Haruskah Aku Berbagi Suami

Haruskah Aku Berbagi Suami

1. Minta Cerai

Tuk

Tuk

Tuk

Terdengar suara derit langkah sepatu di malam hari membuat Ajeng terbangun. Buru-buru Ajeng melepaskan pelukannya pada anaknya Qeera.

"Bobo yang nyenyak ya sayang. Mamah keluar sebentar." Ujar Ajeng pada putrinya yang telah tertidur lelap.

Ia keluar dari kamar Qeera dengan langkah pelan. Terlihat sepasang lelaki dan perempuan dengan mesranya memasuki kamar pribadi Ajeng dan suaminya.

"Mas Yudha." Ucapnya pelan sambil tangannya membekap mulutnya.

Namun dua sepasang manusia itu tidak menyadari ada Ajeng yang melihatnya dari kejauhan.

Lalu Ajeng mendekat kearah kamarnya yang pintunya sudah tertutup rapat. Namun masih terdengar jika ada yang berbicara dari dalam meski tidak terlalu jelas.

"Mau apa mereka? Siapa perempuan itu?" Gumamnya sambil telinganya ia tempelkan dipintu.

Terdengar suara ******* disana. Membuat Ajeng memejamkan matanya. Hatinya tiba-tiba sesak. Jelas suara itu sedang melakukan layaknya hubungan suami istri.

Ia pun membuka pintu itu yang memang tidak dikunci. Dan mungkin juga ini merupakan kesialan untuk sepasang dua manusia itu.

Ajeng sangat shock melihat dua manusia itu yang sungguh tidak baik untuk dilihat.

Keduanya telah berada dalam satu selimut yang tentunya pakaian mereka pun sudah teronggok dilantai. Ajeng pun mendekat.

"Kamu tega Mas, kamu jahat." Teriak Ajeng menatap nanar pada Yudha lalu menatap perempuan yang berada dibawah Yudha. Yudha turun dan duduk disamping perempuan itu.

"Siapa kamu? Dengan beraninya masuk kedalam kamarku dengan suamiku? Dasar perempuan murahan." Bentak Ajeng dengan menarik rambut perempuan itu.

"Hentikan Ajeng. Jangan sakiti Fiona." Bentak Yudha yang tubuhnya masih bersembunyi dibalik selimut.

"Ohh jadi namamu Fiona?" Sentak Ajeng yang tangannya belum mau melepaskan rambut Fiona. Ia terus menariknya sehingga Fiona merasakan sakit dikepalanya.

"Awww sakiiiiittt." Lirih Fiona yang matanya melirik pada Yudha, meminta perlindungan.

"Ajeng aku bilang lepasin." Kembali Yudha membentak.

"Kamu lebih memilih perempuan ini?" Tunjuk Ajeng pada Fiona. "Dibanding aku istri sah kamu?" Rahang Ajeng mulai mengeras.

"Tapi dia juga istriku."

"Apa?"

"Ya, kami telah menikah siri dua minggu yang lalu. Maaf aku tidak ijin dulu padamu."

Ajeng pun rubuh dihadapan mereka, sambil tangan kanannya memegang dadanya merasakan sakit yang teramat dalam, sungguh sesak dan pahit menerima kenyataan bahwa suaminya kini telah menikahi perempuan lain tanpa ijin dan sepengatahuannya.

Ajeng terus terisak tanpa dipedulikan oleh Yudha yang malah mengusap rambut Fiona yang masih berada disampingnya.

Ajeng memalingkan pandangannya melihat adegan mesra suaminya. Ia pun mencoba bangkit.

"Aku tunggu kalian dilantai bawah." Ujar Ajeng dengan suara serak akibat isakan yang tidak mau berhenti.

Ia pun keluar dari kamar itu dan terus menyeka sudut matanya.

Ajeng terlebih dahulu kembali kekamar sang anak, memastikan bahwa Qeera masih tertidur. Dan untung saja Qeera masih lelap dengan tidurnya.

Ia pun segera menuju lantai bawah dan langsung duduk diatas sofa tempatnya bersantai menunggu dua manusia tak tahu diri itu.

"Mas, kamu bilang, kamu belum menikah. Tapi apa ini?" Tanya Fiona sambil mengenakan pakaiannya.

"Maaf, aku berbohong, karena jika aku jujur takut kamu tidak mau menikah denganku." Ujar Yudha yang sudah rapih dengan pakaiannya.

"Pantes kamu inginnya kita nikah siri dulu. Jadi ini alasannya?" Fiona mendengus kesal.

"Sudahlah tak perlu dipikirkan. Aku melakukan ini semua semata karena sangat mencintaimu. Cinta ini dari dulu tidak pernah padam untukmu" Ucap Yudha dengan merangkul Fiona.

"Tapi marahnya itu bikin aku takut Mas. Lihat kepalaku jadi sakit karena ulahnya tadi." Rengek Fiona manja.

"Kita harus hadapi dia, apapun yang terjadi." Ujar Yudha.

"Tapi jangan tinggalin aku Mas."

"Iya sayang, karena kamu mantan terindah Mas dari dulu, tapi sekarang jadi istri terindahku." Ujar Yudha tersenyum sambil menggandeng Fiona menuju lantai bawah.

Yudha dan Fiona menuruni anak tangga satu persatu tak lupa adegan mesra selalu mereka lakukan.

Kini keduanya telah berada dibelakang Ajeng. Lalu mereka pun duduk berdampingan dihadapan Ajeng dengan tangan yang masih saling tertaut.

Ajeng membetulkan duduknya. Menarik napas perlahan, mencoba supaya tidak terbawa emosi dengan pembicaraan mereka nantinya.

"Langsung saja pada inti." Tukas Ajeng. "Apa yang membuatmu tega menghianatiku dari belakang bahkan tanpa izinku kamu telah menikahinya. Kurang apa aku ini Mas?"

"Tidak, kamu pun tidak ada kurangnya dimataku. Alasanku jelas karena cinta, dan jika aku ijin dulu padamu maka pernikahanku ini tak akan terjadi karena kamu pun pasti tidak mengijinkannya." Tukas Yudha menatap Ajeng yang dibalas tatapan juga olehnya.

"Baik, jadi hanya karena cinta? Dan asal kamu tau. Jika kamu ijin dulu padaku akan menikahinya mungkin tak akan sesakit ini karena mungkin aku sudah menguatkan hatiku jika tiba-tiba suamiku menikahi perempuan lain tanpa sepengetahuanku. Tanpa ijinku. Tapi apa kenyataanya? Sakit Mas. Sungguh sakit hati ini." Isak Ajeng menatap keduanya.

"Maafkan aku."

Hanya itu ucapan yang terlontar dari bibir Yudha sambil menundukkan kepalanya. Ada rasa tak tega melihat sang istri terisak karena ia pun masih mencintainya meski rasa cinta itu lebih besar pada Fiona.

"Ceraikan aku." Sentak Ajeng yang isakannya sudah mulai mereda.

"Tidak. Aku tidak akan menceraikan kamu."

"Lalu maumu kita serumah bertiga begitu? Maaf, aku tidak setangguh perempuan-perempuan lain yang dengan ikhlasnya dipoligami."

"Tapi bukankah poligami itu boleh?"

"Ya, jika memang atas ijin istri pertama dan tidak mendzoliminya. Jelas disini kamu telah mendzolimi aku, menikahinya secara diam-diam."

"Tapi aku bisa adil."

"Mas, poligami itu bukan hanya perkara tentang adil, tapi harus ada keikhlasan dihati keduanya dan masih banyak lagi. Aku tak yakin jika pernikahan kita dilanjut aku dan istri barumu itu akan baik-baik saja. Karena sampai kapanpun aku gak rela jika harus berbagi suami." Ujar Ajeng dengan nada sedikit kesal.

"Dan kamu Fiona." Ajeng menatapnya tajam. "Sungguh perbuatanmu telah mencoreng nama baikmu sendiri. Yang sayangnya harus jadi pelakor diantara rumah tanggaku dan Mas Yudha."

"Maaf mbak. Sungguh aku tak tau jika Mas Yudha telah menikah. Bahkan aku baru mengetahuinya sekarang. Jika saja Mas Yudha jujur dari awal. Aku pun pasti menolaknya" Jawabnya dengan menundukkan kepala tanpa berani menatap Ajeng sedikitpun.

"Apa aku harus percaya?"

"Fiona benar, dia tidak tau kalau aku sudah menikah, karena aku berbohong padanya." Ujar Yudha.

Ajeng menoleh pada suaminya. Matanya yang sudah mengering itu pun seketika kembali berembun.

"Demi ingin menikahi dia kamu tega berbohong Mas?" Ajeng mengusap wajahnya dengan kasar sambil menarik napas berat. "Entah apa yang ada dipikiranmu saat ini Mas, kamu bukan Mas Yudha yang dulu lagi, kamu jahat." Teriak Ajeng sambil bangkit dan melangkah menuju kamarnya.

"Mbak." Ucap Fiona mengulurkan tangannya hendak meraih tangan Ajeng.

"Sudahlah, biarkan dia sendiri dulu." Ujar Yudha sambil merangkulnya.

"Tapi kamu memang jahat Mas. Jika aku yang berada diposisi dia, akupun tak akan segan meminta cerai darimu." Fiona menundukkan kepalanya sambil menyeka sudut matanya. Sungguh hatinya sebenarnya sangat iba pada Ajeng. Tapi semua telah terjadi.

Ajeng memasuki kamarnya dan menutup pintu, ia rubuh dibalik pintu dengan isakan yang kembali terdengar. Ia tak tau harus bagaimana. Bahkan kedua orangtuanya pun sudah tidak ada, ia anak tunggal. Orangtuanya meninggal karena sebuah kecelakaan saat Ajeng baru saja lulus kuliah.

"Kamu tega Mas, apa salahku. Sehingga kamu tega melakukan ini semua padaku." Gumam Ajeng dengan terus terisak menyandarkan tubuhnya pada pintu. Ia pikir dengan menikah hidupnya akan bahagia dan tak lagi kesepian karena ia akan ikut kemanapun suaminya membawanya pergi. Tapi apa? Apa ini yang disebut bahagia

Terpopuler

Comments

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

msih menyimak thor

2023-10-09

0

Uthie

Uthie

coba menyimak kembali 👍😁

2023-07-11

2

Soraya

Soraya

permisi numpang duduk dl ya kak

2023-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 1. Minta Cerai
2 2. Memilih Untuk Pergi. Namun ...
3 3. Ajeng dan Fiona
4 4. Kemarahan Ajeng
5 5. Perdebatan
6 6. Pergi
7 7. Foto Mesra
8 8. Bertemu Seseorang
9 9. Ingin Rujuk
10 10. Kebencian Qeera
11 11. Masih Cemburu.
12 12. Urus Surat Cerai
13 Sosok Luthfan Aqmar
14 Waktu Berjalan Begitu Cepat
15 Belum Sembuh Dari Luka
16 Sidang Pertama
17 Mengambil Barang
18 Ajeng dan Abian.
19 Salah Sangka
20 Resmi Berpisah.
21 Kegelisahan Sang Anak
22 Abian Qadafi
23 Kebenaran Terungkap
24 Ujian Hidup Yang Tak Sama
25 Belum Move On
26 Bertemunya Abian dengan Luthfan
27 Kepanikan Yudha
28 Mengungkapkan Isi Hati
29 Masalah Hati Siapa Yang Tahu
30 Abian Kerumah Ajeng
31 Lagi Fiona Berulah
32 Kedatangan Ibu Mertua
33 Gelisah
34 Mertua Dan Menantu
35 Cincin Berlian
36 Cemburu
37 Membuat Rancangan Baju
38 Sekolah Baru
39 Penyesalan Yudha
40 Will You Marry Me
41 Perdebatan Antara Retno dan Fiona
42 Rebutan Sertifikat
43 Qeera Menjenguk Yudha
44 Qeera Dilarikan Kerumah Sakit
45 Cincin Itu...
46 Luthfan Akhirnya Tahu Siapa Ajeng
47 Saat Hasna Melihat Cincin Itu
48 Kepasrahan Ajeng, Kebahagiaan Abian.
49 Cemburu Berat
50 Menahan Malu
51 Tawaran Kerjasama Baru
52 Retno Ke Kantor Abian
53 Rekreasi
54 Mengetahui Fakta.
55 Rumit
56 Sebuah Permintaan.
57 Ijab Qabul
58 Canda Tawa Sang Pengantin Baru
59 Rencana Penjebakan.
60 Sebuah Intrik
61 Aksi Penjebakan
62 Kemarahan Abian.
63 Disebuah Rumah Sakit
64 Kembalinya Ajeng
65 Melepas Rindu
66 Sebuah Keputusan
67 Bermuara Dititik Kerinduan
68 Sisa Pengantin Baru
69 Hasna dan Alvino
70 Perdebatan Dua Sahabat
71 Merajuk
72 Kebebasan Yudha
73 Amarah yang Memuncak
74 Kecelakaan
75 Luthfan Sadar Akan Kesalahannya
76 Konflik
77 Fakta yang Baru Diketahui Yudha
78 Hamil
79 Waktu Tak Mungkin Bisa Diputar Kembali
80 Mengalah Bukan Berarti Kalah
81 Kesabaran Luthfan Menghadapi Hasna
82 Bunuh Diri
83 Prasangka Alvino
84 Kotak Kecil
85 Introgasi
86 Ide Gila Hasna
87 Berfikir Lebih Dewasa
88 Jujur Itu Kadang Menyakitkan
89 Jatuh Talak
90 Kelicikan Dibalas Kelicikan
91 Pura-puranya Suami Istri
92 Rencana Berikutnya
93 Persiapan Pesta Pernikahan
94 Hasna Terkejut
95 Saat Bukti-bukti Diperlihatkan
96 Siapa yang Menanam. Maka Ia Sendiri yang Menuai
97 Keguguran
98 Kritis
99 Merajuknya Ibu Hamil
100 Kecemasan Kembali Melanda
101 Ferdy Masih Belum Terima
102 Proses Transfusi Darah Berjalan Lancar
103 Mood Ibu Hamil
104 Pikiran Buruk Kembali Hadir
105 Membaiknya Dua Sahabat
106 Drama Ngidam
107 Tak Mau Egois
108 Kedatangan Sang Ibu
109 Masih Mengedapankan Ego
110 Retaknya Hubungan Antar Teman
111 111. Debat Mantan Suami Istri
112 112. Alur Kehidupan yang Berbeda
113 113. Kecewa yang Teramat Dalam
114 114. Rindu yang Menggunung
115 115. Hanya Masalah Hati
116 116. Salah Paham
117 117. Apa Karma Itu Memang Ada?
118 118 Pilihan yang Sulit.
119 119. Semangat Kembali Hadir
120 120. Keadaan yang Sama Persis
121 121. Pengakuan Cinta dan Luluhnya Hati
122 122. Kembali Ditangkap Polisi
123 123. Ending
124 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Minta Cerai
2
2. Memilih Untuk Pergi. Namun ...
3
3. Ajeng dan Fiona
4
4. Kemarahan Ajeng
5
5. Perdebatan
6
6. Pergi
7
7. Foto Mesra
8
8. Bertemu Seseorang
9
9. Ingin Rujuk
10
10. Kebencian Qeera
11
11. Masih Cemburu.
12
12. Urus Surat Cerai
13
Sosok Luthfan Aqmar
14
Waktu Berjalan Begitu Cepat
15
Belum Sembuh Dari Luka
16
Sidang Pertama
17
Mengambil Barang
18
Ajeng dan Abian.
19
Salah Sangka
20
Resmi Berpisah.
21
Kegelisahan Sang Anak
22
Abian Qadafi
23
Kebenaran Terungkap
24
Ujian Hidup Yang Tak Sama
25
Belum Move On
26
Bertemunya Abian dengan Luthfan
27
Kepanikan Yudha
28
Mengungkapkan Isi Hati
29
Masalah Hati Siapa Yang Tahu
30
Abian Kerumah Ajeng
31
Lagi Fiona Berulah
32
Kedatangan Ibu Mertua
33
Gelisah
34
Mertua Dan Menantu
35
Cincin Berlian
36
Cemburu
37
Membuat Rancangan Baju
38
Sekolah Baru
39
Penyesalan Yudha
40
Will You Marry Me
41
Perdebatan Antara Retno dan Fiona
42
Rebutan Sertifikat
43
Qeera Menjenguk Yudha
44
Qeera Dilarikan Kerumah Sakit
45
Cincin Itu...
46
Luthfan Akhirnya Tahu Siapa Ajeng
47
Saat Hasna Melihat Cincin Itu
48
Kepasrahan Ajeng, Kebahagiaan Abian.
49
Cemburu Berat
50
Menahan Malu
51
Tawaran Kerjasama Baru
52
Retno Ke Kantor Abian
53
Rekreasi
54
Mengetahui Fakta.
55
Rumit
56
Sebuah Permintaan.
57
Ijab Qabul
58
Canda Tawa Sang Pengantin Baru
59
Rencana Penjebakan.
60
Sebuah Intrik
61
Aksi Penjebakan
62
Kemarahan Abian.
63
Disebuah Rumah Sakit
64
Kembalinya Ajeng
65
Melepas Rindu
66
Sebuah Keputusan
67
Bermuara Dititik Kerinduan
68
Sisa Pengantin Baru
69
Hasna dan Alvino
70
Perdebatan Dua Sahabat
71
Merajuk
72
Kebebasan Yudha
73
Amarah yang Memuncak
74
Kecelakaan
75
Luthfan Sadar Akan Kesalahannya
76
Konflik
77
Fakta yang Baru Diketahui Yudha
78
Hamil
79
Waktu Tak Mungkin Bisa Diputar Kembali
80
Mengalah Bukan Berarti Kalah
81
Kesabaran Luthfan Menghadapi Hasna
82
Bunuh Diri
83
Prasangka Alvino
84
Kotak Kecil
85
Introgasi
86
Ide Gila Hasna
87
Berfikir Lebih Dewasa
88
Jujur Itu Kadang Menyakitkan
89
Jatuh Talak
90
Kelicikan Dibalas Kelicikan
91
Pura-puranya Suami Istri
92
Rencana Berikutnya
93
Persiapan Pesta Pernikahan
94
Hasna Terkejut
95
Saat Bukti-bukti Diperlihatkan
96
Siapa yang Menanam. Maka Ia Sendiri yang Menuai
97
Keguguran
98
Kritis
99
Merajuknya Ibu Hamil
100
Kecemasan Kembali Melanda
101
Ferdy Masih Belum Terima
102
Proses Transfusi Darah Berjalan Lancar
103
Mood Ibu Hamil
104
Pikiran Buruk Kembali Hadir
105
Membaiknya Dua Sahabat
106
Drama Ngidam
107
Tak Mau Egois
108
Kedatangan Sang Ibu
109
Masih Mengedapankan Ego
110
Retaknya Hubungan Antar Teman
111
111. Debat Mantan Suami Istri
112
112. Alur Kehidupan yang Berbeda
113
113. Kecewa yang Teramat Dalam
114
114. Rindu yang Menggunung
115
115. Hanya Masalah Hati
116
116. Salah Paham
117
117. Apa Karma Itu Memang Ada?
118
118 Pilihan yang Sulit.
119
119. Semangat Kembali Hadir
120
120. Keadaan yang Sama Persis
121
121. Pengakuan Cinta dan Luluhnya Hati
122
122. Kembali Ditangkap Polisi
123
123. Ending
124
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!