NovelToon NovelToon
Suamiku Ketua BEM

Suamiku Ketua BEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kultivasi Modern
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: siti masulan

seorang mahasiswi yang dijodohkan dengan seorang ketua BEM oleh neneknya Ketua BEM tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti masulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keburu diambil Orang

Di kamar Faisal, tepatnya pukul 20.00. Faisal sedang asyik dengan laptopnya, entah apa yang sedang dikerjakannya di dalam laptop nya itu, kayaknya sih sedang mengerjakan tugas kampus.

Setelah asyik dengan laptopnya itu, Faisal pun menutup laptopnya itu, kemudian menaruhnya di atas meja di samping tempat tidur nya, kemudian dia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Kenapa dari tadi kepikiran Jeny terus sih" dengan posisi berbaring sambil membayangkan kejadian-kejadian tadi siang.

Sepertinya Faisal memang sedang jatuh cinta kepada Jeny.

"Baru kali ini gue terbayang-bayang wajah seorang wanita, sampai ngerjain tugas kampus aja gak bisa fokus, atau jangan-jangan gue jatuh cinta sama Jeny" lagi-lagi Faisal berdebat dengan isi kepala nya.

"Tok tok tok"

"Mami boleh masuk gak sayang" tanya maminya Faisal namanya mami zahra, sambil mengetuk pintu kamar Faisal.

"Masuk aja mi" saut Faisal.

"Kamu kenapa kok kelihatannya gelisah" tanya Zahra sambil berjalan menuju tempat tidur anak nya itu.

"Gak papa mih" jawab Faisal sembari bangkit dari tidurnya.

"Gak papa gimana, kelihatan banget kalo kamu lagi gelisah, mikirin apa hayoo?" Tanya mamih dengan wajah penasaran.

"Apa sih mamih aku ngak apa-apa kok" jawab Faisal dengan mencoba untuk menyembunyikan kegelisahan nya itu.

"Jangan bohong kamu, lagi mikirin perempuan yang tadi nganterin nenek ya?" Goda Zahra sambil senyum.

"Kok mami tau sih" Faisal keceplosan.

"Ups anak mami lagi jatuh cinta kayaknya" goda Zahra lagi .

"Kenapa bisa keceplosan sih, kan jadi malu sama mami." Dalam hati Faisal.

"Kalau cinta, langsung halalin dong, nanti keburu diambil orang" tiba-tiba suara lain datang dari pintu kamar.

Ternyata itu papi nya Faisal yang dari tadi sudah berdiri di dekat pintu, nama nya papi Bara.

"Papi apaan sih, belum tentu juga Jeny nya mau sama aku pi" Faisal menyangkal.

"Siapa sih yang gak mau di halalin sama anak ganteng, pinter, seorang ketua BEM, pasti gak bakal nolak, iya kan pi" sambar Zahra dengan muka tersenyum.

"Tapi dia beda mam, kalo ketemu sama aku aja pasang muka jutek Mulu, mana mungkin dia mau sama aku, dan lagi pula kita masih kuliah, belum lagi aku kan mau nyari kerja" Faisal menjelaskan kepada papi mami nya.

"Dia jutek, karena dia menjaga kehormatan nya, biar laki-laki gak seenaknya sama dia." Jawab Zahra.

"Kalau soal nikah tapi masih kuliah, banyak mahasiswa yang udah nikah tapi masih kuliah, gak masalah toh, kalo soal kerja kamu bisa langsung kerja di perusahaan papi" perjelas bara.

"Iya nak, daripada kamu terus-terusan mikirin dia, itu kan gak baik juga kan, Mending dihalalkan aja" tutur Zahra.

"Tapi menurut mami sih dia anak nya baik, sopan ramah pula" mami merasa Jeny memang pantas untuk Faisal.

"Emang mami tau orang nya yang mana mi?" Tanya papi karena penasaran.

"Tau, tadi siang ke sini nganterin ibu, karena tadi ibu terpisah di pasar sama aku, di tolongin sama Jeny" Zahra memberi tahu Bara.

"Mami setuju kalo aku dengan Jeny mi?" Tanya Faisal dengan wajah sumbringah karena dapet restu dari mami nya.

"Kalo kamu memang bener-bener cinta, terus menurut kamu dia yang terbaik, mami setuju" mami menyetujui Faisal dengan Jeny.

"Terus bagaimana dengan papi" tanya Faisal kepada Bara.

"Papi juga setuju, lagian kan kamu yang akan menjalani nya juga, jadi terserah kamu mau mencari pendamping seperti apa juga, yang penting dia baik, Setia, dan sayang sama kamu." Bara pun menyetujui.

"Terus bagaimana dengan setatus keluarga nya, dia kan dari keluarga sederhana, papi sama mami gak keberatan" tanya Faisal kepada Bara dan Zahra.

"Gak masalah sih buat mami sama papi mah nak, yang penting mereka dari keluarga yang baik" jawab Zahra.

"Iya nak, papi juga gak mempermasalahkan status keluarga nya" Bara setuju.

"makasih mi, pi, udah setuju sama pilihan aku, semoga aja Jeny emang jodoh aku" ucap Faisal.

"Yaudah mami sama papi keluar dulu, kamu istirahat" zahra dan Bara pamit keluar kamar nya Faisal.

"Iya mi, makasih atas dukungan nya" jawab Faisal.

Keesokan hari nya, pagi hari di meja makan, Faisal,dan keluarga nya sudah bersiap-siap untuk sarapan.

Seorang pembantu di rumah Faisal, namanya Bu iijah, sedang menyiapkan makanannya di atas meja makan.

"Silahkan sarapan nya sudah siap" Bu Ijah mengawali pagi nya dengan menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga pa Bara.

"Makasih bi Ijah yang cantik dan baik hati" goda Faisal kepada bi Ijah pembantu dirumah nya itu.

"Hehe iya sama-sama den Faisal, selamat makan semuanya" jawab bi Ijah dengan muka sumringah, karena di bilang cantik sama Faisal.

Bi Ijah merupakan seorang pembantu yang sudah lama bekerja di rumah nya Faisal, sejak Faisal masih kecil, jadi Faisal dengan Bi Ijah sudah sangat akrab.

"Kamu mau apa, ayam atau daging sapi, sayang, biar mami ambilin" tanya Zahra ke Faisal sambil menyodorkan menu sarapan nya.

"Aku mau ayam aja mi, biar aku bisa kukuruyuk" jawab Faisal dengan candaannya sambil tertawa.

"Dasar kamu bisa aja ngelawak nya" Zahra ikut tertawa, karena mendengar candaan anaknya itu.

"Papi mau apa pi, biar mami ambilin" tanya Zahra ke Bara.

"Papi mau sapi mi, biar badan papi jadi gendut, kayak sapi, hahaha" Bara tertawa becandain Zahra.

"Dasar ya kalian ini seneng banget becandain mami" Zahra kesal tapi dengan muka ketawa gitu.

Di kampus..

"Hai brother apa kabar, tumben pagi-pagi udah Dateng aja" seorang mahasiswa menyapa Faisal, dia merupakan sahabat Faisal, namanya Jodi.

"Hehe iya, kebetulan jalanan nya gak macet, mangkanya cepet nyampe nya, kebetulan juga ada tugas yang belum selesai, mau diselesaikan di kelas, ayo ke kelas" jawab Faisal sambil berjalan menuju kelasnya.

"Pagi pak ketua" salah satu mahasiswi menyapa nya, dia merupakan pans nya Faisal. Nama nya Ela, dia merupakan mahasiswi yang seangkatan juga dengan Faisal.

"Pagi Juga cantik" jawab Jodi mewakili jawaban Faisal.

"Apaan sih gue nyapa ke Faisal, malah lo yang jawab" ketus Ela, karena dia berharap Faisal yang balas sapaannya, bukan Jodi.

"Gak papa kali gue yang jawab, mau gue atau Faisal juga sama aja, sama-sama cowok Cool di kampus ini" Jodi merasa dirinya sama dengan Faisal, kalo dia Cool juga.

"Cool darimana nya, muka lo pas-pasan kek gitu" ledek Ela kepada Jodi dengan muka ketus nya .

"Yaudah kalian lanjutin aja debatnya, gue mau masuk dulu, kalo di liat-liat kalian cocok juga, jangan-jangan kalian jodoh" ledek Faisal sambil berjalan menuju ke kelas.

Sementara Jodi dan Ela Masih berdebat di luar.

"gue gak mau harus berjodoh sama si Jodi, gue maunya sama lo Faisal" Ela meneriakkan Faisal yang sudah agak jauh jaraknya dari Ela dan Jodi.

"Udahlah Ela lo itu jodohnya sama gue, bukan sama Faisal" Jodi ledekin Ela sambil tertawa.

"Ogah kalo gua harus berjodoh sama lo, muka pas-pasan kaya loh gak pantes sama gua yang cantik jelita ini" Ela blak-blakan padahal dia juga muka nya pas-pasan, cuma ketutup sama make up aja.

" Awas aja kalo nanti lo suka sama gua, tau rasa loh" Jodi kesal karena dibilang muka nya pas-pasan terus sama Ela.

"Aduh kenapa ada Jodi disana sih, pasti Faisal juga ada di sana" tiba-tiba Jeny udah ada di dekat tiang sambil sembunyi-sembunyi.

Jeny takut kalo harus ketemu sama Faisal, karena dia merasa malu soal kejadian kemarin.

"Jodi lagi sama Faisal gak ya, tapi keliatan nya Jodi gak sama Faisal , apa gue tunggu mereka pergi dulu ya" Jeny masih mengintip di balik tiang.

"Door..."

"Lagi ngapain lo disini jen, ngumpet di balik tiang gitu, lagi ngintip siapa sih" sila tiba-tiba datang dari belakang Jeny dan mengagetkan Jeny.

"gue gak lagi ngapa ngapain kok, gue disini lagi nungguin elo tau, lo lama banget datangnya" Jeny ngeles.

"Yaudah ayo masuk" ajak Sila

"A..ayo, gimana ini kalo sampe ketemu Faisal, double ini mah malu nya" Jeny terima ajakan Sila, walau sebenarnya agak takut, takut ketemu Faisal.

"Kalian kenapa kok ribut-ribut di sini?" Tanya sila ke Jodi dan Ela

"Ini nih si Jodi mau jadi jodoh gue katanya, padahal gue maunya sama Faisal" jawab Ela dengan muka sok cantiknya.

"Terus Faisal nya mana?" Tanya sila

"Udah masuk duluan dia, ada yang lagi mau dikerjain katanya" jawab Jodi.

"selamat" gumam Jeny dalam hatinya, sambil ngelus dada.

"elo kenapa jen ngelus dada gitu?" Tanya Ela dengan wajah penasaran nya.

"Hmm nggak kok, mau batuk tapi nggak jadi" Jeny cari alesan.

"Yaudah kita duluan masuk ya, oh iya kalian keliatannya emang cocok kok, jangan-jangan kalian emang jodoh" sila pamit sambil menggandeng tangan Jeny.

"Silaaaa..." Teriak Ela.

1
Nursani
🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!