Kaira Lestari anak berusia 19 tahun yang dulunya seorang anak kecil yang selalu manja dan bahagia,namun kepergian sang Ibu membuatnya hancur berantakan.Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang membawa satu anak perempuan yang hampir satu usia dengan nya. Hidup nya di siksa habis habisan,selain Luka batin,luka dan lebam selalu memenuhi tubuh nya. Akankah ada hari bahagia atau senyum lagi muncul di bibir gadis itu?
Makasih Fathan!
Matahari masih menyengat, orang yang berdiri di atas tanah pasti akan mengerutkan kening karena panasnya matahari menyentuh kulit kepala.
Dua orang yang berbeda gender sedang duduk di balkon sebuah apartemen, menikmati es cream untuk melegakan tenggorokan dan angin menerpa tubuh mereka.
“Gue udah lama nggak makan es cream..”setelah lama terdiam,akhirnya Kaira memulai pembicaraan.
“Satu minggu setelah mama meninggal,iya,itu terakhir kalinya gue makan es cream,setelahnya nggak pernah lagi,padahal gue suka banget makan es cream”
Fathan melihat ke arah gadis itu”kenapa?”
walaupun sebenarnya dia sudah tahu jawabannya,tapi Aksara tetap bertanya,supaya Kaira tidak curiga bahwa dia sudah tahu isi dari buku diary milik nya.
Kaira menghela nafas.”kalau gue cerita mungkin lo juga nggak bakal percaya,lo pasti bilang nggak ada orang tua yang mau nyakitin anaknya ya walaupun orang tua tiri.yang penting ini pertama kalinya gue makan es cream dari sekian lama.” Kyra melihat ke arah Fatan sembari tersenyum “ terima kasih ya Fathan es cream nya “
Fathan membalas senyum Kaira sembari mengangguk kan kepalanya.”sama sama Ra,kalau kamu mau pengen makan sesuatu bilang ke gue ya,biar gue beli.”
“Beneran?”
Dengan cepat Fathan mengangguk kan kepalanya.”iya beneran..”
Kaira tambah tersenyum.”nanti kalau gue minta spagheti carbonara emang bisa?”
“Bisa..”
“Hahahahhaha…”Kaira tertawa lepas.”nggak Fathan gue bercanda,mana mungkin juga gue minta itu,mahal banget soalnya.”ucap gadis itu sembari kembali menikmati es cream.
Drtt…
Drtt….
Ponsel yang terletak di atas meja itu bergetar dan menyala,membuat Fathan mengambilnya lalu menggeser layar ke tombol warna hijau.
“Halo mah…”
“Kamu lagi dimana sih nak, kenapa kamu jarang pulang ke rumah?”
Mata Fathan melihat ke arah Kaira yang sibuk menikmati es cream.untung saja ia tidak membuat speaker.”ini aku lagi di Apartemen”
“Ngapain di sana? Emang di rumah nggak nyaman?”
“Bukan mah bukan gitu..anu…Rian dan Bara mau kesini main main kayak biasa jadinya aku langsung ke sini aja tadi habis pulang sekolah..”
“Ohh gitu..ya udah nanti malam kamu pulang ya sayang,tadi papah kamu nyariin.titip salam sama Rian dan Bara”
“Oke mah…”
Tutt….
Panggilan pun segera di putuskan.
“Itu mama lo?”
Perlahan Fathan mengangguk kan kepalanya.
“Lo di suruh pulang ya?”
Kembali lagi Fathan mengangguk kan kepalanya.
“Lo bohong tan sama nyokap lo,Rian dan Bara kan nggak ada di sini.”
“Nggak itu…tadi memang di sekolah mereka mau datang ke sini,gue bilang gue nggak ke Apart,kalau mereka kesini nanti mereka ngelihat lo,yang ada nanti malah salah paham.nanti malam bi siti bakal ke sini.dia akan nginap di sini buat nemenin lo.”
“Lo nggak di sini?”
“Nggak gue harus pulang,kalau gue di sini terus nanti mama sama papah curiga.”
Akhirnya Kaira terdiam.”gue ngrepotin lo kan? Maaf ya Than..”
“Astaga Kaira kok lo ngomong gitu sih? Lo sama sekali nggak ngrepotin gue,jadi jangan ngomong gitu.”
.
“Gimana pah?”
“Nama laki laki itu Fathan,katanya dia masih anak baru di sekolah itu,bahkan gurunya juga heran kok bisa Kaira dan dia langsung kompak.”ucap Bima menerangkan kepada istrinya.
“Terus..”
“Laki laki itu juga beberapa hari ini sekolah,jadi kalau dia bareng sama Kaira,kenapa dia sekolah, harusnya kan dia nggak sekolah.”
“Kan kita nggak tahu pah,Kaira sengaja di suruh nggak sekolah.gimana kalau besok papah ke sekolah mereka? Kan katanya dia setiap hari sekolah, papah langsung tanya kan aja.”Mita menatap suaminya.”anak zaman sekarang kerjaannya udah aneh aneh pah,kita nggak tahu apa yang udah di lakukannya bareng Kaira.”