Kuliah diluar kota membuat Della mau tak mau harus tinggal serumah dengan kakak serta kakak iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon israningsa 08., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 : Tumbuh Dengan Baik
Dert... Dert... Dert....
Saat Arya begitu mengharap sebuah jawaban terucap dari bibir Della, ponsel gadis itu malah terus bergetar didalam tas selempangnya. Tanpa Della lihatpun siapa yang menelfon, dia sudah bisa tebak kalau itu pastilah kakaknya.
"Aku masih bingung! Aku nggak tau mau jawab apa! Kita pulang aja dulu Yah... Kakak aku nelfon terus dari tadi!"
"Tapi aku maunya kamu jawab sekarang Dell... Pleaselah... Aku nggak suka di gantung! Aku yakin kamu juga nyaman kan sama aku?"
Sekejap Della terdiam, "jujur aku nggak tau juga gimana perasaan aku Ya! Kalau kamu nggak suka di gantung ya udah... Maaf! Aku kayaknya nggak bisa!" Tolak Della.
Dia kemudian berdiri, hendak berjalan pergi. Arya menyusul dengan berjalan mendahuluinya, "Del... Kamu jangan gitu dong! Itu artinya kamu nyakitin perasaan aku!"
"Mau gimana lagi? Kamu juga nggak bisa nungguin aku berfikir dulu kan?"
"Oke... Aku bakal nungguin jawaban kamu! Tapi besok yah!"
Della menghela nafasnya berat, tapi dia pada akhirnya mengiyakan Arya.
Mereka lalu pulang, Besar harapan Arya bisa mendapat kepastian besok pagi, dia tak mau kehilangan gadis yang baru ia kenal itu.
Tiba didepan kontrakan lagi-lagi Della dikejutkan dengan motor Raka terparkir disana, tak hanya itu pemilik motor juga tengah duduk di kursi dekat motornya.
Della mulai takut saat sekilas ia melirik wajah Raka, kakak iparnya itu seketika berdiri dan menghampiri mereka berdua.
"Del... Kamu jangan lupa janji kamu yang tadi yah!"
"Iya, kamu hati-hati ya pulangnya!" Ucap Della.
Raka menatap sinis kedua sejoli itu, "Kalian dari mana aja?" Keduanya sontak tersentak kaget ketika Raka makin mendekat.
"Ehh maaf kak, tadi aku ajak Della jalan-jalan!" Jawab Arya sopan.
Srekk... "Sini kamu!" Raka tiba-tiba menarik kerah baju Arya hingga membuat lelaki itu terpaksa turun dari motornya, "Agh... Maaf kak!"
Della kaget, "WHAT! kak! Kak Arya apa-apaan sih... Lepasin Arya kak!" Ia mencoba melepaskan tangan Kakak iparnya dari kerah baju Arya.
"Minggir!" Raka mendorong Della, "Berani-beraninya yah! Ngajak Della jalan-jalan tanpa sepengetahuan aku! Kamu fikir kamu siapa hah! Mau nyakitin adik aku kan? Jawab!!" Gertaknya.
"Eng... enggak kak! Aku cuman mau jalan-jalan aja sama Della, itu doang nggak lebih! Della juga udah setuju!"
"Halahh... Siapa yang mau percaya sama bocil kayak kamu! Aku Peringatatkan yah... Jangan dekatin adik aku lagi! Dia mau fokus kuliah, bukan mau buang-buang waktu sama kamu!" Ucap Raka dengan sama pedas.
Dia lalu melepaskan cengkraman tangannya dari kerah baju Arya, "Pergi sana! Jangan datang lagi kesini!"
Wajah Arya berubah seperti orang yang sangat membenci Raka, pandangannya lalu teralihkan ke Della yang sejak tadi hanya bisa menyimak perkataan Kakak iparnya pada Arya, "Dell aku pulang dulu yah! Jangan lupa soal tadi!" Tak lupa ia tersenyum padanya.
"Iya Ya' kamu juga hati-hati, makasih buat hari ini!"
Saat Arya pergi, kini Della menatap tajam kearah Raka, ia lalu berjalan dengan kaki di hentak-hentakkan dengan kasar memasuki rumah.
"Dell... Tunggu bentar! Coba jelasin ke kakak kamu dari mana aja? Kenapa pulang jam segini?"
Tanyanya menyusul langkah adik iparnya itu.
Della sangat marah sampai ia tak mau menjawabnya.
"Del... Kamu denger kakak nggak sih?"
Della seketika berhenti lalu berbalik badan
Aghh.... Raka yang kaget tidak bisa mengontrol langkahnya hingga ia menabrak tubuh gadis itu.
Della hampir terjatuh namun Raka langsung memeluknya.
Raka bisa merasakan buah dada Della yang menabrak dadanya, namun gadis itu seketika menjauh, "Ngapain kakak mau tau semuanya?" Tanya Della dengan tatapan sinis.
Raka yang masih belum fokus malah terdiam, pandangannya hanya menjurus ke dada Della, "Ya ampun! Gu*ungnya tumbuh dengan baik!" Fikir Raka dalam hati.