Khayana Saputri, gadis yang masih duduk di bangku kuliah harus merelakan kehormatannya direnggut paksa oleh sahabat kakaknya.
Askanda Alexander, penerus kerajaan bisnis AA Company harus menikahi gadis yang tidak sengaja ia tiduri saat sedang mabuk.
Aska dan Yana harus menikah setelah melewati sebuah malam panas karena Aska harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Apalagi yang Aska takutkan akan tumbuh benih di rahim Yana nanti.
***
Kalau mau tahu bagaimana cerita cinta Aska dan Yana, ikuti terus di sini ya 😉
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Noda Merah
Yana terbangun saat mendengar alarm dari ponselnya. Yana mendudukkan tubuhnya dan ia merasakan perutnya sangat nyeri. Sepertinya tamu bulanannya akan segera datang dengan tanda-tanda yang mulai berdatangan.
" Aduh, kenapa tiba-tiba langsung sesakit ini " gumam Yana memegang perutnya.
Yana mencoba menahan rasa nyeri di perutnya dan setiap bulan ia rasakan. Yana melirik Aska yang masih tidur di sampingnya. Ia harus segera membangunkan Aska untuk sholat subuh.
" Kak bangun, udah subuh " ucap Yana menggoyang lengan sang suami agar terbangun.
Aska mulai membuka matanya saat merasa tidurnya terganggu.
" Sudah subuh ya? " ucap Aska mendudukkan tubuhnya walaupun dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya.
" Iya Kak " jawab Yana.
Setelah itu Yana segera turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, tapi langkahnya terhenti saat mendengar ucapan sang suami.
" Ini merah-merah apa? Darah? " ucap Aska saat melihat bercak darah di bad cover tetapi ia tidak mengetahui darah apa itu.
Yana mengikuti arah pandangan Aska dan seketika matanya membulat sempurna. Kemungkinan besar itu adalah menstruasinya yang ia tidak ketahui kapan keluar.
" Astaghfirullahalazim, itu pasti darah menstruasiku " gumam Yana sangat malu.
Yana memastikan melihat ke bagian belakangnya dan memang benar itu memang darah menstruasinya.
" Kak Aska, maafin aku ya. Itu sepertinya darah menstruasi aku " ucap Yana pelan dan menundukkan kepalanya.
Yana benar-benar malu karena darah menstruasinya harus dilihat oleh Aska.
Sedangkan Aska yang awalnya bingung kini menjadi mengerti dan sejujurnya ia sedikit kecewa karena itu berarti Yana tidak akan mengandung anaknya jika mereka tidak melakukan hubungan suami istri lagi.
" Oh gak papa, Na. Kamu juga pasti gak tau kalau darahnya bisa sampai di bad cover " jawab Aska santai.
" Sekali lagi maaf Kak, biar aku ganti sekarang " ucap Yana pada Aska.
" Gak usah, biar Kakak aja yang ganti bad covernya " larang Aska.
" Kamu pasti ngerasa gak nyaman sekarang. Lebih baik kamu mandi dan ganti pakaian kamu " lanjut Aska yang tahu jika Yana tidak nyaman di keadaan seperti itu.
Yana pun menganggukkan kepalanya karena memang ia sudah merasa tidak nyaman dan harus mandi walaupun sebenarnya ia merasa tidak enak karena Aska yang harus mengganti bad cover yang terdapat noda darah menstruasinya.
Setelah itu Yana mengambil handuk dan pakaian ganti serta pembalut yang beruntungnya sudah ia beli sebelumnya, lalu Yana segera masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan Aska segera turun dari tempat tidur dan melepaskan bad cover dari ranjang.
" Padahal aku berharap kamu hamil, Na. Tapi gak papa, mungkin aku harus lebih usaha lagi dan mungkin anak kita nanti mau hadir karena cinta aku dan kamu " gumam Aska kecewa.
Aska memasukkan bad cover itu ke dalam kantong plastik besar dan ia akan mengirimkannya ke laundry karena tidak memungkinkan mereka mencuci ataupun menjemur bad cover itu di apartemen.
Kemudian Aska segera pergi ke kamar mandi luar untuk mengambil air wudhu. Ia tidak mungkin menunggu Yana karena sepertinya Yana membutuhkan waktu yang lama di kamar mandi.
***
Setelah menghabiskan waktu sekitar setengah jam di kamar mandi, Yana keluar dengan wajah yang sangat pucat. Perutnya terasa sangat nyeri dan terasa lebih sakit dari tadi. Aska yang baru saja selesai memasang bad cover yang baru menoleh ke arah Yana. Ia sangat terkejut saat melihat Yana yang berjongkok menahan nyeri di perutnya.
" Ya ampun, Yana " ucap Aska panik.
Aska pun langsung menghampiri istrinya yang sudah terlihat sangat lemas.
" Kamu kenapa, Na? " tanya Aska sangat khawatir.
" Aku gak papa, Kak. Perut aku cuma nyeri tapi ini udah biasa kok " jawab Yana menahan rasa nyeri di perutnya.
" Tapi wajah kamu pucet banget, Na. Kamu juga kelihatan lemes dan kesakitan gitu " ucap Aska tetap saja khawatir.
" Mending sekarang kamu rebahan aja ya di tempat tidur " lanjut Aska.
Yana pun menganggukkan kepalanya.
Yana mencoba untuk berdiri tapi rasanya tidak kuat dan kembali terduduk. Aska pun menjadi tidak tega dan langsung menggendong tubuh Yana ala bridal style. Yana sangat terkejut dan meminta untuk di turunkan tetapi Aska tidak mendengarkannya. Aska tetap menggendong Yana dan menurunkan di atas tempat tidur dengan hati-hati.
" Biasanya apa yang kamu lakuin kalau perut kamu nyeri gini? " tanya Aska setelah memastikan istrinya berbaring dengan nyaman.
Aska yang tidak memiliki saudara perempuan tentu tidak paham apa saja yang dilakukan dan dibutuhkan jika seorang wanita sedang kedatangan tamu bulanannya.
" Biasanya Ibu yang selalu kompres perut aku sama air hangat dan elus-elus perut aku, tapi sekarang Ibu gak ada " jawab Arisa.
Memang biasanya Bu Sari yang mengurus Yana jika sedang kedatangan tamu bulanannya karena Yana pasti tidak bisa melakukan apa-apa seperti saat ini.
" Tapi sekarang ada Kakak, Kakak yang bakal lakuin itu " ucap Aska akan melakukan seperti apa yang dilakukan Bu Sari.
" Gak usah, Kak. Aku gak mau ngerepotin Kakak " tolak Yana karena memang ia tidak ingin merepotkan sang suami.
" Kakak ini suami kamu dan sudah sepantasnya Kakak direpotin istri sendiri " ucap Aska tersenyum.
" Kamu tunggu sebentar, Kakak siapin air yang hangat buat kamu " lanjut Aska mengusap lembut kepala Yana.
Yana pun akhirnya menganggukkan kepalanya.
Aska segera keluar untuk menyiapkan air hangat untuk mengompres perut Yana. Yana hanya melihat Aska yang semakin menghilang dari pandangannya. Yana memejamkan matanya sembari menunggu Aska kembali ke dalam kamar.
Sementara itu, Aska segera merebus air di dalam panci. Ia juga akan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Yana walaupun hanya sekedar roti dengan dengan selai coklat.
" Yana pasti suka ini karena dia kan suka coklat " ucap Aska tersenyum sambil mengoleskan selai coklat pada roti tawar.
Ia mengetahui Yana menyukai coklat karena dulu ia sering membelikan Yana coklat jika datang ke rumah keluarga Yana untuk bermain dengan Tya atau mengerjakan tugas.
Tut tut tut.
Suara dari panci sudah berbunyi dan menandakan jika air itu sudah matang. Aska pun segera mematikan kompor. Aska segera memasukkan air panas itu ke dalam kantong kompres. Ia juga membuat secangkir teh hangat yang sekiranya akan membuat perut Yana sedikit nyaman.
Setelah semuanya siap, Aska segera kembali ke dalam kamar karena Yana pasti menunggu dirinya.
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Jangan lupa mampir ke karya saya yang lain di akun yang lain 😊 Cari aja di kolom pencarian " Cinta Si Gadis Lumpuh " dan " Pria Kulkasku " 😊🙏
Ada juga karya saya di akun ini " Mengejar Cinta Pertama, Menikahi Ayah Nadia, dan Suamiku Seorang Bodyguard " 😘
Tolong follow ig saya juga ya @tyaningrum_05😘
Aku takutnya biasanya di awal2 hubungan mulus2 bae,Hujungan2 banyak masalah..Moga aja gak gitu ya..
Mampir thor, 🙋