta Nayla sebagai wanita mu.....
Yunerty Blessa
makin seru
Yunerty Blessa
sabar Nayla...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!