Clara Alverina seorang perempuan cantik, rambut coklat bergelombang, berhidung mancung, bermata seperti kacang almond dan mempunyai body seindah gitar spanyol. Bekerja sebagai wanita malam akibat dijual oleh ayah tirinya sendiri. Harus mati mengenaskan di tangan kekasihnya yang berselingkuh dengan sahabatnya.
Bukannya ke alam baka, justru Clara terbangun di tubuh lain.
Clara Evania yang mati karena dikurung oleh ibu mertuanya di dalam sebuah gudang kotor tanpa makanan selama 1 minggu lamanya. Clara adalah seorang istri yang penurut, pendiam dan terkesan bodoh yang selalu ditindas oleh mertuanya karena berasal dari keluarga miskin. Sedangkan suaminya tidak peduli. Selama pernikahan Clara belum pernah disentuh.
Suaminya sibuk memelihara gundik dan berniat untuk menjadikan istri kedua tanpa mau menceraikan Clara dahulu.
Bagaimana kelanjutan cerita Clara sang pelacur yang terbiasa hidup hedon harus menjadi seorang istri miskin yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Pernikahan
"Kakak, ada rahasia besar yang membuat aku menikah dengan Alvin." Ucap seorang wanita berbaju putih dengan cahaya yang mengelilingi tubuhnya.
"Rahasia? Bukankah kamu memang mencintai Alvin, makanya kamu menyerah untuk hidup ketika cintamu hanya bertepuk sebelah tangan." Ucap Jiwa Clara
"Aku memang mencintai Alvin, bahkan jauh sebelum kami terikat pernikahan."
"Tapi Alvin tidak pernah melihat ke arahku, dia telah memiliki kekasih yang sangat dia cintai." Ucap jiwa Clara istri Alvin.
"Aku hanya anak dari pria miskin yang kebetulan pernah berjasa di hidup ayah mertuaku. Ayahku pernah mendonorkan ginjalnya pada Tuan Bagas ketika masih muda dulu. Membuat dia merasa berhutang budi."
"Tuan Bagas berjanji akan menjodohkan putranya denganku ketika aku dewasa. Tapi karena kesehatan ayah yang berangsur memburuk membuatku menjadi yatim piatu di saat aku baru kelas 1 SMA. Bahkan aku harus putus sekolah karena tidak ada yang memberikan aku biaya untuk hidup. Sampai suatu hari Tuan Bagas menemukan keberadaanku lagi."
"Tuan Bagas memaksakan perjodohan antara Alvin denganku meskipun kala itu Alvin sudah menjalin hubungan dengan Alice. Akulah orang ketiga di antara mereka berdua." Ucapnya lagi.
"Lalu mengapa akhirnya kalian menikah?"
"Karena Tuan Bagas memberikan kesepakatan, Alvin bisa terus menjadi CEO asal aku yang menjadi istrinya bukan wanita lain termasuk kekasihnya."
"Dan 80% saham perusahaan sudah menjadi milikku sejak ijab kabul dilakukan oleh Alvin. Tapi karena aku bodoh dan selama ini mau saja dibodohi, akhirnya Alvin bertindak semena-mena terhadapku. Perjanjian ini hanya diketahui oleh empat orang saja. Tuan Bagas, Alvin, aku dan pak Ferdy pengacara keluarga yang melegalkan surat perjanjiannya."
"Masih ada dua perjanjian, jika Alvin menggelapkan dana untuk sesuatu di luar urusan pekerjaan dan dia selingkuh di belakang pernikahan. Maka aku bisa memecat dia dari perusahaan dan mengusir dari rumah yang kita tempati. Rumah itu juga sudah menjadi milikku. Semua surat berharga ada di tangan pak Ferdy." Penjelasan Clara.
"Jadi kakak harus bisa bermain pintar, cari bukti yang kuat tentang perselingkuhan Alvin dengan Alice. Dan juga hitung semua uang yang Alvin gunakan untuk membiayai hidup Alice yang hedon itu. Kakak harus bisa meminta kembali uang itu, aku tidak rela jika uang itu habis untuk Alice. Lebih baik uangnya disumbangkan."
"Sudah dulu ya kak, aku percaya kamu bisa mengubah takdir hidupku. Maaf ini adalah pertemuan kita yang terakhir. Waktuku di dunia ini sudah selesai, aku harus pergi selamanya ke tempat yang seharusnya. Terima kasih karena sudah bersedia menggantikan tubuhku. Dengan begini, aku bisa berkumpul kembali dengan ayahku." Ucap Clara lagi.
Clara melambaikan tangan sambil tersenyum bahagia, kemudian membalikkan tubuhnya berjalan menjauhi Clara pemilik raga yang baru. Perlahan tubuh Clara melayang sampai ke langit dan menghilang terbawa cahaya putih yang menyilaukan.
Meninggalkan Clara baru dengan peliknya permasalahan hidup di dunia ini. Seperti mimpi tapi terasa nyata, itulah yang harus Clara akui.
Jarum jam terus berputar, sinar mentari pagi pun telah menyambutnya. Clara bangun dengan wajah bahagia, karena kini dia tahu apa yang harus dilakukannya hari ini.
Setelah bersiap dengan pakaian kerja yang baru dibelinya, Clara bergerak cepat menuju kantor firma hukum milik pak Ferdy. Dengan segala ancaman, akhirnya Clara berhasil meyakinkannya.
Sepertinya seluruh alam sedang berpihak pada Clara, hari ini tepat akhir bulan dimana akan diadakan rapat rutin bulanan untuk memberikan laporan hasil kerja. Seluruh jajan dewan direksi pemegang saham dan para petinggi perusahaan akan hadir. Waktu yang tepat untuk Clara menjatuhkan suami brengseknya dengan telak. Tidak ada ampun untuk pengkhianat.
Saat tiba di ruang rapat, tanpa menunggu lama Clara langsung masuk. Kedatangannya tentu saja membuat semua orang merasa aneh, terutama Alvin yang seketika meledakkan amarahnya apalagi melihat ada pengacara keluarganya.
"Apa-apaan kamu ini Clara, lancang sekali perbuatan kamu." Marah Alvin, tapi ada semburat wajah ketakutan yang coba dia sembunyikan.
Clara sempat melirik sebentar ke arah samping Alvin, sesuai dugaannya wanita itu terpancing dengan provokasinya kemarin tentang menggunakan pakaian ketat. Dan lihatlah hari ini dengan bodohnya dia memperlihatkan perut buncitnya. Kehamilannya akan menjadi bukti kuat untuk menghancurkan reputasi Alvin di depan para petinggi perusahaan. Clara tidak akan segan lagi sekarang.
Setelah drama panjang yang terjadi di ruang rapat, akhirnya dewan direksi memutuskan untuk setuju dengan pergantian CEO. Tidak memberikan kesempatan bagi Alvin membela diri, pun dengan Alice yang detik itu juga dipecat oleh Clara. Tidak tanggung-tanggung, di depan para pemegang saham Clara memberikan bukti video perselingkuhan Alvin dan Alice.
"Mulai hari ini, semua urusan perusahaan akan aku ambil alih. Silahkan kemasi barang-barang kamu dan pergi dari sini." Ucap Clara menunjuk Alvin suaminya sendiri.
"Dan kamu gundik, mulai detik ini kamu aku pecat sebagai sekretaris. Pekerjaan itu tidak cocok untukmu, setelah ini kamu bisa menjajakan tubuhmu untuk mendapatkan uang."
"Kurang ajar..." Marah Alice pada Clara, dirinya dikuliti habis-habisan membuat Alice merasakan harga dirinya jatuh hingga ke dalam jurang.
"Tidak perlu mendebatku lagi, kamu sudah kalah Alice. Silahkan angkat kaki dari sini segera." Ucap Clara tegas, lalu beralih menatap sang suami yang masih bergeming tanpa melakukan pergerakan sedikit pun.
"Rapat saya akhiri, untuk bagian keuangan. Saya minta rekapitulasi data selama satu tahun terakhir. Semua harus sudah selesai dalam waktu 3 hari dari sekarang. Tulis data dengan benar, karena saya juga akan memanggil audit dari pihak ketiga untuk menemani kalian." Usai mengatakan semuanya, Clara pamit untuk masuk ke dalam ruangannya.
Sedangkan pasangan selingkuh itu masih tetap bertahan di ruang rapat berdua. Alice menuntut jawaban atas semua yang terjadi, dia tidak percaya jika tambang uangnya kini telah miskin. Alice tidak terima.
"Alvin, katakan jika semua itu hanya omong kosong dari istrimu. Kamu bisa menuntut balik Clara atas tuduhan penipuan." Ucap Alice.
"Tidak ada penipuan, semua memang benar. Papa yang membuat kesepakatan itu, andai saja aku tidak selingkuh denganmu pasti hidupku masih aman. Dan sekarang aku harus mengembalikan semua uang yang kamu habiskan, Alice." Ucap Alvin lirih.
"Jadi, kamu menyalahkan aku Alvin? Kita saling mencintai, justru Clara yang datang di antara kita."
"Tentu saja, harusnya kamu tidak datang lagi begitu tahu aku sudah menikah. Sekarang aku sudah tidak punya apa-apa lagi, apa kamu bersedia terus menemani aku dan mencintaiku?" Tanya Alvin.
"Aku, tentu saja aku akan menemani kamu memperjuangkan hak kamu. Kita akan tuntut Clara ke pengadilan." Jawaban Alice dengan lantang.
"Intinya, kamu hanya bersedia menemani aku jika aku berkuasa dengan banyak uang. Jika aku miskin, jadi kamu akan pergi, begitu?"
"Hidup itu harus pakai logika Alvin, aku sedang hamil anak kamu. Tentu saja aku berhak mendapatkan kekayaan dari orang tua kamu. Bukan Clara yang hanya orang asing yang baru hadir."
"Ternyata kamu tidak paham juga Alice, jika aku saja yang anak kandung tidak mendapatkan apa-apa, lalu kamu siapa? Hanya wanita yang kebetulan mengandung darah dagingku." Ucap Alvin putus asa.
"Pokoknya aku tidak mau tahu, kita harus terus berjuang mempertahankan yang seharusnya menjadi milik kita berdua. Sekarang ayo pulang dulu."
cara kotor belum tau dia ada backingan dari si kakek di jadikan peyetttt kalian
Untuk yang sudah mendukung, Author ucapkan ribuan terima kasih. Insya Alloh, jika 40 bab terbaik lolos lagi. Maka akan ada give away untuk pembaca terbaik 1, 2, dan 3.