"Daripada lo nyuruh gue keluar, mending lo buruan pakai baju sebelum ada setan dateng. Kita udah di tungguin di bawah!" saut Boy menghela napas nya berat.
"Ya elo setan nya!" seru Chyra dengan kesal.
"Jangan mancing kesabaran gue Ra, jangan sampai gue perkosa lo kalau lo kelamaan telanjang begini!" ucap Boy datar menatap Chyra yang masih berada di dekat pintu kamar mandi.
"Sumpah, lo itu kakak terbangsat yang gue punya!" saut Chyra dengan begitu kesal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
...~Happy Reading~...
“Bagaimana sekolah kamu hem?” tanya Arshen dengan begitu lembut sambil mengusap kepala adik nya penuh kasih sayang.
Saat ini, Arshen dan Chyra tengah duduk bersantai di taman belakang, sebuah ayunan di tepi kolam renang, menjadi tempat favorit keduanya sejak dulu ketika sedang bersantai.
“Baik,” jawab Chyra singkat, sambil menyandarkan kepala nya di dada bidang sang kakak.
Chyra memang sedekat itu dengan Arshen sejak dulu. Mengingat, hubungan nya dengan Boy yang tidak pernah akur, membuat Arshen memberikan kasih sayang dan perhatian nya full kepada Chyra.
Tapi bukan berarti Arshen tidak menyayangi Els, dia juga menyayangi adik bungsu nya. Namun, jika di lihat memang cara penyampaian kasih sayang itu sedikit berbeda. Karena Els juga sudah mendapatkan kasih sayang serupa dari Boy.
Maka dari itu Arshen memilih untuk bersama Chyra, agar adik nya tidak merasa di anak tirikan.
“Apa yang kamu pikirkan, hem? Coba bilang sama kakak,”
“Chyra hanya penasaran,” jawab nya begitu lirih.
Arshen langsung menghela napas nya dengan sedikit berat, ia mengubah posisi duduk nya menjadi sedikit tegak. Melepaskan pelukan nya pada Chyra, dan memegang kedua bahu gadis di depan nya.
“Orang tua kandung kamu?” tebak Arshen yang langsung di balas anggukkan kepala oleh Chyra.
“Bukankah kakak dan kak Deren sangat pintar dalam mencari orang? Apakah kakak tidak berniat membantu Chyra?” tanya gadis itu dengan memasang wajah memelas nya.
“Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu mereka?”
Chyra langsung menggelengkan kepala nya, karena ia sendiri juga tidak tahu akan melakukan apa. Dirinya hanya penasaran dan ingin melihat bagaimana keluarga kandung nya.
“Bagaimana jika mereka mengambil kamu dari kami? Kamu akan meninggalkan Mommy, Daddy dan kakak?” tanya Arshen lagi membuat Chyra kembali terdiam.
“Chyra, tidak cukupkah kasih sayang yang kakak berikan selama ini hem? Kasih sayang Mommy dan Daddy. Mereka dan kami semua tulus sama kamu, dan kami tidak mau melihat kamu terluka,” imbuh laki laki itu dengan pelan namun penuh kelembutan.
“Apakah Boy masih menyakiti kamu?”
“Dia—“
“Apaan sih kak pertanyaan nya!” saut seorang laki laki remaja yang ternyata sejka tadi menguping namun kini sudah keluar dan ikut bergabung dengan dua saudara nya.
“Anjiir, sakit Boy!” pekik Chyra saat dengan tiba tiba Boy masuk di antara Chyra dan Arshen, membuat kedua nya mau tak mau harus menggeser tempat duduk nya.
“Jangan terlalu deket, nanti ketahuan setan.” Ucap Boy sedikit berbisik.
“Ya elo setan nya,” cetus Chyra berdecak malas.
“Kok kakak gak balik lagi ke kantor? Kasihan loh Daddy sendiri,” ucap Boy kini menatap kakak nya dan mengabaikan umpatan dari Chyra.
“BUkankah biasanya Daddy juga sendiri?” kata Arshen tersenyum tipis dan menggelengkan kepala nya.
Tentu saja, ia cukup paham dengan pertanyaan adik nya tersebut. Secara tidak langsung, Boy ingin mengusir nya agar tidak duduk berdua dengan Chyra. Arshen pun sebenarnya cukup peka, bahwa adik nya memiliki sedikit something terhadap adik angkat nya itu. Namun, ia memilih diam dan ingin memastikan nya nanti.
“Tapi kan Kakak pulang mau bantuin Dady,” ucap Boy masih tak gentar mengusir kakak kandung nya sendiri.
“Kakak pulang untuk Chyra. Melihat keadaan Chyra, karena—“
“Dia udah gapapa juga. Tuh gak lihat dia udah sehat wal afiat. Bahkan udah sekolah juga, udah deh, mending kakak balik ke kantor aja, atau balik ke Jerman atau—“
“Lo kenapa ngusir kak Arshen sih Boy. Yang di datengin kakak itu gue, bukan elo, ih sebel!” saut Chyra dengan cepat memotong pembicaraan Boy dengan begitu kesal.
...~To be continue ......