NovelToon NovelToon
Haruskah Aku Berbagi Suami

Haruskah Aku Berbagi Suami

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Faza Nihaya

Setan apa yang telah merasuki suamiku. Dengan teganya ia bermain dibelakangku. Terlebih didalam kamar yang sering aku dan suamiku memadu kasih.
Aku buka perlahan knop pintu itu. Dan untungnya tidak terkunci. Perlahan aku melangkah. Namun aku dikejutkan dengan dua sosok manusia yang sedang berada dalam satu selimut. Aku mendekat. Aku tarik rambut perempuan itu. Tak peduli ia merasakan kesakitan atas perlakuanku.
Dan sejak saat itu. Aku Ajeng Shafanina akan membalaskan atas luka yang mereka torehkan kedalam hatiku. Dan aku akan buktikan bahwa aku pun bisa tanpanya. Tanpa seorang Yudha Mahardika, suami yang tak tau diri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faza Nihaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kegelisahan Sang Anak

Ajeng berpikir sejenak, selang sepuluh menit akhirnya ia memutuskan kalau bersedia untuk bekerja sama dengan Luthfan.

"Bu Ajeng serius?" tanya Luthfan meyakinkan.

"Serius Pak." jawab Ajeng tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Alhamdulillaah saya senang dengernya. Kalau begitu saya akan persiapkan rancangan baju terbaik saya. semoga laris manis. Kalau soal pembagian hasil. Kita akan bicarakan nanti." papar Luthfan.

"Itu biar Pak Luthfan saja yang ngatur. Saya mah gimana baiknya saja." jawab Ajeng.

"Baiklah jika itu mau Bu Ajeng. Tapi ngomong-ngomong saya haus nih." candanya sambil menyentuh bagian leher depannya.

Ajeng terkesiap "Ya ampun. Maaf Pak, saya sampai lupa ambilkan minum. Sebentar ya Pak, saya ambilkan minum dulu." ucap Ajeng yang tak enak hati. Lantas ia segera bangkit untuk mengambil minum.

Padahal Luthfan tidak benar-benar haus, melainkan masih ingin berada disana. Karena sudah tidak ada pembahasan lagi, makanya memilih untuk pura-pura haus.

"Silakan diminum Pak, sekali lagi maaf." kata Ajeng.

"Gak papa bu. Santai saja." jawab Luthfan. Ia pun dengan terpaksa meneguk minuman itu.

"Bu Ajeng disini sama siapa. Maksud saya, gak bersama Hasna?" tanya Luthfan.

"Bapak panggil dia apa tadi?" tanya Ajeng.

"Sekarang saya panggil dia nama saja atas keinginan Hasna sendiri, katanya saya berasa udah jadi ibu-ibu, karena saya belum menikah. Jadi panggil saya nama saja. gitu katanya." papar Luthfan membuat Ajeng tergelak, namun segera kedua tangannya menutup mulutnya.

Dan itu sukses membuat Luthfan terpana melihat tawa lepas itu.

"Maaf." kata Ajeng yang mulutnya masih ditutup.

"Tidak apa Bu, saya suka melihatnya." ujar Luthfan.

"Apa?" tanya Ajeng sedikit terkejut. Begitu juga Luthfan ia terkesiap dengan apa yang dia ucapkan.

"Maksud saya, saya turut bahagia lihat Bu Ajeng tertawa." ralatnya.

"Kalau begitu saya pamit ya. Sampai ketemu besok." kata Luthfan.

"Iya Pak. Terimakasih banyak." balas Ajeng.

Luthfan pun keluar dan menaiki mobil lalu meninggalkan tempat itu.

***

"Sayang, besok kamu sibuk gak?" tanya Fiona menghampiri suaminya di ruang santai yang sedang mengerjakan tugas lewat laptop, karena tadi saat dikantor belum sempat ia kerjakan.

"Kenapa memangnya?" tanya Yudha tanpa menoleh sedikitpun. Ia tetap fokus pada layar di laptopnya.

"Aku ... Mau ajak kamu ke pesta ulangtahun teman aku. Bisa kan?" tanya Fiona.

"Maaf Fi, aku sedang banyak pekerjaan." balas Yudha.

"Please aku mohon, sekali ini saja kamu luangkan waktunya buat aku." lirihnya.

"Aku gak bisa Fi. Pekerjaan itu sangat penting, aku gak bisa menundanya, karena itu tanggungjawabku." jawab Yudha menoleh.

"Ohh oke! Lebih penting pekerjaan daripada aku. Gitu?"

Yudha mematikan laptopnya, dan menatap wajah perempuan yang menurutnya mantan terindah itu.

"Kamu ngomong apa sih? Aku bekerja juga demi kamu. Kamu mau apa aku turuti." jelas Yudha.

"Benar, semua yang aku mau memang kamu turuti, tapi bisakah kamu luangkan waktu sebentar saja. Aku juga butuh perhatian kamu." tekan Fiona.

"Lagian, kamu seorang CEO kan dikantor itu? Harusnya kamu tak sesibuk itu. Kamu bisa menyuruh sekretaris buat menghandle dulu pekerjaan kamu. Untuk apa kamu menduduki kursi itu kalau tetap saja kamu diporsir dengan sebuah pekerjaan. Kantor itu milik kamu kan? Kenapa kamu seperti tak bebas bekerja dikantor sendiri." papar Fiona mencebik kesal.

"Fiona, kata siapa kantor itu ... "

"Ahh sudahlah, aku capek ngomong sama kamu." Fiona memotong ucapan suaminya. Lalu ia beranjak memasuki kamarnya dan menutup pintu dengan cukup keras.

Dilain tempat. Luthfan Aqmar sedang membuat pola untuk rancangan baju yang akan ia tempatkan di ruko milik Ajeng.

Ia kerjakan dengan sangat hati-hati.

"Semoga dengan ini, aku bisa lebih dekat lagi dengan kamu, setelah sekian lama aku putus dengan seseorang, hatiku kembali merasakan nyaman saat bertemu denganmu, padahal bukan hanya kamu saja perempuan yang pernah aku temui. Banyak. Dan entah kenapa hatiku terasa beda saat melihatmu pertama kali." gumamnya dan tersenyum lalu memejamkan matanya.

***

Hari ini, hari ke lima, dimana Ajeng dan Yudha resmi bercerai. Dan dimana Qeera, sang putri semata wayang mereka. Tiba-tiba menanyakan soal kata cerai. Dan itu ia dapatkan dari seseibu yang merupakan orangtua temannya.

"Sayang, kok melamun?" tanya Ajeng saat ia baru saja menyiapkan keperluan putrinya untuk pergi ke sekolah.

Ajeng pun mendekat dan duduk di sisinya.

"Qeera kenapa? Ayo cerita sama bunda?" tanyanya sambil mengusap puncak kepalanya.

"Qeera gak mau pergi ke sekolah bun." jawabnya yang kemudian menundukkan kepalanya.

"Kenapa sayang? Qeera sakit?" tanya Ajeng sambil menempelkan tangannya pada kening putrinya. "Tapi gak papa kok. Qeera gak panas. Apa Qeera pusing?"

"Bukan itu bunda." desisnya.

"Terus?"

"Di sekolahan ada yang bilang kalau Qeera udah gak punya ayah sekarang." katanya dengan lirih.

Ajeng memejamkan matanya, dan menghela napasnya perlahan.

"Terus ada juga yang bilang! Kalau bunda sama ayah udah cerai. Cerai itu apa sih bun?" tanya Qeera. Anak itu memang sangat cerdas. Tapi sisi lugu dan polos yang memang merupakan sifat bawaan anak-anak. tentu masih ada.

'Allah ... Aku harus jawab apa?' ucapnya dalam hati.

"Bunda, pokoknya aku gak mau pergi ke sekolah lagi." tekan anak itu.

"Iya Nak, gak papa kalau Qeera ingin libur. Nanti bunda panggil guru private aja ya." ujar sang bunda yang di balas anggukan oleh putrinya.

"Terus nanti kalau ada yang bilang kayak gitu lagi. Qeera cuek aja, gak usah dengerin mereka, karena mereka hanya tau luarnya saja, Qeera paham kan apa maksud bunda?"

Qeera menganggukkan kepalanya. "Tapi bunda! Apa mereka udah tau kalau ayah Qeera itu jahat? Makanya bilang gitu." tanyanya.

"Bunda bilang apa kemarin? Qeera ingat gak? Kalau ayah Qeera itu tidak jahat. Ayah hanya sedang khilaf. jadi tugas kita mendo'akannya supaya ayah cepat sadar." papar Ajeng.

"Iya bunda." katanya menunduk.

Ajeng melakukan itu karena ia gak mau putrinya terus membenci sang ayah, karena bagaimanapun Yudha adalah orangtua kandungnya sendiri.

Hasna akan ke kantor yang dimana Yudha bekerja disana, karena lagi, pekerja disana ada yang memesan kosmetik dan ia sendiri yang akan mengantarnya.

Namun pada saat ia tiba di kantor itu. Ia harus berhadapan dengan Yudha yang tak sengaja bertemu.

"Kamu!" ucap Yudha. "Ngapain kamu disini? Kamu tidak sedang memata-matai saya kan?" tanyanya.

"Hah? Hahaha..." Hasna malah tertawa mendengar pertanyaan itu.

"Diam kamu." sentak Yudha. "Beraninya kamu ngatawain saya. Kamu gak tau siapa saya di kantor ini?" tanyanya menatap tajam pada Hasna yang malah menahan tawa.

"Yudhaaa Yudha, lagian untuk apa aku memata-matai kamu. Hah?" kekeh Hasna. "Kayak gak ada kerjaan lain aja. Dan soal siapa kamu disini. Apa itu penting? Jelas tidak." papar Hasna.

"Terus ngapain kamu ada disini kalau bukan memata-matai?"

"Kamu nanyaa?" kekeh Hasna.

"Kamu berani ya." bentak Yudha.

"Ohhh jelas berani, hanya lelaki bodoh yang mau saja memilih perempuan sinting itu." cetus Hasna.

"Jaga mulut kamu." ujar Yudha dengan rahang mengeras. Lalu mendorong bahu Hasna hingga sedikit limbung

Abian yang melihatnya dari kejauhan ia pun menghampiri mereka berdua.

"Ada apa ini?" tanya Abian. "Yudh, kamu jangan main kasar gitu aja, dia ini perempuan."

"Kamu gak ngerti masalahnya apa. Ahh sudahlah gak penting." jawab Yudha. "Dan kamu." Yudha menatap tajam pada Hasna. "Sebaiknya jangan pernah datang lagi kesini. Cam kan itu!"

Yudha kemudian melangkah masuk meninggalkan mereka berdua.

"Kamu gak papa kan mbak?" tanya Abian menatap perempuan yang ada dihadapannya. Tapi yang di tatap justru menatap balik dengan kekaguman.

"Iya Pak, gak papa." jawabnya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu saya pamit. Permisi." ucap Abian dan ia pun masuk.

Hasna masih terpana akan lelaki yang telah membelanya tadi.

"Cowok tadi ganteng banget ya ampuuun." gumamnya sambil tersenyum.

1
Olga Kandou
karma pelakor
martina melati
permisi thor... bikin novel tentang guna2 istri muda ato guna2 duda gt/Ok/
martina melati
hasna dpasangkan dg luthfan aja thor
martina melati
apa gk pindah skul aja nih...
martina melati
kepo y, bu laras...
martina melati
ato bersih2 rumah y/Facepalm/
martina melati
walopun sahabat, mungkin yudha tidak bercerita tentang fiona (padahal pernah dekatkn/pacaran) pd abian.
martina melati
permisi thor, sepertiny ada yg typo nih... _aku gak mau punya bunda lagi_ seharusny ayahkan?
Lala lala
ini kknsepnya gmn..katanya ajeng balik ke rmh ortunya dan perjalan sampe 2 jam..knp bs ketemuaan dg kwn husna dg mudah, knp bs sekolah qeera kyk dekat rumah eyangnya..mobil yudha jg bs samaan..kyk msh satu kota aja..
Jumiah
haduh cari masalah sih ibu...
y nma jua lg kesel y bu..
nasib yudha jd apes setelah pisah sma
istri ...
Jumiah
ia bian jangan sampai nyesal lg klo
kmu lambat..quien jua suka sma kmu ..
Jumiah
sdh yuda gk kerja lg ,baru fiona kasih tau klo kemungkinan kecil bisa punya anak..
Jumiah
jangan mau jeng ,ucapan suami mu ,lain di mulut lain dihati ,
bersukur sdh lepas dri suami mu...
kalea rizuky
egois bgt sumpah Hasna
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget thor khusus utk laki-laki memilih selingkuh dari pada istri akhir mennyesal
Tri Utari Agustina
Karma berlaku Yudha menyiak istri mu nanti terjadi padamu
adeeva channel
alur ceritanya bagus
Aya Vivemyangel
Kebanyakan menyeka sudut mata ini si ajeng 😌
Aya Vivemyangel
Agak berbelit ya ,,,
Intan IbunyaAzam
Hasna yg memilihnya Ajeng ksian dy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!