Dijual Keluarga Pada Mafia Kejam

malam tiba lebih cepat dari biasanya,langit diatas rumah megah leonardo tampak kelam,tanpa binatang.seolah semesta ikut menyimpan rahasia di balik tembok dingin yang berdiri angkuh itu.tapi malam ini,bukan ketakutan yang menguasai arini.melainkan dorongan kuat untuk menemukan kebenaran.

ia menatap liontin ditanganya yang kini bukan lagi sekadar hiasan.di balik ukiran singa bersayap itu tersembunyi chip mikro,mungkin berisi data atau identitas yang selama ini ia cari.atau...justru kunci menuju gerbang jawaban yang selama ini tertutup.

tepat tengah malam,ketika semua pelayan sudah kembali ke kamar dan leonardo belum pulang dari rapat bisnis gelapnya,arini menyelinap keluar.kakinya melangkah pelan,hafal ritme lantai kayu yang berderit dan sudut gelap yang bebas dari kamera pengawas.

ia berhenti di depan rak tua yang kemarin berhasil ia buka.tanganya bergerak cepat,membuka papan rahasia.lorong sempit itu kembali menyambutnya .gelap,pengap,dan penuh debu.tapi kali ini,ia datang dengan tekad.

dengan napas tertahan,arini menyusuri lorong hingga tiba di pintu logam kecil yang tak bisa ia buka kemarin.tanganya gemetar saat menyentuhkan liontin kepermukaan datar bagian tengah pintu.

lalu

bipp

lampu kecil menyala hijau.bunyi penguncian berbunyi klik,dan pintu itu terbuka perlahan,mengungkap sebuah ruangan rahasia yang tertutup rapat oleh baja tebal.

ruangan itu tidak besar,tapi cukup untuk menyimpan rahasia seorang mafia kelas kakap.di dalamnya ,ada meja bwsi,beberapa laci tersegel,dan sebuah layar monitor menyala redup di ujung dinding.diatas meja,terdapat satu map besar tertuliskan

"O'REİLLY BLOODLİNE-TERSİMPAN UNTUK DARAH ASLİ."

tangan arini bergetar saat membuka map itu.di dalamnya,ada poto-poto masa kecil anak perempuan dengan mata tajam dana rambut hitam panjang.dibawah tertulis nama asing :

"Arini O'reilly-pewaris utama."

dunia seolah berhenti.

"Arini...?"bisiknya.tanganya menyentuh poto itu.wajah disana...adalah dirinya.tapi bukan nama yang ia kenal.

satu lembar dokumen lain berisi silsilah keluarga,dan informasi bahwa saat kecil,ia pernah di culik dari kediaman O'reilly irlandia dan hilang tanpa jejak.dan yang lebih mengerikan :salah satu orang yang membantu penculikan itu...adalah andra ,ayah tirinya.

langkah dilorong mengejutkan arini.ia cepat-cepat menutup map,memasukanya kedalam kantong bajunya,lalu keluar dari ruang rahasia sebelum pintu kembali menutup otomatis.

ia berhasil samapai rak tua dan disana,davin sudah berdiri menunggunya,wajahnya pucat.

"dia pulang lebih cepat,"bisik davin."kau harus kembali ke kamar sekarang."

arini mengangguk.tapi sebelum pergi,ia menatap davin dalam-dalam.kini bukan lagi tatapan takut atau curiga.

tapi tatapan penuh keyakinan.

"aku tahu siapa aku sekarang,"bisiknya"dan aku akan mengambil semuanya kembali."

dikejauhan ,Leonardo menaiki tangga utama,tak tahu malam ini...dinding rumahnya mulai retak dari dalam.

ke esokan harinya,arini kembali kelorong itu dan malam ini lebih dingin ,arini menggigil bukan karna cuaca,tapi karna kesadaran bahwa langkahnya akan mengubah segalanya.ia menyelusuri lorong gelap itu dengan napas tertahan,liontin tergenggam erat ditanganya seperti jimat pelindung terakhir.

pintu logam yang kemarin tertutup rapat kini berdiri menantang didepanya.ia menempelkan kembali liontin ke panel kecil dibagian tengah pintu.

berapa detik yang terasa seperti se umur hidup.

BİPP

lampau hijau menyala.

klik

pintu terbuka pelan.dan arini melangkah kedalam yang selama ini tersembunyi dari mata siapapun.

Ruangan itu hening, gelap, dingin. Udara di dalamnya berbau logam dan arsip tua. Dinding beton polos. Tidak ada jendela. Tidak ada suara. Hanya satu lampu redup menggantung dari langit-langit, berayun pelan seperti menandai masuknya tamu asing.

Di tengah ruangan berdiri meja besi besar. Di atasnya tersusun berkas-berkas, foto-foto tua, dan satu monitor komputer dengan layar standby. Arini mendekat, tangannya gemetar. Salah satu map berwarna hitam mencuri perhatiannya:

"O'reilly bloodline-confidential."

ia membukanya perlahan.lembar pertama :foto bayi perempuan dengan rambut gelap,mata tajam,dan tulisan dibawahnya :

"Reina Áine O’Reilly – Status: Pewaris utama – Dinyatakan hilang tahun 2008"

dibawahnya ada poto lainnya seorang perempuan muda,mengenakan gaun putih,berdiri didepan istana batu tua.

arini merasa lemas.tanganya gemetar.itu...dirinya tapi bukan nama yang ia kenal.bukan hidup yang ia jalani.ia bukan arini yang dijual keluarga karna miskin.ia adalah Reina nama yang terasa asing...namun anehnya akrab didada.

halaman berikutnya lebih mengejutkan.tertulis dengan tinta merah:

daftar nama tersangka penculikan.

Andra suryawan-handler

siska gunawan-internal contact

victor han-pengaturan transaksi adia tenggara

arini membeku.matahari seakan padam dalam jiwanya.

"selama ini...mereka bukan menyelamatkanku.mereka mencariku.membesarkanku dalam kebohongan.menjualku untuk kekuasaan."

air matanya mengalir diam-diam.tapi bukan tangisan ketakutan.tapi tangisan kehilangan.tangisan seseorang yang disangkal jati dirinya selama bertahun-tahun.

dipojok ruangan,dia menemukan kotak logam kecil.didalamnya,tersimpan liontin serupa dengan yang ia miliki.tapi liontin ini sudah rusak.retak.tidak bisa dipakai lagi.

dan dibawahnya,secarik catatan tulisan tangan.

"jika kau meöbaca ini,maka darah O'reilly masih hidup.jangan kembali kecuali kau siap merebut kembali dunia."

arini mengepal tinjunya.kata-kata itu menghujam dadanya.ia menutup semua berkas,menyelipkan dibalik bajunya,lalu cepat-cepat keluar dari ruang rahasia sebelum suara langkah mendekat terdengar makin dekat.

davin menunggunya diluar rak rahasia,wajahnya penuh ketegangan.

"dia sudah pulang cepat dari jadwal,"bisiknya kamera lorong belakang sempat padam beberapa detik.kau harua cepat kembali kekamar."

arini menatapnya.napasnya memburu.tapi matanya tajam,penuh bara.

"aku tahu semuanya sekarang davin,"ucapnya lirih."dan aku tidak akan mati ditempat ini."

davin terdiam sejenak.ia menatap arini seperti melihat seseorang yang berbeda.bukan lagi gadis yang ketakutan dan gemetar.tapi perempuan yang baru bangkit dari kuburnya.

"kalau begitu,"jawab davin.kita mulai menyusun akhir cerita mereka."

malam itu,langit benar-benar gelap.tapi didada arini,api pertama sudah menyala.dan jika semuanya tidak siap...makaa api itu akan membakar segalanya.