Memiliki mimpi hidup membina rumah tangga dengan kasih sayang yang tulus nyatanya mimpi itu hanya tingal kenangan. Dijual sahabat terbaiknya sendiri menjadikan awal derita baru bagi kehidupan Wanita bernama Tyara Alkyara Putri, dibenci, dimusuhi. Bahkan dijauhkan dari orang-orang yang dulu menyayanginya. Bahkan status orang tua yang juga tidak memperdulikan akan nasib dan deritanya. Akankah Wanita berumur 20 tahun memiliki sebutan Ara akan mampu bertahan dengan membawa status dirinya yang sudah tidak perawan?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06 ( Derita Yang Tak bisa disembunyikan )
"Sayang, Nenek boleh duduk?"
"Silahkan, Nek,"
"Bolehkah nenek bertanya sesuatu?"
"Silahkan."
"Sebenarnya ini termasuk permasalahan pribadi, tapi nenek sangat penasaran dan ingin tau, bisa kamu katakan dimana suami kamu?"
"Apa pertanyaan ini menyakiti kamu?"
"Tyara bakal jujur kalau sebenarnya Tyara bukanlah wanita sebaik seperti yang nenek bilang, Tyara salah satu wanita penuh dosa. Bahkan dikatakan Tyara tidak tau siapa ayah dari anak yang Tyara miliki saat ini, Tyara bukanlah wanita sebaik yang seperti Nenek kira, aku ...."
Air mata Tyara tak mampu terbendung, nenek memahaminya dan mengerti sekaligus menyesal telah menanyakan nya, Nenek memberikan pelukannya sadar hanya ini yang bisa ia lakukan.
"Maafkan Nenek tidak seharusnya nenek menanyakan hal seperti ini maafkan nenek,"ucap Nenek menyesal.
"Nenek tidak perlu meminta nenek tidak salah kok,"balas Tyara.
"Ingat jangan pernah menyembunyikan apapun dari Nenek, jika kamu butuh bantuan nenek segera katakan pada nenek ya?"
"Iya Nek, Tyara tidak akan menyembunyikan apapun dari nenek."
"Ya sudah nenek masuk dulu kamu beristirahatlah."
"Iya Nek sekali lagi terima kasih atas semua bantuan nenek."
"Sama-sama sayang, apa yang nenek lakukan tidak akan sebanding dengan kebaikan yang kamu lakukan pada nenek, ingat! Janganlah sungkan, nenek pergi dulu."
"Nenek terlalu baik pada Tyara, biarpun sesungguhnya aku bingung darimana akan mendapatkan biaya untuk pengobatan Cantika, Tyara akan tetap berusaha tanpa menyusahkan nenek,"batin Tyara.
Lalu terdengar suara mobil yang terdengar berhenti memarkirkan dihalaman kediaman mewah ini.
"Apa itu Putra-putri Nenek?"tanya Tyara.
"Itu pasti Alexa, dia Istri dari cucuku mari Nenek perkenalkan."
Tyara mengiyakan dan mengikuti langkah wanita tua itu.
Langkah kaki seorang wanita dengan sepatu hak tingginya mulai memasuki kediaman ini, berpenampilan sangat menarik. Bahkan adanya 2 baby sitter yang menjaga dan menemaninya kemanapun ia pergi sudah membuktikan jika istri dari cucu nenek sangatlah disegani dan berpengaruh terhadap keluarga ini.
"Alexa?"
Tyara tak mampu mengalihkan rasa terkejutnya ketika berhadapan dengan wanita bernama Alexa, ia tak kunjung mengalihkan pandangannya.Sedikit tak percaya namun nyata adanya hal ini tak mempercayainya. orang yang selama ini sangat Tyara kenal dialah orang yang dimaksud Nenek.
"Tyara?"
Tak hanya Tyara, Alexa sendiri ikut tak mempercayai dengan siapa ia berhadapan saat ini.
"Kalian sudah sama-sama saling kenal?"tanya Nenek nampak terheran dengan tingkah keduanya.
"Tidak! Alexa tidak kenal dengan wanita ini, hanya saja Alexa penasaran siapa dia?"
"Dia Tyara, beberapa hari lalu nenek mengalami kecopetan dan untungnya ada dia yang nolong Nenek, Nenek berhutang budi akhirnya menyuruhnya tinggal disini,"ujar Nenek menjelaskan.
"Bagaimana mungkin semua ini bisa terjadi? Aku sudah ancang-ancang pindah sejauh mungkin untuk menjauhkan mereka. bahkan sampai pindah ke Jakarta, tapi kenapa Tyara malah ikut pindah kesini apalagi sekarang dia malah tinggal disini? Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus berbuat sesuatu agar ia diusir dari sini."
Dalam hati Alexa entah rencana buruk apalagi yang akan ia lakukan terhadap gadis malang seperti Tyara.
"Kenapa sedari tadi aku lihat anda hanya diam? Apa sungguh sebelumnya kita tidak pernah bertemu?"
"Entahlah Nyonya memang sedikit tidak asing, tapi sudahlah kita lupakan."
"Jadi ini alasan kamu selama sembilan bulan tanpa kabar. Bahkan sengaja pergi sejauh mungkin nyatanya hanya bermaksud menghindar dari permasalahan yang kamu perbuat!"batin Tyara tak habis pikir.
"Ya sudah nek aku masuk dulu sepertinya putriku butuh istirahat."
Baru melangkah entah kenapa tiba-tiba bayi yang berada dalam pelukan Alexa menangis tak mau berhenti. Bahkan tidak pernah sebelumnya bayi itu tak pernah menangis sekeras ini.
"Astaga ada apa? Apa yang terjadi sama Putrimu?" Nenek terlihat panik.
"Astaga apa ini? Apa ini yang dinamakan ikatan batin antara putri dan Ibu kandungnya? Anak ini menangis sekeras ini karena ia tau disampingnya adalah ibu kandungnya?"
Alexa nampak panik, belum lagi tangisan bayi dalam pelukannya yang tak kunjung mau berhenti.
"Ada apa ini kenapa aku merasa ada getaran aneh dalam hatiku? Apa yang sebenarnya terjadi?"
Tyara membatin, ia memegang dadanya terdapat perasaan aneh yang tidak bisa dijelaskan secara logika.
"Bolehkah aku menggendongnya?" Tyara memberikan penawaran, tatapan sinis kini sekejap dilayangkan oleh Alexa tak terima atas tindakan beraninya.
"Siapa anda? Punya hak apa anda memberikan tawaran seperti itu?"gertak Alexa tak terima.
"Lex, ada apa denganmu? Tyara hanya memberikan tawaran apa itu salah?"tegas Nenek memberikan teguran.
"Maaf Nem! Aku hanya tidak bisa berfikir jernih, belum lagi dia beranggapan seperti aku tidak becus jadi seorang Ibu, maafkan aku."
"Maafkan saya jika saya lancang, tapi bukan maksudku seperti itu,"ujar Tyara memohon maaf.
"Kamu tidak perlu meminta maaf, baiklah Lex alangkah baiknya kamu ijinkan Tyara untuk mengendong bayimu,"titah Nenek.
"Tapi Nek?"sahut Alexa yang ingin menolak.
"Jangan membantah!"
"Baiklah."
Hal aneh namun nyata, ketika Tyara menggendongnya bayi itu tiba-tiba berhenti menangis. Bahkan yang lebih aneh bayi itu memberikan tatapan matanya yang amat tulus pada wanita yang telah menggendongnya.
"Ada apa ini sebenarnya? Kenapa ketika aku mengendong anak ini hatiku sangatlah lega? Bahkan aku merasakan ada perasaan aneh yang sulit dijelaskan, apa yang terjadi?"batin Tyara tak mengerti akan firasat tak jelas ini.
"Lihat bayimu kelihatannya sangat nyaman berada dalam pelukan Tyara?"puji Nenek pada Tyara.
"Nenek jangan terlalu membanggakan mungkin ini hanya sebuah kebetulan, baiklah sekalian kamu bantu aku menidurkannya,"titah Alexa.
"Ikutlah Nyonya Alexa masuk kedalam kamar." Nenek memerintahkan.
"Baik Nek."
Bersambung