Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21 ~ Terima kasih
Rebecca membuat segelas kopi,setelah itu dia berjalan menuju kamar suaminya dan saat itu dia melihat Carles tertidur dengan menyenderkan kepala di atas meja,Rebecca masuk ke dalam,dia memandangi wajah suaminya yang terlihat begitu damai.
"Ternyata dia begitu tampan,wajahnya begitu damai saat dia terlelap seperti ini,sangat jauh berbeda jika dia sedang marah-marah tidak jelas." Suara hati Rebecca.Pada saat itu tiba-tiba Carles membuka matanya,mereka saling menatap membuat Rebecca salah tingkah.
"Ma_maaf tuan,aku membuat kopi untuk tuan,aku kira tuan masih bangun permisi tuan!" Rebecca bergegas ingin pergi dari ruang kerja suaminya,
"Bawa kopinya kemari,jika kamu sudah membuatnya untukku,itu artinya kamu tidak bisa membawanya lagi." Ucap Carles dia langsung mengambil kopi dari tangan istrinya.
"Kenapa kamu belum tidur,tadi aku lihat kamu sudah menahan ngantuk?"
"Itu karena aku bermimpi buruk,perasaanku menjadi tidak enak dan aku takut untuk tidur lagi." Jawab Rebecca,dia mendaratkan bokongnya di atas kursi yang tidak jauh dari suaminya.
"Itu hannya mimpi dan bunga tidur saja kenapa kamu sampai begitu takut?"
Rebecca mengabaikan pertanyaan suaminya,dia hannya takjub melihat ruangan itu yang penuh dengan buku-buku,semua tersusun rapi,dan bersih.
"Apa yang kamu lihat?"
"Kamu melihat aku? padahal kamu terlihat pokus menatap layar leptop mu bagaimana bisa kamu tau kalau aku sedang menatap ruangan ini?"
"Itu karena,aku terbiasa hidup waspada,aku selalu menaruh curiga kepada siapa pun itu,karena keadaan sudah memaksaku untuk tidak gampang percaya kepada siapa pun itu,dan aku melihatmu memandangi ruangan ini dari ekor mataku yang selalu mengikuti mu."
"Oohh...Begitu ya,baru tau kalau kehidupan orang kaya itu selalu di barengi dengan ke khawatiran,ternyata menjadi orang kaya itu sama sekali tidak nyaman." Jawab Rebecca,dia tidak sadar akan jawaban yang dia lontarkan kepada suaminya.
"Bukankah orang tua mu juga orang kaya? tentunya kamu tau kehidupan orang kaya itu seperti apa!" Mendengar ucapan Carles seketika Rebecca tersadar jika dia keceplosan lagi.
"A_aa iya sih,cuma aku biasa saja tidak seperti mu yang selalu mencurigai setiap orang." Jawab Rebecca dengan terbata-bata.
Carles menyeruput kopi buatan istrinya,padahal dia pria yang kurang menyukai kopi tapi malam ini,dia menikmati kopi buatan istrinya untuk yang pertama kalinya.
"Makasih ya,untuk kopi buatan mu,kamu sungguh hebat tau saja selera ku." Ucap Carles,untuk pertama kalinya dia memuji Rebecca di hadapannya,dan saat itu juga jantung Rebecca berdebar.
Malam semakin larut,Rebecca sudah sangat ngantuk tetapi karena dia takut kembali ke dalam kamar akhirnya dia merebahkan tubuhnya di atas sopa yang ada di ruangan itu,berbeda dengan Carles yang masih sibuk memeriksa semua berkas yang sudah menumpuk di dalam leptop nya.
"Kenapa kamu tidak tidur di kamar?" Rebecca tidak bergeming lagi karena memang dia sudah tidur dengan pulas.Melihat Rebecca yang tidak bergerak lagi akhirnya Carles menutup leptop nya lalu mengangkat tubuh Rebecca dan membawanya ke dalam kamar.Malam ini Carles memeluk tubun Rebecca,entah kenapa dia begitu nyaman tidur bersama wanita itu.
*****
Sementara itu,sudah dua malam ini Eva selalu merasakan sakit yang luar biasa di perutnya,dia tidak tau kenapa perutnya terus mulas bahkan wajahnya sudah sangat pucat.Karena dia merasakan perutnya yang begitu mulas akhirnya dia berjalan ke toilet dengan langkah terseok-seok semakin lama perutnya semakin sakit hingga
"Aaahhhhhhh.....Kaka tolong aku." Eva menjerit dari dalam kamarnya Kaka sepupu dan suaminya langsung berlari menghampiri kamar Eva dan mereka sangat kaget saat melihat tubuh Eva yang sudah tergeletak dalam kamar mandi dengan darah yang begitu banyak mengalir dari selangkangannya.
"Eva....Apa yang terjadi,bangun Eva.Mas ayo bawa dia ke mobil kita harus segera melarikan dia ke rumah sakit,ayo mas " Dan saat itu Eva di larikan ke rumah sakit terdekat dan beruntung dia langsung mendapat perawatan dari dokter,tapi sayang janin yang ada di kandungannya tidak bisa di selamatkan lagi.
"Bagaimana ini mas,janinnya tidak bisa di selamatkan,dia harus melakukan kuret,entah apa yang membuatnya seperti itu,aku takut mama dan papanya akan marah kepada kita,padahal mereka menyuruh kita untuk menjaganya."
"Bukankah itu kabar yang baik,setidaknya dia bisa melanjutkan pernikahannya dengan keluarga miliarder itu,lihat saja papa sama mamanya akan bahagia mendengar kabar ini,coba hubungi mereka."
"Tapi mas di Indonesia sekarang malam,tidak mungkin kita menghubungi mereka malam-malam begini." Jawab wanita itu.Dan akhirnya mereka menunggu waktu pagi di Indonesia untuk memberitahu kabar baik ini untuk keluarga Bram.
Rebecca terbangun dari tidurnya saat dia merasakan,beban yang begitu berat di tubuhnya,Rebecca membuka kedua matanya dan alangkah kagetnya dia saat melihat wajah tampan Carles yang masih tertidur dengan pulas,ingin sekali Rebecca berteriak,tapi dia mengingat dia sudah sah istri dari pria memeluknya.
Rebecca memindahkan tangan Carles yang ada di tubuhnya secara berlahan,lalu dia turun dari atas ranjang,tiba-tiba dia merasakan kepalanya yang sangat pusing dan pinggangnya begitu sakit.Walaupun dia kesakitan dia tetap berjalan menuju kamar mandi karena dia ingin mandi,tapi baru saja dia sampai di depan kamar mandi dia merasakan dingin yang luar biasa di seluruh tubuhnya.
"Aduh....Kenapa aku kedinginan seperti ini dan kenapa pinggang ku sakit sekali,kepala ku juga pusing." Rebecca keluar dari dalam kamar mandi lalu dia berjalan menuju sopa di sana dia kembali merebahkan tubuhnya,Karena dia enggan kembali keatas ranjang takut kehadirannya menganggu Carles.
"Uuhhhb....uhhhh...uhhhhn....dingin sekali,dingin." Carles membuka matanya saat dia mendengar suara rintihan,saat itu dia kaget karena tidak menemukan Rebecca di sampingnya lagi.
"Kamu sakit,kenapa kamu pindah kesini? bukannya tadi kamu bersamaku?" Carles menyentuh kening Rebecca,
"Kamu tidak panas ada apa denganmu? Sekarang kamu kembali ke atas ranjang dan pakai selimut."Dengan sigap Carles mengangkat tubuh Rebecca dan membawanya ke atas ranjang,lalu kembali memeluk tubuh Rebecca dengan sangat erat.Walapun Rebecca merasakan tubuhnya yang begitu sakit,dia juga begitu malu saat Carles menggendong tubuhnya.
"Apa tadi malam kamu juga_"
"Tidak usah berpikiran macam-macam,kamu kenapa,tubuhmu tidak panas sama sekali?"
"Kepalaku sangat pusing,dan pinggangku sangat sakit aku tidak tau kenapa? dan aku sangat kedinginan." Carles semakin mempererat pelukannya di tubuh Rebecca.Rebecca tidak peduli lagi yang dia inginkan sakit pinggang yang dia rasakan segera hilang.
**** Bersambung****