NovelToon NovelToon
Perjodohan : Istri Ku Wanita Karir

Perjodohan : Istri Ku Wanita Karir

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Aliansi Pernikahan / Cinta Paksa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syaiful Budiman

kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang pemuda yang usianya sudah tidak muda lagi dan belum menikah..
hingga akhirnya ia di jodohkan dengan wanita kaya dan cantik hanya saja, ia tidak pernah dia anggap ada oleh si wanita Tersebut..
sampai ia membuktikan jika dia itu pantas menjadi suaminya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syaiful Budiman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 28

"Sultan.. Sini.. segera duduk di tempat mu".. Ucap ayahnya kanjeng ke pada ku yang masih berdiri sambil memperhatikan mereka semuanya yang sedang duduk di kursi meja makan..

"baik pak".. Ucap ku yang kemudian aku segera Menarik kursi yang paling jauh dari posisi ayahnya kanjeng..

"loh.. Jangan di situ.. duduk di sini".. ucap mamanya kanjeng yang di mana aku di minta untuk duduk di samping ayahnya kanjeng yang berhadapan dengan kanjeng..

"tapi bu".. Ucap ku yang meragukan untuk duduk di tempat tersebut..

"kamu harus duduk di sini.. karena kamu nantinya akan menjadi menantu pertama dari keluarga ini".. Ucap mamanya kanjeng yang seketika membuat ku sedikit panik setelah mendengar kata-kata menantu..

"yang ada di tengah-tengah kursi kosong antara kanjeng dan adiknya itu, milik adiknya kanjeng yang nomor dua.. Sebentar lagi mereka juga akan datang.. Sedangkan di samping kamu nantinya, akan di isi sama suami-suami dari anak kami.. Kursi yang kamu tempati akan di isi sesuai dengan suami anak pertama.. di sampingnya lagi akan di ini oleh anak no 2 dan di sampingnya lagi akan di isi oleh anak nomor 3.. Buruan duduk".. Ucap mamanya kanjeng..

Mendengar apa yang di sampaikan oleh mamanya kanjeng, aku segera duduk di samping ayahnya kanjeng yang sedari tadi hanya terdiam dengan kedua tanga yang mengepal di atas meja..

sedangkan kanjeng dan adiknya, sedari tadi hanya terdiam tanpa melakukan apapun..

Aku menundukkan kepala ku ke ayahnya kanjeng sebelum duduk di tempat tersebut..

"ya sultan.. Silahkan".. Ucap ayahnya kanjeng yang mempersilahkan ku untuk segera duduk..

"ini sudah hampir beberapa menit dan mereka belum juga datang ma".. Ucap ayahnya kanjeng ke istrinya..

"mungkin sebentar lagi mereka akan segera datang pa".. Ucap mamanya kanjeng..

Di sini, tiba-tiba saja aku mengeluarkan keringat dingin..

Tubuh ku bahkan tidak bisa di gerakan sama sekali..

Jantungku berdebar-debar begitu cepat sekali..

bahkan aku bisa merasakan detak jantung yang berdebar kencang..

"nah itu mereka datang".. Ucap mamanya kanjeng..

mungkin yang di maksudkan mereka itu adik no 2 kanjeng yang akan menikah sebentar lagi..

Hanya saja, kepala ku tidak kuat untuk menoleh ke arah adiknya kanjeng yang baru datang..

"selamanya siang ma.. Pa.. Semuanya".. Ucap seorang perempuan yang sepertinya perempuan tersebut sedang menyalami kedua orang tua kanjeng..

"selamat siang om.. Tante".. Terdengar suara seorang pria yang di mana orang tersebut langsung berjalan berada di belakang ku..

Aku sendiri masih tidak bisa menoleh ke arah pria tersebut..

"silahkan duduk di tempat kamu".. Ucap ayahnya kanjeng..

"baik om".. Jawab pria tersebut yang kemudian ia segera duduk di samping ku..

Sedangkan kini aku bisa melihat ke arah depan yang di mana kursi kosongnya sudah di isi..

Yang ternyata adiknya kanjeng semuanya cantik-cantik sekali..

Kanjeng sendiri juga tak kalah cantiknya dari adik-adik mereka.. Hanya saja, aku masih tidak bisa menggerakkan tubuh ku Setelah duduk di kursi ini..

"brian.. Bagaimana kabar kamu".. Ucap ayahnya kanjeng..

"baik om".. Jawab pria yang ada di samping ku yang ternyata bernama brian..

"bagaimana bisnis yang sedang kamu jalankan.. Apakah semuanya berjalan dengan lancar".. Ucap ayahnya kanjeng..

"semuanya berjalan lancar kok om.. Mungkin ada beberapa kesalahan teknis saja om.. Tapi, sudah bisa di handle".. Ucap pria tersebut..

"makanannya mana ma.. Kita makan siang segera".. Ucap ayahnya kanjeng..

Kemudian ada beberapa orang yang datang sambil mempersiapkan semuanya yang di mana sedari tadi ada makanan yang tertutup yang berada di atas meja..

Satu persatu Mulai di buka penutup makanan tersebut kemudian ada juga yang menuangkan air minum di samping kita semua..

Aku di sini hanya bisa terdiam sambil menunduk kepala ku.. Sebab, aku masih sangat ketakutan sekali bisa duduk di tempat ini..

"sebelum kita makan.. Mari kita mengucapkan rasa syukur kita kepada tuhan sang pencipta alam semesta ini atas nikmat yang telah di berikan kepada kita pada hari ini.. Berdoa.. Mulai".. Ucap ayahnya kanjeng..

Kami semuanya langsung berdoa dalam hati masing-masing yang di mana hanya bisa menatap piring dan juga sendok yang belum ada makanannya sama sekali..

"doa selesai".. ucap ayahnya kanjeng..

"sultan, brian.. ayo buruan di ambil makanan".. Ucap mamanya kanjeng..

"iya tante".. Jawab brian yang ada di samping ku..

Akan tetapi, tiba-tiba di saat brian akan mengambil makanan yang ada di atas meja.. Wanita yang ada di samping kanjeng memberikan kode ke bria..

Brian langsung menghentikan aktivitasnya dan langsung melihat ke arah calon istrinya..

Barulah kali ini aku bisa mengangkat kepala ku dan melihat ke arah brian..

Ternyata pria yang ada di samping ku ini terlihat sangat tampan dan juga keren sekali..

Akan tetapi, kalau di lihat dari postur tubuh sih masih besaran diri ku ini..

"ada apa".. Ucap brian dengan sedikit kebingungan..

"tunggu papa ku mengambil makanan terlebih dahulu".. Ucap wanita tersebut ke brian..

Kemudian Brian Langsung menurunkan kembali centong nasi yang dia ambil tadi..

Untuk di ketahui lagi.. Bahwasanya, setiap di depan kita ini ada nasi masing-masing yang tidak di jadikan satu..

Lauk pauknya saja juga terpisah.. Jadi, satu meja ini penuh dengan makanan yang sama di setiap posisinya masing-masing..

Semuanya tidak di jadikan satu dan sangat terpisah..

Apakah gak kasihan pembantunya jika setiap akan makan seperti ini konsepnya..

kemudian ayahnya kanjeng mengambil nasi terlebih dahulu di atas piringnya dan Setelah centong nasi di tempatkan di samping wadah nasi, barulah semua mengambil makanannya masing-masing..

sedangkan aku hanya bisa terdiam dan tidak berani untuk mengambil makanan tersebut..

Dan sepertinya, brian juga melakukan hal yang sama seperti diri ku ini..

Dia masih terdiam dan belum mengambil makanan untuk dirinya..

"loh.. Kalian gak makan.. Ayo buruan di makan".. Ucap mamanya kanjeng yang di mana kanjeng dengan kedua adiknya sendang makan sambil melihat ke arah kami berdua yang masih terdiam..

"iya Tante".. jawab brian ke mamanya kanjeng..

Brian segera mengambil makanannya dan di tempatkan di atas meja..

aku masih terdiam dan satu hal yang membuat ku terheran-heran..

Di saat mereka semuanya sedang makan, tidak ada suara sama sekali yakni benturan antara sendok dan piring..

Pada umumnya, kalau makan pasti akan terdengar benturan piring dan sendok sehingga menimbulkan suara saat makan..

Berbeda sekali dengan keluarga ini.. Ibaratnya keluarga ini seperti keluarga dari kraton..

Bahkan, di saat makannya saja mereka semuanya terlihat sangat anggun sekali..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!